Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN KASUS

“BATU GINJAL”

DESSY (406182044)

Pembimbing :
dr. Lydia Tantoso, Sp.PD
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. I

Umur : 57 tahun

Alamat : Jakarta Barat

Agama : Islam

Pekerjaan : Pedagang

Tanggal masuk : 3 April 2020


Riwayat Penyakit Sekarang
Anamnesa dilakukan secara Autoanamnesa pada
tanggal 3 April 2020 di Ruang Rawat Inap RS
Sumber Waras lantai 6.
Pasien datang ke IGD RSSW pada tanggal
3/04/2020 dengan nyeri pinggang kanan sejak 1
bulan yang lalu. Nyeri dirasakan tumpul dan
hilang timbul. Nyeri menjalar hingga ke paha.
Pasien mengatakan terkadang perut terasa
kembung. Keluhan lain seperti demam, sesak,
mual, muntah dan batuk disangkal. BAB dan
BAK tidak ada keluhan, BAK berdarah dan
berpasir disangkal.
Riwayat Penyakit Sekarang

Riwayat penyakit serupa:-


Riwayat hipertensi
Riwayat kencing manis
Riwayat maag
Riwayat penyakit jantung Disangkal
Riwayat penyakit paru
Riwayat penyakit ginjal
Riwayat penyakit hati
Riwayat alergi makanan/obat
Riwayat penyakit keluarga
Anamnesis
Riwayat penyakit serupa : Disangkal
Riwayat tekanan darah tinggi : Disangkal
Riwayat kencing manis : Disangkal
Riwayat asam urat : Disangkal
Riwayat kolesterol : Disangkal
Riwayat penyakit jantung : Disangkal
Riwayat penyakit paru : Disangkal
Riwayat penyakit ginjal : Disangkal
Riwayat penyakit hati : Disangkal

Riwayat pengobatan

Pasien belum pernah berobat sebelumnya


Riwayat kebiasaan
Anamnesis
 Nafsu makan baik. Makan 3 kali sehari dengan menu
bervariasi. Pasien jarang mengkonsumsi air putih.
Dalam sehari +/- 5 gelas perhari.
 Riwayat sering menahan BAK
 Riwayat merokok (-)
 Kebiasaan minum softdrink dan alkohol disangkal
 Kebiasaan konsumsi obat-obatan terlarang disangkal

Riwayat sosial dan ekonomi

 Pasien merupakan seorang pedagang


 Pasien berobat menggunakan BPJS kelas II
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis GCS 15

Tanda Vital:
Tekanan darah : 126/85 mmHg
Nadi : 82x/menit
PEMERIKSAAN
Suhu : 36,7 C
FISIK
Frekuensi Napas : 20 x/menit

Berat Badan : 52,5 kg


Tinggi Badan : 160 cm
Gizi : Baik
PEMERIKSAAN FISIK

● Kepala : Normocephali, rambut terdistribusi merata dan tidak mudah


dicabut,
● Mata : pupil ODS bulat, isokor, CA (-/-), SI (-/-)
● Hidung : bentuk normal, sekret (-/-), tidak ada septum deviasi, mukosa
hidung tidak hiperemis, napas cupping hidung (-)
● Tenggorokan : uvula di tengah, dinding faring tidak hiperemis, tonsil
T1-T1
● Mulut : Sianosis bibir(-), mukosa kering (-)
● Leher : tidak teraba pembesaran KGB

8
PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks :
Cor
● Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
● Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS V MCL sinistra, (-) kuat angkat
● Perkusi : batas jantung dalam batas normal
● Auskultasi : Suara jantung murni: SI,SII (normal), suara jantung tambahan
(-)
Pulmo
● Inspeksi : Pergerakan nafas simetris
● Palpasi : stem fremitus kanan kiri sama kuat
● Perkusi : sonor seluruh lapang paru
● Auskultasi : Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
9
PEMERIKSAAN FISIK

Abdomen
● Inspeksi : Permukaan datar
● Auskultasi : Bising usus (+) normal
● Perkusi : Tympani
● Palpasi : Supel, Defans muscular (-), Nyeri tekan (-)
● Tulang belakang : tidak ada gibus, skoliosis, lordosis, kifosis
● Kulit : sianosis (-), ikterik (-), petechiae (-)
● Ekstremitas : akral hangat, CRT 2 detik, tak tampak edema

