Anda di halaman 1dari 9

Bab III

INSTRUMENT DAN
SISTEM
KONTROL/PENGEND
ALIAN
instrumentasi adalah seni dan ilmu pengetahuan
dalam penerapan alat ukur dan sistem
pengendalian pada suatu obyek untuk
tujuan mengetahui harga numerik variable suatu
besaran proses dan juga untuk tujuan
mengendalikan besaran proses supaya berada
dalam batas daerah tertentu atau pada nilai
besaran yang diinginkan (set point).
Contoh [pengukuran dan pengendalian]

Operasi di industri proses seperti kilang minyak


(refinery) dan petrokimia
(petrochemical) sangat bergantung pada pengukuran dan
pengendalian besaran proses.

Beberapa besaran proses yang harus diukur dan


dikendalikan pada suatu
industri proses, misalnya aliran (flow) di dalam pipa,
tekanan (pressure) didalam sebuah vessel, suhu
(temperature) di unit heat exchange, serta permukaan (level)
zat cair di sebuah tangki.
 Selain besaran proses di atas, beberapa besaran proses
lain yang cukup penting dan kadang-kadang perlu
diukur dan dikendalikan oleh karena kebutuhan specific
proses,

diantaranya ; hydrogen ion concentration (pH), moisture


content, conductivity, density or specific gravity,
combustible content of flue gas, oxygen content of flue
gas, chromatographic stream composition, nitrogen
oxides emissions, calorimetry (BTU content) dan
sebagainya.
Besaran-besaran ini ada yang perlu diukur secara online
dan ada juga yang hanya diukur atau dianalisa di
laboratorium.
Mengapa perlu dilakukan pengukuran dan
pengendalian proses
1. Kualitas produk yang lebih baik dalam waktu
pemrosesan yang lebih singkat.
2. Biaya produksi yang lebih murah, oleh karena :
· Penghematan bahan mentah dan bahan bakar.
· Peningkatan efisiensi waktu mesin dan pekerja.
· Pengurangan produksi yang rusak (off spec.).
3. Peningkatan keselamatan personil dan peralatan.
4. Pengurangan polusi lingkungan dari bahan
limbah hasil proses.
Berdasarkan ini, maka beberapa hal yang
termasuk dalam sistem instrumentasi dan
kontrol meliputi :
1. Karakteristik proses.
2. Sistem pengukuran.
3. Pemrosesan data otomatis.
4. Sistem pengontrolan dengan elemen kontrol
akhir (final control element).
Sejarah Perkembangan Teknologi
Instrumentasi
Perkembangan instrumentasi dan sistem kontrol yang dimulai tahun
1930 hingga saat ini, dipengaruhi dua factor, yaitu ;
kebutuhan pemakai dan kemajuan teknologi

Dalam mengatasi hal ini maka pemilik pabrik (owner) berusaha lebih
meningkatkan sistem otomatisasi pada pabrik
untuk tujuan optimasi pengoperasian pabrik.
Sesuai dengan kebutuhan pemakai ini, maka para pemasok (vendor)
peralatan instrumentasi dan kontrol menawarkan sistem yang
terintegrasi antara pemantauan, pengontrolan, serta sistem
peyimpanan dan pengambilan data.
Kemajuan teknologi dalam bidang elektronika juga
merupakan faktor yang menentukan cepatnya
perkembangan instrumentasi dan sistem kontrol.
Pada masa sebelum tahun 70-an, instrumentasi pneumatik
yang menggunakan teknologi flapper-nozzle, tubing
tembaga dengan angin instrument merupakan instrumentasi
yang tergolong teknologi tinggi pada saat itu.

Perkembangan transistor dan rangkaian analog yang


terintegrasi pada awal tahun 70-an menghasilkan
Kemajuan ini mengakibatkan instrumentasi
dan sistem kontrol dengan teknologi elektronik
analog dapat menggantikan teknologi
pneumatik.

Anda mungkin juga menyukai