Anda di halaman 1dari 27

DIABETES

MELITUS

Samuel Batara Bonar


Fia Mentari (G1A219049)
Yohana Fadhilah Sulianto

Preseptor:
dr. Wahyu Indah Dewi Aurora, M.K.M

FKIK UNIVERSITAS JAMBI


Profesi Dokter
Identitas Pasien
Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 60 Tahun
Pekerjaan : IRT
Alamat : RT. 02 KAB
Agama : Kristen
Identitas Pasien
Identitas Pasien
Identitas Pasien
Identitas Pasien
Latar Belakang sosial-ekonomi-demografi-lingkungan keluarga

Jumlah anak :2

Jumlah saudara : Anak ke 2 dari 6 bersaudara

Status ekonomi keluarga : Cukup


Suasana Rumah
Rumah pasien merupakan rumah permanen dengan
ukuran ± 19 x 7m yang dihuni oleh 4 orang yaitu
pasien,anak,cucu, dan menantulaki – lakinya. Rumah
pasien terdiri dari 1 ruang tamu dan keluarga, 2 kamar
tidur, 1 ruang dapur, dan 1 kamar mandi. Sumber air
berasal dari PDAM dan penerangan dari Listrik

Aspek Perilaku dan Psikologis dalam Keluarga


•Hubungan dengan anak pasien baik.
•Hubungan dengan tetangga di sekitar rumah dinilai
baik.
•Kesan : hubungan dengan keluarga dan tetangga baik,
secara psikologis pasien tidak bermasalah.
Anamnesis

KELUHAN RIWAYAT
UTAMA PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang berobat ke Puskesmas dengan
keluhan kesemutan sejak 2 hari yang lalu.
Kesemutan menyebabkan pasien sedikit
Pasien datang dengan keluhan kesulitan dalam beraktivitas. Pasien juga
kesemutan sejak 2 hari yang lalu mengeluhkan sakit kepala. .Dilakukan
pemeriksaan gula darah, didapatkan gula
darah pasien adalah 307 mg/dL.Pasien
mengakupernah beberapa kali lupa meminum
obat.
Anamnesis

Pasien mengaku sudah menderita kencing manis sejak 15 tahun lalu.


saat itu pasien mengatakan bahwa ia sering merasa lapar dan pasien makan
terus menerus namun berat badan malah menurun. Pasien juga sering
buang air kecil dan haus terus menerus. Saat itu, pasien diberi obat penurun
gula darah yaitu metformin, pasien rutin minum obat bulanan namun tidak
mengurangi kebiasaan untuk makan-makanan dan minuman manis.
Riwayat luka lama sulit sembuh (-), gatal-gatal pada badan (-), demam
(-).
Anamnesis

RIWAYAT RIWAYAT
PENYAKIT DAHULU PENYAKIT KELUARGA
Riwayat tekanan darah tinggi (-).
Riwayat asma (-).
Riwayat Diabetes Mellitus (+) sejak kurang lebih Ada keluarga pasien yang menderita
15 tahun yang lalu, pasien mengeluh sering BAK, penyakit yang sama seperti pasien yaitu
mudah haus dan sering lapar, saat itu pasien
hanya berobat ke puskesmas dan diberikan obat
ibu.
selama 3 hari, yaitu metformin yang dikonsumsi
3 kali sehari, beberapa bulan pasien mengaku
rajin mengontrol ke puskesmas, namun setelah
obat habis pasien mengaku tidak ada keluhan
dan melanjutkan pengobatan, namu pasien
belum ada merubah pola hidupnya, seperti
mengurangi kebiasaan mkanan manisnya
sehingga gula darah pasien diperiksa saat itu
kurang lebih 300mg/dl.
Anamnesis

Riwayat obat-obatan, alergi, makanan, dan perilaku kesehatan

•Riwayat merokok pada pasien (-)


•Riwayat mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis (+).
•Jarang berolahraga (+)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
GCS: E4M6V5
BB : 60 kg
TB : 164 cm
Gizi : 22,30(normoweight)
TD : 120/80 mmHg
Suhu : 36,7˚C
Respirasi : 22 x/menit
Nadi : 84 x/menit, isi dan
tegangan cukup
PEMERIKSAAN FISIK
Mata Kepala
CA (-), SI (-), pupil isokor, Normocephal, rambut tidak
RC (+/+) mudah dicabut

Hidung Telinga
Status lokalis Status lokalis

Leher Mulut
Pembesaran KGB dan Dbn
tiroid (-)
Faring
Tonsil T1/T1 tdk hiperemis Jantung
I: Iktus kordis tidak terlihat
Paru P: Iktus kordis teraba di ICS V linea
I: Bentuk thoraks normal, pergerakan
midclavicula sn
dinding dada simetris
P: Massa (-), krepitasi (-)
P: Batas jantung ki ICS V LMC sn
P: Sonor di semua lapangan paru A: BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
A: Vesikuler (+), rh (-), wh (-)
Abdomen

Ekstremitas superior
I: Kontur cembung, striae (-), venektasi (-)
P: Supel, nyeri tekan epigastrium (-), hepar, lien, Akral hangat, edema (-/-),
ginjal tidak teraba, turgor kembali cepat CRT <2 dtk
P: Timpani (+)
A: BU (+) normal
Ekstremitas inferior
Akral hangat, edema (-/-), CRT <2 dtk

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Penunjang

Darah Rutin Pemeriksaan


Anjuran

WBC : 9,1 x 103 •GDP (Gula Darah Puasa)


RBC : 4.81 x 106
•HbA1C
HGB : 14.3 g/dl
HCT : 43.2 %
PLT : 164 x 103
GDS : 307 mg/dl
Diagnosis

DIAGNOSIS
KERJA

Diabetes Melitus Tipe II


(E11.9)
Manajemen
Manajemen
P romotif P reventif K uratif R ehabilitatif
• Nonfarmakologi
• Menjelaskan kepada pasien
•Mengkonsumsi makanan yang •Istirahat yang cukup. •Memantau penyembuhan penyakit
tentang penyakit dan
sehat dan bergizi seperti susu dan •Menyarankan agar pasien pasien secara rutin. Hal ini dilakukan
komplikasinya
• Menjelaskan kepada keluarga juga buah -sayur yang banyak mengatur pola makan. dengan kerja sama dari pasien tersebut
mengandung vitamin. •Melakukan olahraga teratur.
pasien bahwa untuk dengan mengikuti saran dokter untuk
•Olahraga ringan seperti senam •Minum obat secara teratur.
penatalaksanaan penyakit datang secara berkala untuk
secara teratur minimal 3x dalam •Kontrol kadar gula darah setiap
pasienini diperlukan kerja sama pengobatan secara tuntas.
dan dukungan keluarga seminggu selama 30 menit sehari. obat habis atau adanya
•Mengurangi makanan yang manis- keluhan.
•Jika keluhan dirasakan kembali
• Pasien diedukasi mengenai
manis. segera berobat ke pelayanan medis
pengertian, faktor resiko, cara Farmakologi
•Minum obat secara rutin dan terdekat.
pengelolaan, dan komplikasi •Glimepirid 2 mg 1 x 1 tablet
penyakit DMserta di ajak agar teratur
•Metformin 500mg 3 x 1
dapat menjalani pola hidup •Mengontrol kadar gula darah setiap
obat habis dan setiap ada keluhan.
tablet
sehat
Obat Tradisional: Pare
Permasalahan
Permasalahan
• Pasien sering mengkonsumsi makanan dan
minuman manis
• Pasien jarang berolahraga.
Resep
Follow Up Keadaan Pasien
Diagnosis Terapi Masalah yang di temukan Bentuk Pembinaan yang di berikan
DM Tipe II  Modifikasi  Badan terasa lemas Minum obatnya secara teratur.
Terkontrol Gaya Hidup  Gula darah pasien masih Dengan olah raga diharapkan dapat
 Glimepiride tinggi : 307mg/dl menjaga kebugaran dan kesehatan
1x  Pasien suka mengkonsumsi jasmani, walaupun dengan bentuk
 Metformin 3 makanan dan minuman ringan. Olah raga dapat
x 500 manis melancarkan aliran darah,
 Pasien jarang berolahraga merenggangkan otot juga
merilekskan pikiran. Serta dapat
membantu menurunkan berat badan,
sehingga dapat mencapai berat
badan yang ideal
Menyarankan untuk mengurangi
konsumsi makanan dan minuman
manis
Follow Up Keadaan Pasien
Masalah yang masih di Bentuk Pembinaan yang di berikan Perkembangan Pembinaan
temukan

 Keluhan lemas Mengecek obat yang masih tesisa, ternyata  Pasien mulai mengurangi
berkurang pasien rutin memakan obatnya. konsumsi makan dan
 Gula darah pasien Memberikan contoh gerakan kecil senam. minuman manis
pada kunjungan Dan memberikan penyuluhan mengenai  Pasien mulai rajin
kedua 224mg/dl Diabetes Melitus serta table diet mengenai berolahraga, namun belum
 TD: 130/80 makanan yang bisa di konsumsi. 30 menit dalam sehari Pasien
Menganjurkan pasien untuk ikut senam sudah mulai menjalankan
DM di puskesmas setiap hari sabtu kegiatan olahraga setiap
Mengingatkan pasien untuk puasa 10 jam subuh
untuk pemeriksaan gula darah puasa dan 2
jam setelah makan.
Follow Up Keadaan Pasien
Masalah yang masih di Bentuk Pembinaan yang Perkembangan Pembinaan
temukan di berikan
Tidak Ada Minum obat teratur
Setiap pagi sebelum
Gula darah pasien Konsumsi vitamin,
matahari terbit pasien jalan
normal : 134mg/dl Olah raga rutin stiap hari
pagi, kadang dirumah saja
BB : 60 kg Ikut senam di puskesmas
melakukan gerakan kecil
Jaga pola makan
dalam beberapa menit.
Kontrol sebulan sekali ke
Pasien ikut senam DM
puskesmas dan ambil obat
Sabtu pagi di puskesmas.
DM nya tiap sebulan
Jumlah obat berkurang
sekali
dari 70 jadi 50 tablet,
Hubungan diagnosis dengan keadaan
rumah dan lingkungan sekitar
ANALISIS KASUS

Penyakit yang diderita pasien tidak mempunyai hubungan dengan


keadaan rumah pasien: Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana
kadar glukosa di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat
melepaskan atau menggunakan insulin secara adekuat. Kadar gula
darah sepanjang hari bervariasi, meningkat setelah makan dan kembali
normal dalam waktu 2 jam. Jadi dapat disimpulakan kalau tidak ada
hubungan antara penyakit yang diderita pasien dengan keadaan rumah
dan lingkungan sekitar.
Hubungan diagnosis dengan keadaan
keluarga dan hubungan dalam keluarga
ANALISIS KASUS

•Hubungan pasien dengan anak dan menantunyabaik.


•Hubungan pasien dengan tetangga baik.
•Ada riwayat Diabetes Melitus dalam keluarga yaitu ibu pasien.
•Pada diabetes mellitus tipe II (diabetes yang tidak tergantung kepada insulin, niddm),
pankreas tetap menghasilkan insulin, kadang kadarnya lebih tinggi dari normal. tetapi tubuh
membentuk kekebalan terhadap efeknya, sehingga terjadi kekurangan insulin relatif.
Diabetes tipe ii bisa terjadi pada anak-anak dan dewasa, tetapi biasanya terjadi setelah usia
30 tahun. Faktor resiko untuk diabetes tipe II adalah obesitas,/i>, 80-90% penderita
mengalami obesitas. diabetes tipe II juga cenderung diturunkan. Jadi pada kasus ini dapat
disimpulkan kalau tidak ada hubungan anatar keadaan keluarga dan hubungan keluarga
dengan penyakit yang diderita pasien.
Hubungan diagnosis dengan perilaku
kesehatan dalam keluarga dan lingkungan
ANALISIS KASUS

•Kurang memperhatikan gizi makanan dan jarang berolahraga.


•Pasien mempunyai kebiasaan yang kurang baik, yaitu suka makan
mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis serta tidak pernah
olahraga. Diabetes tipe II umumnya terjadi pada saat pola gaya hidup
dan perilaku telah terbentuk dengan mapan. Pemberdayaan penyandang
diabetes memerlukan partisipasi aktif pasien, keluarga dan masyarakat.
Tim kesehatan mendampingi pasien dalam menuju perubahan perilaku.
Jadi pada pasien ini ada hubungan antara penyakit yang diderita pasien
dengan perilaku kesehatan pasien.
Analisis kemungkinan berbagai faktor risiko
atau etiologi penyakit pada pasien
ANALISIS KASUS

Kebiasaan pasien yang suka mengkonsumsi makanan manis, jarang


berolahraga dan riwayat ibu dengan DM dapat menjadi hubungan faktor
risiko terjadinya DM.
Analisis untuk mengurangi paparan atau
memutus rantai penularan
ANALISIS KASUS

•Menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi.


•Pola hidup sehat yakni menjaga kebersihan lingkungan dan tempat
tinggal.
•Menjaga ruangan agar cukup pencahayaan dan bersih.
•Rutin berolahraga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran badan.
•Minum obat teratur sesuai anjuran dokter.
•Segera kunjungi pelayanan kesehatan terdekat jika obat habis atau
penyakit semakin memberat.
•Sebaiknya pasien teratur minum obatdan rajin mengontrol gula darah.
Edukasi yang diberikan pada pasien atau
keluarga
ANALISIS KASUS

Edukasi untuk memperbaiki pola hidup, untuk mengurangi konsumsi


makanan yang manis, berolah raga secara teratur, dan pasien di anjurkan
untuk meminum obat secara teratur setiap hari dan kontrol kembali bila
obat habis.
27

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai