Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PASIEN KEJANG DEMAM

Disusun oleh Kelompok IV:


Kejang merupakan perubahan fungsi
otak mendadak dan sementara sebagai
akibat dari aktivitas neuronal yang
abnormal dan pelepasan listrik
serebral yang berlebihan.(betz &
Sowden,2002)
Jadi kejang demam adalah kenaikan
suhu tubuh yang menyebabkan
perubahan fungsi otak akibat
perubahan potensial listrik serebral
yang berlebihan sehingga
mengakibatkan renjatan berupa
kejang.
PENYEBAB

 Demam itu sendiri


 Efek produk toksik dari pada mikroorganisme
(kuman dan virus terhadap otak).
 Respon alergik atau imun yang abnormal oleh
infeksi.
  Perubahan keseimbangan cairan atau elektrolit
 Ensefalitis viral (radang otak akibat virus) yang
ringan yang tidak diketahui atau ensekalopati
toksik sepintas.
TANDA DAN GEJALA
 Demam bia terjadi tiba tiba
 Pingsan yang berlangsung selama 30 detik-5 menit
(kontraksi dan kekakuan otot menyeluruh yang
biasanya berlangsung selama 10-20 detik)
 Gerakan klonik (kontraksi dan relaksasi otot yang kuat
dan berirama, biasanya berlangsung selama 1-2 menit)
 Lidah atau pipinya tergigit
 Gigi atau rahangnya terkatup rapat
 Inkontinensia (mengompol)
 Gangguan pernafasan
 Apneu (henti nafas)
 Kulitnya kebiruan
Setelah mengalami kejang, biasanya:
 Akan kembali sadar dalam waktu beberapa

menit atau tertidur selama 1 jam atau lebih


 Terjadi amnesia (tidak ingat apa yang telah

terjadi)-sakit kepala
 Mengantuk

 Linglung (sementara dan sifatnya ringan)


Kejang parsial ( fokal, lokal )
 Kejang parsial sederhana :Kesadaran tidak
terganggu,, kedutan pada wajah, atau salah satu
sisi tubuh; umumnya gerakan setipa kejang sama.
 Tanda atau gejala otonomik: muntah, berkeringat,
muka merah, dilatasi pupil.
 Gejala somatosensoris atau sensoris khusus :
mendengar musik, merasa seakan ajtuh dari
udara, parestesia.
 Gejala psikis : dejavu, rasa takut, visi panoramic
  
Kejang parsial kompleks
 Terdapat gangguankesadaran, walaupun
pada awalnya sebagai kejang parsial
simpleks
 Dapat mencakup otomatisme atau
gerakan otomatik : mengecap –
ngecapkan bibir,mengunyah, gerakan
menongkel yang berulang – ulang pada
tangan dan gerakan tangan lainnya.
 Dapat tanpa otomatisme : tatapan terpaku
Kejang umum ( konvulsi atau non konvulsi )

 Kejang absens
Gangguan kewaspadaan dan responsivitas,Ditandai dengan
tatapan terpaku yang umumnya berlangsung kurang dari 15
detik, Awitan dan akhiran cepat, setelah itu kempali waspada
dan konsentrasi penuh

 Kejang mioklonik
Kedutan – kedutan involunter pada otot atau sekelompok otot
yang terjadi secara mendadak. Sering terlihat pada orang sehat
selaam tidur tetapi bila patologik berupa kedutan kedutan
sinkron dari bahu, leher, lengan atas dan kaki, Umumnya
berlangsung kurang dari 5 detik dan terjadi dalam kelompok ,
Kehilangan kesadaran hanya sesaat.
 Kejang tonik klonik
Diawali dengan kehilangan kesadaran dan saat tonik,
kaku umum pada otot ekstremitas, batang tubuh dan
wajah yang berlangsung kurang dari 1 menit,Dapat
disertai hilangnya kontrol usus dan kandung kemih
Saat tonik diikuti klonik pada ekstrenitas atas dan bawah.
Letargi, konvulsi, dan tidur dalam fase postictal
 Kejang atonik

Hilngnya tonus secara mendadak sehingga dapat


menyebabkan kelopak mata turun, kepala menunduk,atau
jatuh ke tanah.,Singkat dan terjadi tanpa peringata
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Hipertermi b/d proses infeksi


 Resti aspirasi b/d penumpukan
sekreat
 Resti cidera b/d terjadinapenrunan
kesadaran
ASKEP KEJANG DEMAM

Nama : An. D
 J. Kelamim : laki – Laki

 Umur : 4 Tahun

 Alamat : jl. Melati rt. 02

 No. Rm : 009854

 Nama Ib : Ny. Lina

 Tgl MRS : 20/07/2017


 Keluhan utama
 kurang lebih 1 minggu klien batuk, pilek, kejang 6x
selama 10 menit, suhu tubu 38,5’c
 Riwayat penyakit sekarang
 klien atang dengan keluhan demamtinggi disertai
kejang 6x diikut suhu tubuh tinggi kurang lebih 1,5
jam.
 Riwayat penyakit dahulu
 Menurut keterangan keluarga klien tidak pernah
menderita penyakit keang seperti ini, biasanya
hanya demam dan batuk pilek biasa dan setelah
diberi obatdokter atau puskesmas sembuh.
 Riwayat penyakit keluarga
 dikeluarga tidak pernah ada yangpernah mengalami kejang,
sakitdarah tinggi atau stroke.
 Riwayat alergi
 Anak tidak ada riwayat aleri
  
 Pemeriksaan fisik
 Pengkajian tgl 21/7/2017
 Keadaan umum : Lemah
 Kesadaran : pasien tdk sadar saat terjadi kejang. setelah kejang
kesadaran pasien kompos mentis
 Nadi : 116x/m , RR: 30x/m , Temp : 38’5 ‘c BB 12 kg, TB : 60cm
 konjungtiva tidak anemis, teri tidak ada, tdk ada nafas cuping
hidung, polip tdk ada, telinga bersih tdk ada serum, kulit
lembab berkeringat, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
tidak ada nyeri tekan, dada simetris, tidak ada nyer tekan
abdomen, kulit sawo mateng, genetalia tdk terpasang dc.
 Pemeriksaan laboratorium tgl 20/7/17
 Hb 9.0 g/dl, Leukosit : 25000 ul
 Hematokrit 24%df

 Terapi Pengobatan :
 -Novalgin 3x 90 mg
 -ceftriaxon 3x 22mg
 -stesolid 5 mg bila kejang
 -ivfd Rl 10 tpm
ANALISA DATA
NO ANALISA DATA ETIOLOGI DIAGNOSA
.
1. S: Keluarga mengatakan klien Proes infeksi Hipertermi
  demam 38,5’c,    
  O : temp 38,5’c, nadi 116x/m rr;    
  30x/m, badan saat dipegangg    
  panas, bibir merah.    
       
  S : keluarga mengatakan    
  dimulut klien banyak lendir    
2. O : mulut berlendir Penumpuka sekret Resti Aspirasi
     
     
     
       
3. S : keluarga mengatakan klien Penurunan Kesadaran Resti Cidera
tdk sadar saat kejang  
O : klien terlihat kejang  
 
DX Implementasi Evaluasi

1. 1. Mengukur TTV S : keluarga mengatakan klien panas


  2.Mempertahankan suhu tubuh normal O : temp 38,5’c nadi 116x/m rr 30x/m , badan panas,
  3. Mengajarkan keluarga untuk meberikompres berkeringat
4. Menganjurkan untuk memberikan pakaian yang tipis A : masalah belum teratasi
  P : Pantau ttv, Menganjurkan keluarga untuk memberiakn
  kompres lagi bila klien masih panas, kolaborasi pemberian
Novalgin 3x 90 mg
-ceftriaxon 3x 22mg
-stesolid 5 mg bila kejang
-ivfd Rl 10 tpm 
  S:-
1. memberikan posisi miring pada pasien
2 O : lendir +
2. melakukan suction
  A : Masalah belum teratasi
  3. mengobservasi tanda-tanda vital pasien P : Memberikan posisi miring, mengobservasi tanda tanda
  vital, kolaborasi pemberian Novalgin 3x 90 mg
4. Kolaborasi dengan tim medis/ dokter dalam
  -ceftriaxon 3x 22mg
pemberian terapi
  -stesolid 5 mg bila kejang
 
  -ivfd Rl 10 tpm
  5. Menjaga kepala terhadap S :-
  O : keluarga terlihat memegangi klien untuk menjaga klien
benda-benda yang dapat
  agar tdk terjatuh
menimbulkan cedera
  A : Masalah belum teratasi
 TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai