Anda di halaman 1dari 18

2015

P
– SM
D
KM
• Membina Pramuka merupakan
kegiatan memperkenalkan,
menumbuhkan, membimbing
dan mengembangkan:
• a. Kepribadian
• b. Pengetahuan dan
keterampilan
• c. Kecenderungan/keinginan
serta kemampuan, peserta
didik sehingga menjadi
manusia yang: kreatif, inovatif,
pelopor dan mandiri.
Syarat penting dalam membina adalah:
• Mengetahui sifat kejiwaan peserta didik. Sifat-sifat anak
usia Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega.
• Mengetahui keinginan / kebutuhan peserta didik.
• Mengetahui latar belakang (budaya, sosial, ekonomi)
peserta didik.
• Pembinaan harus menarik minat peserta didik. Di sini
materi pembinaan dapat dibungkus dengan lagu, tari,
gerak, permainan, perlombaan, ceritera, penugasan,
bakti yang sesuai dengan perkembangan jasmani dan
rohani peserta didik.
• Sifat-sifat anggota Pramuka Siaga.
– Senang meniru
– Senang berdendang, menari dan
bernyanyi
– Suka dipuji, mudah merajuk
– Senang menceriterakan dan
mengadukan apa yang diketahui dan
dialaminya.
– Rata-rata masih manja
– Suka berbekal
– Sangat senang bermain
• Cara membina Siaga
• Dilakukan dengan penuh kasih sayang
dan lemah lembut.
• Membina Siaga adalah phase awal
dalam pendidikan maka sifat-sifat
Pembina Siaga yang tidak bisa dicontoh
oleh anak usia Siaga harus tidak
dimunculkan di permukaan. Misalnya
Pembina merokok, membentak-bentak,
berkata jorok, dsb.
• Materi pembinaan banyak dibungkus,
sehingga menarik (misalnya
menceriterakan sifat-sifat kepahlawanan
yang perlu dicontoh, dengan sosio
drama).
• Sesuatu yang khayal, baik untuk memupuk imajinasi
Siaga, tetapi jangan dilebih-lebihkan. Ceritera tentang
fabel, farabel baik untuk Siaga. Dalam abad modern ini
baik apabila imajinasi tersebut dipadukan dengan
teknologi.
• Permainan perang-perangan tidak cocok untuk kejiwaan
Siaga.
• Siaga harus sudah diperkenalkan secara “nyata”
bagaimana setiap hari berbuat kebaikan. Baik dalam
latihan, maupun melalui pesan Pembina untuk
melaksanakannya di rumah.
• Untuk melatih kreativitas Siaga (otak belahan kanan),
maka akan sangat baik mereka ditugasi membuat lagu
sederhana (jinggle), tarian, menulis pengalaman, atau
mengarang, atau membuat yel-yel yang menyemarakkan
kasih sayang.
• Kehidupan Siaga itu ada di Perindukan.
• Pembina lebih banyak “ing ngarso sung tulodo”.
4. Sifat-sifat Pramuka Penggalang
• Sebagian sifat-sifat Siaga masih ada (variatif
masing-masing anak).
• Senang bergerak, senang mengembara
• Usil, lincah, senang mencoba-coba
• Mulai menyukai lawan jenis
• Suka dengan sifat-sifat kepahlawanan
• Suara sudah mulai pecah/ parau bagi
penggalang putra.
Cara Membina Penggalang
• Dapat menggunakan sebagian cara-cara membina Siaga
(sifatnya situasional)
• Kegiatan yang menantang, pengembaraan (hiking, climbing,
camping, ) paling disukai penggalang. Namun demikian harus
dipersiapkan dengan teliti faktor keamanannya, dan tidak
boleh terlalu sering dilakukan.
• Kegiatan yang mengacu kedisiplinan sangat penting diberikan
(misalnya berjenis-jenis PBB dan upacara).
• Rewards dan punishment mutlak harus dilakukan, dan
ditegakkan.
• Kehidupan penggalang ada di Regu, oleh karena itu
kekompakan, kreativitas, dan disiplin beregu harus dipelihara.
• Pembina lebih banyak “ing madyo mangun karso” (di tengah-
tengah membangkitkan kehendak & semangat belajar/
bekerja).
– Sudah mengenal cinta, mulai romantis.
– Suka melantunkan syair, puisi, dan lambang-
lambang ungkapan-ungkapan hati.
– Agresif mendekati lawan jenis (terutama usia
Penegak awal).
– Sosialisasi diri dengan lingkungan dan
tanggung-jawab sosial mulai tumbuh dengan
cepat.
– Mulai mencari identitas diri.
– Keinginan kelompok sulit dirintangi.
– Suka berdiskusi, bermusyawarah.
– Pendapat sendiri kadang mulai dipertahankan
sampai mati-matian.
– Pengaruh teman sebaya sangat kuat.
• 7. Cara membina Penegak
• Perangkat struktur kepenegakan ditertibkan, bila
belum ada dibentuk lebih dahulu. Dewan
Ambalan, dibentuk dengan benar, tidak main
tunjuk.
• Dimulai bertanggung-jawab atas keputusan
musyawarah, dan menjalankan keputusan
Dewan Ambalan.
• Keinginan Penegak yang kuat tidak dipatahkan,
tetapi dijalurkan (on the track).
• Memberikan kondisi lingkungan yang baik.
• Pada tingkat Bantara, Penegak mulai dikondisikan
untuk memperbaiki lingkungan yang kurang baik,
semampunya.
• Pada tingkat Laksana, Penegak dikondisikan untuk
mengembangkan lingkungan ke arah yang lebih baik.
• Penegak sudah mulai dikenalkan bagaimana “learning
by doing”; “Learning to earn”; “Learning to serve”.
• Untuk mempertahankan satuan terpisah di
perkemahan sebaiknya Pembina menyerahkan
tanggung-jawab kepada Pradana dan Pemuka
Sangga, namun harus tetap mengkontrol.
• Cara memberikan kritik dengan sistem atau etika PIN,
kepada Penegak diupayakan hanya sampai PI saja,
yakni sebutkan “Positif”-nya kelebihan-kelebihan atas
program atau kegiatan yang telah dilakukan – kemudian
di “Interpretasikan” secara detail program atau kegiatan
tersebut secara rasional, biasanya Penegak sudah tahu
kelemahannya. Namun biala Penegak terpaksa belum
tahu kelemahannya baru dikemukakan “Negatif” nya.
• Contoh kegiatan pendidikan bagi Penegak dan Pandega
yang paling lengkap adalah: Perkemahan Wirakarya.
• Pembina lebih banyak “tut wuri handayani”.
• 8. Sifat-sifat Pandega
– Sebagian besar sifat Penegak ada pada Pandega.
– Pandega lebih terkonsentrasi pada kelompok dyadic
atau triadic (kelompok duaan, atau tigaan). Jarang
sekali (hampir tidak pernah ada) mereka secara
bersama-sama melakukan kegiatan kemana-mana
dalam jumlah 5 orang sampai 10 orang secara
bersama-sama. Oleh karena itu “Reka” itu dibentuk
cukup dengan 2 atau 3 orang sudah bisa.
– Dalam berhubungan dengan lain jenis Pandega tidak
seagresif Penegak, tetapi lebih terbuka dibandingkan
dengan Penegak.
– Kepemimpinan, dan public service sangat menonjol
• Untuk mempertahankan satuan terpisah
di perkemahan Pembina cukup
menyerahkan tanggung-jawab kepada
Pradana dan penyadaran umum dalam
apel pagi, atau apel malam menjelang
tidur. Biasanya mereka sudah saling
mengkontrol, tapi sering terjadi kalau ada
penyimpangan di antara mereka saling
melindungi – pada norma atau nilai yang
dianggap sebagai nilai baru.
CARA MEMBINA PANDEGA
• Sebagian besar cara membina Penegak
dapat diterapkan untuk membina Pandega.
• Fungsi kontrol Pembina pada Pandega
harus jauh lebih kecil dibandingkan
terhadap Penegak.
• Fungsi memberi motivasi kepada Pandega
untuk berkarya, menciptakan sesuatu yang
baru dan bermanfaat lebih banyak.
• Program hasil keputusan Majelis Pandega,
adalah harga mutlak. Pembina tak perlu
“sok tahu” untuk memperbaiki atau
menyalahkan.
• Pramuka harus dibina sesuai dengan
MINATnya untuk MENGABDI dan
BERKARYA melalui proses:
• Learning by doing
• Learning to earn
• Earning to live
• Living to serve
• Learning by teaching
BEDA BINA - AJAR

MEMBINA = Bukan Tahu Apa,


tetapi “JADI APA”
TERIMA KASIH
SAMPAI JUMPA DILAIN
KESEMPATAN

Anda mungkin juga menyukai