Anda di halaman 1dari 34

KRISTAL DAN AMORF

KELOMPOK
KELOMPOK 55
1. Amanda Zulfika Putri 2011012046 6. Nur Ichlas Rofa P 2011013006
2. Awaliyah Fil Jihad 2011012024 7. Rahmah Fatmawati 2011012008
3. Farida Asyaddu H 2011011008 8. Ryan Fajri Kurniawan 2011013004
4. Fathiya Ufaira 2011011020 9. Sarah Dhipa 2011013010
5. Hafizha Fitri 2011011040 10. Siti Nabila Mukhtar 2011012058

KIMIA FISIKA
Dosen : Fitriani Armin, M.Si,Apt
ASSALAMUALAIKUM
Berdasarkan struktur atom dalam zat padat dikenal dua macam zat
padat, yaitu :

01 02

Mercury
KRISTAL
Mercury is the closest
planet to the Sun and
AMORF
the smallest one
KRISTAL
PENGERTIAN KRISTAL
Kristal adalah suatu padatan yang memiliki susunan atom, ion, atau molekul yang sangat teratur
dan mempunyai pola yang berulang secara tiga dimensi. Selain itu, padatan ini ditandai dengan sifat
tahan banting dengan titik leleh yang tajam dan tinggi.

Molekulnya tersusun secara berulang dan teratur dalam rantai yang panjang. Partikel-partikel dari
komponen padatan kristal disusun dalam bentuk tiga dimensi yang disebut kisi kristal, yang memiliki
gaya antarmolekul yang sama dan berpotongan pada sudut khusus kristal. Padatan kristal menunjukkan
perilaku anisotropik ketika mengukur sifat fisiknya, yang tergantung pada arah pengukuran. Padatan
kristal memiliki bentuk geometris yang pasti, yang tergantung pada kondisi selama pertumbuhan kristal

Padatan kristal (kristal) membutuhkan suhu ekstrem untuk memutus gaya antarmolekul.Mereka
memiliki fusi dan titik leleh tertentu karena komponennya terdistribusi secara merata. Lingkungan
setempat sama. Namun, ketika dipotong ke segala arah, sifat fisiknya berbeda,sehingga mereka disebut
anisotropik. Ketika sumbu diputar di sekitar porosnya, struktur kristal tetap sama dan disebut
pengaturan simetris molekul, atom atau ion
STRUKTUR KRISTAL
Susunan khas atom-atom dalam kristal disebut struktur kristal.
Struktur kristal dibangun oleh sel satuan (unit cell) yang merupakan
sekumpulan atom yang tersusun secara periodik berulang di dalam
kisi ruang. Pada suatu sel satuan, tiga buah sumbu merupakan
sumbu kristal teratur yang berhubungan dengan atom atau ion yang
sama. Dimensi suatu sel satuan ditentukan oleh perpotongan
konstanta sumbu-sumbu a, b dan c.

Geometri kristal dalam ruang dimensi tiga yang merupakan


karakteristik kristal memiliki pola yang berbeda-beda. Suatu kristal
yang terdiri dari jutaan atom dapat dinyatakan dengan ukuran,
bentuk dan susunan sel satuan yang berulang dengan pola
pengulangan yang menjadi ciri khas masing-masing kristal.
GAYA IKATAN PADA KRISTAL

IKATAN IKATAN VANDER


KOVALEN WAALS

IKATAN
LOGAM

IKATAN IKATAN
IONIK HIDROGEN
Atom- atom saling berikatan secara kovalen dalam tiga dimensi.
Ikatan berasal dari masing-masing elektron. Kristal kovalen kuat,
IKATAN larut dalam sedikit cairan, transparan terhadap cahya tampak keras
KOVALEN dan mempunyai titik leleh yang tinggi.
Contoh : struktur intan, SiC

