Anda di halaman 1dari 55

Hak Pasien dan Keluarga

Sahyuddin
Gambaran Umum

• Setiap pasien unik, dengan kebutuhan, harapan &


keyakinan masing-masing.
• Kewajiban rumah sakit untuk menghormati hak pasien
– UUPK No 29 Tahun 2004
– UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
– UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
Patient and Family Rights
(PFR)
Pengertian :
• Hak : sesuatu yg mutlak menjadi milik kita yg melekat pd
hakekat manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha
Esa & oleh karena undang undang dimana
penggunaannya tergantung pada kita sendiri .
• Kewajiban : sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh
tanggung jawab .
• RS wajib melindungi & menjamin terpenuhinya hak-
hak pasien & keluarga
Hak pasien
Hak asasi yang bersumber dari hak dasar individual
dalam bidang kesehatan

( The Right of Self Determination )

Hak atas pelayanan kesehatan dianggap lebih


mendasar

Negara berkewajiban untuk menyelenggarakan


pemenuhan layanan kesehatan  terjangkau,
berkualitas dan tersedia
3 Fokus Area PFR
Identifikasi, mendukung, memberikan Hak-hak pasien
serta Informasikan Hak & kewajiban pasien dgn cara
yg dapat mereka pahami & Edukasi staf
General & Informed Consent
Donor Organ
Penelitian ( Pokja HRP)
Hubungan dokter-pasien : saling menghargai dan saling
mempercayai
 tidak seimbang, relatif pasien lebih lemah
Kekurangmampuan pasien untuk bela kepentingannya
 ketidaktahuan  timbul kebutuhan untuk
mempermasalahkan hak pasien dalam menghadapi
profesi kesehatan
Hubungan biasanya paternalistik  pasien mengikuti
dokter tanpa bertanya apapun
Sebenarnya partner  setara kedudukan di mata
hukum.
Pasien dan dokter sama punya hak dan kewajiban
tertentu
Dulu
Hubungan dekat
Waktu banyak
Pasien belum banyak

Sekarang
Pasien banyak
Waktu sedikit
 hal yang tidak diinginkan baik sengaja atau
tidak sengaja.
HPK standar akrediasi
Standar HPK.1
Ada regulasi bahwa rumah sakit bertanggung jawab dan mendukung hak
pasien dan keluarga selama dalam asuhan.

Elemen Penilaian HPK.1


1. Ada regulasi tentang hak dan kewajiban pasien dan keluarga
2. Pimpinan rumah sakit memahami hak serta kewajiban pasien dan
keluarga sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan.
3. Rumah sakit menghormati hak serta kewajiban pasien dan dalam
kondisi tertentu terhadap keluarga pasien bahwa pasien memiliki hak
untuk menentukan informasi apa saja yang dapat disampaikan pada
keluarga dan pihak lain.
4. Semua staf memperoleh edukasi dan memahami tentang hak serta
kewajiban pasien dan keluarga, juga dapat menjelaskan tanggung
jawabnya melindungi hak pasien.
Standar HPK.1.1
Rumah sakit memberikan asuhan dengan menghargai agama,
keyakinan dan nilai- nilai pribadi pasien, serta merespons permintaan
yang berkaitan dengan bimbingan kerohanian.
Elemen Penilaian HPK.1.1
1. Agama, keyakinan, dan nilai-nilai pribadi pasien teridentifikasi
2. Staf memberikan asuhan dengan cara menghormati agama,
keyakinan, dan nilai- nilai pribadi pasien
3. Rumah sakit menanggapi permintaan rutin, termasuk permintaan
kompleks terkait dukungan agama atau bimbingan kerokhanian.
Standar HPK.1.2
lnformasi tentang pasien adalah rahasia dan rumah sakit diminta menjaga
kerahasiaan informasi pasien serta menghormati kebutuhan privasinya.

