Anda di halaman 1dari 11

Nasab Anak Mother Hoster

Rancu, anak siapa?


Pemilik rahim, atau
Pemilik Ovum (secara genetika)
Implantasi Zigot Pasca-Cerai

• Sama dg melakukan hubungan seksual


pasca bercerai.
• Kehamilan hanya dibenarkan jika
suami-isteri tersebut masih terikat dlm
ikatan tali perkawinan yg sah.
PERLAKUAN SISA EMBRIO

• Dari proses bayi tabung, atau


• Akibat telah terjadi putusnya ikatan pernikahan
sebelum ditanamkan dlm rahim, atau
• Karena tidak diinginkan lagi, atau matinya salah
seorang atau keduanya, atau
• sebab lainnya,
Perlakuan Sisa Embrio
• Dibiarkan begitu saja hingga mati dg sendirinya.
• Dimusnahkan lebih ringan mafsadahnya
dibandingkan jika melakukan surrogate mother .
• Mendahulukan mafsadah dg cara membuang atau
membiarkannya mati daripada mengambil
mashlahah dg cara melakukan surrogate mother.
Pembuahan dg Sperma yg Dibekukan
• Jika proses pembuahan dg sperma yg dibekukan dan
penanamannya dlm rahim isteri atau penanaman
zigot sisa dilaksanakan  pada saat suami-isteri
tersebut masih dlm ikatan pernikahan yg sah, maka
termasuk jenis yg dibenarkan.
• Jika telah mati, hukumnya haram.
Fatwa Ulama Indonesia tentang Hukum
Inseminasi Buatan dan Bayi Tabung
dari Pasangan Suami-isteri (Pasutri)
Lembaga Persyaratan Alasan Dasar/Met.
Fatwa Hukum Penetapan

MPKS boleh Bukan sperma  Tidak ada  Sadd li


donor larangan dlm Dzari’at
nash.
 Maslahah
 Maslahah dan

mafsadah

Majlis Boleh  Cara  Tidak  Mashlahah


mengeluarkan bertentangan Sadd li
Tarjih sperma/ovum tdk dg batasan Dzariat
bertentangan dgn umum dlm
syarak. Alquran,
 Sebaiknya Hadis, dan
dilakukan dokter Kaidah Ushul
wanita. fikih
 Tidak melibatkan

donor.
Lembaga Persyaratan Alasan Dasar/Met.
Fatwa Hukum Penetapan

Haram  Tidakada  Nash dlm


petunjuk dari
para rasul dan Alquran
Nabi
 tabdzir.

Bahtsul Boleh  Cara  Ilhaq dg  Ilhaq (Sejenis


mengeluarkan bolehnya istihsan dan
Masail harus mengonani mashlahah
muhtarom suami.
 Ilhaq dg
larangan zina.
 Tidak
merancukan
nasab.
 Darurat.
Lembaga Persyaratan Alasan Dasar/Met.
Fatwa Hukum Penetapan

MUI Boleh  Suami masih  Sesuai dg Sadd al-


terikat kaidah-
pernikahan. kaidah
Dzari’at
 Tidak agama,
melibatkan  Menghindari

donor. perzinaan

Dewan boleh  Tidak Tidak  Istihsan


melibatkan merancukan
Hisbah pihak nasab,
donor/ketiga. waris, ihsan,
dsb.
KLONING REPRODUKSI PADA HEWAN
KLONING REPRODUKSI MANUSIA
Tujuan Dilakukannya:
• Untuk memperbaiki kualitas keturunan,
• Menghasilkan keturunan yg lebih cerdas, lebih kuat,
lebih sehat, lebih rupawan,
• Untuk meningkatkan jumlah penduduk,

Konsekwensi Logis:
• Bencana dan biang kerusakan bagi dunia,
• Lembaga keluarga (pernikahan) tidak diperlukan lagi,
• Akan terjadi kerancuan moral, budaya, dan hukum.

Anda mungkin juga menyukai