Ikatan berasal dari gaya tarik menarik elektrostatik antara ion positif
dan ion negatif. Ikatan bersifat keras, titik lebur tinggi, larut dalam
cairan polar seperti air. Antara ion-ion sering terikat oleh gaya-gaya
IKATAN elektrostatik. Kristal ion sangat kuat, tetapi getas dan titik leburnya
IONIK tinggi.
Contoh : NaCl, KCl

Ikatan berasal dari gaya tarik menarik elektrostatik antara ion positif
logam dengan elektron. Sifat ikatan berkilauan, menghantarkan
kalor dan listrik dengan baik. Ikatan logam hanya terdapat antara
IKATAN agregat atom yang besar. Jenis ikatan ini memberikan sifat yang
LOGAM khas pada logam, seperti mengkilap, dapat ditempa, pengantar
kalor dan listrik yang baik dan tidak tembus cahaya.
Ikatan berasal dari gaya Van Der Waals akibat distribusi muatan
yang tidak simetris. Ikatan bersifat lunak, titik lebur dan titik didih
rendah, larut dalam cairan kovalen. Atom atau molekul netral
IKATAN saling berikatan dengan gaya Van der Waals, maka kristal Van der
VAN DER WAALS Waals mempunyai titik leleh yang rendah dan kekuatan kohesi
juga rendah.

Ikatan berasal dari gaya tarik menarik elektrostatik kuat antara


IKATAN hidrogen pada satu molekul dengan atom N, O, atau F. Sifat
HIDROGEN ikatan lebih kuat dari ikatan Van Der Waals, titik lebur dan titik
didih lebih tinggi dari ikatan Van Der Waals
SISTEM KRISTAL

7 SISTEM KRISTAL
JENIS MATERIAL KRISTAL

KRISTAL
KRISTAL
BUKAN
KUBIK
KUBIK
KRISTAL
KRISTAL
BUKAN
KUBIK
KUBIK

Suatu pola yang berulang dalam bentuk 3 dimensi - Hexagonal


yang terbentuk dalam kristal - Tetragonal
Kristal kubik terdiri dari 3 bentuk sisi, yaitu: - ortorombik
• Kubik sederhana
• Kubik Pemusatan Ruang (KPR) Pola pengulangannya tidak sama dalam ketiga
• Kubik Pemusatan Sisi (KPS) arah kordinatnya
Pola yang sama sepanjang ketiga sumbu tegak Sudut antara ketiga sumbu kristal tersebut tidak
lurusnya sama dengan 90°
a1 = a2 = a3
Sudut antara ketiga sumbu kristal tersebut sama
dengan 90°
PENGELOMPOKAN KRISTAL

