Anda di halaman 1dari 9

KEBIJAKAN FISIKAL

DAN MONETER

Kelompok 7
 
Elsa Kartika Hutasoit (7192240001)
Erwin Satria hamonangan Sinaga (7193240005)
Estevania Landeta (7191240016)
Irnawati Tanjung (7192240004)
DEFENISI KEBIJAKAN FISKAL

Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perek
onomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerint
ah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun k
ebijakan fiskal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah. Instrumen
kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan p
ajak.
Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubunga
n erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaru
h pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat d
an industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menuru
nkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.
Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran :
1. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal Ekspansif
2. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif
3. Anggaran Berimbang (Balanced Budget)

Tujuan kebijakan fiscal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini dil
akukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi pemerinta
h (G), jumlah transfer pemerntah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah
sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatn nasional (Y) dan tingkat kesempatan
kerja (N).
Definisi Kebijakan Moneter (Monetary Policy)

Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi


makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah
uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabi
lan harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan.
Kebijakan Moneter bertumpu pada hubungan antara tingkat bunga dalam suatu pereko
nomian, yaitu harga di mana uang yang bisa dipinjam, dan pasokan total uang. Kebija
kan moneter menggunakan berbagai alat untuk mengontrol salah satu atau kedua, untu
k mempengaruhi hasil seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar dengan mata
uang lainnya dan pengangguran.
Jenis-Jenis Kebijakan Moneter

1. Inflasi penargetan
Berdasarkan pendekatan kebijakan target adalah untuk menjaga inflasi , di bawah sebuah definisi tertentu seper
ti Indeks Harga Konsumen , dalam kisaran yang diinginkan.
2. Harga Penargetan Tingkat
Harga penargetan tingkat mirip dengan inflation targeting kecuali bahwa pertumbuhan CPI dalam satu tahun at
as atau di bawah target tingkat harga jangka panjang adalah offset pada tahun-tahun berikutnya sehingga tingkat harg
a yang ditargetkan tercapai dari waktu ke waktu, misalnya lima tahun, memberikan kepastian lebih lanjut tentang ma
sa depan kenaikan harga kepada konsumen.
3. Agregat Moneter
Pada 1980-an, beberapa negara menggunakan pendekatan yang didasarkan pada pertumbuhan konstan dalam j
umlah uang beredar.
4. Nilai Tukar Tetap
Kebijakan ini didasarkan pada mempertahankan nilai tukar tetap dengan mata uang asing. Ada berbagai tingkat
nilai tukar tetap, yang dapat peringkat dalam kaitannya dengan cara kaku kurs tetap adalah dengan bangsa jangkar.
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah at
au mengurangi jumlah uang yang beredar.
Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1) Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy Adalah suatu kebijakan
dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar.
2) Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy Adalah suatu kebijaka
n dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Disebut juga dengan kebijak
an uang ketat (tight money policy).
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter,
yaitu antara lain :
1) Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
2) Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
3) Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
4) Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Hubungan Antara Kebijakan Fiskal
Dan Moneter
Bahwa kebijakan moneter akan mempengaruhi pasar uang dan pasar surat berharga, dan
pasar uang dan surat berhargta itu akan menentukan tinggi rendahnya tingkat bunga, dan tingka
t bunga akan memperngaruhi tingkat agregat.
Kebijakan fiskal akan mempunyai pengaruh terhadap permintaan dan penawaran agrega
t, yang pada giliranya permintaan dan penawaran agregat itu akan menentukan keadaan di pasa
r barang dan jasa. Kondisi di pasar barang dan jasa ini akan menentukan tingkat harga dan kese
mpatan kerja akan menentukan tingkat pendapatan dan tingkat upah yang di harapkan. Keduan
ya akan memiliki umpan balik yaitu pendapatan akan memberikan umpan balik terhadap permi
ntaan agregat dan upah harapan mempunyai umpan balik terhadap penawaran agregat dan pasa
r uang serta pasar surat berharga.
KESIMPULAN
Kebijakan fiskal dan moneter adalah kebijakan yang di lakukan dengan tujuan untuk men
gelola isi permintaan barang dan jasa, untuk mempertahankan produksi Yang mendekati full em
ployment dan untuk mempertahankan tingkat harga barang dan jasa agar inflasi dan deflasi tidak
terjadi.
Bagi negara sedang berkembang sebenarnya sulit untuk menyesuaikan antara pendapatan
negara yang sedang berkembang rendah sedangkan kebutuhan untuk menyediakan barang dan j
asa serta membelanjai pengeluaran yang lainya lebih besar. Sedangkan kebijakan campuran adal
ah merupakan campuran daari dua kebijakan bdiatas yang di lakukan dengan cara mengubah pe
ngeluaran, pengenaan pajak ataupun jumlah uang yang beredar secara bersama-sama.

Anda mungkin juga menyukai