Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 1

RESTI WAFIQA MUSBA 1914401070

AYU FARA DIANNA 1914401060

NABILA ZAHRA 1914401101

DELIA FINKA RAMADHINI 1914401088

SIMSON WINDU SASONGKO 1914401096


ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN
KONSTIPASI
A. Pengertian
KONSTIPASI ADALAH SUATU PENURUNAN
DEFEKASI YANG NORMAL PADA SESEORANG,
DISERTAI DENGAN KESULITAN KELUARNYA FESES
YANG TIDAK LENGKAP ATAU KELUARNYA FESES
YANG SANGAT KERAS DAN KERING (WILKINSON,
2006).

KONSTIPASI ADALAH DEFEKASI DENGAN


FREKUENSI YANG SEDIKIT, TINJA TIDAK CUKUP
JUMLAHNYA, BERBENTUK KERAS DAN KERING
(OENZIL, 1995).
• B. TIPE KONSTIPASI

BERDASARKAN INTERNATIONAL WORKSHOP ON


CONSTIPATION, ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
1. KOSTIPASI FUNGSIONAL
2. PENUNDAAN PADA MUARA REKTUM
C.
Etiologi
Penyebab umum konstipasi yang dikutip dari Potter dan
Perry, 2005 adalah sebagai berikut:
1. Kebiasaan defekasi yang tidak teratur dan
mengabaikan keinginan untuk defekasi dapat
menyebabkan konstipasi.
2. Klien yang mengonsumsi diet rendah serat dalam
bentuk hewani (misalnya daging, produk-produk susu,
telur) dan karbohidrat murni (makanan penutup yang
berat) sering mengalami masalah konstipasi, karena
bergerak lebih lambat didalam saluran cerna. Asupan
cairan yang rendah juga memperlambat peristaltik.
3. Tirah baring yang panjang atau kurangnya olahraga
yang teratur menyebabkan konstipasi.
D.Patofisiologi

Defekasi seperti juga pada berkemih adalah suatu proses fisiologis


yang menyertakan kerja otot-otot polos dan serat lintang,
persarafan sentral dan perifer, koordinasi dari sistem refleks,
kesadaran yang baik dan kemampuan fisis untuk mencapai tempat
BAB. Kesukaran diagnosis dan pengelolaan dari konstipasi adalah
karena banyaknya mekanisme yang terlibat pada proses BAB
normal (Dorongan untuk defekasi secara normal dirangsang oleh
distensi rektal melalui empat tahap kerja, antara lain: rangsangan
refleks penyekat rektoanal, relaksasi otot sfingter internal,
relaksasi otot sfingter external dan otot dalam region pelvik, dan
peningkatan tekanan intra-abdomen)
E.Manifestasi Klinis
TANDA DAN GEJALA UMUMNYA :
1.Perut terasa begah, penuh, dan bahkan terasa kaku
karena tumpukan tinja (jika tinja sudah tertumpuk
sekitar 1 minggu atau lebih, perut penderita dapat
terlihat seperti sedang hamil).
2.Tinja menjadi lebih keras, panas, dan berwarna lebih
gelap daripada biasanya, dan jumlahnya lebih sedikit
daripada biasanya (bahkan dapat berbentuk bulat-bulat
kecil bila sudah parah).
3.Pada saat buang air besar tinja sulit dikeluarkan atau
dibuang, kadang-kadang harus mengejan ataupun
menekan-nekan perut terlebih dahulu supaya dapat
mengeluarkan tinja.
F.Pemeriksaan

Pemeriksaan fisik pada konstipasi


sebagian besar tidak mendapatkan
kelainan yang jelas. Namun
demikian pemeriksaan fisik yang
teliti dan menyeluruh diperlukan
untuk menemukan kelainan yang
berpotensi mempengaruhi fungsi
usus besar.
Pemeriksaan dimulai pada rongga
mulut meliputi gigi geligi, adanya
luka pada selaput lendir mulut dan
tumor yang dapat mengganggu rasa
pengecap dan proses menelan.
G. Penatalaksanaan
Penggunaan obat pencahar jangka panjang terutama yang bersifat
merangsang peristaltik usus, harus dibatasi. Strategi pengobatandibagi
menjadi:
1. Pengobatan non-farmakologis
A.Latihan usus besar
B.Diet
C. Olahraga
2. Pengobatan farmakologis
a. Memperbesar dan melunakkan massa feses, antara lain : Cereal, Methyl
selulose, Psilium.
b. Melunakkan dan melicinkan feses, obat ini bekerja dengan menurunkan
tegangan permukaan feses, sehingga mempermudah penyerapan air.
Contohnya : minyak kastor, golongan dochusate.
c. Golongan osmotik yang tidak diserap, sehingga cukup aman untuk
digunakan, misalnya pada penderita gagal ginjal, antara lain : sorbitol,
laktulose, gliseri
d. Merangsang peristaltik, sehingga meningkatkan motilitas usus
besar.Golongan ini yang banyak dipakai.

.
H. Pencegahan
Berikut beberapa pencegahan untuk mencegah terjadinya
konstipasi:
1. Jangan jajan di sembarang tempat.
2. Hindari makanan yang kandungan lemak dan gulanya
tinggi
3. Minum air putih minimal 1,5 sampai 2 liter air (kira-kira
8 gelas) sehari dan cairan lainnya setiap hari.
4. Olahraga, seperti jalan kaki (jogging) bisa dilakukan.
Minimal 10-15 menit untuk olahraga ringan, dan
minimal 2 jam untuk olahraga yang lebih berat
5. Biasakan buang air besar secara teratur dan jangan suka
menahan buang air besar
6. Konsumsi makanan yang mengandung serat secukupnya,
seperti buah-buahan dan sayur-sayuran
7. Tidur minimal 4 jam sehari
KONSEP DASAR ASUHAN
KEPERAWATAN
 PENGKAJIAN

A. BIODATA PASIEN
B. KELUHAN UTAMA
C. RIWAYAT KESEHATAN
D. RIWAYAT KESEHATAN
E. RIWAYAT / KEADAAN PSIKOSOSIAL
F. PEMERIKSAAN FISIK
G. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
H. ANALISA DATA
 DIAGNOSA
A. KONSTIPASI BERHUBUNGAN DENGAN POLA DEFEKASI TIDAK TERATUR.
B. PERUBAHAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN BERHUBUNGAN DENGAN
HILANGNYA NAFSU MAKAN.
C. NYERI AKUT BERHUBUNGAN DENGAN AKUMULASI FESES KERAS PADA ABDOMEN.

 INTERVENSI
 IMPLEMENTASI
 EVALUASI
*THANKYOU*

Anda mungkin juga menyukai