Anda di halaman 1dari 13

KOMUNIKASI SBAR

DALAM KEPERAWATAN

Disusun Oleh Kelompok 2


Definisi
Timbang terima adalah suatu teknik untuk menyampaikan dan menerima suat
u informasi yang berkaitan dengan keadaan pasien(Kurniawan , Yulirocita, & H
idayat, 2018).

Timbang terima harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secar


a singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolab
oratif yang sudah dan belum dilakukan serta perkembangan pasien pada saat
itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuha
n keperawatan dapat berjalan dengan sempurna (Kurniawan , Yulirocita, & Hid
ayat, 2018).
Tujuan
Tujuan dilakukannya timbang terima adalah menyampaikan hal
-hal penting yang perlu segera ditindaklanjuti oleh dinas beriku
tnya. Informasi harus dijamin akurat agar tidak terjadi kesalaha
n dalam proses pemberian pelayanan bagi pasien (Morika, 201
7)
Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan t
imbang terima

1. Faktor Internal : komunikasi, gangguan, kelelahan, memori, penget


ahuan atau pengalaman, dokumentasi.

2. Faktor Eksternal : budaya organisasi, infrastruktur, keterbatasan tek


nologi dan tenaga kerja.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam timbang terima

Menurut Nursalam (2016) beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan timb
ang terima yaitu
1. Kejelasan komunikasi yang didukung dengan kelengkapan informasi yang disampa
ikan.
2. Akurasi terhadap pasien.
3. Penggunaan istilah atau kata-kata yang mudah dipahami.
4. Ketersediaan sumber dan sarana.
5. Monitoring yang dilakukan oleh kepala ruangan atau penanggung jawab shift.
6. Laporan tentang evaluasi perkembangan pasien apakah ada kemajuan atau kemun
duran.
Proses pelayanan keperawatan timbang terima di rumah sakit

Pelayanan di rumah sakit dipengaruhi oleh beberapa hal salah satunya dari proses keperawa
tan. Proses keperawatan di rumah sakit meliputi banyak hal alah satunya adalah proses timb
ang terima pasien atau biasa disebut operan jaga. Handover merupakan suatu cara dalam m
enyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien/ kesel
amatan pasien. Hari perawat dimulai dengan kegiatan dari laporan, saling bertukar informasi t
entang semua pasien tanpa memandang apa yang merawat. Informasi yang disampaikan har
us akurat, dan berkesinambungan sehingga asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sem
purna (Ahmad & Siti, 2018).
Tahap pelaksanaan timbang terima
Pada tahap pelaksanaan timbang terima, unsur yang digunakan untuk mengobservasi

perawat dalam melakukan timbang terima terdiri dari 10 item prosedur, yaitu

1. melakukan timbang terima pasien dengan melakukan keliling setiap pasien serta

mengobservasi.

2. Menyampaikan informasi terkait aspek umum : jumlah pasien dan identitas pasie.

3. Menyampaikan informasi terkait diagnosa medis.

4. Menyampaikan informasi terkait keluhan utama,

5. Menyampaikan informasi terkait masalah keperawatan yang muncul.


Lanjutan...

6. Menyampaikan informasi terkait tindakan keperawatan yang telah dilakukan baik mandir

i maupun kolaborasi.

7. Menyampaikan informasi terkait tindakan yang akan dilakukan baik mandiri maupun kol

aborasi.

8. Menyampaikan informasi terkait evaluasi dan perkembangan pasien.

9. Menyampaikan informasi terkait terapi medis, cairan, pemberian obat.

10. Menyampaikan informasi terkait kebersihan pasien dan lingkungan pasien, menyampaik

an informasi terkait peralatan medis-non medis (Kurniawan , Yulirocita, & Hidayat, 2018).
Tahap post timbang terima

Pada tahap post timbang terima, unsur yang digunakan untuk mengobservasi perawat
dalam melakukan timbang terima terdiri dari 2 item prosedur, yaitu mendiskusikan den
gan petugas terdahulu bila menentukan masalah baru pada saat serah terima, dan me
ncatat atau melaporkan permasalahan pasien ke dokter jaga (Kurniawan , Yulirocita, &
Hidayat, 2018).
Metode dalam timbang terima

Metode dalam timbang terima terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Timbang terima dengan metode tradisional


a. Dilakukan hanya di meja perawat
b. Menggunakan satu arah komunikasi sehingga tidak memungkinkan munculny
a pertanyaan atau diskusi
c. Ada pengecekan ke pasien hanya sekedar memastikan kondisi secara umum
d. Tidak ada kontribusi atau feedback dari pasien dan keluarga, sehingga proses
informasi dibutuhkan oleh pasien terkait status kesehatannya tidak up to date.
Metode dalam timbang terima

2. Timbang terima dengan metose bedside handover

Timbang terima yang dilakukan disamping tempat tidur pasien atau keluarga pasien sec
ara langsung untuk mendapatkan feedback (Windyastuti, Hayuna, & Winarti, 2018)
 
Hubungan beban kerja perawat dengan timbang terima

Hubungan beban kerja perawat dengan pelaksanaan timbang terima pasien, dimana
semakin tingginya beban kerja perawat dapat menyebabkan kesalahan dalam penya
mpaian dan pengartian informasi yang diberikan perawat pada saat pertukaran shift s
aat timbang terima pasien, sehingga penyampaian komunikasi yang tidak tepat dan p
elaksanaan timbang terima yang jarang tepat waktu disebabkan karena ketidakhadira
n perawat atau karena beban kerja perawat yang berat sehingga perawat tidak mengi
kuti timbang terima secara efektif di sebabkan karena kegiatan yang banyak yang dila
kukan oleh perawat maka hal ini akan menyebabkan pasien beresiko mendapatkan a
suhan keperawatan yang tidak sesuai dengan keadaan kebutuhannya (Morika, 2017).

Anda mungkin juga menyukai