Anda di halaman 1dari 20

ANALISA MODEL Arifah Khoirianti

(191611101116)
Pergeseran garis median terhadap muka :
pergeseran garis median RA 3,5mm ke kanan
Dan pergeseran garis median RB 2,5 mm ke kanan
Gigi protusi / retrusi : taa
Gigi berdesakan : Gigi berdesakan anterior RB dan RA
Belum erupsi sempurna : 35, 45
RELASI GIGI
Relasi molar permanen dan kaninus :
 C tidak ada relasi,
 M kanan tonjol, M kiri netroklusi

RELASI MOLAR PERMANEN RELASI MOLAR PERMANEN


KIRI NETROKLUSI KANAN TONJOL
Relasi anterior :
 Overjet : 11/41 = 2 (+),
21/31 = 2,5 (+),
22/32 = 3 (+)
12/42 = 1 (-) Oklusi :
gigitan silang : anterior rahang atas (12)
 Overbite : 11/41 = 2,5 (+), gigitan terbuka : 24, 25,15
21/31 = 3(+), gigitan dalam : taa
22/32 = 2 (+)
12/42 = 2,5 (+)
Analisis fungsional dan model
1. Analisis fungsional (belum
dilakukan pemeriksaan)
1. Free way space
2. Path of closur
3. TMJ
4. Pola atrisi
2. ANALISIS MODEL
(RAHANG ATAS)
Betuk lengkung geligi RA : normal RB : normal
Kurva spee : -
Diastema RA : - RB : -
Tabel ukuran lebar mesio distal 4 Insisif RA:
11 9 Normal
12 7,5 Normal
21 9 Normal
22 7,5 Normal
Jumah lebar 33 Normal
mesio distal
4 Insisif RA
21
Pergeseran gigi-gigi
11 22
12
23 RA : 21 lebih ke mesial dari 11
14
24 22 lebih ke mesial dari 12
15
16 lebih ke mesial dari 26
25

16
26
Gigi-gigi yang terletak salah :
RA : 12 palatoversi
ANALISIS MODEL (RAHANG
BAWAH)
Betuk lengkung geligi RB : normal
Kurva spee : -
Diastema RB : -
Tabel ukuran lebar mesio distal 4 Insisif RB:

31 5,5
32 6,5
41 5
42 6
Jumah lebar 23
mesio distal
4 Insisif RB
Pergeseran gigi-gigi
RB : 31 ke mesial dari 41
32 31 41 42
32 ke mesial dari 42 33
43
46 ke mesial dari 36 34 44

45
35
Gigi terletak salah
46
RB : 31 labioversi 36

47 linguoversi
47
35 rotasi eksentris 37

44 linguoversi
Kelainan kelompok gigi
• Letak berdesakan :
– Anterior : RB dan RA
– Posterior : RA /RB kanan taa , RA / RB kiri taa
• Supra posisi : RA regio taa RB regio taa
• Infra posisi : RA regio taa RB taa
• Retrusi : anterior RA / RB taa
• Protusi anterior : taa
Etiologi
• Faktor keturunan : ayah pasien gigi berdesakan anterior
• Ddm : taa
• Kebiasaan jelek : taa
• Kehilangan prematur gigi sulung: taa
• Kelainan otot mulut : taa
• Kelainan jumlah gigi : taa
• Kelainan patologik : taa
• Defek congenital : taa
• Sebab-sebab yang tidak diketahui : taa
• Lain lain : taa
Resume Indeks PAR
Skor indeks pasien
No Skor penilaian
Model I Model II Model III Model IV
1 Segmen anterior 0
2 Segmen bukal 2
3 Overjet 2
4 Overbite 1
5 Midline 1
Jumlah 6
Keparahan maloklusi Malokulsi ringan
Segmen anterior Segmen bukal
No Skor Komponen Model
SEGMEN ANTERIOR (OVERLAP)
Antero posterior
skor kelainan model
0 Intedigitasi baik kelas I, II, III √
1
1 Kelainan kurang dari setengah unit
2 Kelainan setengah unit (cusp to cusp)
0 0-1 mm √
Vertikal
1 1,1-2 mm 0 Tidak ada kelainan √
2
Gigitan terbuka sedikitnya 2 gigi dengan
1
2 2,1-4 mm jarak lebih dari mm
Transversal
3 4,1-8 mm 0 Tidak ada crossbite
1 Kecendrungan crossbite
3
4 >8 mm 2 Crossbite pada salah satu gigi √
3 Crossbite lebih dari 1 gigi
5 Gigi impaksi 4 Lebih dari 1 gigi scissor bite
Segmen skor overjet
SEGMEN SKOR OVERJET
OVERJET
SKOR komonen model
0 0-3 mm √
1 1 3,1-5 mm
2 5,1-7 mm
3 7,1-9 mm
4 >9 mm
CROSSBITE ANTERIOR
SKOR komonen model
0 Tidak ada kelainan
2 1 Satu atau lebih gigi edge to edge
2 Crossbite pada satu gigi √
3 Crossbite pada dua gigi
4 Crossbite pada > 2 gigi
Segmen skor overbite
SEGMEN SKOR OVERBITE
Gigitan terbuka
SKOR komonen model
0 Tidak ada gigitan terbuka √
1 1 Gigitan terbuka ≤ 1 mm
2 Gigitan terbuka 1,1-2 mm
3 Gigitan terbuka 2,1-3 mm
4 Gigitan terbuka ≥ 4 mm
Overbite
SKOR komonen model
0 Besarnya penutupan ≤ 1/3 tinggi mahkota gigi I RB
2 Besarnya penutupan 1/3<x<2/3 tinggi mahkota gigi I
1 √
RB
2 Besarnya penutupan > 2/3 tinggi mahkota gigi I RB
3 Besarnya penutupan ≥ tinggi mahkota gigi I RB
Segmen penilaian garis median

Skor Komponen Model

0 Tidak ada pergeseran garis median – ¼ lebar gigi insisiv

1 Lebih dari 1/4 – 1/2 lebar gigi insisiv √

2 Lebih dari ½ lebar gigi insisiv

Segmen akhir par index

skor Kriteria Model

0 Oklusi ideal

1-16 Maloklusi ringan √

17-23 Maloklusi sedang

33-48 Maloklusi parah

>48 Maloklusi sangat parah


ALD (Arch Length Discrepansion)
TEMPAT YANG TERSEDIA
Segmental • RA = 23 + 16 + 16 + 16 = 71 mm
moyers • RB = 22+ 12 + 11 + 22 = 67 mm

Metode • RA = 75 mm
nance • RB = 70 mm

TEMPAT YANG DIBUTUHKAN


Tabel perkiraan
4 Insisiv RB = 5 + 5,5 + 6 + 6,5 = 23
4 incisif RA = 9 + 9 + 7,5 + 7,5 = 33
Tabel Moyers = YRA : 22,6 YRB : 22,2
Tabel Moyers
RA = 33 + (2x22,6) = 78,2
RB = 23 + (2x22,2) = 67,4
DISKREPANSI
RA : segmental – moyers = -7,2 mm (Kekurangan tempat)
nance – moyers = -3,2 mm (Kekurangan tempat)
RB : segmental – moyers = -0,4 mm (Kekurangan tempat)
nance – moyers = -2,4 mm (Kekurangan tempat)
METODE PONT UNTUK
DISKREPANSI
Untuk diskrepansi P1-P1 P1 – P1
 Jumlah mesio distal 4 incisif RA 9+9+7,5+7,5= 33
 Jarak pengukuran P1 – P1 = 39
 Jarak perhitungan 33 x 100 / 80 = 41,25
 Diskrepansi = pengukuran – perhitungan = 39 – 41,25 = - 2,25 (kontraksi) mild degree

METODE PONT UNTUK


DISKREPANSI
Untuk diskrepansi M1- M1 M1 – M1
 Jumlah mesiodistal 4 incisif RA 9+9+7,5+7,5= 33
 Jarak M1 – M1 pengukuran = 43
 Jarak M1 – M1 perhitungan = 33 x 100/64 =51,5
 Diskrepansi = pengukuran – perhitungan = 43 – 51, 5 = -8,5 (kontriksi) medium degree

Derajat kontriksi / distraksi


mild degree : hanya 5 mm
medium degree : 5 – 10 mm
extreme degree : >10 mm
Jika selisih minus : rahang ontraksi
Jika selisih positif : rahang distraksi
HOWE ANALYSIS
Jumlah lebar mesio distal M1 – M1 = 92
Jarak pengukuran P1 – P1 = 39
 Indeks P = jarak P1 – P1 x 100% / md M1- M1 = 39 x 100% / 92 = 42,3%
 Lengkung igi untuk menampung gigi gigi : kurang (<43%)

Jarak interfossa canina dan analysis Bolton tidak dapat dilakukan karena tidak terdapat gigi
caninus RA (13)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai