Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS EMERGENSI

Minggu, 18 Oktober 2020


DEPARTEMEN ILMU BEDAH

INSTALASI GAWAT DARURAT


Rumah Sakit Umum Pusat Wahidin Sudirohusodo
Makassar
EMERGENCY CASE REPORT
Minggu, 18 Oktober 2020
Rawat Jalan : 1 Patient
Rawat Inap
: 1 Patients

Observasi : - Patient
Operasi : - Patient
Mortalitas : - Patient
Total : 1 Patients

Rumah Sakit Umum Pusat Wahidin Sudirohusodo


Makassar
DATA PASIEN BARU
IGD BEDAH RSUP dr. WAHIDIN SUDIROHUSODOL
Minggu, 18 Oktober 2020

Jenis Jam
No. Nama Umur No. RM Diagnosis ICD 10 Tindak Lanjut
Kelamin Masuk

Cancer pain + Residif Adenocarcinoma


1 Andi Jelita 54 tahun P 09.00  890445 recti post miles procedure Metastasis Paru D33.2 Rawat Inap

Wound Dehiscence post op eksisi teratoma


2 An. Aisyah 3 bulan P 12.00  922708 sacrococcygeal K56.7 Rawat Jalan
Name : Ny. AJ Age : 54 th
RM : 890445 DPJP : dr. IK

Keluhan : Nyeri pada anus


Utama
Anamnesis : Pasien datang dengan keluhan pada nyeri anus sejak 2 minggu
yang lalu. Keluhan disertai benjolan pada anus. Mual muntah
Terpimpin tidak ada, demam tidak ada. Buang air besar via stoma. Pasien
sebelumnya riwayat dilakukan operasi Miles Procedure pada
tanggal 10-09-2019 dengan hasil adenocarcinoma recti, moderate
grade dengan ujung jauh bebas tumor. Selanjutnya di lakukan
pengobatan radioterpi 25x telah selesai. dan dilanjutkan
kemoterapi sebanyak 4x dengan regimen capecitabine 2-0-3 dan
oxaliplatin 150mg. Pasien saat ini menjalani radiasi sebanyak 23
kali dari rencana sebanyak 25 kali.
Status Generalis
Sakit sedang/ gizi baik / GCS 15 (E4V5M6)
Karnofsky 70 %

Status Vitalis
BP : 130/83 mmHg
HR : 95x/mnt, kuat angkat, reguler
RR : 20 x/mnt
T(Ax) : 36,5°C VAS: 5/10
Status Lokalis
Abdomen
I: Datar, darm contour(-), darm steifung (-),
Tampak stoma kesan viable, produksi(+)
A: bising usus (+) kesan normal
P: nyeri tekan(-), defans tidak
ada, tidak teraba massa
P: timpani
Anus

Teraba benjolan ukuran 3cm x 3cm,


konsistensi keras, terfiksir, nyeri tekan ada.
 
Diagnosis Klinis

• Cancer pain
• Residif Adenocarcinoma recti post miles procedure
Laboratorium
WBC 15.5x 103 /Μl 4.00-10.00 x 103 /Μl
HGB 8.5 g/dl 12.0-16.0 g/dl
PLT 477 x 103/ Μl 150-400 x103/ Μl
GDS 117 mg/dl 140 mg/dl
SGOT 20 U/L < 38 U/L
SGPT 24 U/L < 41 U/L
Ureum 34 mg/dl 10-50 mg/dl
Kreatinin 0.83 mg/dl L(<1.3) P (<1.1)
PT 11.1 10-14
APTT 22.6 22-30
INR 1.07 -
Natrium 132 136-145 mmol/l
Kalium 3.2 3.5-5.1 mmol/l
Klorida 97 97-111 mmol/l
IgG Covid 19 Non reactive Non Reactive
IgM Covid 19 Non reactive Non Reactive
Xray Thoraks
Ct Thorax
Ct Abdomen
CT-scan Abdomen
Hasil PA
DIAGNOSIS : • Cancer pain
KERJA • Residif Adenocarcinoma recti post miles
procedure + Metastasis paru
• Imbalance Elektrolit

TERAPI : • Infus Ringer laktat 20 tpm


• Omeprazole 40mg/12jam/intravena
• Metamizole 1gram/8 jam/intravena
• MST 15mg/8jam/oral
• Metamizole 1gr/8jam
Teori
• Kanker rektal adalah penyakit di mana sel-sel ganas (kanker) terbentuk
di jaringan rektum.
Teori
Faktor risiko:
• Memiliki riwayat keluarga dengan kanker kolon atau kanker rektum →
kerabat tingkat pertama (orang tua, saudara , atau anak).
• Memiliki riwayat pribadi → kanker kolon, rektum , atau ovarium .
• Memiliki mutase gen yang diwariskan → risiko poliposis adenomatous
familial (FAP) atau sindrom Lynch (kanker kolorektal nonpolyposis
herediter).
• Memiliki riwayat pribadi kolitis ulserativa kronis atau penyakit Crohn
selama 8 tahun atau lebih.
• Minum tiga atau lebih minuman beralkohol per hari.
• Merokok
• Makanan → daging merah, daging olahan
Teori
Tanda dan Gejala:
• Tanda dan gejala kanker kolorektal bergantung pada lokasi tumor di usus ,
dan apakah tumor telah menyebar ke tempat lain di tubuh ( metastasis ).
• Tanda klasik meliputi: konstipasi, darah di tinja, penurunan kaliber
(ketebalan) tinja, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, dan mual
atau muntah pada seseorang yang berusia di atas 50 tahun.
• Sekitar 50% penderita kanker kolorektal tidak melaporkan gejala apa pun.
• Perdarahan rektal atau anemia → gejala berisiko tinggi pada orang yang
berusia di atas 50 tahun.
• Penurunan berat badan dan perubahan kebiasaan buang air besar →
bermakna jika dikaitkan dengan perdarahan rektal.
Teori
Patofisiologi:
Teori
Patofisiologi:
Teori
Staging:
Teori
Management:
Nama: Ms.: An.
Name IS AN AgeUmur: 25: yrs
3 bln
RM : 860474 DPJP : AIH
RM : 922708 DPJP : dr. NT

Keluhan Utama : Perdarahan pada luka operasi


Anamnesis Terpimpin : Perdarahan pada luka bekas operasi dialami sejak 18 jam
Sebelum MRS. Riwayat post operasi Eksisi teratoma
sacrococygeal 5 hari di RSWS. Saat ini pasien tidak sedang
demam, sesak dan batuk. Pasien sebelum dioperasi
didiagnosis dengan Teratoma sacrococcygeal. BAK biasa,
BAK via kateter urine. Riwayat penyakit yg sama dalam
keluarga tidak ada. Riwayat konsumsi obat obatan / jamu
ibu saat hamil tidak ada. Pasien merupakan anak ke 3, lahir
Spontan Pervaginam cukup bulan di RS. Jayapura, dengan
BBL 3000 gr.
 
.
Status Generalis
Sakit ringan/GCS 15 (E4V5M6) /Gizi cukup
BB: 5,9 kg

Status Vitalis
HR : 120x/mnt, kuat angkat, reguler
RR : 36 x/mnt
T(Ax) : 36,6 C
PERIANAL
• I : Tampak luka bekas operasi pada area peri anal,
Hiperemis sekitar luka operasi, Luka operasi kesan
basah (serohemorhagik) minimal, pus tidak ada,
perdarahan aktif tidak ada.
Diagnosis Klinis

• Wound Dehisence post Op Eksisi teratoma


sacrococcygeal
Diagnosis Kerja : • Wound Dehisence post Op Eksisi teratoma
sacrococcygeal

Penatalaksanaan :• Wound Toilet


• Rawat Jalan
• Paracetamol syrup Cth ½ per 8 jam
• Cefadroxil syrup Cth ½ per 12 jam
Teori
Sacrococcygeal teratoma (SCT) → jenis tumor yang dikenal sebagai teratoma
yang berkembang di dasar tulang ekor (coxygeus) dan diperkirakan berasal
dari primitif streak.

Insidens → jinak 75%, ganas


12%, dan sisanya dianggap
"teratoma imatur" yang memiliki
gambaran jinak dan ganas.

Diagnosis >> → anak usia < 5


bulan

Etiologi → mutase automosomal


gen MNX1
Teori
Klasifikasi
Teori
Teknik Operasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai