Anda di halaman 1dari 7

Dialog Dan Kerja Sama

Antar Umat Beragama


Dialog Antar Umat Beragama
Pengalaman Dialog Antar Umat Beragama

Sikap Dialog Antar Umat beragama Tujuan Dialog Antar Umat Beragama
• Sikap Pro, komunitas tersebut • Dialog antarumat beragama harus
mampu memberikan solusi terhadap
mau menerima dan permasalahan-permasalahan yang
menjalankan dengan tulus sedang terjadi di Indonesia.
hati. • Peran agama belum sepenuhnya
• Sikap Kontra, sikap komunitas berfungsi untuk mengubah
permasalahan yang dialami bangsa ,
yang menolak dengan seperti: kemiskinan, kebodohan, Krisis
berbagai alasan teologis. Global.
• Sikap Netral, Sikap Komunitas • Dialog diharapkan mampu mencari
kesamaan agar tumbuh kebersamaan.
yang tidak menolak ataupun Maka para pengaut agama sangat
tidak menerima. mungkin bekerjasama memerangi
kemiskinan secara lintas agama.
Aspek yang dapat menghambat dalam mengadakan
dialog antar umat agama
a.      Aspek tokoh historis,
 - Fanatisme dan sovinisme pemeluk agama yang kurang setia thd tokoh historis yg diikutinya shg beranggapan bahwa tokoh
lainnya, seolah-olah mereka ini berasal dari Allah yg berbeda.
·         Proses pembodohan dalam kaderisasi dan propaganda dari pemuka agama kepada para kader dan pemeluk agama
sehingga mereka tidak memperoleh informasi yang benar dan utuh tentang tokoh hidtoris dan ajarannya.
 b.      Aspek harta milik,
·         Kekayaan tidak jarang digunakan untuk menindas orang kecil
·         Kekayaan tidak jarang digunakan untuk provokasi agama yang sering kali disertai kekerasan.
·         Kekayaan seringkali diperlakukan sebagai status simbol
 c.       Aspek pesan universal,
·         Persepsi yang berbeda-beda dari masing-masing agama dan pemuka agama tentang pesan agamanya
·         Ketertutupan dan eksklusivitas para pemeluk agama
 d.      Aspek tujuan hidup,
·         Solidarisme yang dikembangkan hanya bersifat ekslusif
·         Ada semacam persaingan yang tidak sehat dalam mencapai tujuan hidup
·         Mampetnya dialog dan komunikasi
 e.      Aspek pandangan terhadap kaum miskin,
·         Masih ada kesenjangan sosial bahkan kian lebar
·         Masih suburnya materialisme, konsumerisme, hedonisme bahkan darwinisme
·         Pendiskridtan elite terhadap kaum miskin sebagai pemalas dan sampah masyarakat
 f.        Aspek iman, ibadat dan kitab suci,
·         Beriman kepada Tuhan yang sama, tetapi perbedaan tradisi dan ajaran dibesar-besarkan
·         Ada persaingan dalam pembangunan tempat ibadah beserta sarana pendukungnya
·         Ada rasa “alergi” untuk membaca dan mempelajari kitab suci terutama kitab suci dari agama lain
 
Usaha Untuk Mengatasi Hambatan Dialog
Antar Umat Beragama
a.      Aspek tokoh historis, d.      aspek tujuan hidup,
·         Meningkatkan dialog interaktif antar pemeluk ·         membuka dialog dan komunikasi yang manusiawi
beragama mengenai visi dan misi yang dibawa oleh tokoh demi kehidupan bersama yang lebih baik
idolanya. Dialog ini dimulai dari para pemuka agama ·         membangun solidaritas yang lebih luas (inklusif)
·         Para pemuka agama harus lebih jujur dalam ·         merintis kerjasama untuk mencapai tujuan hidup
memperkenalkan figur, visi, misi tokoh historisnya
bersama
sehingga pemeluk agama memiliki pemahaman dan
penghayatan yang utuh.  
·         Dialog ini juga dimaksudkan untuk e.      Aspek pandangan terhadap martabat kaum
membangun  sikap inklusif diantara umat beragama miskin,
 b.      Aspek harta milik, ·         Penjajagan kemungkinan untuk kerja sama melalui
·         Kekayaan digunakan untuk melayani orang lain, program peduli pada kaum miskin dan pengentasan
terutama yang terpinggirkan kemiskinan
·         Mengagendakan dakwah dengan topik peranan ·         Membuka dialog terbuka dengan semua pihak yang
harta bagi manusia. berkehendak baik
 c.       Aspek pesan universal,  
·         Mengungkapkan nilai-nilai universal yang terdapat f.        Aspek iman, ibadat dan kitab suci,
dalam ajaran masing-masing agama ·         Dialog antarumat beriman untuk memahami tradisi
·         Membangun komunikasi bersama baik secara formal dan dinamika hidup beriman pihak lain
maupun non formal sehingga tidak salah persepsi ·         Dialog dan kerjasama untuk studi kitab suci yang
terhadap pesan keselamatan universal dilaksanakan dengan dasar kehendak baik
Bentuk Kerja Sama Antar Umat Beragama
• Eksklusivitas, Sikap ini melahirkan pandangan bahwa ajaran yang paling benar hanyalah agama yang
dipeluknya sedangkan agama lain sesat dan wajib dikikis atu pemeluknya dikonversi sebab agama dan
penganutnya terkutuk dalam pandangan Tuhan.
 
• Inklusivitas, Sikap ini berpandangan bahwa di luar agama yang dipeluknya juga terdapat kebenaran,
meskipun tidak seutuh atau sesempurna agama yang dianutnya. Di sini masih didapatkan
toleransi  teologis dan iman.
•          Pluralitas dan paralelisitas, Sikap teologis paralelisitas bisa terekspresi dalam macam-macam
rumusan . Misalnya, agama agama lain adalah jalan yang sama-sama sah untuk mencapai kebenaran
yang sama; agama-agama lain berbicara secara berbeda , tetapi merupakan kebenaran-kebenaran yang
sama sah, atau setiap agama mengekspresikan bagian penting sebuah kebenaran.
 
•  Eklektivitas, Sikap keberagamaan yang berusaha memilih dan mempertemukan berbagai segi ajaran
agama yang dipandang baik dan cocok untuk dirinya sendiri sehingga format akhir dari sebuah agama
menjadi semacam mozaik yang bersifat eklektis.

• Universalitas, Sikap ini beragapan bahwa pada dasarnya semua agama adalah satu dan sama . Hanya
saja karena faktor historis antropologis, agama lalu tampil dalam format plural.
 
Kegiatan Kerjasama Lintas Agama
• Membangun hubungan sosial yang tidak dibatasi oleh doktrin-doktrin
agama, misal: Olah raga, pergelaran seni budaya, bakti sosial, gotong
royong , dsb.
• Meningkatkan perekonomian masyarakat misalnya : mendirikan
Koperasi, CU (Credit Union), kelompok tani, dsb.
• Meningkatkan mutu pendidikan masyarakat, misal: renovasi sekolah,
melengkapi sarpras belajar, membentuk kelompok diskusi, membentuk
kelompok ilmiah remaja dsb.
• Membentuk forum persaudaraan antarumat beriman. Forum ini
merupakan ajang komunikasi , dialog dan kerjasama antar umat
beragama yang bersemangatkan iman terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
• Membangun sistem politik yang bebas dari segala bentuk konflik
kepentingan antar golongan dan agama

Anda mungkin juga menyukai