Anda di halaman 1dari 42

DERMATOFITA

NIRMAWATI ANGRIA
PENDAHULUAN
Dermatofitosis merupakan penyakit yang disebabkan
oleh jamur golongan dermatofit, jamur ini dapat
mencerna keratin kulit  ( keratinofilik ), sehingga
jamur ini dapat menyerang lapisan kulit mulai
dari stratum korneum sampai stratum basalis (kulit,
rambut, dan kuku)²

Dermatofita: golongan - Trichophyton, sp


jamur yang dpt
- Microsporum, sp
mencerna keratin dgn
enzim keratinase.(4) -Epidermophyton, sp
...
 Berdasarkan Spesies dan lokasi infeksi:
 Rambut: Microsporum, Trichophyton
 Kulit: Trichophyton, Microsporum,
Epidermophyton
 Kuku: Trichophyton, Epidermophyton,
(Microsporum)

 Ditemukan 22 spesies Trichophyton, 17


spesies Microsporum, dan 2 spesies
Epidermophyton.
Patogenesis
Antropfilik: transmisi dari manusia ke manusia,
ditularkan baik secara langsung maupun tidak
langsung.contoh: (Trichophyton rubrum, T. mentagrophytes var.
Interdigitale)

Zoofilik; transmisi dari hewan ke manusia,


ditulatrkan melalui kontak langsung maupun tiidak
langsung. Contoh: Trichophyton mentagrophytes var. granulare

Geofilik ; transmisi dari tanah ke manusia (secara


sporadis).
...
 Infeksi Trichophyton melalui 3 langkah utama, yaitu :

1. Perlekatan pada keratinosit


 Perlekatan artrokonidia pada jaringan keratin tercapai
maksimal setelah 6 jam, dimediasi oleh serabut dinding
terluar dermatofit yang memproduksi keratinase yang
dapat menghidrolisis keratin dan memfasilitasi
pertumbuhan jamur ini di stratum korneum.

 Trichophyton juga melakukan aktifitas proteolitik dan


lipolitik dengan mengeluarkan serine proteinase
(urokinase dan activator plasminogen jaringan) yang
menyebabkan katabolisme protein ekstrasel dalam
menginvasi pejamu.
2. Penetrasi melewati sel
 Diperlukan waktu 4 – 6 jam untuk proses germinasi

dan penetrasi ke startum korneum setelah spora


melekat pada keratin.
 Proses penetrasi menghasilkan sekresi proteinase,

lipase, dan enzim musinolitik, yang menjadi nutrisi


bagi jamur.

3. Pembentukan respon imun


 Imunitas alami dan adaptifyang memberikan respon

cepat.
 Imunitas adaptif yang memberikan respon lambat.

Pada kondisi individu dengan system imun yang


lemah (immunocompromized), cenderung
mengalami dermatofitosis yang berat atau menetap.
Morfologi

 Secara Mikroskopik ditemukan hifa


bersepta /bersekat, hifa spiral, ditemukan
makrokonidia berbentuk gada
berdinding tipis terdiri dari 6 – 12 sel juga
ditemukan  mikrokonidia yang bentuknya
seperti tetes air.(2)

 Secara makroskopik ditemukan koloni yang


kasar berserbuk / radier pada bagian tengah
menonjol. (2)
Trichophyton rubrum
...
 Trichophyton rubrum adalah salah satu
spesies jamur yang banyak terdapat di
Indonesia dan menyebabkan penyakit.
 Taksonomi dari Trichophyton rubrum adalah

sebagai berikut
Phylum : Ascomycota
Class : Eurotiomycetes
Order : Onygenales
Family : Arthrodermataceae
Genus : Trichophyton
Species : Trichophyton rubrum
Trichophyton rubrum
...
 Mikrokonidia yang banyak ,berdinding halus,
dan berbentuk tetesan air mata.
 Pada beberapa strain terdapat banyak
mikrokonidia bentuk ini di sepanjang sisi-
sisi hifanya.
 Koloni sering menghasilkan warna merah

pada sisi yang sebaliknya.


 Beberapa strain dari T. rubrum dibedakan

atas T.rubrum berbulu halus dan T. rubrum


tipe granuler
...
 T. rubrum berbulu halus memiliki
karakteristik yaitu produksi mikrokonidia
yang jumlahnya sedikit, halus, tipis, kecil,
dan tidak mempunyai makrokonidia.

 T. rubrum tipe granuler memproduksi


mikrokonidia dan makrokonidia yang
jumlahnya sangat banyak (Mikrokonidia
berbentuk clavate dan pyriform,
makrokonidia berdinding tipis, dan
berbentuk seperti cerutu)
...

T. rubrum tipe granuler T. rubrum downy type


Trichopyton mentagrofites

 Memiliki mikrokonidia yang bergerombol, bentuk


cerutu yang jarang, terkadang hifa spiral.
 Koloni nya putih hingga krem dengan permukaan
seperti tumbukan kapas pada PDA tidak muncul
pigmen.
...

 Trichophyton mentagrophytes adalah jamur


dermatofit yang membutuhkan keratin untuk
pertumbuhan dan dapat menyebabkan infeksi
superfisial pada rambut, kulit dan kuku yang
dapat berupa antropofilik atau zoofilik di
alam, yang utama dari varietas zoofilik di
alam adalah mamalia kecil tertentu, seperti
tikus, landak, dan kelinci.  Namun, banyak
spesies hewan lainnya juga dapat terinfeksi.
Trichophyton tonsurans

 Gambaran mikroskopik terdapat sejumlah konidia


beraneka bentuk dan kadang makrokonidia
berbentuk cerutu.
 Bentuk koloni di bagian tenganya seperti kulit
sepatu terbalik dengan bulu di bagian tepu, warna
putih hingga kuning atau maroon.
Trichophyton schoenleinii

 Gambaran mikroskopik : hifa dengan knob


berbentuk tanduk rusa, banyak
klamidokonidia.
 Koloninya berbentuk timbuna atau lipatan

putih.
Trichophyton verrucosum

 Gambaran makroskopik : rantai klamikonidia


pada SDA. Makrokonidia yang panjang dan
tipis seperti ekor tikus.
 Koloni nya kecil dan bertumpuk, kadang

datar, warna putih hingga abu kekuningan.


Trichophyton violaceum

 Gambaran mikroskopik : hifa irregular dengan


klamikonidia di antaranya. Pada SDA tidak ada
mikro atau makrokonidia.
 Koloninya seperti lilin dan bertumpuk, warna
merah keunguan.
Penyakit yg disebabkan oleh Trichophyton

Penyakit Lokasi Penyebab


Tinea kapitis Kulit dan rambut Beberapa spesies
kepala Trchophyton
Tinea favosa Daerah wajah T.shoenlenii, T.violaceum
Tinea barbae Dagu dan jenggot T.rubrum,T.mentagrophytes,
T.violaceum, T.verrucosum
Tinea Di badan T.rubrum,T.mentagrophytes
corporis
Tinea cruris Di ipatan paha T.rubrum,T.mentagrophytes
Tinea pedis Diantara jari- jari T.rubrum, T.mentagrophytes
kaki
Tinea menyerang tangan T.rubrum, T.mentagrophytes
manum
Tinea Di kuku tangan T.rubrum, T.mentagrophytes
Tinea kapitis
Grey Patch Ringworm

Penyebab: species Tricophyton dan Microsporum


Sering pada anak
Penyakit ini dimulai dengan papul merah yang
kecil di sekitar rambut,kemudian melebar dan
membentuk bercak yang menjadi pucat dan
bersisik
Ada rasa gatal
Rambut warnanya jadi abu-abu dan tidak
mengkilat lagi,mudah patah dan mudah dicabut
tanpa rasa sakit.
Pemeriksaan dgn wood’s light sebagai pembantu
diagnosis
...
Kerion (Celsi)
Penyebab: Trichophyton violaceum
Reaksi radang yang berat
Pada kulit kepala tampak bisul-bisul
kecil yang berkelompok dan kadang-
kadang ditutupi sisik-sisik tebal.
Rambut di daerah ini putus-putus dan
mudah dicabut.
Bila kerion ini pecah akan
meninggalkan suatu daerah yang botak
permanen karena terjadi sikatrik.
...
Black Dot Ringworm
Penyebab: T.tonsurans, T.violaceum
Infeksi jamur terjadi di dalam rambut
(endotrik) atau luar rambut (ektotrik)
yang menyebabkan rambut putus
tepat pada permukaan kulit kepala
Black dot
Biasanya bentuk ini terdapat pada
orang dewasa dan lebih sering pada
wanita
Tinea kapitis

Gray patch Black dot Kerion


Tinea cruris
 Penyebab:T.rubrum,T.mentagrophytes
 lokalisasikelainan, yakni daerah lipat
paha sebelah dalam, daerah perineum
dan sekitar anus
 Kebanyakan mengenai laki-laki dan
tampak sebagai lesi kering yang gatal.
 Tepi Lesi berbatas tegas dan lebih aktif
 Bila menahun  hiperpigmentasi
dengan sedikit skuamasi.
Tinea cruris
Tinea corporis

