Anda di halaman 1dari 10

METODE

ANALISIS
1. Analisis Arus Cabang

Metode arus cabang adalah salah satu metode penyelesaian


analisis rangkaian bila rangkaian terdiri dari dua atau lebih sumber. Pada
metode arus cabang ini, akan diperoleh arus pada setiap cabang dari
suatu rangkaian yang disebut arus cabang. Dengan mengetahui arus
pada setiap cabang maka kuantitas yang lain seperti daya atau tegangan
dapat ditentukan. Langkah-langkah penyelesaian dengan metode arus
cabang adalah :

1. Tentukan arus dan arahnya untuk setiap cabang rangkaian


2. Polaritas untuk setiap resistansi ditentukan oleh arah arus yang
telah diasumsikan
3. Gunakan hukum Kirchhoff tentang tegangan/beda potensial untuk
setiap lintasan tertutup
4. Gunakan hukum Kirchhoff tentang arus pada suatu simpul
5. Selesaikan persamaan linier sesuai asumsi arus-arus cabang

Contoh 1

Tentukan arus pada masing-masing tahanan dengan menggunakan


metode arus cabang untuk rangkaian seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Contoh 1

Jawab :

Rangkaian listrik I by Zaenab Muslimin 67


 Loop acda : 4I3 – 2 + 2I1 = 0
2I1 + 4I3 = 2 ..................................................(1)

 Loop abca -I2 + 6 - 4I3 = 0


I2 + 4I3 = 6 ...................................................
(2)
 Simpul a I1 + I 2 - I 3 = 0
I1 + I2 = I3
...................................................(3)
 Substitusi
persamaan (3) ke dalam persamaan (1) dan (2)
2I1 + 4(I1 + I2) = 2
diperoleh, 6I1 + 4I2 = 2 :x
 5
I2 + 4(I1 + I2) = 6 4I1 + 5I2 = 6 :x
 30I1 + 20I2 = 10 4
16I1 + 20I2 = 24 -

14I1 = -14  I1 = -1 Amp ; I2 = 2 Amp ; I3 = 1 Amp

2. Analisis Mesh

Selain metode arus cabang, adapula metode yang dinamakan


analisis mesh. Istilah mesh dirturunkan dari loop tertutup dari suatu
rangkaian. Dari kedua metode tersebut metode analisis mesh yang paling
sering digunakan. Langkah-langkah penyelesaian dengan metode analisis
mesh adalah :

1. Tentukan arus untuk setiap lintasan tertutup/loop. Misal arah arus


searah dengan arah jarum jam
2. Jumlah persamaan yang diperlukan sama dengan jumlah lintasan
tertutup/loop yang bebas
3. Gunakan hukum Kirchhoff tentang tegangan/beda potensial untuk
setiap lintasan tertutup
4. Selesaikan persamaan linier sesuai asumsi arus pada lintasan
tertutup

Contoh 2

Tentukan arus pada masing-masing tahanan dengan menggunakan


metode analisis mesh untuk rangkaian seperti pada Gambar 1.

Jawab :

Rangkaian listrik I by Zaenab Muslimin 68


Gambar 2. Contoh 2

Dari Gambar 2, dapat dituliskan :

 Loop 1 : -2 + 2I1 + 4(I1 - I2 ) = 0


6I1 - 4I2 = 2 ..................................................(4)

 Loop 2 : I2 + 6 + 4(I3 - I2) = 0


-4I1 + 5I2 = -6 ...............................................(5)

 Dari persamaan (4) dan persamaan (5) diperoleh,

6I1 - 4I2 = 2 :x 5 30I1 - 20I2 = 10


 -16I1 + 20I2 = -24 +
-4I1 + 5I2 = -6 :x 4
14I1 = -14  I1 = -1 Amp
; I2 = -2 Amp ; I4Ω = 1 Amp

3. Analisis Simpul/Node

Langkah-langkah penyelesaian dengan metode analisis simpul /


node adalah :

1. Tentukan jumlah simpul dari suatu rangkaian


2. Pilih simpul referensi dan beri label pada setiap simpul
3. Gunakan hukum Kirchhoff tentang arus pada setiap simpul kecuali
simpul referensi
4. Selesaikan persamaan yang dihasilkan untuk tegangan simpul

Rangkaian listrik I by Zaenab Muslimin 69


Contoh 3 :

Tentukan arus yang mengalir pada tahanan 6 ohm dan 12 ohm dengan
menggunakan metode analisis simpul untuk rangkaian seperti pada
Gambar 3.

