Anda di halaman 1dari 47

HUKUM BISNIS

& ETIKA PROFESI


 Alfin Riyanto 1702015064
 Andrika Putra Pratama 1802015248
 Hery Sugiyarto 1802015041
 Ismail 1702015005
 Maulana Edilista Saputra 1802015013
 Muhamad Andika Putra 1702015197
 Muhammad Dika Pratama 1702015030
 Muhammad Ilham Nurinsan 1802015115
 Muhammad Iqbal Fazrin 1702015007
 Muhammad Naufal Darmawan 1702015046
#1
PENGANTAR
HUKUM BISNIS
A. Pengertian Sistem, Sistem Hukum,
Dan Sistem Hukum Indonesia

B. Pengertian Manajemen, Ilmu Hukum,


Hukum, Hukum Bisnis, Dan Hubungan
Manjaemen Dengan Hukum Bisnis

C. PEMBAHASAN
Subjek Hukum Dan Objek Hukum

D. Sumber- Sumber Hukum

E. Sistematika Hukum
A
Sistem dapat diartikan sebagai keseluruhan
yang terdiri dari macam-macam bagian.
Menurut penulis, sistem adalah suatu
kesatuan bagian yang saling berinteraksi
dimana dibagian itu memiliki masing-masing
fungsi dan merupakan suatu kesatuan yang
utuh.
Sistem hukum merupakan
suatu sistem yang meliputi
 Substansi hukum substansi, struktur, dan
budaya hukum.
Substansi hukum adalah aturan atau
norma yang merupakan pola prilaku manusia  Struktur hukum merupakan
dalam masyarakat yang berada dalam sistem institusionalisasi dari entitas.
hukum tersebut, sebagai contoh : Sebagai contoh adalah struktur
• Pengemudi yang melebihi batas kekuasaan pengadilan yang terdiri
kecepatan akan dikenakan denda dari pengadilan tingkat I, pengadilan
• Seseorang yang membeli barang banding, dan pengadilan tingkat
harus menyerahkan sejumlah uang kasasi serta integrated justive
kepada penjual barang tersebut system.
Di Indonesia dikenal adanya
hukum materil (hukum perdata, • Budaya hukum
hukum tata negara, hukum Budaya hukum adalah sikap dan
pidana, hukum adminitrasi) dan nilai yang terkait dengan tingkah
hukum formil (hukum acara laku bersama yang berhubungan
pidana, hukum acara pedata, dan dengan hukum dan lembaga.
lain-lain).

Sistem hukum di indonesia dinyatakan oleh badan pembinaan hukum


nasional (BPHN), sistem hukum mempunyai unsur:
• Materi hukum
• Perencanaan hukum
• Pembentukan hukum
• Penelitian hukum
• Pengembangan hukum
• Aparaturhukum
• Sarana dan prasana hukum
• Budaya hukum
• Pendidikan hukum
Manajemen merupakan suatu B
keberahasilan pencapaian pekerjaan Ilmu Hukum adalah Ilmu
yang dilakukan melalui fungsi pengetahuan yang objeknya hukum
planning, organizing, leading, dimana akan mempelajari semua
controling. selukbeluk mengenai hukum,
misalnya asas-asas, sistem, sumber-
sumber, perkembangan, fungsi, dan
kedudukan hukum didalam
masyarakat yang tidak terbatas dan
berlaku secara universal.

Hukum menurut penulis adalah keseluruhan peraturan


yang dibuat oleh penguasa (masyarakat dan negara)
sebagai alat untuk mencapai tujuan yang dicapai oleh
penguasa. Hukum memiliki beberapa unsur:
1. Aturan tentang tingkah laku masyarakat
2. Di buat oleh pihak yang berwenang
3. Berisi perintah dan larangan
4. Bersifat memaksa
5. Terhadap pelanggaran ada sangsi yang tegas
Hukum bisnis adalah kesleuruhan dari
peraturan-peraturan hukum baik yang
tertulis maupun tidak tertulis yang
mengatur hak dan kewajiban yang timbul
perjanjian maupun perikatan yang terjadi
Asas hukum bisnis meliputi dua
dalam praktik bisnis.
aspek:
• Aspek kontrak dimana masing-
masing pihak terkait tunduk
kepada kontrak yang telah
disepakatinya.
Fungsi hukum bisnis adalah sebagai • Aspek kebebasan kontrak dimana
sumber informasi yang berguna para pihak bebas untuk membuat
bagi praktis bisnis untuk dan menentukan isi dari kontrak
memahami hak dan kewajibannya yang mereka sepakati.
agar terwujud prilaku yang adil,
sehat, wajar ,dan dinamis.
Hubungan manajemen dan hukum bisnis

Hubungan Manajemen dengan hukum bisnis adalah dimana


Manajemen yang berarti mengatur, mengelola dan memimpin dalam
dunia bisnis harus sesuai dan berlandaskan hukum (hukum bisnis) dan
etika dalam berbisnis.

Hukum itu sendiri adalah peraturan yang berlaku yang harus


dipatuhi.
 Hal ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan berbisnis tidak terjadi
pelanggaran atau tindakan yang dapat merugikan kedua belah pihak.
C
Subjek hukum adalah sesuatu yang
menurut hukum dapat memiliki hak
dan kewajiban yang memliki
kewenangan untuk bertindak. Adapun
yang menjadi subjek hukum adalah :

Objek hukum adalah segala sesuatu


yang bisa berguna bagi subjek hukum
dan dapat menjadi pokok suatu
• Manusia atau orang pribadi yang sehat hubungan yang dilakukan oleh subjek
rohani atau jiwanya, tidak dibawa hukum, biasanya dinamakan benda
pengampuan Badan hukum atau hak yang dapat dimiliki dan
dikuasai oleh subjek hukum.
• Adapun badan hukum sebagai subjek .
hukung yang b erwenang melakukan
tindakan hukum misalnya, mengadakan
perjanjian dengan pihak lain,
mengadakan jual beli, yang dilakukan
oleh pengurusnya atas nama suatu
badan hukum.
Hak kebendaan yang berkaitan dengan
jaminan
D
Hak kebendaan adalah suatu hak yang Sumber hukum sering pula disebut
memberikan kekuasaan langsung atas sumber hukum formal yaitu sumber
suatu benda, yang dapat dipertahankan hukum dengan bentuk tertentu yang
terhadap setiap orang. Hukum perdata merupakan dasar berlakunya hukum
mengenal pebendaan tentang benda secara formal. Yang termasuk dalam
dalam beberapa macam antara lain : sumber hukum formal adalah :

Undang-undang
Benda yang dapat diganti dan tidak Kebiasaan
Benda yang dapat diperdagangkan Yurisprudensi
dan tidak Traktat
Benda yang dapat dibagi dan tidak Perjanjian
Benda yang bergerak dan tidak Doktrin
E
Secara sederhana hukum dapat Hukum privat adalah hukum yang
digolongkan ke dalam hukum publik mencangkup peraturan hukum
dan hukum privat ( hukum sipil). yang mengatur tentang hubungan
antara individu-individu dalam
memenuhi keperluan hidupnya.
Hukum privat diantaranya :
Hukum publik adalah hukum yang 1. Hukum Sipil/Perdata
mencangkup peraturan hukum yang 2. Hukum Dagang
mengatur kekuasaan dan wewenang
penguasa atau negara serta mengatur
hubungan hukum antara anggota
masyarakat dan negara. Hukum publik
diantaranya:
1. Hukum tata negara • Sistematika hukum perdata
2. Hukum pajak • Hukum perorangan
3. Hukum pidana
• Hukum keluarga
4. Hukum administrasi negara
• Hukum kekayaan
• Hukum waris
BAB 2
MEMAHAMI ARTI
KONTRAK
PENGERTIAN
KONTRAK
Kontrak (Contracts) (Bahasa inggris)
dan Overeen – komst (Bahasa
Belanda) dalam pengertian yang
lebih luas sering dinamakan juga
dengan istilah perjanjian.

Kontrak adalah peristiwa di mana 2


orang atau lebih saling berjanji
untuk melakukan atau tidak
melakukan suatu perbuatan
tertentu, biasanya secara tertulis
PANDANGAN
BEBERAPA AHLI
PASAL 1313 KUHP
Kontak adalah“Suatu Persetujuan adalah suatu
perbuatan dengan mana seorang atau lebih
mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau
lebih”

SUBEKTI
Perjanjian atau kontrak adalah: Suatu peristiwa
dimana ada seorang berjanji kepada seorang
lain atau dua orang itu saling berjanji untuk
melaksanakan sesuatu hal, dari peristiwa ini,
timbulah suatu hubungan antara dua orang
tersebut yang dinamakan “perikatan”. Oleh
karena itu perjanjian menerbitkan suatu
perikatan antara dua orang yang membuatnya
SYARAT SAH KONTRAK
MENURUT PASAL 1320 KUH
PERDATA

A. Syarat Subjektif :
- Kecapakan untuk membuat
kontrak (Dewasa dan tidak
sakit ingatan)
- Kesepakatan mereka yang
mengikatkan dirinya

B. Syarat Objektif
- Suatu hal (Objek) tertentu
- Sesuatu sebab yang halal
(Kausa)
ASAS DALAM
KONTRAK BISNIS
PASAL 1338 AYAT (1)
Pasal tersebut sangat jelas menerangkan
asas tentang :
a. Konsensualisme adalah perjanjian itu
telah terjadi jika telah ada konsensus
antara pihak – pihak yang mengadakan
kontrak
b. Kebebasan kontrak, artinya seseorang
bebas untuk mengadakan perjanjian
c. Pacta Sunt Servanda artinya kontrak itu
merupakan undang – undang bagi para
pihak yang membuatnya (Mengkat)

Disamping itu ada beberapa asas lain dalam


standar kontrak :
Asas Kepercayaan, Asas Persamaan Hak,
Asas Keseimbangan, Asas Moral, Asas
Kepatutan, Asas Kebiasaan dan Asas
Kepastian Hukum.
PRESTASI

Dalam pasal 1131 dan 1132 KUHPerdata


dinyatakan bahwa semua harta kekayaan
debitur baik bergerak maupun tidak
bergerak, baik yang sudah ada maupun yang
aka nada, menjadi jaminan pemenuhan
hutangnya terhadap kreditur.

Menurut Pasal 1234 KUHPerdata wujud


prestasi ada tiga, yaitu :
• Memberikan sesuatu
• Berbuat sesuatu
• Tidak berbuat sesuatu.
WANPRESTASI

Yang dimaksud wanprestasi


adalah :
a. Tidak melakukan apa yang
disanggupi akan dilakukannya
b. Melaksanakan apa yang
dijanjikannya, tetapi tidak
sebagaimana dijanjikan
c. Melakukan apa yang dijanjikan
tetapi terlambat
d. Melakukan sesuatu yang
menurut kontrak tidak boleh
dilakukannya

Akibat dari Wanprestasi itu biasanya


dapat dikenakan sanksi berupa ganti
rugi, pembatalan kontrak, peralihan
resiko, maupun membayar biaya
perkara.
SEBAB – SEBAB
BERAKHIRNYA
KONTRAK BISNIS
• Pembayaran
• Jangka waktu berkahirnya kontrak
• Pembaruan utang
• Kompensasi
• Tujuan kontrak telah tercapai
• Pembebasan utang
• Hapusnya produk yang dimaksudkan
dalam kontrak
• Pembatalan kontrak
• Salah satu pihak telah meninggal
• Karena putusan hakim

20
BENTUK DAN
ISI PERJANJIAN
Bentuk bentuk kontrak antara lain :
1. Kontrak Franchising
2. Kontrak Kredit, Pembiayaan
dan keagenan

POLA UMUM ANATOMI SEBUAH


KONTRAK
Garis besar kontrak bentuk yang
lazim sebagai berikut :
3. Judul
4. Pembukaan
5. Pihak – Pihak
6. Latar Belakang
7. Isi
8. Penutup

ALPINE SKI HOUSE


BENTUK DAN
ISI PERJANJIAN
(2)
TAHAPAN – TAHAPAN KONTRAK
Biasanya dalam tahapan berkontrak para pihak
melalui :
1. Prakontrak, pada tahapan ini para pihak
memulai dengan negosiasi membuat
Memorandum of Understanding (MoU),
Studi kelayakan negosiasi lanjutan
2. Kontrak, pada tahapan ini dimulai dengan
penulisan naskah awal, pembahasan naskah,
penulisan naskah akhir, dan melanjutkan
penandatanganan
3. Pascakontrak, dimulai pelaksanaan kontrak,
penafsiran kontrak dan terkahir penyelesaian
sengketa.

22
BENTUK – BENTUK ISI PERJANJIAN (3)

ALPINE SKI HOUSE


BENTUK DAN ISI PERJANJIAN (4)

24
ALPINE SKI HOUSE
BENTUK DAN ISI PERJANJIAN (5)

25
ALPINE SKI HOUSE
IMPLEMENTASI ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM KONTRAK
STANDAR

Ada penerapannya sehari-hari dalam pembuatan kontrak baku sangat minim


menerapkan asas kebebasan berkontrak. Padahal asas kebebasan berkontrak
mengandung makna bahwa masyarakat mempunyai kebebasan untuk membuat
perjanjian sesuai dengan kepentingan masing-masing. Kebebasan tersebut meliputi:

1.      kebebasan para pihak untuk memutuskan apakah akan membuat perjanjian atau
tidak

2.      kebebasan untuk memilih dengan siapa akan membuat suatu perjanjian

3.      kebebasan untuk menentukan bentuk perjanjian

4.      kebebasan untuk menentukan isi perjanjian

5.      kebebasan untuk menentukan cara pembuatan perjanjian.

26
IMPLEMENTASI ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM KONTRAK
STANDAR (2)

Penggunaan kontrak baku menyebabkan asas kebebasan berkontrak kurang


atau bahkan tidak diwujudkan, misalnya:
1. Kebebasan para pihak untuk menentukan bentuk perjanjian, karena
perjanjian selalu berbentuk tertulis
2. Kebebasan para pihak untuk menentukan isi perjanjian, karena dalam
perjanjian standart sepihak, timbal balik, maupun berpola, isi perjanjian
sudah ditetapkan terlebih dahulu oleh salah satu pihak, organisasi
ataupun ahli
3. Kebebasan para pihak untuk menentukan bentuk perjanjian, karena
cara pembuatannya sudah ditetapkan oleh pihak, organisasi atau para
ahli.
Sementara itu kebebasan-kebebasan yang masih dapat diwujudkan
dalam implementasi Asas Kebebasan Berkontrak ini adalah:
1. Kebebasan untuk memutuskan apakah ia akan membuat
perjanjian atau tidak
2. Kebebasan untuk memilih dengan siapa akan membuat suatu
perjanjian
27
PENERAPAN
KONTRAK
STANDAR
Kontrak standar merupakan perjanjian yang ditetapkan
secara sepihak, yakni oleh produsen/penyalur produk
(penjual) dan mengandung ketentuan yang berlaku umum
(massal), sehingga pihak lain (konsumen) hanya memiliki 2
pilihan yakni menyetujui atau menolaknya.

Ciri perjanjian baku menurut Mariam Darus


Badrulzaman ialah:
1. Isinya ditetapkan secara sepihak oleh pihak
yang posisi (ekonominya) kuat.
2. Masyarakat (debitur) sama sekali tidak ikut
bersama-sama menentukan isi perjanjian.
3. Terdororng oleh kebutuhannya debitur terpakasa
menerima perjanjian itu
4. Bentuk tertentu (tertulis)
5. Dipersiapkan secara missal dan kolektif.
PENERAPAN KONTRAK
STANDAR (2)
Adapun yang merupakan contoh-
contoh dari kontrak baku yang
sering dilakukan dalam praktek
adalah sebagai berikut :
a. Kontrak (polis) asuransi
b. Kontrak di bidang
perbankan
c. Kontrak sewa guna usaha
d. Kontrak jual beli rumah atau
apartemen dari perusahaan
Real Estate
e. Kontrak sewa-menyewa
gedung perkantoran
f. Kontrak pembuatan credit
card
g. Kontrak pengiriman barang
(darat, laut dan udara)
29
ALPINE SKI HOUSE
FORCE MAJURE (1)
Force majeure atau yang sering
diterjemahkan sebagai “keadaan
memaksa” merupakan keadaan di
mana seorang debitor terhalang
untuk melaksanakan prestasinya
karena keadaan atau peristiwa
yang tidak terduga pada saat
dibuatnya kontrak, keadaan atau
peristiwa tersebut tidak dapat
dipertanggungjawabkan,
sementara si debitur tersebut tidak
dalam keadaan beritikad buruk. 30
FORCE MAJURE (2)
Ada tiga akibat hukum keadaan yang
memaksa, yaitu :
• Debitor tidak perlu membayar ganti rugi.
(Pasal 1244 KUH Perdata).
• Beban Resiko tidak berubah, terutama
pada keadaan memaksa sementara.
• Kreditor tidak berhak atas pemenuhan
prestasi, tetapi sekaligus demi hokum
bebas dari kewajibannya untuk
menyerahkan kantra prestasi, kecuali
untuk yang disebut dalam Pasal 1460
KUH Perdata.

Ketiga akibat itu dibedakan menjadi dua


macam :
1. Akibat keadaan memaksa absolut
2. Akibat keadaan memaksa relatif 31
BAB 3
HUKUM PERUSAHAAN
EKSPRESIMU SEKARANG INI
HUKUM
PERUSAHAA
N
PENGERTIAN

Hukum
perusahaan

Hukum yang mengatur mengenai


seluk beluk perusahaan.
*Retorik
Dalam Pasal 1 huruf (b)
UU No.3 Tahun 1982
tentang Wajib Daftar
Perusahaan (UWDP)

“Perusahaan adalah setiap bentuk


usaha yang menjalankan setiap jenis
usaha yang bersifat tetap dan terus
menerus didirikan, bekerja, serta
berkedudukan dalam wilayah negara
Indonesia untuk tujuan memperoleh
keuntungan atau laba.”
hukum perusahaan berkaitan erat dengan
pengaturan mengenai korporasi.

Korporasi adalah subjek hukum buatan yang


diciptakan oleh negara untuk menjalankan
kegiatan suatu perusahaan.
Bentuk Perusahaan
• Perusahaan Perseorangan.
Merupakan bentuk badan usaha yang hanya dimiliki oleh satu orang dan
menanggung seluruh resiko secara pribadi.

• Persekutuan Perdata.
Menurut KUHPerdata Pasal 1618 Persekutuan Perdata merupakan suatu perjanjian
dimana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu ke dalam
persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan yang terjadi karenanya.

• Persekutuan Firma (Fa).


Suatu bentuk persekutuan usaha yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan
nama Bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap
pemiliknya. Firma bukanlah badan hukum sehingga akta pendiriannya tidak
memerlukan pengesahan dari Departemen kehakiman RI.
• Persekutuan Komanditer / Commanditaire Vennotschap (CV).

Suatu bentuk badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih
untuk mencapai tujuan bersama. Dalam CV terdiri dari, Sekutu Komanditer, Sekutu
Komplementer.

• Perseroan Terbatas (PT).

Organisasi usaha yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki oleh minimal
dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan tanpa
melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya .

• Koperasi.

Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang – orang atau badan
hukum. Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asa kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk mensejahterakan
anggotanya.
Pengaturan Bentuk Perusahaan

Bentuk hukum perusahaan sudah diatur di dalam perundang-undangan


adalah:

Persekutuan Perdata KUHPerdata,


Firma dan CV KUHD,
Perseroan Terbatas UU No. 40 Tahun 2007,
Koperasi UU No. 25 Tahun 1992.

Bentuk hukum perusahaan perseorangan belum diatur dalam UU, tetapi


eksistensinya diakui pemerintah dalam praktik perusahaan.
Restrukturisasi Perusahaan

Pengertian Restrukturisasi :

Perusahaan perlu mengevaluasi kinerjanya serta melakukan


serangkaian perbaikan, agar tetap tumbuh dan dapat bersaing. Salah satu
strategi untuk memperbaiki dan memaksimalkan kinerja perusahaan
adalah dengan cara restrukturisasi. Restrukturisasi dapat berarti
memperbesar atau memperkecil struktur perusahaan.
Tujuan Restrukturisasi :
Bramantyo (2004) “Restrukturisasi perusahaan bertujuan untuk
memperbaiki dan memaksimalisasi kinerja perusahaan. Bagi
perusahaan yang telah go public, maksimalisasi nilai perusahaan
dicirikan oleh tingginya harga saham perusahaan, dan harga tersebut
dapat bertengger pada tingkat atas.

Jenis-Jenis Restrukturisasi :
Restrukturisasi Portofolio atau Asset.
Restrukturisasi Modal atau Keuangan.
Restrukturisasi Manajemen atau Organisasi.

Bentuk Retrukturisasi Perusahaan :


• Merger
• Akuisisi
• Takeover
• Divestasi
• Leverage Buy Out
• Likuidasi
Holding Company

Perusahaan induk ( holding company ) adalah perusahaan


yang menjadi perusahaan utama yang membawahi beberapa
perusahaan yang tergabung ke dalam satu grup perusahaan.
Melalui pengelompokan perusahaan ke dalam induk
perusahaan, dimungkinkan terjadinya peningkatan atau
penciptaan nilai pasar perusahaan (market value creation).
• Tujuan Holding Company
Untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan secara
keseluruhan, termasuk subsidiary company dan semua
perusahaan yang berafiliasi dengan perusahaan induk.

• Manfaat Holding Company


Holding company atau perusahaan induk memiliki
peranan penting dalam proses perencanaan, koordinasi,
konsolidasi, pengembangan, serta pengendalian kinerja
seluruh perusahaan. Karena itu, proses perencanaan
perusahaan yang dilakukan oleh perusahaan induk harus
dirumuskan dengan jelas dan efektif.
Ciri-Ciri Holding Company

1. Terdapat suatu perusahaan induk, yaitu holding company itu


sendiri
2. Memiliki subsidiary company atau anak perusahaan, yaitu badan
usaha yang dibawahi oleh perusahaan induk
3. Pengelolaan subsidiary company diserahkan pada manajemen
yang terpisah dari perusahaan induk
4. Memiliki atau menguasai sebagian besar saham dari badan usaha
lain
5. Holding company mengendalikan proses operasional semua
badan usaha yang sahamnya telah dikuasai
6. Kekayaan holding company berasal dari saham badan-badan
usaha yang dikuasainya.
Kelebihan dan Kekurangan Holding Company
• Segi Pengendalian Perusahaan
Holding company dapat menguasai dan mengendalikan suatu perusahaan
jika memiliki saham perusahaan tersebut sebanyak 20% – 50%.

• Segi Operasional Perusahaan


Secara hukum, proses operasional holding company dengan anak
perusahaan dilakukan secara terpisah. Dengan begitu, jika suatu anak
perusahaan mengalami kegagalan maka hal ini dapat ditutupi dengan
keberhasilan anak perusahaan lainnya. Namun, secara keseluruhan
perusahaan induk memiliki tanggung jawab terhadap anak perusahaannya.

• Segi Pemisahaan Secara Hukum


Dari sisi pemisahan secara hukum antar perusahaan, maka beberapa
perusahaan yang sejenis dapat dibentuk dalam satu Holding Company.
Contoh, perusahaan asuransi, bank, dan lembaga keuangan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai