Anda di halaman 1dari 28

INDONESIA MASA DEMOKRASI LIBERAL

LATAR BELAKANG
• Dengan persetujuan KMB terbentuklah negara Republik Indonesia Serikat

N
Negara Satuan
. Negara bagian o
yang Berdiri Sendir
.
1 Negara Republik Indonesia 1 Jawa Tengah
. .
2 Negara indonesia Timur 2 Belitung
. .
3 Negara Pasundan 3 Kalimantan Barat
. .
4 Negara Jawa Timur 4 Daerah Banjar
. .
5 Negara Madura 5 Kalimantan Timur
. .
6 Negara Sumatra Timur 6 Bangka
. .
7 Negara Sumatra Selatan 7 Riau
. .
    8 Dayak Besar
.
    9 Kalimantan Tenggara
.
TOKOH-TOKOH TERKEMUKA YANG DUDUK DALAM KABINET RIS !
• Dari pihak RI al :
• Sri Sultan hamengkubuwono IX,
• Ir. Djuanda,
• Mr. Wilopo,
• Prof, Dr. Supomo,
• dr. Leimena,
• Arnold Mononutu,
• Ir. Herling Laoh,

• Dari pihak BFO al :


• Sultan hamid II
• Anak Agung Gede Agung.
SETELAH PENGAKUAN KEDAULATAN RIS, MUNCUL DORONGAN KUAT UNTUK
PEMBUBARAN RIS !

1. Anggota kabinet RIS pada umumnya orang-orang republiken


pendukung NKRI. karena itu, opini untuk membubarkan RIS dan
pembentukan NKRI sangat kuat.
2. Anggapan di kalangan rakyat bahwa pembentukan RIS merupakan
upaya Belanda untuk kembali memecah – belah bangsa Indonesia.
3. Pembentukan RIS tidak didukung oleh ideologi yang kuat & tanpa
tujuan kenegaraan yang jelas.
4. Pembentukan RIS tidak mendapatkan dukungan rakyat banyak.
5. RIS menghadapi rongrongan dari sisa-sisa kekuatan Belanda
seperti KNIL dan KL serta golongan yang takut kehilangan hak-
haknya setelah Belanda meninggalkan Indonesia
APA DAMPAKNYA ?

• Di beberapa daerah dan negara bagian timbul gerakan menuntut pembubaran RIS dan
pembentukan NKRI

BAGAIMANA TANGGAPAN PEMERINTAH RI MENANGGAPI


SITUASI YANG DEMIKIAN ?

• Pada tanggal 8 maret 1950 dengan persetujuan parlemen,


pemerintah RI mengeluarkan Undang-Undang Darurat Nomor II
tahun 1950.

• isi UU Darurat No. II tahun 1950 ?


• Negara-negara bagian diperbolehkan bergabung dengan
Republik Indonesia.
NEGARA BAGIAN YANG MENYATAKAN BERGABUNG DENGAN RI !

1. Negara Jawa Timur


2. Negara Pasundan
3. Negara Sumatra Selatan
4. Negara kalimantan Timur, Tenggara, dan dayak,
5. Daerah Bangka dan Belitung
6. Daerah Riau.

• Hingga tanggal 5 april 1950, hanya tinggal dua negara bagian yang belum
bergabung dengan RI yaitu : Negara Sumatra Timur (NST) dan Negara
Indonesia Timur (NIT).
UPAYA KEMBALI KE NKRI

• Upaya secara kebersamaan untuk pembentukan negara kesatuan


( kembali ke NKRI ) terjadi Setelah pemerintah Negara Indonesia
Timur ( NIT) dan Negara Sumatra Timur ( NST ) menyatakan
keinginannya untuk bergabung ke NKRI.
PENGGABUNGAN NEGARA-NEGARA BAGIAN KE DALAM RI
MEMUNCULKAN PERSOALAN BARU. MENGAPA DEMIKIAN ?

1. Karena suatu Negara serikat tidak mungkin hanya terdiri satu


Negara bagian saja.
2. Jika seluruh Negara bagian bergabung ke RI hubungan luar negeri
akan kesulitan, karena RI hanya nagian RIS dan hubungan luar
negeri selama ini dilakukan oleh RIS
3. Selaku Negara bagian , RI tidak bisa mengadalam hubungan
internasional
SOLUSINYA
1. Peleburan RIS kedalam RI harus dihindarkan
2. RIS harus menjelma menjadi RI ( berubah nama dari RIS jadi RI )
MEMPERSIAPKAN PROSEDUR PEMBENTUKAN NEGARA KESATUAN

• pada tanggal 19 Mei 1950 diadakan persetujuan RIS-RI


• Hasilnya :
• NKRI akan di bentuk oleh RIS-RI di Yogyakarta.
• ( putusan ini dituangkan dalam Piagam Persetujuan, yang
ditandatangani 19 Mei 1950)
RENCANA PENGEMBALIAN DARI RIS KE NKRI
• Dibentuklah Panitia Gabungan RI-RIS .
• tugasnya :
• Merancang UUD Negara Kesatuan RI yang diketuai oleh
Menteri Kehakiman RIS Prof. Dr. Mr. Supomo.

• Pada tanggal 17 Agustus 1950


• RUUD berhasil disusun (tanggal 14 Agustus 1950) diterima
dengan baik oleh Senat dan Parlemen serta KNIP.
• Dan ( tanggal 15 Agustus 1950) , dan ditandatangani oleh
Presiden Soekarno
• Dengan ditandatanganinya UUDS th. 1950, Indonesia kembali ke
NKRI dalam kerangka Sistem Demokrasi Liberal
BEDA NKRI TH. 1945 DENGAN NKRI TH. 1950

TINJAUN. NKRI TH. 1945 NKRI TH. 1950


 Konstitusi  UUD 1945  UUDS 1950
 Sistem Demokrasi  Demokrasi  Demokrasi Liberal
Pancasila
 Sistem  Sistem Presidentil  System Parlementer
Pemerintahan
 Sistem Kepartaian  Mono partai - Multi  Multi partai
partrai
        
KABINET-KABINET YANG MEMERINTAH
SELAMA MASA DEMOKRASI LIBERAL

1. Kabinet Natsir (6 september 1950-21 Maret 1951)


2. Kabinet Sukiman (27 April 1951-3 April 1952)
3. Kabinet Wilopo (3 April 1952-3 Juni 1953)
4. Kabinet Ali Sastroamijoyo I (31 juli 1953-12 agustus 1955)
5. Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus-3 Maret 1956)
6. Kabinet Ali Sastroamijoyo II (20 Maret 1956-4 maret 1957)
7. Kabinet Juanda (9 April 1957-5 Juli 1959)
KABINET NATSIR (6 SEPTEMBER 1950-21 MARET 1951)
• koalisi dengan partai Masyumi sebagai intinya.
• PNI sebagai partai terbesar kedua dalam perlemen menolak ikut dalam
koalisi, karena tidak mendapatkan kedudukan yang sesuai
• Program terpenting dari kabinet Natsir !
1. Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman.
2. Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan pemerintahan.
3. Menyempurnakan organisasi angkatan perang dan pemulihan bekas
anggota-anggota tentara gerilya dalam masyarakat.
4. Memperjuangkan organisasi angkatan perang dan pemulihan bekas
anggota-anggota tentara gerilya dalam masyarakat.
5. Mengembangkan dan memperkuat kekuatan ekonomi nasional yang
sehat.
APA BEBAN BERAT YANG DIPIKUL PEMERINTAHAN KABINET NATSIR ?

• Yaitu menyangkut upaya pengembalian Irian ke tangan Indonesia.

KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI MASA KABINET NATSIR ?

• Orientasinya pada perjuangan diplomasi dalam rangka pengembalian Irian


Barat.
• Tanggal 4 desember 1950 dilangsungkan perundingan antara Indonesia dan
Belanda menyangkut masalah Irian, tetapi menemui jalan buntu atau Gagal.
AKIBAT KEGAGALAN NASTSIR DALAM MEMPERJUANGKAN
MASALAH IRIAN BARAT ?

• munculnya mosi tidak percaya dari parlemen. Dan


tekanan semakin besar ketika Hadikusumo dari PNI
menyatakan mosi tidak percaya sekitar pencabutan PP
No. 39/1950 tentang DPRS dan DPRDS yang diterima
oleh parlemen sehingga Kabinet Natsir jatuh.

• Dampak :
• Pada tanggal 21 Maret 1951 Natsir mengembalikan
mandat kepada Presiden
2. KABINET SUKIMAN
• Koalisis Antara Masyumi dan PNI.
• program kerja kabinet Sukiman!
 Bidang Keamanan,
yaitu akan menjalankan tindakan-tindakan yang tegas sebagai Negara hukum
untuk menjamin keamanan dan ketentraman.
 Bidang Social-ekonomi ,
yaitu mengusahakan kemakmuran rakyat secepatnya dan memperbaharui
hokum agrarian agar sesuai dengan kepentingan petani.

 Mempercepat persiapan-persiapan pemilihan umum.

 Politik luar negeri ,


yaitu menjalankan politik luar negeri secara bebas-aktif serta memasukkan
Irian Barat ke dalam wilayah RI secepatnya.
• Kabinet ini juga tidak mampu bertahan lama, mengapa ?
• Karena banyak hal yang ditentang oleh parlemen,
termasuk dari Masyumi dan PNI sendiri.

• Apa masalah utama yang menjadi penyebab jatuhnya


kabinet Sukiman ?
• Adanya pertukaran nota kerjasama antara Menlu
Subarjo dengan Duta Besar Amerika Merle Cochran.
Yang berisi tentang paket bantuan ekonomi dan
militer dari pemerintahan Amerika kepada pemerintah
Indonesia berdasarkan ikatan Mutual Security Act
(MSA). Hal itu ditafsirkan bahwa Sukiman telah
condong kepada blok Barat sehingga telah melanggar
garis politik luar negeri Indonesia yang bebas-aktif.
3. KABINET WILOPO
• Kabinet Koalisi

KOMPOSISI KABINET WILOPO


• PNI : 4 orang
• Masyumi : 4 orang
• PSI : 2 orang
• PKRI : 1 orang
• Parkindo : 1 orang
• Parindra : 1 orang
• Partai Buruh : 1 orang
• PSII : 1 orang
• golongan tidak berpartai : 3 orang
PROGRAM KERJA KABINET WILOPO
• Dalam negeri :
1. Persiapan pemilihan umum
2. Kemakmuran
3. pendidikan rakyatdan
4. keamanan.

• Program luar negeri :


1. penyelesaian masalah hubungan Indonesia-Belanda dan
pengembalian Irian Barat ke Indonesia
2. menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif.
• masalah yang dihadapi pemerintahan Wilopo !
• kabinet ini dihadapkan pada kondisi ekonomi yang kritis
• munculnya provinsialisme dan separatisme

• Mengapa kondisi ekonomi yang kritis


• karena jatuhnya harga barang-barang ekspor Indonesia, seperti karet, timah,
dan kopra, sedangkan kecenderungan impor terus meningkat.

• Upaya apa yang dilakukan pemerintah yntuk mengatasi krisis ekonomi


• kabinet melakukan penghematan, namun deficit tidak dapat dihindari.

• Apa factor penyebab munculnya sikap provinsialisme dan separatisme di beberapa


tempat di Sulawesi dan Sumatra ?
• Karena rasa tidak puas terhadap perimbangan alokasi keuangan yang diberikan
oleh pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
PERKUMPULAN-PERKUMPULAN YANG BERSIFAT KEDAERAHAN !

1. Paguyuban Daya Sunda di Bandung


2. Gerakan Pemuda Federal Republik Indonesia di Ujung Pandang

Peristiwa yang muncul akibat berkembangnya sikap propinsialisme dan


separatsme
1. Peristiwa 17 Oktober 1952
2. Peristiwa Tanjung Morawa
PERISTIWA 17 OKTOBER 1952
• Yaitu ketegangan antara TNI dengan Parlemen, yang berujung munculnya
demonstrasi rakyat di berbagai daerah, seperti Semarang, Banjarmasin,
Medan, dan Bandung yang menuntut dibubarkannya perlemen.
• Bagaimana peristiwa 17 Oktober 1952 terjadi ?

 Awalnya dimulai dengan adanya upaya dari kalangan parlemen untuk menempatkan TNI
sebagai alat sipil seperti di Negara-negara Barat.
 Realisasinya : partai politik berupaya menempatkan orang-orangnya dalam tubuh TNI.
 Saat itu terjadi pergolakan intern dalam tubuh TNI yang berhubungan dengan kebijakan
KSAD Kolonel A.H. Nasution.
 Tokoh-tokoh penentang kebijakan KSAD dipimpin oleh Kolonel Bambang Supeno.
 Ketika Kolonel Bambang Supeno membicarakan hal itu kepada Presiden, ia mendapat
tanggapan baik.
 Merasa mendapatkan dukungan moral dari presiden, Kolonel Bambang Supeno
kemudian mengirimkan surat kepada Menteri Pertahanan yang berisi pergantian KSAD.
Tembusan surat itu dikirimkan kepada Seksi Pertahanan Parlemen.
 Sementara itu, dua orang anggota parlemen, yaitu Bebasa Daeng Lalo dan
Rondonuwu mengirimkan surat kepada pemerintah.
 Isinya mencela kebijakan Kolonel Gatot Subroto, Panglima Tentara dan
Teritorium VII ( Indonesia Bagian Timur) dalam memulihkan situasi keamanan di
Sulawesi Selatan.
 Surat ini menimbulkan kegemparan di kalangan perlemen.
 Akibatnya muncul ketegangan antara TNI dan perlemen.
 Pada bulan Oktober 1952, Manai Sophian mengajukan mosi tidak percaya kepada
pemerintah dan menuntut diadakannya reformasi dan reorganisasi angkatan perang.
Mereka juga mengecam kebijaksanaan KSAD.
 Perdebatan mengenai masalah intern TNI dianggap sebagai intervensi langsung
parlemen terhadap tubuh TNI.
 Akibatnya timbul prasangka terhadap politisi bekas Negara boneka buatan
Belanda yang dianggap tidak loyal terhadap NKRI sehingga kemudian muncullah
demonstrasi rakyat di berbagai daerah, seperti Semarang, Banjarmasin, Medan,
dan Bandung yang menuntut dibubarkannya perlemen.
 Dampak dari peristiwa itu,sejumlah tokoh TNI AD dibawah pimpinan KSAD Kolonel
A.H. Nasution menghadap presiden dan menyarankan agar parlemen dibubarkan.
Namun, saran itu ditolak oleh Presiden Soekarno.
PERISTIWA TANJUNG MORAWA
• Peristiwa bentrok antara Petani dengan pemerintah yang terjadi akibat
persoalan tanah di Sumatra Timur.

 Awalnya sesuai persetujuan KMB pemerintah mengizinkan pengusaha asing


untuk kembali mengusahakan tanah-tanah perkebunan.
 Ketika kabinet Sukiman, Mendagri Mr. Ishaq Tjokroadisurjo menyetujui
dikembalikannya tanah Deli Planters Vereeniging (DPV) yang sudah bertahun-
tahun ditinggalkan kepada pemiliknya.
 Masalahnya, selama ditinggalkan pemiliknya tanah tersebut digarap oleh para
petani.
 Pada tanggal 16 Maret 1953 . Petani yang sudah terhasut oleh PKI menolak
untuk pergi.
 Akibatnya terjadilah bentrokan senjata antara Petani dan pemerintah di Tanjung
Morawa, sehingga 5 orang petani terbunuh .
DAMPAK DARI PERISTIWA TANJUNG MORAWA ?

1. Munculnya reaksi keras dan sorotan tajam dari pers maupun


parlemen.
2. Sidik Kertapati dari Serikat Tani Indonesia (Sakti)
mengajukan mosi tidak percaya terhadap kabinet Wilopo.
3. Kabinet Wilopo jatuh, sehingga pada tanggal 2 Juni 1953
Wilopo mengembalikan mandatnya kepada presiden.
KABINET ALI SASTROEMIJOYO I
• Koalisi antara PNI dan NU
• Masyumi memilih menjadi oposisi

• persoalan sulit yang dihadapi Kabinet Ali I ?


1. Persoalan keamanan di daerah-daerah yang terganggu akibat
pemberontakan DI TII yang belum dapat dipulihkan, seperti
pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Aceh.
2. Persiapan pemilihan umum yang akan dilaksanakan pertengan tahun
1955.

• Prestasi paling menonjol yang terjadi pada masa Kabinet Ali I !


• Berhasil diselenggarakan KAA di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955.

Anda mungkin juga menyukai