DR. IRWANDY T.
Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan
strata pertama memberikan pelayanan
kesehatan dasar dan dipimpin oleh seorang
dokter umum sebagai kepala puskesmas.
Communicator :
Who is able to promote healthy life style by
effective explanation and advocacy, thereby
empowering individuals and groups to enhance
and protect their health.
Community leader :
Who, having won the trust of the people among
whom he or she work,can reconcile individual
and community health requirements and initiate
action on behalf of the community .
Manager :
Who can work harmoniously with individuals and
organizations inside and outside the health care
system to meet the needs of patients and
communities, making appropriate use of
available health data.
Tiga Peranan Dokter di Puskesmas :
1. Sebagai Manager, bertugas merencanakan
pekerjaan staf yang dipimpinnya, mengarahkan
dan menyediakan sarana penunjang agar
pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan secara
efektif dan efisien dan memantau kembali
sejauh mana tugas-tugas tersebut telah
dilaksanakan.
2. Sebagai Medicus Practicus,memerlukan
keterampilan dasar physical diagnosis :
a. anamnesis
b. pemeriksaan fisik
c. membaca hasil laboratorium
d. diagnosis penyakit
f. pengobatan dan followup
g. rujukan
h. konseling
3. Sebagai Public health worker, melakukan tugas
promotive dan preventive .
Macam-Macam Evaluasi
1. Evaluasi terhadap In-put ( Evaluasi Formatif )
Dilakukan sebelum kegiatan program dilaksanakan dan bertujuan
untuk mengetahui apakah sumber daya yang tersedia sudah sesuai
dengan standar dan kebutuhan untuk melaksanakan program
2. Evaluasi Proses ( Evaluasi Promotif )
Dilaksanakan saat kegiatan program sedang berlangsung.
Tujuannya untuk mengetahui apakah metoda yang dipilih sudah
efektif, Apakah ada masalah atau hambatan dalam pelaksanaan
program dan apa penyebab masalah atau hambatan tersebut,
serta bagaimana cara menyelesaikan masalah atau hambatan
tersebut, agar tujuan program dapat tercapai pada akhir program.
3. Evaluasi terhadap Out-put ( Evaluasi Summative )
Dilaksanakan pada akhir program, setelah pelaksanaan program
sudah selesai. Tujuannya untuk mengetahui apakah out-put,efek
atau Out-Come program sudah sesuai dengan target yang sudah
ditetapkan pada Perencanaan program.
Penerapan Manajemen di Puskesmas
Model manajemen yang diterapkan di Puskesmas adalah Model P1 –
P2 - P3 :
P1 : Perencanaan berbentuk Perencanaan Tingkat Puskesmas,
Melalui perencanaan yang disusun setiap lima tahun ( Micro-
Planning )
P2 : Penggerakan Pelaksanaan, berbentuk Lokakarya Mini
Puskesmas dilakukan setiap tahun
P3 : Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian, berbentuk
Stratifikasi Puskesmas dan saat ini berubah menjadi
Penilaian Kinerja Puskesmas
P-1 : Micro Planning
adalah perencanaanyang disusun setiap lima tahun, untuk
pengembangan program puskesmas selama lima tahun,
pembagian dan uraian tugas staf puskesmas sesuai dengan
masing-masing tugas pokoknya.
Pelaksanaan tugas pokok staf bersifat koordinatif dan
integratif.
P-2 : Lokakarya Mini Puskesmas
adalah bentuk penerapan manajemen yang sifatnya
koordinatif untuk pengembangan pelaksanaan tugas pokok
staf dalam satu tahun
Pemantauan Wilayah Setempat ( Local Area Monitoring )
adalah sistem pemantauan yang dikembangkan di wilayah
kerja puskesmas untuk mengetahui perkembangan masalah
kesehatan masyarakat dan bentuk intervensinya.
PWS merupakan implementasi fungsi manajemen
Pemantauan dan Pengendalian
P-3: Penilaian Kinerja Puskesmas ( Stratifikasi Puskesmas )
adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja /
prestasi puskesmas dan merupakan bagian dari sistem
evaluasi manajemen puskesmas. Puskesmas melakukan
Penilaian Kinerja secara mandiri, yang dilanjutkan kemudian
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk verifikasi hasilnya
Penilaian Kinerja Puskesmas dilakukan setiap tahun.
Data-data dari Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
Puskesmas (SP2TP ) dapat dimanfaatkan oleh Puskesmas
untuk melakukan Penilaian Kinerjanya.
Supervisi, Monitoring dan Evaluasi merupakan penjabaran fungsi
Manajemen ( Pengawasan dan Pengendalian ) di Puskesmas .
Kegiatan Supervisi (fungsi Controling ) dilakukan secara rutin ,
setiap hari atau berkala. Pengawasan secara berkala di Puskesmas
terdiri atas Pemantauan Bulanan dilakukan melalui Lokakarya Mini
Bulanan Puskesmas, diselenggarakan setiap bulan di Puskesmas
dan Pemantauan Tri-bulanan melalui Lokakarya Mini Tribulanan
Puskesmas secara lintas sektoral.