Anda di halaman 1dari 16

Menerapkan Sediaan Obat Bentuk

Tablet

z
Kel 1:
1. Anggi Apriliani
2. Indah Mawarni
3. Nathania M
4. Prikilla M S
5. Adinda Faadilah Y
z
apa itu sediaan tablet?

sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan


pengisi. Tablet adalah sediaan padat dibuat secara kempa berbentuk
cakram pipih atau gepeng, bundar, segitiga, lonjong, mengandung satu
jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan.
( FI Edisi V )
z
bentuk dan ukuran tablet

Tablet biasanya berbentuk bundar dengan permukaan datar, atau


konveks. Bentuk khusus, sepert kaplet, segitiga, lonjong, empat
persegi, dan enam persegi ( heksagonal ) telah di kembangkan oleh
beberapa pabrik untuk membedakan produknya untuk membedakan
produknya terhadap produk pabrik lainnya.
z bobot dan ukuran tablet

 Menurut R.Voigt : Garis tengah pada


umumnya 15-17 mm: Bobot tablet pada
Menurut Dom Martin : Diameternya
umumnya 0.1-
1/8 – 1 1/5 inci
 1 gram.
Menurut FI III dan Formularium
 Menurut Lachman :
Nasional
 - Tablet oral biasanya berukuran 3/16- Kecuali dinyatakan lain, diameter
1/2 inc
tablet tidak lebih dari 3 kali dan
 - Berat tablet berkisar antara 120-700 tidak kurang dari 1 1/3 kali
mg ≥ 800 mg
tebal tablet.
 - Diameternya 1/4 – 7/6 inci
z
kelebihan tablet
• Praktis dan efisien : - waktu peresepan dan pelayanan di apotek dapat lebih cepat, lebih mudah
dibawa dan disimpan

• Mudah digunakan, tidak memerlukan keahlian khusus.

• Dosis mudah diatur karena merupakan sistem satuan dosis (unit dose system)

• Efek yang ingin dihasilkan dapat diatur : lepas lambat, extended release, enteric tablet, orros, dsb.

• Bentuk sediaan tablet lebih cocok dan ekonomis untuk produksi skala besar.

• Dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak (dengan penambahan salut selaput/salut gula).

• Bentuk sediaan tablet memiliki sifat stabilitas gabungan kimia, mekanik, dan mikrobiologi yang

cenderung lebih baik dibanding bentuk sediaan lain.


z kelemahan tablet

• dalam terapi Dapat menimbulkan kesulitan individual : pahit, terlalu besar → sulit
ditelan, sakit tenggorokan, dsb.
• Waktu hancur lebih lama dibanding bentuk sediaan lain, seperti larutan, injeksi,
dsb.
• Tidak dapat digunakan pada pasien yang tidak sadar / pingsan.
• Sasaran kadar obat dalam plasma lebih sulit tercapai.
z Bahan tambahan dalam formulasi tablet

A. Zat pengisi untuk memperbesar volume tablet. Contoh: amilum manihot, kalsium
fosfat, kalsium karbonat,dll.

B. Zat pengikat untuk agar tablet tidak pecah/retak dan dapat merekat. Contoh:
musilago 10-20% b/v, larutan metilcellulosum 5% b/v.

C. Zat penghancur agar tablet dapat hancur dalam pencernaan. Contoh: amilum
manihot kering, gelatin,natrium alginate.

D. Zat pelicin untuk mencegah agar tablet tidak melekat pada cetakan. Contoh:
talkum 5% b/b,magnesium stearat,natrium benzoate.
Kriteria
z umum yang esensial untuk bahan tambahan/eksipien

Kriteria umum yang esensial untuk bahan tambahan/eksipien


A. Netral secara fisiologis

B. Stabil secara fisika dan kimia


C. Memenuhi peraturan perundangan
D. Tidak mempengaruhi biovailabilitas obat
E. Bebas dari mikroba patogen dan tersedia dengan jumlah cukup dan
murah
z
KRITERIA UMUM YANG ESENSIAL UNTUK
EKSIPIEN

a. Netral secara fisiologis.

b. stabil secara fisika dan kimia.

c. memenuhi peraturan perundangan.

d. tidak mempengaruhi bioavailabilitas obat.

e. bebas dari mikroba patogen dan tersedia dalam jumlah yang cukup
dan murah.
z Bahan tambahan yang umum digunakan

A . Bahan pengisi/fillers/DiulentBahan
pengisi dibutuhkan untuk membuat bulk B. Pengikat/bindersBinders atau bahan pengisi
(menambah bobot sehingga bobot sesuai dapat ditambahkan dalam bentuk kering dan
untuk dikempa), memperbaiki kompresibilitas bentuk larutan ( lebih pengikat untuk memberi
daya kohesi yang telah ada pada bahan efektif).
dan sifat alir bahan aktif yang sulit dikempa
Dibedakan menjadi pengikat alam, polimer
serta untuk memperbaiki daya kohesi. Filler- sintetik/semisintetik dan gula
binders adalah bahan pengisi sekaligus C. Penghancur/disintegrasBahan penghancur dapat
memiliki kemampuan meningkatkan daya alir ditambahkan langsung atau secara
dan kompatibilitas massa tablet. Material co- intragranukar,ekstraglanilar dan kombinasi
processed diluents lebih baik untuk dikempa
langsung dibandingkan hasil modifikasi 1
diluents saja
z

D. Bahan pelicin mempunyai 3 fungsi:

 1. Lubricants adalah bahan yang berfungsi mengurangi friksi antara permukaan dinding/tepi
tablet dengan dinding die selama kompresi dan ejeksi. Lubrikan diklarifikasi berdasar
kelarutannya dalam air yaitu larut air dan tidak larut air

 2. Glidants ditambahkan untuk menaikkan/meningkatkan fluiditas massa yang akan dikempa,


sehingga massa tersebut dapat mengisi didalam jumlah yang seragam.

 3. . Antiadherents Antiadherents adalah bahan yang dapat mencegah melekatnya (sticking)


permukaan tablet padapunch atas dan punch bawah.
z Pewarna dan Pigmen

Bahan pewarna tidak mempunyai aktifitas terapetik, dan tidak dapat meningkatkan
bioavailabilitas atau stabilitas produk, tetapi pewarna ditambahkan kedalam sediaan tablet
untuk fungsi menutupi warna obat yg kurang baik, identifikasi produk, dan untuk
membuat suatu produk lebih menarik (aesthetic appearance and brand image in the
market).

Pemanis dan , FLAVORS


Flavors digunakan untuk memberi rasa atau meningkatkan rasa pada tablet-tablet
yang dikehendaki larut atau hancur dimulut sehingga lebih dapat diterima oleh konsumen.
Flavors dapat ditambahkan dalam bentuk padat (spray dried flavors) atau dalam bentuk
minyak atau larutan (water soluble) flavors
z Penggolongan Tablet
Dibedakan berdasarkan :
1.Prinsip pembuatan : 1. Tablet cetak, 2. Tablet kempa
2. Cara pemakaian :
Tablet oral :
Tablet Kempa/Tablet standar (TK) tablet tak bersalut yang dibuat dengan siklus
pengempaan tunggal dan biasanya terdiri atas zat aktif tunggal atau lebih dengan
penambahan zat pembantu/pembawa.
Tablet Multikempa tablet yang dibuatdengan lebih dari satu siklus kempa tunggal.
Tablet Salut Kempa tablet kempa yang di buat dengan mengempa granulasi tablet
tambahan di sekeliling tablet inti, di sebut juga tablet salut kering.
Tablet Kerja Cepat tablet berlapis dimana satu lapisan segera melepaskan zat aktifnya
atau salut yang segera disintegrasi ke lambung, sementara lapisan yang lain di
formulasikan larut dalam usus.
z

 Tablet Lepas-Lambat Diperpanjang tablet yang memberikan sejumlah zat aktif awal yang
cukup untuk menimbulkan kerja dengan cepat terhadap respon terapi awal yang di inginkan
dan sejumlah zat aktif tambahan yang mempertahankan responsi terapi yang di timbulkan
konsentrasi awal selama beberapa jam yang di inginkan melebihi masa kerja yang di
berikan.

 Tablet Salut enterik tablet kempa konvensional di salut dengan suatu zat seperti selak atau
suatu senyawa selulosa, yang tidak terdisolusi dalam lambung, tetapi larut dalam saluran
usus
z
Non oral :

 Tablet dispensing Tablet kempa yang biasa digunakan apoteker untuk meracik bentuk sediaan solid dan
cairan.

 Tablet Triturat fungsinya sama dengan tablet dispensing, sangat toksik dan keras.

 Tablet Hipodermik Tablet kempa yang mudah larut sempurna dalam air. Tablet ini dimasukkan di bawah
kulit dibuat secara septik dan se-steril mungkin. Asalnya merupakan tablet triturat → tujuannya untuk
digunakan oleh dokter dalam membuat larutan parenteral secara mendadak. Sekarang jarang diproduksi
karena kesukarannya dalam mengusahakan sterilitas dan tersedianya obat dalam jumlah besar.

 Tablet Implantasi Tablet yang di desain dan dibuat secara aseptik untuk implantasi subkutan pada hewan
atau manusia.

 Tablet Vaginal Tablet sisipan yang didesain untuk terdisolusi dan pelepasan zat aktif dalam rongga
vaginal. Pemberiannya melalui vagina.

 Tablet Rektal Tablet yang didesain untuk dimasukkan melalui rektal/dubur. Biasanya pengobatan ini
memiliki 2 tujuan : absorbsi sistemik, dan untuk meringankan atau mengobati gejala penyakit lokal.
z

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai