Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU BAYI


DAN BALITA DALAM MEMANFAATKAN POSYANDU
DI WILAYAH KERJA PUSTU DESA BABANG
KECAMATAN LAROMPONG SELATAN
TAHUN 2020

NURAFNA
SDK161021
LATAR BELAKANG

Tujuan pembangunan kesehatan nasional adalah tercapainya


kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk atau individu agar
dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan
pembangunan nasional ( Sumiasih dan yuliana, 2016).

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan


bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh, dari
dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan
kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita. (Rezqi Handayani, 2017).
Next

Oleh Ainindya Pasca Rachmadiani et al.(2018) menurut


Who pada tahun 2015 terdapat 2,7 juta kematian bayi di
seluruh dunia. Sedangkan angka kematian ibu (AKI)
menurut WHO memperkirakan bahwa15-20% ibu hamil
baik di negara maju maupun berkembang akan mengalami
resiko tinggi (risti) dan atau komplikasi, dan juga
melaporkan bahwa penyebab utama kematian ibu adalah
perdarahan, eklampsia, dan infeksi, dan berkontribusi
terhadap 60% dari total kematian ibu. (Ketut Suarayasa,
2020).
Angka kematian ibu (AKI) di indonesia
tertinggi di asia tenggara dengan
jumlah kematian ibu sebesar
Berdasarkan angka
228/100.000 kelahiran hidup, jika di
kematian bayi di
Indonesia tahun 2016 bandingkan AKI di singapura sebesar
masih cukup tinggi yaitu 6/100.000 kelahiran hidup, Filipina
23,50/1000 kelahiran 112/100.000 kelahiran hidup dan di
hidup, bahkan Indonesia brunnei 22/100.000 kelahiran hidup
menjadi peringkat namun demikian, survei demografi
tertinggi dibandingkan dan kesehatan Indonesia (SDKI)
dengan Vietnam tahun 2012 menunjukkan peningkatan
(17,80/1000), Malaysia AKI yang signifikan yaitu menjadi 359
(12,90/1000), dan
kematian ibu per 100.000 kelahiran
Thailand (9,40/1000).
(Annisa Kusumawardani hidup. AKI kembali menunjukkan
dan Sri Handayani, penurunan menjadi 305 kematian ibu
2018). per 100.000 kelahiran hidup
berdasarkan hasil survei penduduk
antar sensus (SUPAS) 2015.
Next

Berdasarkan data dari dinas kesehatan


provinsi Sulawesi selatan merupakan salah
satu provinsi yang mempunyai persentase
BBLR urutan ke 7 tertinggi (12,4%).Tahun
2013 (3,18%) kematian bayi 7,22 per 1000
kelahiran hidup, tahun 2014 (2,94%) kematian
bayi 7,58 per 1000 kelahiran hidup. (Hasriyani
et al.2018)
Berdasarkan data yang di peroleh Berdasarkan uraian
peneliti dari posyandu Desa Babang di atas, maka peneliti
Kecamatan Larompong Selatan tidak tertarik untuk
terdapat angka kematian bayi dan melakukan penelitian
angka kematian ibu 3 tahun terakhir. lebih lanjut yaitu
Sedangkan cakupan jumlah mengenai faktor-
penimbangan bayi dan balita di faktor yang
posyandu 3 tahun terakhir di Desa mempengaruhi
Babang Kecamatan Larompong perilaku ibu bayi dan
Selatan pada tahun 2018 sasarannya balita dalam
197 dan yang datang 173 bayi dan memanfaatkan
balita, di Tahun 2019 sasarannya 193 posyandu di wilayah
dan yang datang 173 bayi dan balita, kerja pustu Desa
dan di tahun 2020 mulai dari bulan Babang Kecamatan
januari-maret sasarannya 185 dan Larompong Selatan
yang datang 150 bayi dan balita. Tahun 2020.
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti


dapat merumuskan permasalahan sebagai
berikut: “faktor apa saja yang
mempengaruhi perilaku ibu bayi dan balita
dalam memanfaatkan posyandu di wilayah
kerja pustu Desa Babang Kecamatan
Larompong Selatan Tahun 2020? ”
TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
ibu balita dalam pemanfaatan posyandu di Wilayah kerja
pustu Desa Babang Kecamatan Larompong Selatan Tahun
2020.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengaruh faktor pengetahuan
terhadap perilaku ibu balita dalam pemanfaatan
posyandu di Wilayah kerja pustu Desa Babang
Kecamatan Larompong Selatan Tahun 2020.
b. Untuk mengetahui pengaruh faktor dukungan
suami/keluarga terhadap perilaku ibu balita dalam
pemanfaatan posyandu di Wilayah kerja pustu Desa
Babang Kecamatan Larompong Selatan Tahun 2020.
c. Untuk mengetahui pengaruh faktor dukungan tenaga
kesehatan terhadap perilaku ibu balita dalam
pemanfaatan posyandu di Wilayah kerja pustu Desa
Babang Kecamatan Larompong Selatan Tahun 2020.
MANFAAT PENULISAN

1. Manfaat Teoritis
Sebagai sumbang saran bagi pengembangan Ilmu Kebidanan, Ilmu Perilaku
dengan titik berat pada kajian tentang peran serta masyarakat.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat menjadi penggerak bagi masyarakat khususnya ibu yang
mempunyai balita untuk berperan serta dalam kegiatan Posyandu.
b. Bagi Pustu Setempat
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai kajian dalam peningkatan pelayanan
kesehatan melalui pendidikan kesehatan pada kegiatan Posyandu pada ibu
balita.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi penelitian yang selanjutnya serta
dapat dijadikan bahan kepustakaan atau referensi bagi mahasiswa kebidanan.
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengembangan profesi kebidanan sehingga
apabila nanti sudah terjun ke lapangan dapat memberikan pendidikan
kesehatan untuk mengubah perilaku kesehatan masyarakat.
1. Tinjauan Umum Tentang Posyandu
2. Tinjauan umum tentang pemanfaatan
posyandu
3. Tinjauan umum tentang perilaku
a. Pengetahuan
b. Dukungan suami atau keluarga
c. Dukungan tenaga kesehatan
- Menurut (Wahit Iqbal Mubarak, 2014) posyandu adalah
pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang
dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat
dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam
rangka pencapaian NKBBS.
- Menurut (aswadi et al. 2018) salah satu indikasi
pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah keaktifan
kedatangan masyarakat ke pusat pelayanan kesehatan
yang dalam hal ini khususnya pemanfaatan posyandu.
Kehadiran ibu di posyandu dengan membawa balitanya
sangat mendukung tercapainya salah satu tujuan
posyandu yaitu meningkatkan kesehatan ibu dan balita.
Tetapi kenyataannya, tidak semudah dan sederhana
seperti yang diperkirakan.
- Menurut (Cecep dan Mitha, 2015) Perilaku merupakan
seperangkat perbuatan atau tindakan seseorang dalam
melakukan respon terhadap sesuatu dan kemudian
dijadikan kebiasaan karena adanya nilai yang diyakini.
a. Pengetahuan
Menurut (Fitriyani, 2013) pengetahuan Tentang posyandu
merupakan hal yang sangat penting bagi ibu karena akan
memberikan dampak positif terhadap ibu dalam memanfaatkan
posyandu, hal ini dapat terjadi karena dengan adanya
pengetahuan yang baik ibu akan dapat berfikir logis tentang
pengaruh dari kegiatan posyandu untuk kehidupan ibu dan
balitanya. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan
indra atau akal budinya untuk mengenali kejadian yang belum
pernah dilihat sebelumnya namun bisa didapatkan melalui
pengalaman pribadi yang terjadi berulang kali.
b. Dukungan suami atau keluarga
Dukungan keluarga terutama suami akan mempengaruhi keaktifan ibu ke
posyandu. Sebaliknya ibu yang tidak didukung oleh suami datang ke
posyandu cenderung akan pasif datang ke posyandu karena takut
ketahuan oleh suami. Keluarga merupakan orang yang terdekat,
keluarga dapat mempengaruhi pola pikir ibu balita. Peran serta keluarga
dapat memotivasi ibu balita untuk lebih memanfaatkan posyandu balita
karena banyak manfaat yang diperoleh ibu balita pada saat kegiatan
posyandu balita.(Sri Oktarina dan Veldro Malindo, 2015)
c. Dukungan tenaga kesehatan
Petugas kesehatan agar memberikan pendidikan
kesehatan melalui penyuluhan kepada ibu balita
dan keluarga tentang pentingnya memanfaatkan
posyandu. Diharapkan kader setempat aktif
menyebarluaskan informasi tentang program
posyandu balita kepada ibu balita ataupun
keluarga melalui media komunikasi.( Nurinka
Nirmala, 2018)
Kerangka Teori Penelitian

- Faktor Pengetahuan
- Faktor dukungan suami atau
keluarga
- Faktor dukungan tenaga
kesehatan
 
Perilaku Ibu Bayi dan Balita

Memanfaatkan posyandu

Ya Tidak
   
Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Faktor pengetahuan
Perilaku ibu
bayi dan balita
Faktor dukungan
dalam
suami atau keluarga memanfaatkan
posyandu
Faktor dukungan
tenaga kesehatan

Faktor pekerjaan

 Faktor sikap
Kerangka Kerja (frame work)
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif,
dengan menggunakan metode analitik
Desain Penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan
cross sectional

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu


Populasi dan balita yang ada di wilayah kerja Pustu Desa
Sampel Penelitian Babang Kecamatan Larompong Selatan yaitu
185 ibu balita.

Penelitian di laksanakan di posyandu Desa


Lokasi dan Waktu Babang Kecamatan Larompong Selatan.
Penelitian Pengumpulan data di mulai bulan juli sampai
agustus 2020.
- Data primer dalam penelitian ini didapatkan
Metode dengan menggunakan kuesioner.sedangkan
Pengumpulan - Data sekunder data yang diambil dari
Data pengambilan data awal puskesmas yang
digunakan sebagai pelengkap untuk data
primer yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti.
ANALISA DATA

2. Analisa Bivariat
Sesuai dengan tujuan penelitian
maka analisa bivariat dilakukan
1. Analisa Univariat untuk melihat hubungan antara
Analisa univariat dilakukan variabel dependen dengan
untuk mendeskripsikan independen dengan menggunakan
variabel bebas dan chi square.
variabel terikat. Teknik  Dengan rumus :
Dimana X² = Σ(0 – E)
analisis data yang penulis
gunakan ialah dengan
cara perhitungan E
presentase dari hasil
kuesioner. Caranya yaitu Keterangan :
dengan membagi distribusi X² = Chi Square
kategori (n) dengan jumlah 0 = Nilai Observasi
sampel (N) dan dikalikan E = Nilai Expectasi (harapan)
100%. Data dikumpulkan dan kemudian
disajikan dalam bentuk tabel, grafik,
persentase serta dianalisis dalam

Anda mungkin juga menyukai