Anda di halaman 1dari 13

GLOBALISASI BUDAYA

OLEH :

MAY NURMIATI ANSYAR 515 19 011 272
MITA KURNIAWATI 516 19 011 232
SRI REJEKI 515 19 011 168
LEMBANG BULAWAN 516 19 011 218
MUHAMMAD SYAHRUL S 514 19 011 034
Pengertian Globalisasi

Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata
global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi adalah
sebagai suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau
perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa
dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang
mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition),
sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya.
Ciri-Ciri Globalisasi

Berikut ini ada beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi
di dunia (Sri Suneki, 2012) :
1. Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon
genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian
cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita
merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai
akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan
multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film,
musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan
mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam
budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
4. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional,
inflasi regional dan lain-lain.
Pengertian Budaya

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta
yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi
(budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan
disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu
mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai
mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Sebagai pengetahuan, kebudayaan merupakan
suatu satuan ide yang ada dalam kepala manusia dan
bukan merupakaan suatu gejala yang terdiri atas
kebiasaan dan hasil kelakuan manusia. Kebudayaan
terdiri atas serangkaian nilai-nilai, norma-norma dan
larangan-larangan untuk melakukan suatu tindakan
dalam menghadapi suatu lingkungan social dan
kebudayaan.
(Sigit Surahman, 2013)
Globalisasi dan Budaya

Budaya bersifat dinamis serta dapat tumbuh dan berkem­
bang mengikuti perubahan zaman, karena budaya dikontruksi
dan direkontruksi oleh manusia. Namun, terdapat budaya
yang tidak dapat di ubah. Koentjaraningrat membagi budaya
menjadi dua wu­jud budaya, yaitu fisik dan non-fisik. Dalam
konteks globalisasi definisi budaya merujuk pada budaya non-
fisik dalam bentuk ide dan aktivitas.
Pengaruh globalisasi dalam penyebaran budaya semakin
terlihat dengan adanya perkem­bangan teknologi informasi,
sehingga penyebaran budaya tidak lagi harus melalui migrasi
namun dapat dilakukan melalui media sosial dan media
massa. Adanya akses internet telah memudahkan penyer­apan
kebudayaan karena hampir semua orang terhubung dengan
jaringan internet. Media menjadi senjata utama dalam
penyebaran budaya di era globalisasi, mengingat media
berperan sebagai agen penyebaran budaya yang masiH
dengan menjadi jembatan antara agen dan konsumen.
Dampak Positif Globalisasi Dalam
Bidang Sosial Budaya

1. Dapat bertukar gagasan/pikiran dengan dunia luar.
2. Dapat mempromosikan budaya Indonesia di kancah dunia, sehingga
budaya    Indonesia akan terkenal.
3. Dapat menarik para wisatawan baik lokal maupun internasional
dengan keindahan dan keunikan budaya Indonesia.
4. Berkembangnya pola sosial seperti pola kerja masyarakat Indonesia.
5. Berkembang prinsip multiculturism, sehingga memungkinkan rasa
keterbukaan terhadap budaya baru.
6. Berkembangnya masyarakat sosialita, yang senantiasa memperhatikan
perkembangan mode Internasional seperti busana, film, dan lain-lain.
7. Maraknya event atau kegiatan berskala nasional bahkan internasional
yang digelar Indonesia.
Dampak Negatif Globalisasi Dalam
Bidang Sosial Budaya

1. Munculnya budaya baru yang tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia dengan
mudah diterima masyarakat tampa filterisasi yang berujung pada lunturnya budaya
asli Indonesia.
2. Berkembangnya pola masyarakat individualisme. Sehingga tradisi tradisi seperti
gotong royong mulai hilang.
3. Semakin banyaknya imigrasi dari luar negeri yang menetap di Indonesia dengan
perilaku sosial budaya yang bertolak belakang dengan Indonesia.
4. Terpengaruhnya masyarakat khususnya para remaja oleh budaya manca yang
cenderung bebas mengakibatkan kemerosotan moral bagi generasi penerus Indonesia.
5. Akibat munculnya kaum sosialita berkembang pola hidup konsumtif.
6. Merebaknya gaya berpakaian barat di negara-negara berkembang.
7. Menjamurnya produksi film dan musik dalam bentuk kepingan CD/ VCD atau DVD.
Antisipasi Atas Globalisasi
Kebudayaan

Diperlukan Peran kebijaksanaan pemerintah yang harus lebih
mengarah kepada pertimbangan-pertimbangan cultural atau budaya dari
pada semata-mata hannya ekonomi yang merugikan suatu perkembangan
kebudayaan. Maka pemerintah perlu mengembalikan fungsi pemerintah
sebagai pelindung dan pengayom kesenian-kesenian tradisional tanpa
harus turut campur dalam proses estetikanya. Memang diakui bahwa
kesenian rakyat saat ini membutuhkan dana dan bantuan pemerintah
sehingga sulit untuk menghindari keterlibatan pemerintah dan bagi para
seniman rakyat ini merupakan sesuatu yang sulit pula membuat keputusan
sendiri untuk sesuai dengan keaslian (oroginalitas) yang diinginkan para
seniman rakyat tersebut. Oleh karena itu pemerintah harus „melakoni ‟
dengan benar-benar peranannya sebagai pengayom yang melindungi
keaslian dan perkembangan secara estetis kesenian rakyat tersebut tanpa
harus merubah dan menyesuaikan dengan kebijakan-kebijakan politik.
Globalisasi budaya yang begitu pesat harus
diantisipasi dengan memperkuat identitas kebudayaan
nasional. Berbagai kesenian tradisional yang
sesungguhnya menjadi aset kekayaan kebudayaan
nasional jangan sampai hanya menjadi alat atau slogan
para pemegang kebijaksanaan, khususnya pemerintah,
dalam rangka keperluan turisme, politik dsb. Juga
perlunya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM )
bagi para seniman rakyat. Selain itu, mengembalikan
peran aparat pemerintah sebagai pengayom dan
pelindung, dan bukan sebaliknya justru
menghancurkannya demi kekuasaan dan pembangunan
yang berorientasi pada dana-dana proyek atau dana-dana
untuk pembangunan dalam bidang ekonomi saja
Langkah Antisipatif Mencegah
Pudarnya Budaya Daerah

1. Diadakannya festival budaya secara berkala . Di ikuti oleh anak anak
sekolah maupun di luar sekolah. Diadakannya festival budaya ini di
maksudkan agar pemuda pemudi indonesia dan masyarakat tau bahwa
adanya budaya Indonesia.
2. Diadakannya pertunjukan kesenian daerah seperti wayang kulit, atau seni
budaya lain di sekolah. Hal ini di maksudkan agar siswa tau tentang seni
budaya Indonesia yang keberadaannya mulai hilang di telan derasnya arus
globalisasi.
3. Diadakannya Fashion Show baju baju adat. Hal ini dimaksudkan agar siswa
siswi tahu tentang beragam baju adat yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
4. Memahami budaya dan bentuk-bentuk lain yang meningkatkan kecintaan
pada budaya kita sendiri
5. Menambahkan budaya daerah sebagai muatan lokal di sekolah (Sri Suneki,
2012)
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH


Anda mungkin juga menyukai