LATAR BELAKANG
• Dengan persetujuan KMB terbentuklah negara Republik Indonesia Serikat
N
Negara Satuan
. Negara bagian o
yang Berdiri Sendir
.
1 Negara Republik Indonesia 1 Jawa Tengah
. .
2 Negara indonesia Timur 2 Belitung
. .
3 Negara Pasundan 3 Kalimantan Barat
. .
4 Negara Jawa Timur 4 Daerah Banjar
. .
5 Negara Madura 5 Kalimantan Timur
. .
6 Negara Sumatra Timur 6 Bangka
. .
7 Negara Sumatra Selatan 7 Riau
. .
8 Dayak Besar
.
9 Kalimantan Tenggara
.
TOKOH-TOKOH TERKEMUKA YANG DUDUK DALAM KABINET RIS !
• Dari pihak RI al :
• Sri Sultan hamengkubuwono IX,
• Ir. Djuanda,
• Mr. Wilopo,
• Prof, Dr. Supomo,
• dr. Leimena,
• Arnold Mononutu,
• Ir. Herling Laoh,
• Di beberapa daerah dan negara bagian timbul gerakan menuntut pembubaran RIS dan
pembentukan NKRI
• Hingga tanggal 5 april 1950, hanya tinggal dua negara bagian yang belum
bergabung dengan RI yaitu : Negara Sumatra Timur (NST) dan Negara
Indonesia Timur (NIT).
UPAYA KEMBALI KE NKRI
• Dampak :
• Pada tanggal 21 Maret 1951 Natsir mengembalikan
mandat kepada Presiden
2. KABINET SUKIMAN
• Koalisis Antara Masyumi dan PNI.
• program kerja kabinet Sukiman!
Bidang Keamanan,
yaitu akan menjalankan tindakan-tindakan yang tegas sebagai Negara hukum
untuk menjamin keamanan dan ketentraman.
Bidang Social-ekonomi ,
yaitu mengusahakan kemakmuran rakyat secepatnya dan memperbaharui
hokum agrarian agar sesuai dengan kepentingan petani.
Awalnya dimulai dengan adanya upaya dari kalangan parlemen untuk menempatkan TNI
sebagai alat sipil seperti di Negara-negara Barat.
Realisasinya : partai politik berupaya menempatkan orang-orangnya dalam tubuh TNI.
Saat itu terjadi pergolakan intern dalam tubuh TNI yang berhubungan dengan kebijakan
KSAD Kolonel A.H. Nasution.
Tokoh-tokoh penentang kebijakan KSAD dipimpin oleh Kolonel Bambang Supeno.
Ketika Kolonel Bambang Supeno membicarakan hal itu kepada Presiden, ia mendapat
tanggapan baik.
Merasa mendapatkan dukungan moral dari presiden, Kolonel Bambang Supeno
kemudian mengirimkan surat kepada Menteri Pertahanan yang berisi pergantian KSAD.
Tembusan surat itu dikirimkan kepada Seksi Pertahanan Parlemen.
Sementara itu, dua orang anggota parlemen, yaitu Bebasa Daeng Lalo dan
Rondonuwu mengirimkan surat kepada pemerintah.
Isinya mencela kebijakan Kolonel Gatot Subroto, Panglima Tentara dan
Teritorium VII ( Indonesia Bagian Timur) dalam memulihkan situasi keamanan di
Sulawesi Selatan.
Surat ini menimbulkan kegemparan di kalangan perlemen.
Akibatnya muncul ketegangan antara TNI dan perlemen.
Pada bulan Oktober 1952, Manai Sophian mengajukan mosi tidak percaya kepada
pemerintah dan menuntut diadakannya reformasi dan reorganisasi angkatan perang.
Mereka juga mengecam kebijaksanaan KSAD.
Perdebatan mengenai masalah intern TNI dianggap sebagai intervensi langsung
parlemen terhadap tubuh TNI.
Akibatnya timbul prasangka terhadap politisi bekas Negara boneka buatan
Belanda yang dianggap tidak loyal terhadap NKRI sehingga kemudian muncullah
demonstrasi rakyat di berbagai daerah, seperti Semarang, Banjarmasin, Medan,
dan Bandung yang menuntut dibubarkannya perlemen.
Dampak dari peristiwa itu,sejumlah tokoh TNI AD dibawah pimpinan KSAD Kolonel
A.H. Nasution menghadap presiden dan menyarankan agar parlemen dibubarkan.
Namun, saran itu ditolak oleh Presiden Soekarno.
PERISTIWA TANJUNG MORAWA
• Peristiwa bentrok antara Petani dengan pemerintah yang terjadi akibat
persoalan tanah di Sumatra Timur.