Gambar 3. Contoh 3
Jawab

 Banyaknya simpul ada dua buah, I1 dan I2 didefinisikan sebagai


arus yang meninggalkan simpul V1

 Simpul V1 : I – I1 - I2 = 0  I = I1 + I2
....................................(6)
V1 24
 Dimana : I  ;2 1
............................................(7)
V1 6 12
I 
 Substitusi pesamaan (7) ke dalam persamaan (6), diperoleh
V1 = 20 volt ; I1 = - 0.667 Amp ; I2 = 1.667 Amp

4. Konversi Y - ∆ (T-π) dan ∆ - Y (π - T)

Bentuk rangkaian pada umumnya dapat dengan mudah


disederhanakan menjadi satu impedansi atau admitansi, namun adapula
rangkaian dimana tidak tampak sebagai hubungan seri atau paralel. Untuk
hubungan yang terakhir ini tidak dapat disederhanakan secara langsung
menjadi satu impedansi atau admitansi dan bentuk rangkaiannya biasa
disebut rankaian tiga ujung. Pada rangkaian tiga ujung ini terdapat tiga
cabang. Rangkaian tiga ujung dalam bentuknya yang sederhana tampil

Rangkaian listrik I by Zaenab Muslimin 70


sebagai rangkaian hubung bintang (Y) atau T dan rangkaian hubung delta
(∆) atau pi (π) seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Bentuk rangkaian tiga ujung

Rangkaian hubung bintang (Y) dapat diganti dengan rangkaian


hubung (∆) yang setara dengannya, dan demikian pula sebaliknya sebuah
rangkaian hubung (∆) dapat diganti dengan rangkaian hubung bintang (Y)
setaranya.

Konversi Hubung Bintang  Hubung Delta

Suatu rangkaian hubung delta dikatakan setara dengan suatu


rangkaian hubung bintang, dan demikian pula sebaliknya suatu rangkaian
hubung bintang setara dengan suatu rangkaian hubung delta, bila
tegangan antar ujung-ujung dan arus dari setiap ujung yang sealamat
pada kedua rangkaian sama. Terhadap ujung-ujung rangkaian, rangkaian
dapat diganti dengan rangkaian setaranya tanpa mempengaruhi tegangan
dan arus pada ujung-ujung tersebut.

Rangkaian listrik I by Zaenab Muslimin 71


Gambar 5. Kesetaraan rangkaian Y dengan ∆
Perhatikan Gambar 5, biarkanlah rangkaian hubung bintang setara
dengan hubung delta sehingga Vab, Vbc, Vca di kedua rangkaian sama,
demikian pula halnya dengan Ia , Ib dan Ic .
Pada rangkaian hubung delta :

Ia = Iab – Ica
Ib = Ibc – Iab …………………………………………...…(8)
Ic = Ica – Ibc

Demikian pula :

Iab  Vab , Ibc  Vbc , Ica  V ca


Z ab Z bc Z ca

Sehingga persamaan (8) dapat dituliskan sebagai :

Rangkaian listrik I by Zaenab Muslimin 72


V
Ia  ab V ca
Z ab  Z ca
Vbc Vab
Ib   ..........................................................................(9)
Z bc Zab
Vca Vbc
Ic  
Z ca Z bc

Pada rangkaian hubungan bintang, terlihat bahwa :

Vab = Ia Za – Ib Zb
Vbc = Ib Zb – Ic Zc ………....………………………………….....(10)
Vca = Ic Zc – Ia Za

Pada simpul n, haruslah

Ia + Ib + Ic = 0, atau Ic = -Ib – Ia ……………………………………..(11)

Gunakan persamaan (11) untuk mengganti Ic pada persamaan terakhir


dari persamaan (10) :

Vca = (-Ia – Ib ) Zc – Ia Za = - (Za + Zc) Ia – Zc Ib ............................(12)

Gabungkan persamaan (12) dengan persamaan pertama dari (10) :

