DISTRIBUSI
Interaksi yang terjadipada proses distribusi. Mekanisme interaksi yang melibatkan
proses distribusi terjadi karena pergeseran ikatan protein plasma
Contoh : fenilbutazon dapat menggeser warfarin (ikatan protein 99%; Vd = 0,14 I/kg)
dan tolbutamid (ikatan protein 96%, Vd = 0,12 I/kg) sehingga kadar plasma warfarin
dan tolbutamid bebas meningkat. Selain itu, fenilbutazon juga menghambat
metabolisme warfarin dan tolbutamid.
METABOLISME
Interaksi yang terjadi pada proses metabolisme obat. Mekanisme interaksi dapat berupa :
(1) induksi metabolisme, dan
(2) perubahan aliran darah hepatik.
Contoh : Kontraseptik oral (hormon estradiol) dengan adanya induktor enzim seperti rifampisin,
deksametason, menyebabkan kadar estradiol menurun sehingga efikasi kontraseptik oral menurun
(Induktor atau zat yang menginduksi enzim pemetabolis (CYP) akan meningkatkan sistensis enzim tersebut.)
EKSKRESI
Penghambatan sekresi di tubuli ginjal terjadi akibat kompetisi antara obat dan metabolit
obat untuk sistem transport yang sama, terutama sistem transport untuk obat bersifat asam
dan metabolit yang juga bersifat asam.
Contoh:
1. fenilbutazon dan indometasin menghambat sekresi ke tubuli ginjal obat-obat diuretik
tiazid dan furosemid, sehingga efek diuretiknya menurun;
2. salisilat menghambat sekresi probenesid ke tubuli ginjal sehingga efek probenesid sebagai
urikosurik menurun.
FARMAKODINAMIK
obat yang bekerja pada sistem reseptor, tempat kerja atau sistem fisiologik yang sama sehingga terjadi efek yang
aditif, sinergistik, atau antagonistik, tanpa ada perubahan kadar plasma ataupun profil farmakokinetik lainnya.
Interaksi farmakodinamik umumnya dapat diekstrapolasikan ke obat lain yang segolongan dengan obat yang
berinteraksi, karena klasifikasi obat adalah berdasarkan efek farmakodinamiknya. Selain itu, umumnya kejadian
interaksi farmakodinamik dapat diramalkan sehingga dapat dihindari sebelumnya jika diketahui mekanisme kerja
obat.
Contoh : interaksi obat pada reseptor yang bersifat antagonistik misalnya: interaksi antara Pbloker dengan agonis-p2
pada penderita asma
Pentingnya interaksi obat ?
OBAT A OBAT B MEKANISME EFEK
Antacida ACE Inhibitor Absorbsi kaptopril di saluran Efektifitas antihipertensi kaptopril dapat dikurangi
Captopril pencernaan dapat dikurangi
Benzodiazepin Tidak diketahui Terjadi penurunan atau penundaan efek sedatif beberapa
benzodiazepin
Allopurinol Tidak diketahui dengan jelas, namun Efek farmakologi dari Allopurinol dapat menurun
absorbsi Allopurinol pada saluran
pencernaan oleh garam Al dapat
dikurangi
Aminoquinolines : Garam Al oral dapat mengabsorbsi Garam Al dapat menurunkan absorbsi dan efek terapi
Chloroquine Chloroquine dari Chloroquine
Sukralfat Digoxin sukralfat Mengikat Digoxin 20-40 % Serum digoxin menurun sehingga efek terapinya menurun
sehingga absorpsi digoxin menurun
Quinidin sukralfat Mengikat Quinidin Serum quinidin menurun sehingga efek terapinya menurun
sehingga absorpsi quinidin
menurun
warfarin + Alpha Amiodarone menghambat metabolisme warfarin, mungkin karena itu, Disarankan untuk
blockers dan / atau metabolitnya desethylamiodarone, 27 menghambat sitokrom menggunakan alternative obat
P450 isoenzyme CYP2C9, CYP3A4 dan CYP1A2 (lihat ‘metabolisme lain
coumarin’, (hal.358))
Heparin - Argatroban merupakan trombin inhibitor sehingga meningkatkan kerja 1.Pemberian jarak penggunaan
Argatroban: heparin sebagai antikoagulan 2.Menghindari kombinasi
aditif
Heparin - Azapropazon-NSAIDS non spesifik menghambat simultan pembekuan & Memonitor parameter
Azapropazon: mekanisme pembekuan darah pembekuan darah.
Aditif
Heparin - Aspirin Keduanya Menghambat faktor pembekuan darah (antikoagulan Memonitor parameter
: sehingga meningkatkan efek koagulan (peningkatan perdarahan) pembekuan darah.
Makanan/Minuman Obat Mekanisme Interaksi DAN EFEK Penatalaksanan
keju matang, anggur merah, Fenelzin, FD: Tiramin meningkatkan efek samping inhibitor Hindari Penggunaan
pisang masak, yogurt, Tranilsipromin Mao Efeknya tekanan darah dapat meningkat. secara bersamaan.
produk kedelai (tiramin) (inhibitor MAO) Sakit kepala merupakan gejala utama yang
berkaitan dengan jantung yang berdegup kencang
dan palpitasi serta komplikasi, contohnya aritmia
kardia, gagal jantung, edema paru, dan kematian
kangkung, bayam, Warfarin dan FD: Warfarin mk sebagai anti koagulan dan vit k Hindari penggunaan
brokoli dan kubis kaya antikoagulan lainnya adalah faktor pembentukan koagulan , efeknya secara bersamaan
akan vitamin K. vit k mengantagonis kerja antikoagulan sehingga
kemungkinan terjadi pengentalan darah
Makanan/Minuman Obat Mekanisme Interaksi dan efek menejmen
(jus anggur) Atorvastatin dan FK: Furnanokumarin berinteraksi dengan enzim yang ada di usus Hindari Penggunaan secara
furanokumarin Lovastatin kecil dan hati yaitu dengan meningkatkan efek samping statin lemah bersamaan.
otot
Alkohol Parasetamol FK: Alkohol Menurunkan/menghambat metabolisme parasetamol Hindari Penggunaan secara
sehingga berfek pada Kadar parasetamol meningkat di dalam tubuh bersamaan.
menyebabkan
Hepatotoksik
Alkohol Amobarbital FK: Penghambatan enzim mikrosomal secara akut dan induksi enzim Hindari Penggunaan secara
mikrosomal hati secara kronis. Efeknya Meningkatkan efek CNS bersamaan.
termasuk gangguan koordinasi, sedasi dan kematian
ISTIRAHAT
TBC
Epidemiologi
Mycobacterium tuberculosis disebarkan melalui droplet pernafasan. Transmisi muncul akibat kontak erat
dengan individu yang terinfeksi, Kontak dengan pasienyang telah terbukti memiliki Mycobacterium
tuberculosis dalam sputumnya memiliki risiko 25% untuk menjadi terinfeksi. Penyakit muncul pada 5-15%
dari mereka yang terinfeksi, dan risiko ini meningkat pada HIV (At A Glance Medicine, Hal 296)
• Dari 3 kali pemeriksaan ialah bila :
lnterpretasi hasil pemeriksaan • 2 kali positif, 1 kali negatif →Mikroskopik positif
• 1 kali positif, 2 kali negatif →ulang BTA 3 kali , kemudian setelah
diulang:
• 1 kali positif, 2 kali negatif →Mikroskopik positif
• bila 3 kali negatf →Mikroskopik negatif
tahapan terapi dan pembacaan regimen tb
Penderita baru
Kode Huruf Regimen terapi pasien TB 2HRZE
H = Isoniazid Selama 2 Bulan Tiap hari 1 kombinasi tsb
R = Rifampisin 4H3R3
Z = Pirazinamid Selama 4 bulan Masing2 OAT (INH dan Rifampisin) diberikan 3 kali
E = Etambutol seminggu
S = Streptomisin
Pada prinsipnya paduan pengobatan TB pada wanita hamil
tidak berbeda dengan pengobatan TB pada umumnya.
Pengobatan menggunakan isoniazid, ethambutol, rifampisin
dan pirazinamid aman digunakan untuk ibu hamil.
Streptomisin dan Etionamid TIDAK AMAN digunakan untuk wanita hamil karena
Streptomisin menyebabkan gangguan pendengaran pada bayi baru lahir ( complete
Deafness. Etionamid dapat menyebabkan persalinan prematur dan cacat bawaan
ketika digunakan selama kehamilan. ETIONAMID menyebabkan mongolisme(down
sydrome ) pada bayi yang baru lahir,
Fully Editable Shapes