Polimorf Co-Crystal Solvat dan Hidrat


Polimorf adalah suatu senyawa yang Co-crystal merupakan kristal tunggal yang homogen Suatu padatan yang mengandung molekul air
mempunyai lebih dari satu bentuk terdiri dari bahan aktif obat dan eksepien (co-formers) disebut hidrat, sedangkan yang mengandung
kristal atau mempunyai konformasi yang mengandung ikatan hidrogen antar molekul netral pelarut organik disebut solvat. Padatan solvat
molekul yang berbeda-berbeda dalam dari bahan aktif dan komponen lainnya (Qiao et al, biasa disebut dengan pseudopolymorf yaitu
kisi kristal 2011). bisa terdiri dari 2 zat atau lebih dengan kristal padat yang didalamnya terdapat
perbandingan stokiometri, dimana masing-masing molekul pelarut dalam struktur kristalnya,
komponen merupakan suatu atom, ion atau molekul. baik dalam proporsi stoikiometri maupun
Zat aktif yang dimaksud adalah semua jenis obat baik nonstoikiometri yang memberi perbedaan
yang sulit ataupun tidak dapat terionisasi, sedangkan sifat fisika kristal tersebut
koformer adalah zat pembentuk kristal yang memiliki
intensitas molar yang lebih baik dibandingkan zat
aktifnya
PENGGOLONGAN KRISTAL
1. KRISTAL MOLEKULAR
 Setiap titik kisi ditempati oleh molekul
 Kristal molekular dapat terbentuk dari senyawa kovalen polar atau senyawa kovalen nonpolar yang
mengkristal
 Terdapat gaya tarik dipol-dipol permanen dan/ atau ikatan hidrogen. Contoh : SO2 (s), NH3 (s), H2O
(s)
 Dalam kristal molekul non polar bekarja gaya dipol-dipol sesaat
 Gaya atraksi antar molekul lebih lemah daripada ikatan kovalen sehingga umumnya lunak dan
mempunyai titik leleh yang rendah
2. KRISTAL KOVALEN
 Atom atom berikatan kovalen membentuk struktur jaringan sehingga membentuk moleku tunggal
 Padatannya keras dan titik lelehnya sangat tinggi
3. KRISTAL IONIK
 Ion-ion terletak pada titik kisi dan atraksi antar partikel (ion) disebabkam oleh gaya elektostatik
yang kuat sehingga titik leleh tinggi dan cukup keras
 Merupakan penghantar listrik yang buruk karena ion-ion terpaku eart pada kisi yang kaku
 Saat dilelehkan menjadi penghantar listrik yang baik karena ion-ion dapat bergerak bebas

4. KRISTAL LOGAM
 Ion positif terletak pada titik-titik kisi kristal yang dikelilingi oleh elektron valensi dari semua
atom logam dalam kisi tersebut
 Atraksi elektrostatik terjadi antara ion-ion positif dan lautan elektron
 Elektron berada dalam keadaan terdekolisasi pada seluruh kristal sehingga logam merupakan
penghantar listrik yang baik
 Struktur logam dapat berupa kemasan rapat atau tidak
TAHAPAN KRISTALISASI
Kristalisasi adalah poses perubahan struktur material dari fasa amorf menjadi kristal. Kristalisasi merupakan
proses pembentukan kristal yang terjadi pada saat pembekuan yaitu perubahan dari fasa cair ke fasa padat.
1. Pengintian
Pengintian merupakan proses terdispersinya suatu molekul padatan pada larutan kemudian berkumpul dan
membentuk bibit kristal berukuran nm yang belum stabil. Pengintian kristal dibagi menjadi dua yaitu :
- Primery Nucleation, pengintian yang terjadi akibat penggabungan molekul-molekul solut membentuk
clusters yang kemudian tumbuh menjadi kristal.
- Secondary Nucleation, pengintian yang terjadi jika kristal bertabrakan dengan bahan lain, pengaduk,
dinding/pipa tangki.

2. Pertumbuhan Kristal
Setelah proses pengintian, terjadi pengikatan molekul lain dan pada ukuran tertentu inti kristal akan membentuk
struktur yang sama dan ukuran kristal akan membesar . Pertubuhan kristal ditentukan oleh laju difusi zat
terlarut pada permukaan kristal dan laju pengendapan zat terlarut pada kristal tersebut.
KETIDAKSEMPURNAAN PADA
1. Cacat Titik KRISTAL

Cacat titik merupakan ketidaksempurnaan kristal yang disebabkan penyimpangan posisi sebuah atau
beberapa atom dalam kristal. Cacat titik yang kemungkinan sering terjadi adalah kekosongan (vacancy).
Kekosongan terjadi jika suatu atom berpindah dari lokasi kisinya ke lokasi atomik terdekat yang dapat
menampungnya, sehingga atom seakan-akan “hilang”. Kondisi tersebut disebabkan karena hasil dari
penumpukan yang salah sewaktu kristalisasi atau dapat juga terjadi pada suhu tinggi oleh karena energi
thermal meningkat. Bila energi thermal tinggi, kemungkinan bagi atom-atom untuk melompat
meninggalkan tempatnya akan naik pula.
Terdapat pula kekosongan ion (cacat Schottky), yang terjadi pada senyawa yang harus mempunyai
keseimbangan muatan. Cacat ini mencakup kekosongan ion dengan muatan berlawanan. Jenis cacat yang
lainnya yaitu sisipan (intersisial) dan cacat Frenkel. Sisipan terjadi jika ada atom lain yang masuk ke dalam
struktur kristal. Cacat Frenkel terjadi jika ion berpindah dari kisinya ke tempat sisipan.
2. Cacat Garis
Cacat garis terjadi akibat diskontinuitas struktural
sepanjang lintasan kristal (dislokasi). Pada cacat ini terdapat
sebaris atom dalam kristal yang tidak berada pada tempatnya.
macam dislokasi, yaitu dislokasi garis atau sisi dan
Ada dua macam
dislokasi ulir. Dislokasi sisi terjadi akibat adanya sisipan
bidang atom tambahan dalam struktur kristal. Sedangkan
dilokasi ulir menyerupai spiral dengan garis cacat sepanjang
sumbu ulir.

tersebut karena
Kedua macam dislokasi tersebut karena ada ketimpangan
ketimpangan
dalam orientasi bagian-bagian yang berdekatan dalam kristal
yang tumbuh sehingga ada deretan atom tambahan ataupun
deretan yang kurang.
3. Cacat Volume
Cacat yang menempati volume dalam kristal berbentuk void, gelembung gas, dan rongga. Cacat
ini dapat terjadi akibat perlakuan pemanasan, iradiasi atau deformasi, dan sebagian besar
energinya berasal dari energi permukaan (1-3 J/m2 ).
konsentrasi keseimbangan.
Iradiasi menghasilkan intersisi dan kekosongan melebihi konsentrasi keseimbangan.
intersisi kemudian
Keduanya bergabung membentuk loop dislokasi, dan akhirnya loop intersisi kemudian
membentuk struktur dislokasi.
Loop intersisi merupakan cacat intrinsik stabil, sedangkan loop kekosongan merupakan cacat
tidak stabil. Loop yang terbentuk dari penggabungan antara kekosongan dan intersisi akan
menimbulkan penyusutan ketika intersisi menghilang.

Dua faktor penting yang menunjang pembentukan void :


1. Derajat bias kerapatan dislokasi (hasil penumbuhan loop dislokasi) terhadap penarikan intersisi,
yang mengurangi kandungan intersisi dibandingkan kekosongan.
2. Peran penting gas pada nukleasi void, baik gas permukan aktif seperti oksigen, nitrogen, dan
dan gas inert
hidrogen yang seringkali hadir sebagai pengotor residual, dan inert seperti helium
helium yang
yang
terbentuk secara kontinu selama iradiasi.
4. Cacat Bidang

Pada bahan polikristal, zat padat tersusun oleh kristal-kristal kecil yang disebut
butir (grain). Pada setiap butir atom tersusun pada arah tertentu. Pada daerah
antar butir terjadi perbedaan arah keteraturan atom dan ini menimbulkan cacat
pada daerah batas butir, sehingga disebut cacat batas butir.
CONTOH KRISTAL

Kalium Nitrat Tembaga Asam Benzoat


INDEKS MILLER

Dalam sistem tiga dimensi, kisi kristal akan membentuk pasangan


bidang-bidang sejajar dan berjarak sama yang disebut bidang-
bidang kisi. Bidang-bidang kisi ini akan menentukan arah
permukaan dari suatu kristal. Arah suatu bidang dapat dinyatakan
dengan parameter numeriknya. Indeks miller merupakan harga
kebaikan dari parameter numerik yang dinyatakan dengan simbol
(h k l).

