Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Si.
DEFINISI KAPSUL
Menurut Farmakope Indonesia (FI) III
• Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus
cangkang kapsul keras atau lunak
1. Bentuk menarik dan praktis dibawa 1. Tidak untuk zat-zat yang bereaksi
2. Cangkangnya tidak berasa sehingga bisa dengan cangkang kapsul
menutup rasa dan bau yang tidak enak dari 2. Tidak bisa di bagi (misal ½ kapsul)
obat 3. Tidak untuk zat-zat mudah menguap
3. Mudah ditelan, cepat hancur, dan cepat sebab pori-pori cangkang tidak menahan
larut dalam cairan cerna sehingga bahan penguapan
cepat diabsorbsi usus 4. Tidak bisa untuk balita
4. Dokter dapat memberikan resep dengan 5. Tidak untuk zat-zat yang higroskopis
kombinasi dari bermacam-macam bahan
obat dengan dosis yang berbeda-beda
menurut kebutuhan pasien
5. Kapsul dapat diisi dengan cepat, tidak
memerlukan bahan penolong seperti pada
pembuatan pil atau tablet yang mungkin
mempengaruhi absorbs bahan obatnya.
MACAM- • Kapsul Lunak
MACAM (Capsulae Molles,
Berdasarkan Soft Capsul)
KAPSUL Bentuknya • Kapsul Keras
(Capsulae Durae,
Hard Capsul)
Cangkang umumnya terbuat dari gelatin tetapi
dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang
sesuai
• Untuk Manusia
Berdasarkan (000,00,0,1,2,3,4,5)
Ukuran • Untuk Hewan (10,
11, 12)
Ukuran kapsul
menunjukkan
ukuran volume dari
kapsul. Untuk
manusia, terdapat 8
macam ukuran
kapsul yang
dinyatakan dalam
nomor kode.
Dimana 000
Macam-Macam kapsul
merupakan ukuran
terbesar dan 5
ukuran terkecil.
Bentuk cangkang kapsul
Perbedaan Kapsul Lunak dan
Kapsul Keras
Kapsul Lunak / Soft Capsule:
Kapsul Keras / Hard Capsule :
1. Berupa satu kesatuan
1. Terdiri atas tubuh dan tutup
2. Selalu sudah terisi
2. Tersedia dalam bentuk kosong
3. Isi biasanya cair, dapat juga
3. Isi biasanya padat, dapat juga
padat
cair
4. Bisa oral, vaginal, rectal,
4. Cara pakai oral
topical
5. Bentuk hanya satu macam
4. Bentuknya bermacam-macam
FORMULA UMUM
R/ Bahan Obat
Bahan Pembantu
m.f Pulv da in Caps
Pembuatan Sediaan Kapsul
Umumnya ada lekuk khas pada bagian tutup dan induk untuk memberikan
penutupan yang baik bila bagian induk dan tutup cangkangnya dilekatkan, untuk
mencegah terbukanya cangkang kapsul yang telah diisi, srlama transportasi dan
penanganan.
Cara Pengisian
Kapsul
Dengan Tangan
• Paling sederhana, sebaiknya menggunakan sarung tangan untuk mencegah alergi terhadap
obat
• Serbuk dibagi sesuai dengan jumlah kapsul yang diminta lalu tiap bagian dimasukkan
kedalam badan kapsul dan ditutup
kental
• Untuk Cairan seperti minyak-minyak lemak dan cairan lain yang tidak
melarutkan gelatinnya (Bahan pembuat cangkang kapsul) dapat langsung
dimasukkan dengan pipet yang telah ditara. Sesudah itu tutup (di seal)
Mengandung
minyak
Campuran Penyimpana
Higroskopis menguap,
Eutetikum n yang salah
kreosot dan
Alkohol
Pembuatan kapsul dengan bahan khusus
Bahan Obat Higroskopis Campuran Eutetik BO merusak cangkang BO tak tercampurkan
dan delikuesen • Disekat dengan bahan • Cairan yg mengand air • Sekat dengan bahan
• BO disekat dengan inert (MgCO3, MgO, dan lart pekat (ichtyol) inert, buat massa pil,
MgCO3/MgO sebelum kaolin (120mg/kaps)) Dibuat masa pil dulu masukkan dalam kapsul
dimasukkan kapsul • Dibiarkan terjadi eutetik baru dikapsul
• Wadah harus tertutup lalu dikeringkan dengan • Etanol < 90% dibuat
rapat bahan inert massa pil dulu
• BO dg kadar fenol
tinggi (kreosot) dibuat
masa pil atau
diencerkan dg minyak
lemak sampai adarnya <
40%
Wadah dan Penyimpanan
Tempat
yang
sejuk
Pada suhu
kamar
Wadah Tertutup
Rapat
terkendali
Plastik
atau
gelas
Terlindun
g dari + zat
cahaya pengering
langsung
EVALUASI/PENGUJIAN
SEDIAAN KAPSUL
1. Uji Keseragaman Sediaan
Uji Keseragaman Bobot
Uji Keseragaman Kandungan
Hitung
Keluarkan bobot isi
isi semua kapsul
kapsul, dan bobot
Timbang rata-rata
Bobot Rata-rata Perbedaan Bobot isi
lagi satu timbang kapsul Kapsul
seluruh tiap isi
persatu kapsul
A B
Timbang kapsul bagian
bobot 20 cangkang ≤ 120 mg 10 % 20%
kapsul kapsul ≥ 120 mg 7,5 % 15 %
Sumber FI Edisi III
b. Kapsul Berisi Obat cair atau pasta
SYARAT :
Perbedaan dalam persen
bobot isi tiap kapsul
terhadap bobot rata-rata tiap
Hitung bobot isi kapsul tidak lebih dari
Timbang
isi kapsul dan 7,5%
bobot rata-rata
seluruh bagian
isi kapsul
cangkang
Buang cairan
kapsul
cucian, biarkan
hingga tidak
Keluarkan isi berbau eter
semua kapsul,
cuci cangkang
kapsul dengan
Timbang eter
bobot 10
kapsul,
timbang
lagi satu
persatu
UJI WAKTU
HANCUR
Dilakukan untuk menguji kapsul keras
maupun kapsul lunak. Waktu hancur
perlu ditentukan untuk mengetahui
waktu yang diperlukan oleh kapsul yang
bersangkutan untuk hancur menjadi
butiran-butiran bebas yang tidak terikat
oleh satu bentuk
Masing-masing
Perlakuan dilakukan
3 kapsul ditempatkan perlakuan diamati setiap
terhadap perubahan
pada botol col]klat hari selama 7 hari dan
bobot kapsul, bentuk
disimpan pada desikator setiap minggu selama
kapsul dan isi kapsul
sebulan
LATIHAN
BERAPA YANG DIPERLUKAN UNTUK
MEMBUAT SEDIAAN
R/ Vit C 25 mg R/ Paracetamol 200 mg
Thiamin B1 2 mg CTM 2 mg
Nicotinic acid 25 mg Efedrin 10 mg
Sediaan diapotek
Tablet Efedrin 25 mg
Tablet CTM 4 mg
LATIHAN
R/ Camphor 65 mg R/ Kreosot 0,500
Salol 100 mg m. f. l. a. da in caps no X
Aspirin 125 mg
Kafein Sitrat 50 mg
m. f. da in caps dtd No X
TERIMA KASIH