Elemen Penilaian HPK.1.2


1. Ada regulasi tentang kewajiban simpan rahasia pasien dan menghormati
kebutuhan privasi pasien.
2. Ada bukti pasien diberitahu bahwa segala informasi tentang kesehatan
pasien adalah rahasia dan kerahasiaan itu akan dijaga sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
3. Pasien diminta persetujuannya untuk pelepasan informasi yang tidak
tercakup dalam peraturan perundang-undangan.
4. RS menghormati kerahasiaan informasi kesehatan pasien.
5. Staf mengidentifikasi harapan dan kebutuhan privasi selama pelayanan
dan pengobatan.
6. Keinginan akan kebutuhan pasien untuk privasi dihormati saat
wawancara klinis, pemeriksaan, prosedur, pengobatan, dan transfer
pasien.
Standar HPK.1.3
Rumah sakit menetapkan ketentuan untuk melindungi harta benda
milik pasien dari kehilangan atau pencurian.

Elemen Penilaian HPK 1.3


1. Ada regulasi tentang penyimpanan barang milik pasien yang
dititipkan dan barang milik pasien karena pasiennya tidak dapat
menjaga harta miliknya. Rumah sakit memastikan barang tersebut
aman dan menetapkan tingkat tanggung jawabnya atas barang
milik pasien tersebut.
2. Pasien menerima informasi tentang tanggung jawab rumah sakit
dalam menjaga barang milik pasien.
Standar HPK 1.4
Pasien yang rentan terhadap kekerasan fisik serta kelompok pasien
yang berisiko diidentifikasi dan dilindungi.

Elemen Penilaian HPK 1.4

1. Rumah sakit menetapkan regulasi untuk melakukan identifikasi


populasi pasien yang rentan terhadap risiko kekerasan dan
melindungi semua pasien dari kekerasan

2. Daerah terpencil, daerah terisolasi, dan rawan terjadinya tindak


kekerasan di rumah sakit dimonitor

3. Staf rumah sakit memahami peran mereka dalam tanggung


jawabnya dalam melaksanakan proses perlindungan.
Standar HPK 2
Rumah sakit menetapkan regulasi dan proses untuk mendukung
partisipasi pasien dan keluarga di dalam proses asuhan.

Elemen Penilaian HPK 2

1. Ada regulasi tentang rumah sakit mendorong partisipasi pasien


dan keluarga dalam proses asuhan dan memberi kesempatan
pasien untuk melaksanakan second opinion tanpa rasa khawatir
akan memengaruhi proses asuhannya.

2. Staf dilatih dan terlatih melaksanakan regulasi serta perannya


dalam mendukung hak pasien dan keluarga untuk berpartisipasi
dalam proses pelayanannya.
Standar HPK 2.1
Pasien diberitahu tentang semua aspek asuhan medis dan tindakan.

Elemen Penilaian HPK 2.1


1. Ada regulasi tentang hak pasien untuk mendapatkan informasi
tentang kondisi, diagnosis pasti, rencana asuhan, dan dapat
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan serta diberitahu
tentang hasil asuhan termasuk kemungkinan hasil yang tidak
terduga.
2. Pasien diberi informasi tentang kondisi medis mereka dan
diagnosis pasti
3. Pasien diberi informasi tentang rencana asuhan dan tindakan
yang akan dilakukan dan berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan.
4. Pasien diberi tahu bilamana “persetujuan tindakan” (informed
consent) diperlukan dan bagaimana proses memberikan
persetujuan.
5. Pasien dijelaskan dan memahami tentang hasil yang diharapkan
dari proses asuhan dan pengobatan.
6. Pasien dijelaskan dan memahami bila terjadi kemungkinan hasil
yang tidak terduga.
7. Pasien serta keluarga dijelaskan dan memahami tentang haknya
dalam berpartisipasi membuat keputusan terkait asuhan jika
diinginkan.
Standar HPK 2.2
Pasien dan keluarga menerima informasi tentang penyakit, rencana
tindakan, dan DPJP serta para PPA lainnya agar mereka dapat
memutuskan tentang asuhannya.

Elemen Penilaian HPK 2.2


1. Ada regulasi yang mengatur pelaksanaan proses untuk menjawab
pertanyaan informasi kompetensi dan kewenangan dari PPA.
2. Pasien diberi informasi tentang elemen a) sampai dengan j) yang
relevan dengan kondisi dan rencana tindakan
3. DPJP, PPJA, dan PPA lainnya harus memperkenalkan diri saat
pertama kali bertemu pasien.
Informasi yang diberikan memuat elemen:
a) diagnosis (diagnosis kerja dan diagnosis banding) dan dasar
diagnosis;
b) kondisi pasien;
c) tindakan yang diusulkan;
d) tata cara dan tujuan tindakan;
e) manfaat dan risiko tindakan;
f) nama orang mengerjakan tindakan;
g) kemungkinan alternatif dari tindakan;
h) prognosis dari tindakan;
i) kemungkinan hasil yang tidak terduga;
j) kemungkinan hasil bila tidak dilakukan tindakan.
Standar HPK 2.3
Rumah sakit memberitahu pasien dan keluarganya tentang hak dan
tanggung jawab mereka yang berhubungan dengan penolakan atau
tidak melanjutkan pengobatan.
Elemen Penilaian HPK 2.3
1. Rumah sakit memberitahukan pasien serta keluarganya
tentang hak mereka untuk menolak atau tidak melanjutkan
pengobatan.
2. Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya tentang
konsekuensi dari keputusan mereka.
3. Rumah sakit memberitahukan pasien serta keluarganya
tentang tanggung jawab mereka berkaitan dengan keputusan
tersebut
4. Rumah sakit memberitahukan pasien serta keluarganya
tentang tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan.
Standar HPK 2.4
Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan pasien untuk
menolak pelayanan resusitasi, menunda, atau melepas bantuan
hidup dasar (do not resucitate/DNR).

Elemen Penilaian HPK 2.4


1. Ada regulasi rumah sakit pada saat pasien menolak pelayanan
resusitasi, menunda atau melepas bantuan hidup dasar sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, norma agama, dan
budaya masyarakat.
2. Pelaksanaan sesuai dengan regulasi tersebut.
Standar HPK 2.5
Rumah sakit mendukung hak pasien terhadap asesmen dan
manajemen nyeri yang tepat.

Elemen Penilaian HPK 2.5


1. Ada regulasi tentang asesmen dan manajemen nyeri.
2. Rumah sakit menghormati serta mendukung hak pasien
dengan melakukan asesmen dan manajemen nyeri yang
sesuai.
3. Staf rumah sakit memahami pengaruh pribadi, budaya, sosial,
dan spiritual tentang hak pasien untuk melaporkan rasa nyeri,
asesmen, dan manajemen nyeri secara akurat.
Standar HPK 2.6
Rumah sakit mendukung hak pasien untuk mendapatkan pelayanan
yang penuh hormat dan penuh kasih sayang pada akhir
kehidupannya.
Elemen Penilaian HPK 2.6
1. Ada regulasi tentang pelayanan pasien pada akhir kehidupan.
2. Rumah sakit mengakui dan mengidentifikasi pasien yang
menghadapi kematian dengan kebutuhan yang unik.
3. Staf rumah sakit menghormati hak pasien yang sedang
menghadapi kematian, memiliki kebutuhan yang unik dalam
proses asuhan, dan didokumentasikan.
Standar HPK 3
Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan
keluarganya tentang proses untuk menerima, menanggapi, dan
menindaklanjuti bila ada pasien menyampaikan keluhan, konflik,
serta perbedaan pendapat tentang pelayanan pasien. Rumah sakit
juga menginformasikan tentang hak pasien untuk berpartisipasi
dalam proses ini.

Elemen Penilaian HPK 3


1. Ada regulasi yang mendukung konsistensi pelayanan dalam
menghadapi keluhan, konflik, atau beda pendapat.
2. Pasien diberitahu tentang proses menyampaikan keluhan, konflik,
atau perbedaan pendapat.
3. Keluhan, konflik, dan perbedaan pendapat ditelaah serta
ditindaklanjuti oleh rumah sakit serta didokumentasikan.
4. Pasien dan atau keluarga pasien ikut serta dalam proses
penyelesaian.
Standar HPK 4
Semua pasien diberi tahu tentang hak serta kewajiban dengan
metode dan bahasa yang mudah dimengerti.

