Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 8 SEJARAH

IKANG M.
C.131.18.0231
ISLAM DI
YUDHISTIR
A ADI N.
C.131.18.02
32
ARGA D
WI P.
C.131.18
.0233
M. AFR
IZAL S TEORI SEJARAH ISLAM PERTAMA KALI
.

INDONE
C.131.1
8.0234 MASUK KE INDONESIA
JUAN
REZK
Y
C.131 SEBASTIA
.18.02
35 N PROSES PENYEBARAN ISLAM DI
INDONESIA

SIA
KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI
INDONESIA

PERAN WALISONGO DALAM PENYEBARAN


ISLAM

PENINGGALAN-PENINGGALAN
PERADABAN ISLAM DI INDONESIA
Bismillahirrahmanirrahim
TEORI SEJARAH
ISLAM PERTAMA
KALI MASUK KE
INDONESIA

TEORI GUJARAT TEORI MEKKAH TEORI PERSIA


TEORI TEORI
GUJARAT MEKKAH
Teori ini sendiri dikemukakan oleh salah satu sarjana Belanda dari Teori Mekkah ini dikenalkan oleh ulama sekaligus sastrawan
Universitas Leiden pada abad ke-19 yang bernama J. Pijnapel, ia Indonesia yaitu Haji Abdul Karim Amrullah atau Hamka pada
mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari tahun 1958, ia mengatakan bahwa proses masuknya Islam ke
Gujarat pada abad ke-7 H sampai abad ke-13 M. Gujarat ini terletak di India Indonesia itu langsung dari Mekkah atau Arab. Proses ini berlangsung
bagian barat, berdekatan dengan Laut Arab. pada abad pertama Hijriyyah atau abad ke-7 M.

Menurutnya, orang-orang Arab bermazhab Syafei telah bermukim di Pendapatnya sendiri ia sampaikan pada saat orasi Dies Natalis
Gujarat dan Malabar sejak awal Hijriyyah (abad ke7 Masehi), namun yang Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTIN) di Yogyakarta. Ia menolak
menyebarkan Islam ke Indonesia menurut Pijnapel bukanlah dari orang seluruh anggapan para sarjana barat yang mengemukakan bahwa
Arab langsung Pijnapel bukanlah dari orang Arab langsung, melainkan Islam datang ke Indonesia tidak langsung dari Arab. Bahan
pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan berdagang ke dunia argumentasi yang dijadikan bahan rujukan Hamka adalah sumber
timur, termasuk Indonesia. lokal Indonesia dan sumber Arab.

Dalam perkembangan selanjutnya, teori Pijnapel ini diamini Menurutnya, motivasi awal kedatangan orang Arab tidak
dan disebarkan oleh seorang orientalis terkemuka Belanda, Snouck dilandasi oleh nilai nilai ekonomi, melainkan didorong oleh motivasi
Hurgronje. Menurutnya, Islam telah lebih dulu berkembang di spirit penyebaran agama Islam. Dalam pandangan Hamka, jalur
kota-kota pelabuhan Anak Benua India. perdagangan antara Indonesia dengan Arab telah berlangsung jauh
sebelum tarikh masehi.
Orang-orang Gujarat telah lebih awal membuka
hubungan dagang dengan Indonesia dibanding dengan Dalam hal ini, teori Hamka merupakan sanggahan terhadap
pedagang Arab. Dalam pandangan Hurgronje, kedatangan Teori Gujarat yang banyak kelemahan. Ia malah curiga terhadap
orang Arab terjadi pada masa berikutnya. Orang-orang prasangka-prasangka penulis orientalis Barat yang cenderung
Arab yang datang ini kebanyakan adalah keturunan Nabi memojokkan Islam di Indonesia.
Muhammad yang menggunakan gelar “Sayid” atau
“Syarif ” di depan namanya.
TEORI
PERSIA

Pencetus dari teori ini adalah Hoesein Djajadiningrat,


sejarawan dan ilmuwan pribumi pertama asal Banten, ia mengatakan
bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari daerah
Persia atau Parsi (kini Iran) pada abad pertama Hijriyyah atau abad ke-
7 M. Dalam memberikan argumentasinya pada sekitar tahun 1886 -
1960, Hoesein lebih menitikberatkan analisisnya pada kesamaan
budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan
Indonesia.

Kesamaan budaya ini dapat dilihat pada masyarakat Islam


Indonesia antara lain Peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai
sebagai hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali, cucu Nabi
Muhammad, seperti yang berkembang dalam tradisi tabut di
Pariaman di Sumatera Barat. Istilah “tabut” (keranda) diambil dari
bahasa Arab yang ditranslasi melalui bahasa Parsi.
PROSES PENYEBARAN
ISLAM DI INDONESIA

1. Proses Melalui Perdagangan, proses penyebaran agama Islam dilakukan oleh para pedagang
muslim yang menetap di kota-kota pelabuhan untuk membentuk perkampungan muslim,
misalnya Pekojan, Jakarta Barat. Saluran ini merupakan saluran yang dipilih sejak awal sejarah
masuknya Islam ke Indonesia.

2. Proses Melalui Perkawinan, proses penyebaran agama Islam dilakukan dengan cara seseorang
yang telah menganut Islam menikah dengan seorang yang belum menganut Islam sehingga
akhirnya pasangannya itu ikut menganut Islam.

3. Proses Melalui Dakwah, proses penyebaran Islam yang dilakukan dengan cara memberi
penerangan tentang agama Islam seperti yang dilakukan Wali Songo dan para ulama lainnya.

4. Proses Melalui Pendidikan, proses ini dilakukan dengan mendirikan pesantren guna
memperdalam ajaran-ajaran Islam yang kemudian menyebarkannya.

5. Proses Melalui Seni Budaya, proses penyebaran Islam menggunakan media-media seni
budaya seperti pergelaran wayang kulit yang dilakukan Sunan Kalijaga, upacara sekaten
(upacara untuk memperingati ulang tahun Nabi Muhammad SAW), dan seni sastra.

6. Proses Melalui Tasawuf, penyebaran Islam dilakukan dengan menyesuaikan pola pikir
masyarakat yang masih berorientasi pada ajaran agama Hindu dan Budha.
KERAJAAN-KERAJAAN
ISLAM DI INDONESIA

1. Kerajaan Samudera Pasai


Pada abad ke 13 M berdidirilah Kerajaan Samudera Pasai, kerajaan ini didirikan oleh Sultan
Malik Al Saleh. Letak kerajaan Samudera Pasai sendiri berada di Aceh Utara tepatnya di
Kabupaten Lhokseumawe. Kerajaan Samudera Pasai sendiri dipercaya sebagai Kerajaan Islam
pertama di Indonesia. Dalam sejarahnya, Islam masuk ke kerajaan ini diperkirakan pada abad
ke 12 M.

Daerah Kekuasaan Kerajaan Samudera Pasai (Arsiran Abu Kegelapan)

2. Kerajaan Aceh Darussalam


Kerajaan ini berdiri pada tahun 1514 dan didirikan oleh Sultan Ibrahim. Kerajaan ini mencakup
daerah bekas Kerajaan Samudra Pasai dan Aceh Besar. Agama Islam sendiri sudah masuk ke
kerajaan ini dari abad ke 12 M.
Daerah Kekuasaan Kerajaan Aceh Darussalam (Warna Hitam)
3. Kerajaan Demak
Kerajaan ini dipimpin oleh Raden Patah dan berdiri pada tahun 1478. Memiliki daerah
kekuasaan di Daerah Demak, Kerajaan Demak merupakan Kerajaan Islam pertama di Pulau
Jawa. Islam dipercaya telah ada sejak kepemimpinan Raden Patah yakni tahun 1478.

Daerah Kekuasaan Kerajaan Demak (Arsiran Gelap)


4. Kerajaan Islam Pajang
Didirikan oleh sosok yang namanya cukup familiar yakni Jaka Tingkir atau Sultan Adi Wijaya
pada tahun 1568. Daerah kekuasaannya sendiri melingkup daerah bekas Kerajaan Demak dan
sebagian daerah Jawa Tengah. Kerajaan ini sendiri memeluk Islam sejak tahun 1478.

Daerah Kekuasaan Kerajaan Islam Pajang


5. Kerajaan Islam Mataram
Didirikan oleh Sutowijoyo pada tahun 1586. Kerajaan ini terletak di Kotagede, sebelah
tenggara Kota Yogyakarta. Kerajaan ini merupakan bekas dari Kerajaan Pajang dan Demak
yang mayoritas orang beragama Islam sejak tahun 1478.

Daerah Kekuasaan Kerajaan Islam Mataram (Arsiran Gelap)


6. Kerajaan Islam Cirebon
Kerajaan Islam Cirebon berdiri pada tahun 1430 oleh Raden Fatahillah. Kekuasaannya
meliputi sebagian Jawa Barat, dipercayai bahwa Islam telah ada sejak terbentuknya Kerajaan.

Daerah Kekuasaan Kerajaan Islam Cirebon


7. Kerajaan Islam Banten
Didirikan oleh Maulana Hasanuddin pada tahun 1526 di Banten, Kerajaan ini berwilayah dari
bekas Kerajaan Cirebon, Wilayah Banten hingga sebagian Wilayah Lampung. Kerajaan ini telah
memeluk Islam semenjak tahun 1430.

Daerah Kekuasaan Kerajaan Islam Banten (Arsiran Gelap)


8. Kerajaan Islam Banjar
Kerajaan Islam Banjar didirikan oleh Raden Samudra pada tahun 1520. Letak Kerajaan ini ialah
di sebagian Provinsi Kalimantan Selatan. Islam sudah ada sejak terbentuknya kerajaan.

Daerah Kekuasaan Kerajaan Islam Banjar (Arsiran Hitam)


9. Kerajaan Tanjungpura
Kerajaan Tanjungpura dipimpin pertama kali oleh Raja Brawijaya dari tahun 1454. Wilayah
kekuasaannya berada di sebagian daerah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Pada
1590 Kerajaan ini memeluk Islam saat dipimpin Raja Giri Kesuma.

Daerah Kekuasaan Kerajaan Tanjungpura


10. Kerajaan Islam Ternate
Kerajaan Islam Ternate didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada tahun 1257. Islam sudah
ada sejak tahun 1456 saat kepemimpinan Kolano Marhum.
11. Kerajaan Islam Tidore
Kerajaan Islam Tidore dipimpin pertama kali oleh Kolano Syahjati dari tahun 1081. Dalam
sejarahnya, kerajaan ini mulai memasuki Islam pada kepemimpinan Sultan Djamaluddin pada
tahun 1495.

Daerah Kekuasaan Ternate (Uli Lima) dan Tidore (Uli Siwa)


12. Kerajaan Islam Makassar
Kerajaan Islam Makassar pertama kali dipimpin oleh Sultan Alauddin pada tahun 1591. Dalam
sejarahnya, kerajaan ini sudah memeluk Islam sejak pertama kali dibentuk.

Daerah Kekuasaan Islam Makassar


PERAN WALISONGO DALAM
PENYEBARAN ISLAM

Walisongo (Wali Sembilan) sendiri adalah sebuah majelis dakwah yang pertama kali


didirikan oleh Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) pada tahun 1404 Masehi (808 Hijriah). Para
Walisongo adalah pembaharu masyarakat pada masanya. Pengaruh mereka terasakan dalam
beragam bentuk manifestasi peradaban baru masyarakat Jawa, mulai dari kesehatan, bercocok-
tanam, perniagaan, kebudayaan, kesenian, kemasyarakatan, hingga ke pemerintahan. Adapun
nama-nama dari Walisongo tersebut, yaitu :

• Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim,


• Sunan Ampel atau Raden Rahmat,
• Sunan Bonang atau Raden Makhdum Ibrahim,
• Sunan Drajat atau Raden Qasim,
• Sunan Kudus atau Ja’far Shadiq,
• Sunan Giri atau Raden Paku atau Ainul Yaqin,
• Sunan Kalijaga atau Raden Sahid,
• Sunan Muria atau Raden Umar Said,
• Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah.
Sejarah Walisongo sendiri berkaitan dengan penyebaran Dakwah Islamiyah di Tanah Jawa
sukses gemilang tercatat dengan tinta emas. Dengan didukung penuh oleh Kesultanan Demak
Bintoro, agama Islam kemudian dianut oleh sebagian besar manyarakat Jawa, mulai dari
perkotaan, pedesaan, dan pegunungan. Berikut beberapa peranan mereka dalam penyebaran
agama Islam :

• Sebagai pelopor penyebarluasan agama Islam kepada masyarakat yang belum banyak
mengenal ajaran Islam di daerahnya masing-masing,
• Sebagai pembela dan pengembang agama Islam di masa hidupnya,
• Sebagai orang-orang yang ahli di bidang agama Islam,
• Sebagai penasihat raja (Kerajaan Islam) dalam mempermudah penyebaran agama Islam,
• Sebagai kyai atau pemimpin agama Islam di daerah penyebarannya masing-masing.

Sketsa Rupa Para Walisongo


PENINGGALAN-PENINGGALAN
PERADABAN ISLAM DI INDONESIA

Makam Sultan Malik Al Saleh (Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai)


Masjid Raya Baiturrahman (Peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam)

Masjid Agung Demak (Peninggalan Kerajaan Demak)


Masjid Laweyan (Peninggalan Kerajaan Islam Pajang)

Serapan Serat Sastra Gendhing karya Sultan Agung (Peninggalan Kerajaan Islam Mataram)
Masjid Agung Sang Cipta Rasa (Peninggalan Kerajaan Islam Cirebon)

Masjid Agung Banten (Peninggalan Kerajaan Islam Banten)


Masjid Sultan Suriansyah (Peninggalan Kerajaan Islam Banjar)

Istana Muliakarta (Peninggalan Kerajaan Tanjungpura)


Masjid Jami Sultan Ternate (Peninggalan Kerajaan Islam Ternate)

Istana Kie (Peninggalan Kerajaan Islam Tidore)


Masjid Katangka (Peninggalan Kerajaan Islam Makassar)
Alhamdullilah

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai