Anda di halaman 1dari 8

Akibat Perkawinan

• Adanya Hubungan Suami Istri


• Adanya Hubungan Antara Orang Tua dan Anak
• Hubungan dalam Harta Kekayaan
Hak dan Kewajiban Suami Istri
 Psl 30 UU1/ 74 : S-I berkewajiban menegakkan rumah tangga yang
menjadi sendi dasar susunan masyarakat.
 Hak dan kedudukan istri adalah seimbang dengan hak dan
kedudukan suami dalam kehidupan RT dan pergaulan hidup
masyarakat. (Psl 31 (1))
 S-I berhak untuk melakukan perbuatan hukum (Psl 31 (2)).
 S-I wajib mempunyai tempat kediaman yang tetap (32(1))
 S-I wajib saling mencintai, hormat menghormati, setia dan
memberi bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain (33)
 S wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu
keperluan RT sesuai dengan kemampuannya (34 (1))
 Isteri wajib mengatur urusan rumah tangga sebaik- baiknya (34 (2))
Hak dan Kewajiban S-I
menurut Psl 103 BW
• Suami adalah kepala rumah tangga
• Suami harus membantu istri
• Suami harus mengurus harta bawaan istri
• Suami harus mengurus harta seperti bapak
rumah yang baik
• Suami tidak boleh membebankan harta
bawaan istri
Hak dan Kewajiban Ortu dan Anak
Psl 45 s/d 49 UU 1/ 74 :
 Ortu wajib memelihara dan mendidik anak2 mereka sebaik- baiknya (45
(1,2))
 Anak wajib menghormati ortu dan menaati kehendak mereka yang baik
(46 (1))
 Anak wajib memelihara dan membantu ortunya, manakala sudah tua
(46(2))
 Anak yang belum dewasa, belum menikah di bawah kekuasaan orang tua
(47 (1))
 Ortu mewakili anak yang belum dewasa mengenai segala perbuatan
hukum di dalam maupun di luar pengadilan. (47 (2)).
 Ortu tidak diperbolehkan memindahkan hak atau menggadaikan barang-
barang tetap yang dimiliki anaknya yang belum dewasa kecuali
kepentingan anaknya menghendakinya (48)
 Meskipun ortu dicabut kekuasaanya, mereka masih berkewajiban untuk
memberi biaya pemeliharaan kepada anak- anaknya. (49)
Kekuasaan Orang Tua
Pengertian :
Kekuasaan yang dilakukan oleh ayah dan ibu
selama mereka itu terikat perkawinan
terhadap anak- anaknya yang belum dewasa.
Terhadap :
1. Pribadi anak
2. Harta benda anak
Terhadap pribadi
• Wajib memelihara dan mendidik, dan anak
wajib menghormati dan menyegani ortunya.
• Jika ortu merasa tidak puas atas kelakuan
anaknya, atas permintaan mereka pengadilan
dapat memerintahkan anak itu supaya
ditampung di dalam suatu lembaga negara
atau partikelir yang ditunjuk oleh Menteri
Kehakiman.
Terhadap Harta
Ortu harus mengurus harta kekayaan si anak.
Harta ini dapat berasal dari pendapatan, hibah
atau wasiat.
Kekuasaan ortu dapat dicabut, jika:
Cara penyelenggaraan kekuasaan itu tidak
baik.
Harta Benda Dalam Perkawinan
Pasal 35 s/d 37 UU 1/74 :
Ada dua macam :
1. Harta Bersama (Harta yang diperoleh selama
perkawinan)
2. Harta Bawaan (Harta yang dibawa masuk ke
perkawinan, termasuk hadiah dan warisan).
Di bawah penguasaan masing- masing pihak,
kecuali para pihak menentukan lain.

Anda mungkin juga menyukai