Pada gambar, secara umum perpotongan bidang dengan sumbu


dinyatakan dengan 2a, 2b, dan 3c, sehingga parameter
numeriknya adalah 2, 2, 3 dan indeks miller dari bidang tersebut
adalah :
(hkl) = h : k : l = ½ : ½ : 1/3
(hkl) = (1/2 ½ 1/3 ) atau (3 3 2)
AMORF
PENGERTIAN AMORF
Amorf merupakan jenis padatan yang susunan atom atau partikelnya tersusun secara acak dan tidak
teratur. Amorf adalah zat padat yang tidak mempunyai struktur kristal. Gaya antarmolekulnya tidak
sama, dan jarak antar partikelnya tidak sama. Ketika ditutup, padatan amorf memiliki fragmen atau
permukaan melengkung karena bentuk geometris yang tidak rata.

Amorf memilki kelarutan yang lebih tinggi dibanding kristal yang disebabkan karena energi dan
mobilitas molekul amorf lebih tinggi dibanding kristal. Solusi amorf ditandai oleh urutan jangka pendek.

Atom atau ion disusun tanpa bentuk geometris yang pasti. Amorf tertentu mungkin memiliki
susunan yang teratur tetapi hanya meluas untuk beberapa unit Angstrom. Bagian-bagian yang tersusun
rapi dalam amorf ini disebut kristalit. Padatan amorf tidak memiliki titik leleh yang tajam
STRUKTUR AMORF
Struktur amorf menyerupai pola hampir sama
dengan kristal, akan tetapi pola susunan atom-atom, ion-ion atau
molekul-molekul yang dimiliki tidak teratur. Amorf terbentuk karena
proses kristalisai yang terlalu cepat sehingga atom-atom tidak dapat
dengan tepat menempati lokasi kisinya, benda seperti gelas, plastik
dan aspal memiliki struktur yang identik dengan amorf
CONTOH PADATAN AMORF

POLIMER POLIMER
ELASTOMER
TERMOPLASTIK TERMOSTABIL

Adalah pengulangan satu Adalah rantai molekul menunjukkan perilaku


atau lebih molekul yang yang tidak menjadi cair elastis, dan dapat
membentuk rantai saat dipanaskan. Jika berperilaku seperti
molekul. memanas, satu-satunya termoset dan
hal yang terjadi adalah termoplastik, karena
mereka terurai secara ikatan kovalen rantai
kimia. mereka memberi mereka
kemampuan bagi
monomer (rantai
penghubung) untuk
kembali ke posisi semula
ketika mereka tidak lagi
menggunakan gaya.
CONTOH PADATAN AMORF

ES NILON GELAS

Air beku sangat menarik. Adalah polimer yang Adalah padatan amorf
Selain memiliki kepadatan disintesis berdasarkan dengan struktur cairan,
yang lebih rendah dalam poliamida. Sifat mengambil bentuk wadah
keadaan padat, jaringan mekanisnya membuat yang berisi itu.
kristal yang terbentuk penggunaannya sangat
sangat berbeda satu sama bervariasi.
lain
CONTOH PADATAN AMORF

POLIMER YANG
POLYPROPYLENE
DIPERLUAS POLYPROPYLENE
ISOTAKTIK
(BUSA)

Sangat keropos dan Adalah termoplastik yang Jenis polypropylene ini


biasanya memiliki diperoleh dengan memiliki struktur kimia
kepadatan rendah. mempolimerisasikan spasial yang membuatnya
Mereka dibentuk oleh turunan hidrokarbon, lebih amorf, tetapi dengan
dispersi gas dalam polimer propilen (C3H6). sifat mekanik yang sangat
yang mengeras, terlepas baik untuk pembuatan
dari apakah itu termoset komponen.
atau termoplastik.
CONTOH AMORF

Serat kaca Teflon Chelophane


Diagram Transformasi Fasa Dari Amorf Ke
Kristal
1. Kristalisasi Polimorfi, yaitu pembentukan kristal dari fasa
amorf dengan komposisi kimia yang sama dan nilai energi
bebas yang minimum. Sebagaimana ditunjukkan garis
nomor 1 pada gambar (amorf → α atau amorf → β) 2.
2. Kristalisasi Primer, yaitu pembentukan kristal dari fasa
amorf menjadi kristal dengan sisa fasa amorf,
sebagaimana ditunjukkan garis nomor 2 pada gambar
(amorf → α + amorf atau amorf → β + amorf) 3.
3. Kristalisasi Eutektik, yaitu pembentukan kristal dari fasa
amorf menjadi kristal dengan komposisi berbeda,
• Diagram hipotektik transformasi fasa dari
sebagaimana ditunjukkan garis nomor 3 pada gambar amorf menuju fasa kristal (Koester, 1993)
(amorf → α + β)
PERBEDAAN ANTARA AMORF DAN
KRISTAL PADAT

AMORF KRISTAL
● Struktur yang tidak teratur ● Struktur yang teratur
● Titik leleh yang tidak tinggi ● Titik lebur yang tinggi
● Tidak emiliki karakteristik panas fusi, ● Memiliki panas fusi yang pasti, sehingga
dianggap sebagai padatan sejati
sehingga dianggap sebagai cairan super ● Bersifat anisotropik dan, karenanya, sifat
cooled atau pseudo-padatan fisiknya berbeda dalam arah yang berbeda
● Bersifat isotropik karena memiliki sifat fisik ● Memiliki ikatan kovalen, ikatan ion, ikatan
yang sama di semua arah Van der Waal dan ikatan logam
● Memiliki jaringan ikatan kovalen
PERBEDAAN ANTARA AMORF DAN KRISTAL PADAT

Berdasarkan titik leleh Berdasarkan sifat fisik


Berdasarkan unit berulang
Padatan kristalin memilki titik leleh Padatan kristal bersifat anisotropik,yaitu
Dalam kristal terdapat unit
yang tajam.Sedangkan amorf tidak sifat yang berbeda dalam arah yang
berulang,yang membentuk
memilki titik leleh yang jelas,tetapi berbeda.Sedangkan amorf bersifat
seluruh struktur,tetapi untuk
karena bentuknya yang tidak isotropik,yaitu sifatnya sama untuk
padatan amorf unit berulang
teratur,mereka meleleh pada suhu semua arah.
tidak dapat ditemukan.
yang berbeda
MANFAAT KRISTAL DAN AMORF
Pemilihan bahan baku obat :
- Biovavaibilitas
Polimorf: stabilitas fisik yang lama (khloramfenikol palmitat 𝛃)
Anhidrat: kelarutan lebih besar (ampicillin)
Solvat : lebih cepat larut (flourokortison asetat)
Amorf : leju disolusi meningkat (novobiosin)
Kristal stabil : bentuk amorf tidak stabil (penicillin g)
- Tabletasi
Daya alir : bentuk kristal ⟶ habit setosal
Kompresibelitas : kubus, amorf
Eksipen : direk kompresi
- Stabilitas
Kondisi unit dan proses penyimpanan
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
- Bentuk amorf, akan lebih cepat saat proses absorbs berlangsung.
- Kelarutan amorf lebih tinggi dari kritas, disebabkan oleh senergi dan
mobilitas molekul pada amorf lebih tinggi disbanding kristal.
- Padatan amorf tidak stabil karena memiliki energi dan mobilitas yang
tinggi, sehingga mudah Kembali pada bentuk kristal.
- Pada bentuk kristal, yang memiliki kelarutuan paling tinggi yaitu
kristal dalam bentuk polimorf khususnya olimorf metastabil.
- Kristal dalam bentuk polimorf menimbulkan perbedaan dalam sifat
fisiokimia.
- Krsital dalam bentuk polimorf yang tidak diinginkan dapat berubah
menjadi racun.
TERIMAKASIH
WASSALAMUALAIKUM

Anda mungkin juga menyukai