Elemen Penilaian HPK 4


1. Ada regulasi bahwa setiap pasien serta keluarga mendapatkan
informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
2. Ada bukti bahwa informasi tentang hak serta kewajiban pasien
diberikan tertulis kepada pasien, terpampang, atau tersedia
sepanjang waktu.
3. Rumah sakit menetapkan proses pemberian informasi hak dan
kewajiban pasien jika komunikasi tidak efektif atau tidak tepat.
Standar HPK 5
Pada saat pasien diterima waktu mendaftar rawat jalan dan setiap
rawat inap, diminta menandatangani persetujuan umum (general
consent). Persetujuan umum (general consent) harus menjelaskan
cakupan dan batasannya.

Elemen Penilaian HPK 5


1. Ada regulasi tentang persetujuan umum dan
pendokumentasiannya dalam rekam medis pasien di luar
tindakan yang membutuhkan persetujuan khusus (informed
consent) tersendiri.
2. Persetujuan umum (general consent) diminta saat pertama kali
pasien masuk rawat jalan atau setiap masuk rawat inap.
3. Pasien dan atau keluarga diminta untuk membaca, lalu
menandatangani persetujuan umum (general consent).
Standar HPK 5.1
Rumah sakit menetapkan regulasi pelaksanaan persetujuan khusus
(informed consent) oleh DPJP dan dapat dibantu oleh staf yang
terlatih dengan bahasa yang dapat dimengerti sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Elemen Penilaian HPK 5.1
1. Ada regulasi yang dijabarkan dengan jelas mengenai persetujuan
khusus (informed consent).
2. DPJP menjelaskan informasi tindakan yang akan diambil dan bila
perlu dapat dibantu staf terlatih.
3. Pasien memahami informasi tindakan yang memerlukan
persetujuan khusus (informed consent) melalui cara dan bahasa
yang dimengerti oleh pasien. Pasien dapat memberikan/menolak
persetujuan khusus (informed consent) tersebut.
Standar HPK 5.2
Persetujuan khusus (informed consent) diberikan sebelum operasi, anestesi
(termasuk sedasi), pemakaian darah dan produk darah, tindakan dan
prosedur, serta pengobatan lain dengan risiko tinggi yang ditetapkan oleh
regulasi rumah sakit.
Elemen Penilaian HPK 5.2
1. Ada regulasi tentang persetujuan khusus (informed consent) yang harus
diperoleh sebelum operasi atau prosedur invasif, sebelum anestesi
(termasuk sedasi), pemakaian darah dan produk darah, serta
pengobatan risiko tinggi lainnya.
2. Ada bukti pelaksanaan tentang persetujuan khusus (informed consent)
yang harus diperoleh sebelum operasi atau prosedur invasif, sebelum
anestesi (termasuk sedasi), pemakaian darah dan produk darah, serta
pengobatan risiko tinggi lainnya.
3. Rumah sakit menyusun daftar semua pengobatan/tindakan/ prosedur
yang memerlukan persetujuan khusus (informed consent).
4. Identitas DPJP dan orang yang membantu memberikan informasi
kepada pasien serta keluarga dicatat di rekam medik pasien.
Standar HPK 5.3
Rumah sakit menetapkan proses dalam konteks peraturan
perundang-undangan siapa pengganti pasien yang dapat
memberikan persetujuan dalam persetujuan khusus (informed
consent) bila pasien tidak kompeten.