- (Za + Zc) Ia – Zc Ib = Vca

Za Ia – Zb Ib = Vab

 Zc
Vca
 Zb
Didapat : Ia   Vab Z C  Vca Z b
 (Za  Z c )  c Z aZ b Z Zb  Z
c Z c a
Z VZab Z
a b

Persamaan pertama dari (9) :

V
Ia  ab V ca
Z ab  Z ca

Dengan jalan membandingkan kedua persamaan untuk Ia ini, haruslah

Rangkaian listrik I by Zaenab Muslimin 73


Z ab  Z a Zb  Zb Zc  Z c Za , dan
Z c
……………………………(13)
Z ca  Z a Zb  Zb Z c  Z c Z a
Z b

Dengan jalan yang sama dapat diperoleh :

Ib  Vbc Z a  Vab Z c
Z aZ b Z Zb  Z
c Zc a

dan bila dibandingkan dengan persamaan kedua dari (9) :

Vbc Vab
Ib  
Z bc Z ab

Maka haruslah :

Z bc  Z a Z b  Zb Z c  Z c Z a ……………………………….(14)
Za

Konversi Hubung Delta  Hubung Bintang

Rumus pada persamaan (13) dan (14) adalah rumus penggantian


rangkaian hubung bintang dengan setaranya rangkaian hubung delta
pada ujung a,b dan c. Selanjutnya diturunkan rumus untuk penggantian
rangkaian hubung delta dengan setaranya rangkaian hubung bintang
pada ujung a, b dan c.

Biarkanlah Za Zb + Zb Zc + Zc Za = α . Persamaan-persamaan (13)


dan
(14) menjadi :
Z ab  α Z bc  α Zca  α atau
Zc Za Zb

α α α
Za  Zb  Zc  ………………………….(15)
Z bc Z ca Z ab
Jadi,
α2 α2 α2
Za Zb  , Zb Z c  , Zc Za 
Z bc Z
ca Z ca Z
ab Z ab Z bc

Rangkaian listrik I by Zaenab Muslimin 74


 1 1 1 
Z a Z b  Zb Z c  Z c Z a  α
2
  
 Z bc Z ca Z caZab Z ab Z bc   α

α  1  1

1 
1
 Z bc Z ca Z Z
ca ab ab Z bc 
Z

 Z 2 ab Z Z  Z 2 bc Zab Z  Z 2 caZbc
α bc ca ca ab   1
 Z 2 ab Z 2 bc Z 2 bc 
Z

Z  Zbc  Z c a  jadi
α  abZ Z Z  1
 ab bc ca 

α  Z ab Z bc Z ca
 Z bc  Z c a
Z ab

Dengan demikian persamaan-persamaan (15) menjadi :

Za  Z ab Z ca
Z ab  Z bc  ca
Z

Zb  Z bc Z ab ………………………………………..(16)
Z ab  Z bc  ca
Z

Zc  Z ca Z bc
Z ab  Z bc  ca
Z
Persamaan-persamaan (16) adalah rumus penggantian rangkaian hubung
delta menjadi rangkaian hubung bintang. Pada umumnya persamaan (16)
lebih banyak dibutuhkan daripada persamaan (13) dan (14) karena pada
umumnya penggantian hubung delta menjadi hubung bintang akan lebih
mempermudah analisis rangkaian, dan tidak sebaliknya.

Untuk kondisi dimana semua nilai baik hubung delta atau bintang adalah
sama yaitu Zab = Zbc = Zca maka

Z ab Z bc Z ab Z ab Z 2 Z
Za   3ab  ab
Z ab  Z bc  ca Z ab  Z ab  ab ab 3
Z Z Z
Dengan prosedure yang sama diperoleh,

Rangkaian listrik I by Zaenab Muslimin 75


Z b Z c 
Z ab
3

Dalam bentuk umum adalah :

Z Y  ZΔ atau Z Δ  3 ZY ...............................................(17)
3

Contoh 4 :
Tentukanlah resistansi total dari rangkaian pada Gambar 6.

Gambar 6. Contoh 4

Jawab
a. Konversi hubung bintang menjadi hubung delta
b. Konversi hubung delta menjadi hubung bintang

Rangkaian listrik I by Zaenab Muslimin 76

Anda mungkin juga menyukai