Ardila Eka Nanda Xii RPL 3 - Bahasa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 18

Bahasa

Indonesia
Menganalisis Isi dan Kebahasaan Novel
Menganalisis Kebahasaan Artikel/Buku Ilmiah
Menganalisis Sistematika dan Kebahasaan Kritik dan Esai

Ardila Eka Nanda | XII RPL 3


01
Menganalisis Isi
dan Kebahasaan
Novel
Unsur Intrinsik Novel

Tema Latar
Tema adalah suatu inti Latar atau setting
atau pokok pikiran Tokoh Alur adalah suatu ilustrasi
yang mendasari Tokoh adalah suatu Sudut Alur atau plot adalah atau gambaran yang
keseluruhan cerita pelaku yang bermain suatu rangkaian mengandung unsur
dalam novel. dalam cerita. Tokoh Pandang peristiwa atau jalan penempatan di dalam
Contohnya, tema dalam novel adalah Sudut pandang atau cerita yang disusun suatu cerita novel.
tentang keagamaan, kumpulan orang-orang point of view adalah berdasarkan kumpulan Latar tersebut dibagi
pendidikan, maupun yang ditampilkan dalam suatu pandangan kejadian yang ada di menjadi beberapa
sosial media. setiap babak atau penulis tentang siapa novel tersebut. bagian seperti latar
jalannya cerita dari awal yang bercerita. tempat, latar waktu,
hingga akhir. dan latar suasana.
Kebahasaan dalam novel meliputi Majas,
Majas adalah Gaya Bahasa dalam bentuk
tulisan maupun lisan yang dipakai dalam
suatu karangan yang bertujuan untuk
mewakili perasaan dan pikiran si
pengarang. Adapun Majas-majas ini
terdiri dari Majas Perbandingan, Majas
Pertentangan, Majas Sindiran, dan Majas
Penegasan.
Majas Perbandingan

Majas Majas Majas


Metafora Hiperbola Personifikasi
majas yang Suatu gaya Majas yang melukiskan
membandingkan dua hal bahasa yang suatu benda dengan
secara langsung, tetapi bersifat melebih- memberikan sifat-sifat
dalam bentuk yang singkat lebihkan. manusia kepada benda,
atau merupakan gabungan sehingga benda mati
dua hal yang berbeda yang seolah-olah hidup.
dapat membentuk suatu
pengertian baru.
Majas Sindiran

Majas Majas Sarkasme


Ironi Sinisme
Gaya bahasa yang Majas yang majas sindiran yang
bersifat menyindir menyatakan paling kasar. Majas
dengan halus. sindiran secara inibiasanya diucapkan
langsung. oleh orang yang sedang
marah.
Majas Penegasan

Majas Majas Majas


Tautologi Repetisi Retoris
Majas yang melukiskan Majas perulangan Majas yang berupa
sesuatu dengan kata – kata kalimat tanya yang
mempergunakan kata – sebagai jawabanya sudah
kata yang sama artinya penegasan. diketahui.
(bersinonim) untuk
mempertegas arti.
02
Menganalisis
Kebahasaan
Artikel/Buku Ilmiah
Kebahasaan Artikel/
Karya Ilmiah
Unsur kebahasaan dalam
artikel dan buku ilmiah memiliki
persamaan karena penyajian
isinya berdasarkan fakta didukung melalui
opini, bukan
imajinasi. 
Struktur
Tesis
Pendapat dan opini umum yang meliputi
pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan
penulis secara umum mengenai topik yang
akan dibahas.

Rangkaian argumen
Berupa sejumlah pendapat, opini, atau argumen
penulis sebagai penjelasan atas tesis yang telah
dikemukakan. Bagian ini juga biasanya
diperkuat oleh fakta dan data yang digunakan
untuk memvalidasi argumen .

Penegasan ulang
Merupakan perumusan kembali secara
ringkas mengenai tesis dan fakta yang telah
disampaikan. Bagian ini juga dapat memuat
rekomendasi berupa solusi konkret dari
penulis.
Unsur Kebahasaan 

Kosakata
Kosakata yang Konjungsi
dimaksud adalah
Adverbia perbendaharaan kata. kata atau ungkapan yang
menghubungkan dua satuan
Merupakan satuan bahasa yang sederajat, yaitu
bahasa yang dapat kata dengan kata, frasa
mengekspresikan sikap dengan frasa, klausa dengan
eksposisi. klausa, serta kalimat dengan
kalimat.
Kaidah Kebahasaan

1 2 3
Menggunakan kata-kata Menggunakan kata Banyak menggunakan
denotatif, yakni kata yang peristilahan atau kata konjungsi yang
bermakna sebenarnya. teknis yang berkenaan menunjukkan hubungan
dengan topik pembahasan. argumentasi atau
kausalitas.

4 5 6
Dapat pula menggunakan Menggunakan kata-kata Menggunakan kata-kata
konjungsi yang kerja mental (mental persuasif, seperti:
menyatakan hubungan verba). sebaiknya, hendaklah,
keterangan waktu atau sebaiknya, harus, perlu.
kronologis.
03
Menganalisis Sistematika
dan Kebahasaan Kritik
dan Esai
sistematika kritik
Interpretasi
membaca dan menafsirkan makna yang
didapat setelah membaca atau menelaah hal
yang akan dikritik. Menafsirkan makna juga
dapat dilihat berdasarkan unsur-unsur yang
membangunnya.

Analisis
menelaah mana saja yang menjadi kelemahan
dan kelebihannya. Analisis harus dilakukan
berdasarkan data yang terdapat objek atau
subjek yang dikritik, dengan metode dan teori
yang berkaitan.
Kaidah Kebahasaan Kritik

1 2 3
Menekankan pada detail Penggunaan kalimat Bahasa baku sesuai kaidah
sehingga memakai kalimat konteks membutuhkan bahasa Indonesia dan Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD).
kompleks. Terdiri dari anak konjungsi atau kata
Dalam beberapa kritik
kalimat dan induk kalimat. penghubung. akademik, penulisan kritik
menyerupai karya ilmiah.

4 5
Gaya bahasanya Dilengkapi dengan rujukan
menekankan pada atau referensi.
argumentasi dan eksposisi.
sistematika esai

Pendahuluan Tubuh Esai Kesimpulan


Berisi latar belakang, Narasi gagasan yang sebutkan ulang topik yang
informasi, atau hendak disampaikan. ingin disampaikan dengan
identifikasi dari Narasi tersebut dapat ringkas dilengkapi dengan
subyek atau obyek disampaikan melalui sub hasil observasi, penilaian,
yang akan dibahas. topik atau penjelasan. atau sudut pandang
penulis.
Kaidah Kebahasaan Essai
Pengungkapan ide
Menggunakan kalimat atau gagasan
yang efektif dengan disampaikan secara
susunan SPOK (Subjek, runtun dan logis.
Predikat, Obyek, dan Pola pikir penulis esai
Keterangan) yang jelas. dapat ditengarai dari
logis tidaknya sebuah
Bahasa baku sesuai tulisan.
kaidah bahasa Indonesia
dan Ejaan Yang Menghindari kalimat
Disempurnakan (EYD). panjang bertele-tele.
Tujuannya agar esai Gunakan kalimat
dapat dibaca dan pendek dengan
dipahami banyak orang. pemakaian kata
seperlunya.
Thank You
Ardila Eka Nanda | XII RPL 3

Anda mungkin juga menyukai