 Penyebab: T.rubrum,T.mentagrophytes
 Berlokasi di kulit tipis yang tidak berambut

seperti badan dan anggota tubuh


 Bentuk yang klasik dimulai dengan lesi-lesi

yang bulat atau lonjong dengan tepi yang


aktif.
 Timbul bercak sirkuler dengan tepi
merah,melebar, bervesikel dan pusat
bersisik, menimbulkan rasa gatal.
Tinea corporis
Bentuk khusus tinea korporis :
◦ Tinea Imbrikata
 Penyebab: Trichophyton concentricum
 Klinis: lingkaran skuama konsentris. Bila
menahun menyerupai iktiosis
◦ Tinea Favosa
 Penyebab:
T.schoenleini, T.violaceum
 Khas : krusta seperti cawan (skutula),
mengenai badan dan kepala 
menyebabkan alopesia permanen
 Di Indonesia  jarang.
Tinea imbrikata
Tinea Pedis
 Penyebab :T.rubrum, T.mentagrophytes
Berlokasi diantara jari- jari dan dapat jadi infeksi kronis.
 Awalnya rasagatal diantara jari, kemudian vesikel kecil

pecah mengeluarkan cairan encer. Kulit di sela-sela jari


maserasi dan mengelupas, nampak pecah-pecah
 Ada 3 bentuk:
1. Interdigitalis
Antara jari IV-V – fisura dengan skuama halus
2. Hiperkeratotik
Skuama yang kering, seluruh tepi kaki didapatkan
skuama kering
3. Sub akut
Sela jari yang meluas ke punggung kaki atau ke
telapak kaki dengan efloresensi: vesikel/ vesiko-
pustel
Interdigitalis Hiperkeratotik Sub akut
Tinea Manum
 Penyebab :T.rubrum, T.mentagrophytes
 Menyerang tangan dan menunjukkan
ringworm ditangan atau jari-jari.
 Lesi kering bersisik bisa mengenai satu atau

kedua tangan, pada satu jari atau lebih.


Tinea Manum
Tinea barbae
 Penyebab:
T.rubrum,T.mentagrophytes,T.violaceum,
T.verrucosum
 Terjadi pada wilayah jenggot wajah dan leher

dan laki-laki remaja dan dewasa yang lebih tua.


 2 bentuk:

1.Superfisial: gejala eritem, papel dan skuama


yang mula-mula kecil selanjutnya meluas ke
arah luar dan memberi gambaran polisiklik.
2.Profunda : membentuk lesi yang
eritematous ditutupi krusta atau abses kecil
dengan permukaan membasah karena erosi.
Tinea barbae
Tinea unguium
 Penyebab :T.rubrum, T.mentagrophytes
 Berokasi pada kuku tangan dan kaki

 Penyakit ini tidak memberikan keluhan subjektif, tidak

gatal, dan tidak sakit


 3 bentuk:

1. Subungual distal
Mulai dari tepi distal atau distolateral kuku. Proses ini
menjalar ke proksimal dan di bawah kuku terbentuk
sisa kuku yang menyerupai kapur.
2. Leuconychia trichophyta
Keputihan di permukaan kuku
3. Subungual proksimalis
Mulai dari pangkal kuku bagian proksimal,kuku di
bagian distal utuh, proksimal rusak. Lebih sering
menyerang kuku kaki daripada tangan.
Subungual Leuconychia
Subungual distal
proksimal trichophyta
Pemeriksaan
1.Pemeriksaan langsung
Pengambilan spesimen:
1. Bersihkan lokasi dgn alkohol 70%
- Kulit glabrosa:
kerokan skuama pada tepi lesi yg aktif dgn
skalpel tumpul
- Rambut:
cabut rambut yg rapuh, kerokan skuama
skalp, pus (kerion)
- Kuku
Bergantung bentuk kelainan: kerokan pd
daerah yang rusak oleh invasi jamur, ujung
proksimal dari perjalanan penyakit
...
Cara pemeriksaan:

 tambahkan KOH 10% (rambut), 20%


(kulit), 30% (kuku ) utk hancurkan epitel &
debris sediaan jernih

 + zat warna, mis: tinta parker blueblack

 Mikroskop cahaya pembesaran 100X &


40X
...
2. Pemeriksaan Kultur
 Media agar dekstrosa Sabouraud Untuk
menunjang diagnosis dan menentukan spesies
dermatofita.
 Caranya jamur dibiakkan dalam media agar

sabouround pada suhu 25-30o selama 5 hari.


 Dilihat ada tidaknya hifa areal seperti kapas,

beludru, bubuk dan lain-lain, juga bentuknya


menonjol seperti gunung kecil dengan batas
yang tajam, ireguler dengan permukaan yang
licin.
...
3. Pemeriksaan Lampu Wood

 Dengan pemeriksaan sinar wood pada daerah


infeksi akan memperlihatkan flouresensi
warna emas atau orange.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai