Askep Ards
Askep Ards
Askep Ards
Hyperventilasi
Klien mengeluh sulit bernapas, retraksi dan sianosis
Pada Auskultasi mungkin terdapat suara napas
tambahan
Cedera paru
(langsung/tdk langsung
Antibiotil
Agen
profilaksis
Antiinflamasi
Mengeluarkan substansi mediator vasoaktif
(serotonin, histamin,bradikin)
•Batuk
•Asidosis respiratori
•Crackles Permebilitas membran alveolar meningkat
•Takipnea
•Hipoksemia Kerusakan epitel alveolar
•Dispnea (Pneumosit Tipe II)
•Sputum kental Hemoptisis
Alveolar Kolaps
Penurunan compliance paru
Atelektasis
Hipoksemia
PENATA LAKSANAAN MEDIS
Tujuan Terapi :
Support pernapasan
Mengobati penyebab jika mungkin
Mencegah komplikasi.
TERAPI :
1. Intubasi untuk pemasangan ETT
2. Pemasangan Ventilator mekanik (Positive end expiratory
pressure) untuk mempertahankan keadekuatan level O2 darah.
3. Sedasi untuk mengurangi kecemasan dan kelelahan akibat
pemasangan ventilator
4. Pengobatan tergantung klien dan proses penyakitnya :
a. Tingkatkan oksigenisasi yang adekuat ke jaringan vital, tetapi
tekankanlah resiko kerusakan iatrogenic pada paru-paru.
b. Pemeriksaan ulang yang sering mengenal kebutuhan akan PEEP,
tingkat kebutuhan ventilatorterakhir, FiO2 adlah penting
c. Jagalah pasien dengan observasi ketat di sepanjang waktu dan pantau
dengan cermat adanya perkembangan yang merugikan.
d. Ingatlah kegagalan oksigenasi seringkali merupakan penyakit
multisistem. Pembatasan cairan yang berat dapat menurunkan cairan
paru – paru dan meningkatkan pertukaran oksigen tetapi secara
bersama – sama mengganggu perfusi keginjal dan usus. (Cherniack,
1997)
DATA DASAR PENGKAJIAN
SIRKULASI
Chest X-Ray
ABGs/Analisa gas darah
Pulmonary Function Test
Shunt Measurement (Qs/Qt)
Alveolar-Arterial Gradient (A-a gradient)
Lactic Acid Level
PRIORITAS KEPERAWATAN