JULI-SEPTEMBER 2016
Pradipa PR
Digital Media Assistant
TWITTER - FOLLOWER
Jam online follower di hari Senin (gambar 1) dan hari kerja lainnya (gambar 2).
Ramai di jam 5-6, 8-10, 12-13, 17-18, 20-21
TWITTER - JAM ONLINE FOLLOWER
Jam online follower di hari Sabtu (gambar 1) dan Minggu (gambar 2). Ramai di
jam 8-10, 11-13 (Minggu), 16-17, 19-20 (Minggu), 21-22
TWITTER - AKTIVITAS (JULI)
MONTH SUMMARY
Tweet paling
sukses, dinilai
dari
impression
(jangkauan)
dan
engagement
(reply,
retweet, like).
Pelajari pola
tweet-nya:
statement
yang kuat, Social influencer yang mem-follow YP bulan
relatable (in itu, penting meraih engagement-nya
everyone's
mind).
TWITTER - AKTIVITAS (JULI)
MONTH SUMMARY
Tweet paling
sukses. Pelajari
pola tweet-nya:
gunakan
hashtag, lagi
happening saat
itu (moment-nya
dapat). Cukup
dengan moment
Social influencer yang mem-follow YP bulan yang pas, bisa
itu, penting meraih engagement-nya dapat 1000
impression.
TWITTER - AKTIVITAS (AGUSTUS)
MONTH SUMMARY
Tweet paling sukses. Pelajari
pola tweet-nya: call to action
jelas ("Yuk ikut dan dapet
hadiah!"), dan dia juga tagging
social influencer (@SahabatICW) Social influencer yang mem-follow YP bulan
sehingga impression besar. itu, penting meraih engagement-nya
TWITTER - AKTIVITAS (AGUSTUS)
Dari Juli-September (3
bulan), like bertambah 2738.
Kenaikan tertinggi terjadi di
8 Agustus, ketika posting
kriminalisasi Haris Azhar,
Adlun Fiqri, dan Rudi
Lombok.
Sebagian besar
domisili di Jakarta
(2418), diikuti Malang
(1133), dan Bekasi
(651).
Menariknya, yang
lebih banyak engage
(share, like/reaction,
komentar) dengan
konten YP tetap
masih anak muda.
Yang lebih tua
mungkin silent
reader.
FACEBOOK - REACH
Meskipun di hari-hari lain banyak juga yang reach-nya signifikan (3000-6000 reach
per hari) tapi semuanya kalah dengan reach di tanggal 8 Agustus (postingan soal
kriminalisasi). Reach-nya masih tinggi sampai tanggal 16 Agustus (5810 reach).
FACEBOOK - REACH/MONTH
EXCLUDING THE AUGUST 2.000.000 REACH (KRIMINALISASI)
Rata-rata:
JULI: 3284
AGUS: 2304
SEPT: 2655
AGUS
Tiga publikasi paling banyak meraih reach/impression (dan juga engagement) adalah:
1. Link artikel "Pendidikan Tak Kritis Lahirkan Kelas Menengah Ngehe"
2. Link artikel "Anak Muda dan Ancaman Fundamentalisme Agama"
3. Esai bergambar di FB soal foto seksi putri Fadli Zon
Perlu diperhatikan tiga artikel itu mengangkat isu yang jadi public
sentiment/relatable/dibicarakan orang: "kelas menengah ngehe", fundamentalisme
agama, dan pemberitaan yang seksis. Kecuali putri Fadli Zon, tak ada moment khusus di
situ. Isu bisa naik asalkan bisa baca public sentiment.
FACEBOOK - TOP REACH (3 JULI)
Tiga publikasi paling banyak meraih reach/impression (dan juga engagement) adalah:
1. Link artikel "#SayaPercayaKontras, Kamu?"
2. Esai bergambar di FB soal kada luar Jakarta yang ditarik ke Jakarta
Artikel ketiga ke bawah tak relevan karena reach-nya terlalu sedikit (dan asalnya dari
bulan Juli). Kalau dua teratas diperhatikan, dua-duanya sangat memanfaatkan moment
sehingga isunya jadi relatable/sedang diperbincangkan orang saat itu.
FACEBOOK - TOP REACH (3 AGUS)
Meskipun top 5 di tanggal 9 Agustus tak terlalu buruk reach dan engagement-
nya, tapi tak ada yang mengalahkan publikasi image macro soal kriminalisasi
Haris Azhar, Adlun Fiqri, Rudi Lombok: 1 juta reach dalam sehari dan 29rb
engagement dalam sehari.
FACEBOOK - SUPER REACH (9 AGUS)
Tiga publikasi paling banyak meraih reach/impression (dan juga engagement) adalah:
1. Esai bergambar promosi Speak Up September
2. Esai bergambar, reshare status FB lama, 11 Alasan Tolak Reklamasi
3. Esai bergambar, soal buruh tani perempuan
Meskipun status promosi Speak Up meraih lebih banyak audiens di hari itu, tapi tak
terlalu banyak yang peduli. Orang lebih peduli dengan isu yang engaging mereka:
reklamasi. Engagement ada banyak di situ (20).
FACEBOOK - TOP REACH (5 SEPT)
JULI: 3284
AGUS: 2304
JULI: 251
AGUS: 188
JULI AGUS
FACEBOOK - SPECIAL REPORT AUGUST
DROPPING ENGAGEMENT.
Semakin ke belakang, engagement audiens dengan laman FB YP semakin kecil. Tak
semua konten menarik bagi audiens untuk engage. Dari 41 konten, hanya 7 konten
yang punya engagement di atas 200 (tanggal 2, 3, 5 malam, 8 sore, 9 pagi, 13 malam, 25
siang).
3 dari konten itu adalah teks bergambar (termasuk image macro/meme, esai bergambar,
gfx card), 4 sisanya adalah link.
FACEBOOK - SPECIAL REPORT AUGUST
DISTRIBUTED REACH.
Di hari-hari yang memiliki lebih dari satu postingan FB dalam
hari yang sama (lihat bar yang berdempetan), reach-nya
jomplang: akan ada satu postingan yang reach-nya jauh lebih
tinggi dari yang lain. Keterpaparan audiens pada Postingan lain
di hari itu akan tertutup oleh satu postingan ini.
FACEBOOK - SPECIAL REPORT AUGUST
Pengecualian pada
empat hari ini. Kenapa?
FACEBOOK - SPECIAL REPORT 9 AUGUST
Di siang dan malam reach tinggi. Siang reach & engagement tinggi: banyak diskusi membela kepala daerah
(RK, Ahok) yang memanfaatkan TNI sebagai alat penegak hukum. Admin YP juga terlibat, sehingga memicu
orang untuk terus engage. Di malam hari: reach tinggi tapi engagement rendah sekali. Apakah karena ini
teks bergambar?
FACEBOOK - SPECIAL REPORT 27 AUGUST
PAGI SIANG
Di pagi hari topiknya anak muda dan apatisme politik, topik yang juga beken di antara anak muda yang
menggemari perubahan. Cocok dengan audiens YP. Tak mengherankan bila reach dan engagement tinggi.
Sementara kagi-lagi kita temui pola serupa di siang hari: teks bergambar, reach-nya tinggi padahal
engagement-nya rendah. Bila dibandingkan dengan postingan lain yang diterbitkan di jam yang sama (tapi
berupa link), reach-nya kalah jauh.
FACEBOOK - SPECIAL REPORT
APAKAH ALGORITMA
FACEBOOK BIAS KONTEN
BERGAMBAR?
Membandingkan 7 konten
bergambar (promosi Speak
Up) dengan 7 konten link (ke
website YP) yang sama-sama
punya engagement rendah,
konten bergambar ternyata
justru punya jangakauan reach
yang lebih tinggi. Apakah
Facebook memang punya
preferensi untuk menampilkan
konten yang ada di
halamannya sendiri ketimbang
konten link?
FACEBOOK - KESIMPULAN
Terjadi penurunan engagement ketika satu hari posting lebih dari satu
konten. Reach yang dicapai pun akan jomplang: akan ada satu
postingan yang lebih banyak terpapar pada audiens ketimbang
postingan lain.
Implikasinya: hanya ada sedikit konten yang akan dibaca audiens bila
terlalu banyak konten yang diterbitkan.