10
STATUS UROLOGIS
Flank Genitalia eksterna :
● Inspeksi : pembesaran -/-, ● Inspeksi : tak tampak
hematoma -/- kelainan,
● Palpasi : Ballotement -/-, ● Palpasi : nyeri tekan –
massa -/-
● Perkusi : nyeri ketok CVA -/+ Rectal Toucher :
● Auskultasi : Bruit -/- ● Tonus sfingter ani kuat
● Mukosa licin
Suprapubik ● Ampulla recti baik
● Inspeksi : bulging -, ● Permukaan prostat licin,
hematoma – konsistensi kenyal, NT -,
● Palpasi : NT-, massa – sulcus medianus teraba
● Perkusi : nyeri ketok - ● Tidak terdapat feses atau
11
PEMERIKSAAN LAB
NO PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
1 Eritrosit 4,8 4 - 5,2

2 Hb 14,4 12-16
3 Ht 40,4 36-46
4 Leukosit 9.200 4.0-11.0
5 Trombosit 336.000 150-440

6 GDS 116 mg/dL

7 Kreatinin 1,1 mg/dL


USG

Kesan :
•Ginjal kanan membesar dengan kesan
hydronefosis grade 1 dan terlihat batu di pelvis
renis dengan ukuran 0,5 cm
•Ginjal kiri/ hepar/ lien/ kandung empedu/ vesical
urinaria/ prostat tidak tampak kelainan
RESUME
Telah diperiksa seorang laki-laki berusia 57 tahun dengan keluhan
utama nyeri pinggang kanan sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri tumpul
dan hilang timbul, menjalar hingga ke paha. Kembung (+). Pasien
memiliki kebiasaan jarang mengkonsumsi air dan sering menahan
BAK.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri ketok CVA + diflank dextra
Pada pemeriksaan USG ginjal kanan membesar dengan kesan
hydronefosis grade 1 dan terlihat batu di pelvis renis dengan
ukuran 0,5 cm
DIAGNOSA

Batu cetak ginjal


kanan
Farmakologis
● Ketorolac 30 mg IV
● Tamsulosin 2 x 1
● Hidroklorotiazid 25 mg 1 x 1
● Allopurinol 1 x 1
● Pottasium citrate 30-90 mEq/hari TATA LAKSANA

Non Farmako
● Tirah baring
● Minum 2 lt/hari
TINJAUAN
PUSTAKA
BATU GINJAL
Formasi batu
● ~75% batu mengandung calcium sbg konstituen utama
● 60% terbentuk dr kalsium oxalate
● Kebanyakan batu “spontan” tdd kalsium, oksalat, kristal fosfat
● Lain2: asam urat, cystine, kristal ammonium, kristal fosfat, kombinasi
● Risiko formasi batu meningkat pd peningkatan konsentrasi kristal & menurun dg
meningkatnya konsentrasi inhibitor
● Renal calculi tumbuh dari kristal yg membentuk pd calyx & agregasi membentuk
kalkulus
● Bladder calculi mungkin batu yg terbentuk di ginjal & berjalan turun di ureter atau
terbentuk di bladder langsung

Nelson Textbook of Pediatrics, 19e. Chapter 541: Urinary Lithiasis


● Formasi batu tergantung 4 faktor:

Presipitasi- Absen inhibitor


Matriks Epitaksi
kristalisasi formasi batu di urin
• Campuran protein, • Supersaturasi urin • Agregasi kristal dg • Inhibitor: sitrat,
gula non-amino, dg ion spesifik komposisi berbeda difosfonat,
glukosamin, air 2- membentuk kristal namun mirip scr magnesium
9% berat bersih • Agregat kristal oleh struktur  batu
batu urin & electrical & heterogen
tersusun dlm batu chemical forces • Ca oxalate &
scr konsentrik • Peningkatan monosodium urate
lamination saturasi urin + ion memiliki struktur yg
meningkatkan laju mirip
nukleasi, • Ca oxalate dapat
pertumbuhan agregasi pd
kristal, agregasi & nucleus
meningkatnya monosodium urate
kemungkinan crystals
pembentukan batu

Nelson Textbook of Pediatrics, 19e. Chapter 541: Urinary Lithiasis


Renal & Ureteral Stones

aktivitas [] >> dari point:


produk metastable & dpt solution menjadi
mencapai inisiasi
[] ion meningkat semakin
specific point pembentukan
krsital & nukleasi tersaturasi
solubility
product (Ksp homogen

pembentukan
Nukleasi Kadar produk
heterogen supersaturasi >> (Kfp/formation
product)

Smith & Tanagho’s General Urology. McGraw-Hill: 2012.


Guidelines on Urolithiasis © European Association of Urology 2015.
Available from: http://uroweb.org/wp-content/uploads/22-Urolithiasis_LR_full.pdf
Krause’s Food & Nutrition Therapy, 12th ed
Tanda & Gejala
● Upper-tract stones

○ Nyeri saat turun melewati ureter

○ Karakter nyeri tergantung lokasi

○ Kalkuli yg kecil u/ turun lewat ureter memiliki kesulitan melewati


ureteropelvic junction atau memasuki vu pd junction ureterovesical

○ 60% ps + kolik ureteral memiliki batu ~3cm dari junction ureterovesical

Smith & Tanagho’s General Urology. McGraw-Hill: 2012.


Nyeri

● Nyeri kolik & non-kolik = keduanya dari ● Beratnya & lokasi nyeri bervariasi sesuai
ginjal ukuran, lokasi, derajat obstruksi, variasi
anatomi
○ Kolik biasanya disebabkan peregangan
dari sistem collecting atau ureter ○ Batu ureteral kecil  nyeri berat

○ Non-kolik dari distensi kapsula renal ○ Large Staghorn  nyeri tumpul atau
● Obstruksi urinary = mekanisme utama tidak nyaman pd abdomen
penyebab kolik renal ● Nyeri yg berat & mendadak dpt
● Pd ureter, nyeri lokal referred ke distribusi membangunkan ps dari tidur  berubah posisi
nervus ilioinguinal & cabang genital dari u/ menghilangkan nyeri
genitofemorale = flank & costovertebral angle
○ Berbeda dg ps dg tanda peritoneal (tetap
berbaring di posisi sama)

Smith & Tanagho’s General Urology. McGraw-Hill: 2012.


● Gejala kolik renal akut tergantung lokasi kalkulus, region
involved:

○ Calyx renal

○ Pelvis renal

○ Ureter upper & mid

○ Distal ureter
● Progresi sesuai saat batu turun ke bawah traktus

Smith & Tanagho’s General Urology. McGraw-Hill: 2012.


Renal calyx

● Batu atau objek lain pd calyx  obstruksi & kolik renal


● Batu non-obstructing menyebabkan nyeri periodik  obstruksi intermiten
● Nyeri yg dalam, tumpul pd flank atau punggung dpt bervariasi antara berat hingga
ringan
● Nyeri dpt dieksaserbasi stlh konsumsi cairan jlh banyak
● Radiografik mgkn tdk memberikan tanda2 obstruksi
● Adanya infeksi atau inflamasi di calyx + obstruksi  kontribusi thd persepsi nyeri

Smith & Tanagho’s General Urology. McGraw-Hill: 2012.


Renal calyx

● Caliceal calculi biasanya kecil & jlhny banyak  dpt lwt scr spontan
● Retensi berkepanjangan thd aliran urin terhadap gravitasi & peristalsis antegrade
 element penting pd obstruksi
● Tatalaksana efektif long-term: ekstraksi batu & eliminiasi komponen obstruktif
● Hilangnya nyeri dilaporkan pd ps yg menjalani SWL (Shock Wave Lithotripsy) u/
caliceal calculi kecil

Smith & Tanagho’s General Urology. McGraw-Hill: 2012.


Renal Pelvis
● Batu dlm renal pelvis >1cm diameter biasanya obstruksi ureteropelvic junction
 nyeri hebat pd CVA (lateral sacrospinalis muscle dibawah costae 12)

○ Nyeri bervariasi antara tumpul hingga sangat tajam; biasanya konstan &
sulit diabaikan
● Sering menjalar ke flank (bagian tubuh antara costae & panggul) & jg anterior
thd kuadran abdomen atas ipsilateral

○ Disangka kolik bilier atau kolesistitis jika pd bagian kanan

○ gastritis, acute pancreatitis, peptic ulcer disease jika di kiri, t/u jg ps +


anorexia, nausea, emesis

Smith & Tanagho’s General Urology. McGraw-Hill: 2012.


Renal Pelvis
● Seringkali gejala timbul setelah minum banyak atau konsumsi cairan jlh besar
● Calculi staghorn parsial atau komplit yg berada di pelvis biasanya tidak
obstruktif

○ tdk ditangani meningkat morbiditas: deteriorasi, komplikasi infeksius

Smith & Tanagho’s General Urology. McGraw-Hill: 2012.


Faktor Risiko
● Crystalluria
○ Risiko tjdnya batu
○ Hypercalciuria
■ Absorptive: meningkat absorpsi Ca
■ Renal leak: penurunan reabsorpsi tubular thd Ca
■ Resorptive: hyperparatiroid primer
○ Laju formasi batu proporsional thd % crystal besar & aggregat crystal
○ Produksi crystal ditentukan oleh saturasi tiap garam & konsentrasi
inhibitor atau promoter pd urin

Smith & Tanagho’s General Urology. McGraw-Hill: 2012.


Faktor sosioekonomik
• Lebih sering tjd pd negara industrialized

Diet
• Income percapita meningkat  perubahan diet:
• meningkatnya saturated &unsaturated fatty acids
• meningkatnya protein hewani & gula
• kurangnya serat diet, sayuran, karbohidrat unrefined
• Diet less energy-dense  menurunkan insidens batu
• Vegetarian memiliki insidien yg sedikit thd batu
• Natrium tinggi terkait dg urinary natrium, calcium, pH meningkat &
berkurangnya ekskresi sitrat  meningkat kemungkinan kristalisasi garam
calcium (krn saturasi monosodium urate & Ca phospate meningkat)
• Intake cairan & urine output ada efek pd urinary stone disease
• Urin rata2 pd pasien dg penyakit batu ~1.6 L/hari
Smith & Tanagho’s General Urology. McGraw-Hill: 2012.
Pekerjaan
• Physicians & white collar workers  insidens batu tinggi dibanding laborers
manual
• Perbedaan akativitas fisik & diet
• Bergerak/beraktivitas fisik dpt mengurangi agregat kristal & urin
• Individu yg terpapar temperatur tinggi  konsentrasi lebih tinggi dari solute
(dehidras)  impact thd insidens batu

Cuaca
• Individu yg tinggal didaerah panas  rentan thd dehidrasi  meningkat insidens
batu t/u uric acid calculi
• Meskipun cuaca panas  minum banyak, kehilangan keringat  volume urin yg
dibuang sedikit
• Cuaca panas  paparan thd UV light  meningkat produksi vit D3 
meningkatnya ekskresi Ca2+ & oxalate dikorelasi dg meningkat waktu paparan thd
sinar matahari
• Faktor ini: light-skinned people lebih berdampak
• Global warming meningkatkan insidens batu urinary

Smith & Tanagho’s General Urology. McGraw-Hill: 2012.


Riwayat keluarga
• Riwayat keluarga dg penyakit batu terkait dg meningkatnya insidens renal calculi
• Kemungkinan krn lingkungan & faktor diet yg sama
• Penelitian pd kembar identik >50% batu memiliki komponen genetik yg signifikan

Obat-obatan
• Medikasi anti-hipertensif triamterene  meningkatnya frequency urin
calculi
• Antacid jangka panjang dg silica berkaitan dg pertumbuhan batu silicate
• Carbonic anhydrase inhibitor dpt berkaitan dg penyakit batu saluran
kemih

Smith & Tanagho’s General Urology. McGraw-Hill: 2012.


PF

Kolik renal akut = tipikal


Komponen sistemik kolik
nyeri berat, seringkali
renal dpt menjadi jelas +
mencari posisi lain yg aneh Nyeri CVA dpt jelas
takikardi, berkeringat,
 bedakan dg peritonitis
sering kali nausea jelas
yg takut bergerak

Demam, hipotensi,
Massa abdomen dpt
vasodilatasi cutaneous dpt
palpable pd ps dg long-
terlihat pd ps dg urosepsis
standing obstructive urinary
 dekompresi rugen u/
calculi & hydronephrosis
obstruksi traktus, resusitasi
berat
IV fluid, IV antibiotic

Smith & Tanagho’s General Urology. McGraw-Hill: 2012.


● Px abdomen keseluruhan u/ exclude penyebab lain nyeri abdomen
● Tumor abdomen, aneurisma aorta, discus lumbar herniasi, kehamilan  mimik
kolik renal
● Nyeri menjalar sama dg pathway nervus afferent
● Palpasi v.u harus dikerjakan krn retensi urin dpt menimbulkan nyeri mirip dg kolik
renal
● Hernia inkarserata inguinal, epididymitis, orchitis, patologi pd pelvis wanita mimik
batu sal kemih
● Px rectal  eksklusi patologi lain

Smith & Tanagho’s General Urology. McGraw-Hill: 2012.


Abdominal radiography

Guidelines on Urolithiasis © European Association of Urology 2015.


Available from: http://uroweb.org/wp-content/uploads/22-Urolithiasis_LR_full.pdf
Fluoroscopy
IVU/Intravenous urography US CT

• Gambaran radiologi parenkim • 1st investigation urinary tract • Hampir seluruh batu opaque,
renal, sistem pelvicalyceal, • Tdk sesensitiv CT namun dpt berbeda kepadatan
ureter, v.u identifikasi kalkulus • 90% calculus terlihat pd non-
• + kontras IV • Batu kecil & dekat dg junction contrast CT (modality of
• Skrg digantikan noncontrast corticomedullary sulit dilihat choice)
CT • 75% calculi <3 mm tdk dpt • Paling sering pd
dilihat vesicoureteric junction
• Ciri: • Dual energy CT: melihat
• Focus echogenic komposisi kalkulus dg menilai
• Acoustic shadowing attenuasi (meredamnya) batu
pd level kVp (max voltage) yg
• Twinkle artefact pd doppler
berbeda
colour
• Colour comet tail artefact

Jones J, et al. Urolithiasis. Available from: https://radiopaedia.org/articles/urolithiasis


Tatalaksana
● Tergantung lokasi batu, komposisi & ukuran
● 90% batu <4 mm dpt turun melewati ureter  v.u  analgesia + hidrasi cukup (tdk tdpt obstruksi)
● Pd kasus dg obstruksi + infeksi dibutuhkan percutaneous nephrostomy (menyelamatkan organ +
cegah sepsis)

Batu
Batu kalsium Batu asam urat Batu cystine
staghorn/struvite
• Kecil, • Disebabkan pH • Besar & • Sulit ditangai &
asimptomatik  urin rendah = disebabkan sulit dipecah dg
bs diabaikan + hidrasi & infeksi  bedah ESWL
hidrasi baik menaikan pH & semua batu • Hidrasi +
risiko recurrent urin ~6 (>6.5 diangkat alkalinisasi (1st
symptoms membentuk batu termasuk line treatment)
berkurang calcium) fragmen kecil
• Besar: ESWL (residu dpt
(extracorporeal menjadi
shock wave reservoir infeksi
lithotripsy) atau & formasi batu
percutaneous rekuren)
nephrostomy
Jones J, et al. Urolithiasis. Available from: https://radiopaedia.org/articles/urolithiasis
Komplikasi
● Spontaneous extravasation: ruptur pelvis renalis spontan (SRRP) +/- urinoma
● UTI rekuren/pyelonefritis
● Impaksi batu sepanjang ureter  hidroureter/hidronefrosis
DD:
● Cholelithiasis (overlying right kidney)
● Kalsifikasi pankreatik
● Kalsifikasi nodus limfe mesenterik
● Arteri renalis kalsifikasi
● Intrarenal gas (dd pd US)

Jones J, et al. Urolithiasis. Available from: https://radiopaedia.org/articles/urolithiasis


Gizi

Krause’s Food & Nutrition Therapy, 12th ed


Krause’s Food & Nutrition Therapy, 12th ed
Acid Ash & Alkaline Ash Diets
● Intake makanan mempengaruhi asiditas ● High protein foods: daging, ikan, ayam,
atau alkalinitas urin telur, keju; roti & sereals = kontributor
● Acid-forming potensial dikontribusi oleh: utama acid “ash”
● Susu kontribusi thd kedua kategori
○ Klorida, fosforus, sulfur (anions)
● Neutral foods:
● Base-forming:
○ Lemak: butter, margarine, minyak goreng
○ Na+, K+, Ca2+, Mg2+ (cations)
● Scr general, sayur & buah = alkaline ○ Sweets: plain candies, sugar, syrup, honey
“ash”
○ Starches: Corn, tapioca
○ Kecuali: plum, prunes, cranberries 
○ Beverage: coffee, tea
mengandung benzoic & quincic acids = eksresi
diurin sbg asam hippuric

Krause’s Food & Nutrition Therapy, 12th ed


Krause’s Food & Nutrition Therapy, 12th ed
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai