BAHAN ANESTESI TOPIKAL DAN INFILTRASI TERHADAP TUBUH
Pelayanan Kuratif Terbatas NAMA KELOMPOK 3
JINAN ABIYANTUN NISA ( P1337425217010 )
HASNA NABILA ( P1337425217011 ) BERLIANA ESTU F ( P1337425217014 ) DESTI YULIA M ( P1337425217016 ) TITI INDRIYANI ( P1337425217017 ) JUMIATI ( P1337425217018 ) AFRIZA DINDA F ( P1337425217019 ) BERLIANA ESTI W ( P1337425217021 ) MUHAMMAD FURQON ( P1337425217047 ) HALIMAHTUSSADIAH ( P1337425217062 ) TAKHAFATUL FALASIFA ( P1337425217049 ) BIMA RAHAHITYA P ( P1337425217045 ) SEL SARAF ANESTESI TOPIKAL Menghilangkan rasa sakit di bagian permukaan saja karena yang dikenai hanya ujung-ujung serabut urat syaraf. Bahan yang digunakan berupa salf. ANESTESI INFILTRASI anestesi yang bertujuan untuk menimbulkan anestesi ujung saraf melalui injeksi pada atau sekitar jaringan yang akan dianestesi sehingga mengakibatkan hilangnya rasa dikulit dan jaringan yang terletak lebih dalam, misalnya daerah kecil dikulit atau gusi (pencabutan gigi). MEKANISME KERJA Potensial aksi saraf terjadi karena adanya peningkatan sesaat dari permeabelitas membran terhadap ion Na+ akibat depolarisasi ringan pada membran. Proses inilah yang dihambat oleh bahan anestetik lokal; hal ini terjadi akibat adanya interaksi langsung antara bahan anestetik lokal dengan kanal Na+ yang peka terhadap adanya perubahan. Dengan semakin bertambahnya efek bahan anestesi lokal didalam saraf, maka ambang rangsang membran akan meningkat secara bertahap, kecepatan peningkatan potensial aksi menurun, konduksi impuls melambat dan faktor pengaman konduksi saraf juga berkurang. Faktor- faktor ini akan mengakibatkan penurunan potensial aksi dan dengan demikian mengakibatkan kegagalan konduksi saraf. KANDUNGAN BAHAN ANESTESI terdiri dari ; Gugus amin hidrofilik yang dihubungkan dengan gugus aromatik hidrofobik oleh gugus antara. Gugus antara dan gugus aromatik dihubungkan oleh ikatan amida atau ikatan ester. Berdasarkan ikatan ini, anestesi digolongkan menjadi : - senyawa ester (prokain, tetrakain, benzokain, kokain) - senyawa amida (lidokain, dibukain, mepivakain, prilokain) REAKSI JARINGAN TERHADAP ANESTESI a.Terhadap sistem saraf pusat. Obat anestesi lokal melewati barier darah otak sehingga menunjukkan efek stabilisasi yang sama pada sel- sel neuron di otak. Efek stabilisasi ini bisa dimanfaatkan untuk mengobati pasien yang mengalami status epileptikus. b.Terhadap kardiovaskuler. Pada jantung mempunyai efek stabilisasi jaringan konduksi jantung, memperpanjang periode refrakter, memperpanjang waktu konduksi dan menekan kepekaan otot jantung. Oleh karena itu obat ini bermanfaat untuk mengobati disritmia ventrikuler. Pada pembuluh darah mempunyai efek langsung pada arteriole sehingga menimbulkan vasodilatasi dengan demikian akan terjadi penurunan tekanan darah pada pemberian langsung secara intravena. c. Terhadap sistem respirasi. Pada dosis kecil akan merangsang pusat nafas, sehingga frekuensi napas meningkat. Pada dosis lebih besar akan menimbulkan depresi pusat nafas sehingga terjadi penurunan frekuensi nafas dan volume tidal, sampai henti nafas. Mempunyai efek spasmolitik yang menyebabkan dilatasi bronkus. INDIKASI ANESTESI TOPIKAL Pada kasus pencabutan gigi, anestesi ini digunakan pada kondisi : gigi decidui yang goyang derajat 3, karena geligi decidui tersebut telah mengalami resorbsi akar oleh geligi permanen pengganti Untuk meminimalkan rasa nyeri akibat terjadinya cedera ringan pada gingiva dan mukosa rongga mulut Mengurangi reflek muntah pada pasien sensitive saat dilakukan foto rontgen periapikal atau pencetakan gigi KONTRAINDIKASI ANESTESI TOPIKAL Kondisi gingiva yang mengalami inflamasi atau luka Adanya infeksi akut pada daerah operasi INDIKASI ANESTESI INFILTRASI Gigi dengan karies luas, karies mencapai bifurkasi dan tidak dapat direstorasi sebaiknya dilakukan pencabutan. Kemudian dibuatkan space maintainer. Infeksi di periapikal atau di interradikular dan tidak dapat disembuhkan kecuali dengan pencabutan. Gigi yang sudah waktunya tanggal dengan catatan bahwa penggantinya sudah mau erupsi. Gigi sulung yang persistensi Gigi sulung yang mengalami impacted, karena dapat menghalangi pertumbuhan gigi tetap. Gigi yang mengalami ulkus dekubitus Untuk perawatan ortodonsi Supernumerary tooth. Gigi penyebab abses dentoalveolar Jika penderita atau ahli bedah atau ahli anestesi lebih menyukai anestesi lokal serta dapat meyakinkan para pihak lainnya bahwa anestesi lokal saja sudah cukup Anestesi lokal dengan memblok saraf atau anestesi infiltrasi sebaiknya diberikan lebih dahulu sebelum prosedur operatif dilakukan dimana rasa sakit akan muncul KONTRA INDIKASI ANESTESI INFILTRASI Anak yang sedang menderita infeksi akut di mulutnya. Misalnya akut infektions stomatitis, herpetik stomatitis. Infeksi ini disembuhkan dahulu baru dilakukan pencabutan. Blood dyscrasia atau kelainan darah, kondisi ini mengakibatkan terjadinya perdarahan dan infeksi setelah pencabutan. Pada penderita penyakit jantung. Pada penyakit sistemik yang akut pada saat tersebut resistensi tubuh lebih rendah dan dapat menyebabkan infeksi sekunder. Adanya tumor yang ganas, karena dengan pencabutan tersebut dapat menyebabkan metastase. Pada penderita Diabetes Mellitus (DM), tidaklah mutlak kontra indikasi. Kurangnya kerjasama atau tidak adanya persetujuan dari pihak penderita. THANK YOU