Elemen Penilaian HPK 5.3


1. Ada regulasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
menetapkan proses dan siapa yang menandatangani persetujuan
khusus (informed consent) bila pasien tidak kompeten.
2. Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan proses apabila
orang lain yang memberi persetujuan khusus (informed consent).
3. Nama orang yang menggantikan pemberi persetujuan dalam
persetujuan khusus (informed consent) sesuai dengan peraturan
perundang-undangan tercatat di rekam medik.
Standar HPK 6
Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab untuk melindungi
manusia/pasien sebagai subjek penelitian.
Elemen Penilaian HPK 6
1. Ada regulasi yang menetapkan pimpinan rumah sakit bertanggung
jawab atas perlindungan terhadap pasien yang menjadi subjek
peserta penelitian, mempromosikan kode etik dan perilaku
profesional, serta mendorong kepatuhan terhadap kode etik
profesi dan perilaku profesional termasuk dalam penelitian serta
menyediakan sumber daya yang layak agar program penelitian
berjalan dengan efektif.
2. Pimpinan rumah sakit secara lisan dan tertulis mengomunikasikan
ke seluruh staf rumah sakit mengenai komitmen mereka untuk
melindungi manusia/pasien sebagai subjek peserta penelitian dan
mendukung perilaku yang sesuai dengan kode etik
profesi/penelitian.
3. Pimpinan rumah sakit menentukan komite yang bertanggung
jawab atas kesinambungan perkembangan dan kepatuhan
terhadap semua peraturan perundang-undangan serta regulasi
rumah sakit tentang penelitian yang menggunakan manusia
sebagai subjek.
Standar HPK 6.1
Rumah sakit mematuhi semua peraturan dan persyaratan
penelitian/kode etik profesi serta kode etik penelitian dan
menyediakan sumber daya yang layak agar program penelitian
dapat berjalan dengan efektif.

Elemen Penilaian HPK 6.1


1. Ada regulasi bahwa pimpinan rumah sakit bersama komite
memahami dan menyusun mekanisme untuk memastikan
ketaatan terhadap semua peraturan perundang-undangan dan
persyaratan profesi yang berkaitan dengan penelitian.
2. Pimpinan rumah sakit dan komite memiliki proses penyusunan
anggaran untuk menyediakan sumber daya yang adekuat agar
program penelitian berjalan efektif.
3. Pimpinan rumah sakit menyediakan atau memastikan terdapat
jaminan asuransi yang adekuat untuk menanggung pasien yang
berpartisipasi dalam uji klinis yang mengalami kejadian yang tidak
diharapkan (adverse event).
Standar HPK 6.2
Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya
tentang bagaimana cara mendapatkan akses untuk penelitian/uji klinis
(clinical trial) yang melibatkan manusia sebagai subjek.

Elemen Penilaian HPK 6.2


1. Ada regulasi yang mengarahkan informasi dan proses pengambilan
keputusan untuk penelitian/uji klinis (clinical trial), serta pasien dan
keluarganya yang tepat diidentifikasi dan diberi informasi tentang
bagaimana cara mendapatkan akses ke penelitian/uji klinis (clinical
trial) yang relevan dengan kebutuhan pengobatan mereka.
2. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberikan penjelasan
tentang manfaat yang diharapkan.
3. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberikan penjelasan
tentang potensi ketidaknyamanan dan risiko.
4. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi diberi penjelasan tentang
altenatif yang dapat menolong mereka
5. Pasien yang diminta untuk berpartisipasi, kepadanya diberikan
penjelasan tentang prosedur yang harus diikuti.
6. Pasien diyakinkan bahwa penolakan untuk berpartisipasi atau
pengunduran diri dari partisipasi tidak memengaruhi akses
mereka terhadap pelayanan rumah sakit.
Standar HPK 6.3
Rumah sakit harus memberi penjelasan kepada pasien dan
keluarganya tentang bagaimana pasien ikut berpartisipasi dalam
penelitian/uji klinis (clinical trial) mendapatkan perlindungan.

Elemen Penilaian HPK 6.3


1. Pasien serta keluarganya diberikan penjelasan tentang
prosedur rumah sakit untuk menelaah protokol penelitian.
2. Pasien serta keluarganya diberikan penjelasan tentang
prosedur rumah sakit untuk menimbang manfaat dan risiko
bagi peserta.
3. Pasien serta keluarganya diberikan penjelasan tentang
prosedur rumah sakit untuk mendapatkan persetujuan.
4. Pasien serta keluarganya diberikan penjelasan tentang
prosedur rumah sakit untuk mengundurkan diri dari
keikutsertaan dalam penelitian.
Standar HPK 6.4
Persetujuan khusus (informed consent) penelitian diperoleh sebelum
pasien berpartisipasi dalam penelitian/uji klinis (clinical trial).

Elemen Penilaian HPK 6.4


1. Ada regulasi tentang persetujuan yang didokumentasikan
dalam rekam medis pasien disertai tanda tangan persetujuan.
2. Persetujuan khusus (informed consent) penelitian diperoleh
saat pasien memutuskan ikut serta dalam penelitian/uji klinis
(clinical trial).
3. Keputusan persetujuan khusus (informed consent) penelitian
didokumentasikan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
4. Identitas petugas yang memberikan penjelasan untuk
mendapatkan persetujuan dicatat dalam rekam medis pasien.
Standar HPK 7
Rumah sakit mempunyai sebuah komite etik penelitian untuk melakukan
pengawasan atas semua penelitian di rumah sakit tersebut yang
melibatkan manusia/pasien sebagai subjeknya.

Elemen Penilaian HPK 7


1. Ada komite atau mekanisme lain yang ditetapkan oleh rumah sakit
yang melibatkan perwakilan masyarakat untuk mengawasi seluruh
kegiatan penelitian di rumah sakit, termasuk pernyataan yang jelas
mengenai maksud dari pengawasan kegiatan.
2. Kegiatan pengawasan tersebut mencakup penelaahan prosedur.
3. Kegiatan pengawasan tersebut mencakup prosedur untuk
menimbang risiko dan manfaat yang relatif bagi subjek.
4. Kegiatan pengawasan tersebut mencakup prosedur menjaga
kerahasiaan dan keamanan informasi penelitian.
5. Kegiatan meliputi pengawasan saat pelaksanaan penelitian.
Standar HPK 8
Rumah sakit memberi informasi pada pasien serta keluarga tentang
bagaimana memilih untuk mendonorkan organ dan jaringan lainnya.

Elemen Penilaian HPK 8


1. Ada regulasi yang mendukung pasien serta keluarga untuk
memberikan donasi organ atau jaringan lain sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
2. Rumah sakit memberi informasi kepada pasien dan keluarga
tentang proses donasi sesuai dengan regulasi.
3. Rumah sakit memberi informasi kepada pasien dan keluarga
tentang organisasi penyediaan organ sesuai dengan regulasi.
4. Rumah sakit memastikan terselenggaranya pengawasan yang
cukup untuk mencegah pasien merasa dipaksa untuk donasi
sesuai dengan regulasi.
Standar HPK 8.1
Rumah sakit menetapkan kebijakan dan prosedur untuk melakukan
pengawasan terhadap proses kemungkinan terjadi jual beli organ
dan jaringan.
Elemen Penilaian HPK 8.1
1. Ada regulasi yang menetapkan proses donasi organ dan jaringan
serta memastikan bahwa proses sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, agama, dan nilai-nilai budaya setempat.
2. Rumah sakit menetapkan proses untuk mendapatkan persetujuan
sesuai dengan regulasi.
3. Staf dilatih tentang isu dan masalah terkini terkait dengan donasi
organ dan tersedianya tranplantasi.
4. Rumah sakit bekerja sama dengan rumah sakit lain dan
perkumpulan di masyarakat untuk menghargai serta
melaksanakan pilihannya melakukan donasi.
Standar HPK 8.2
Rumah sakit menyediakan pengawasan terhadap pengambilan
serta ransplantasi organ dan jaringan.

Elemen Penilaian HPK 8.2


1. Ada regulasi yang menjadi acuan untuk pengawasan proses
dalam mendapatkan dan mendonasi organ atau jaringan serta
proses transplantasi.
2. Staf dilatih untuk regulasi tersebut.
3. Staf dilatih mengenai isu dan persoalan tentang donasi organ
dan ketersediaan transplan.
4. Rumah sakit mendapat persetujuan dari donor hidup.
General & Informed Consent
PFR : Informed consent

Adalah keputusan yang dibuat oleh individu yang kompeten setelah


menerima informasi yang jelas dan adekuat dan telah memahami
informasinya, dan setelah mempertimbangkan informasi yang
diterima, dia membuat keputusan tanpa paksaan, tanpa pengaruh
apapun, tanpa bujukan atau ancaman.

Harus diberikan informasi/penjelasan terlebih dahulu, kemudian


pasien atau keluarga memutuskan untuk memberi persetujuan atau
penolakan
Informed consent
1. Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed consent) secara
tertulis wajib dilakukan terhadap tindakan atau pengobatan
yg mengandung Resiko Tinggi.
2. Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed consent)
dimintakan sebelum tindakan dilakukan dengan penjelasan
terlebih dahulu
3. Pemberi Informasi : Dokter yg akan melakukan Tindakan
(DPJP) ditulis dlm rekam medik & di dokumentasikan dalam
rekam medik. 
4. Penerima Infromasi : pasien yg kompeten, keluarga terdekat
Informed consent
5. Pemberi Persetujuan :
- Pasien ( >21 tahun),
- Pasien < 21 tahun (ayah /Ibu, Saudara Kandung) 
- Pasien < 21 tahun orang tua tidak ada : Saudara kandung, Wali
- Pasien dibawah pengampuan : Wali, Kurator.
6. Bagi pasien tanpa pendamping dalam keadaan gawat darurat tidak
diperlukan persetujuan tindakan kedokteran.
7. Setiap Persetujuan atau Penolakan disaksikan oleh dua orang
(dokter/perawat)
8. Formulir Persetujuan ataupun Penolakan harus disimpan dalam
Rekam Medik.
Informed consent
ISI FORMULIR

1. Nama dokter Pemberi Penjelasan

2. Nama Penerima Informasi

3. Data demografi pasien: nama, alamat, Nomor Rekam


Medik, jenis kelamin.

4. Informasi medik yang harus disampaikan

5. Pilihan untuk menyetujui dan menolak

6. Nama Pemberi Persetujuan

7. Saksi dua orang (dokter atau perawat)


Informed consent
Informasi Medik Minimal mencakup (KKI):
• Diagnosa dan tata cara tindakan kedokteran
• Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan 
• Prognosa tentang hidup-matinya. 
• Prognosa tentang fungsinya. 
• Prognosa tentang kesembuhan. 
• Keuntungan tindakan kedokteran yang dilakukan.
• Tingkat keberhasilan tindakan kedokteran 
• Masalah yang mungkin terjadi selama masa pemulihan.
Informed consent
• Akibat yang terjadi apabila tindakan kedokteran tidak dilakukan. 

• Alternatif tindakan lain dan risikonya 


• Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi 
• Risiko dan komplikasi yang sudah menjadi pengetahuan umum
• Risiko dan komplikasi yang sangat jarang terjadi atau yang
dampaknya sangat ringan
• Risiko dan komplikasi yang tidak dapat dibayangkan. 
• Perkiraan pembiayaan
Jenis informed consent
 
1. Informed consent bedah (termasuk tindakan invasif)
2. Informed consent anestesi
3. Informed consent Transfusi darah 
4. Informed consent Radioterapi (termasuk Kemoterapi) 
5. Informed consent Penelitian
 6. General Consent
PFR : General consent
• Persetujuan Umum Pelayanan Kesehatan (General
Consent for Treatment) adalah pernyataan dari pasien
atau keluarga maupun seseorang yang diberi kuasa oleh
pasien setelah diberikan penjelasan oleh Petugas
pendaftaran di Unit Rawat Jalan dan oleh Admisi di
Ruang Rawat Inap.
• Diberikan hanya kepada pasien baru dirawat jalan dan
pasien rawat inap
PFR : General consent
Persetujuan Umum Pelayanan Kesehatan (General Consent for
Treatment) meliputi :
1.Pernyataan telah diberi penjelasan ttg hak & kewajiban pasien. 
2.Persetujuan terhadap
Pemeriksaan Fisik yang dilakukan oleh Perawat dan Dokter
Pemasangan alat kesehatan (kecuali yang membutuhkan
persetujuan khusus).
Asuhan Keperawatan
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan X-Ray
Pembiayaan /Jaminan Kesehatan
PFR : General consent
3. Pernyataan kesanggupan Pembiayaan
(Tunai /Jaminan)
4. Privasi dan Kerahasian Penyakit Pasien kepada Pihak
Lain.
5. Persetujuan diperiksapeserta didik (PPDU, PPDS) dgn
Supervisi DPJP.
6. Pernyataan tidak membawa barang berharga yg tidak
diperlukan selama perawatan.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai