Anda di halaman 1dari 24

RAGAM BAHASA

INDONESIA

Nopita Desiana

Pertemuan ke-2-3
BAHASA MENURUT LEVI-
STRAUSS

Yang dikutip oleh Ahimsa Putra


(2001:25): bahwa bahasa dapat
merupakan peletak fondasi bagi
terbentuknya berbagai macam struktur
yg lebih kompleks yg sesuai atau sejajar
dengan aspek-aspek atau unsur-unsur
kebudayaan lain.
 LATAR BELAKANG MUNCULNYA
RAGAM BAHASA?

Bahasa sebagai alat komunikasi


antaranggota masyarakat yang digunakan
dalam berbagai lingkungan, tingkatan,
dan kepentingan yg beraneka ragam
melalui medium bahasa lisan atau
tulisan.
AKIBATNYA!
 Muncul varian-varian bahasa, yaitu: varian
menurut pemakai yg disebut dialek dan
varian menurut pemakaian yg disebut
ragam bahasa. Berbagai ragam bahasa
misalnya ragam bahasa sastra, ragam
bahasa berita, ragam bahasa resmi, ragam
bahasa santai, dan ragam bahasa ilmiah.
VARIASI BAHASA BERDASARKAN
PEMAKAI
 dialek regional, yaitu variasi bahasa yg dipakai di
daerah tertentu;
 dialek sosial, yaitu dialek yg dipakai oleh kelompok
sosial tertentu(bahasa alay/prokem/slang/gaul, bahasa
pejabat pemerintahan, bahasa buruh dll.)
 dialek temporal, yaitu dialek pada kurun waktu tertentu;
 idiolek, yaitu keseluruhan ciri-ciri bahasa seseorang
atau merupakan ciri-ciri khas pribadi dalam lafal, tata
bahasa, atau pilihan dan kekayaan kata.
 ADA BEBERAPA AHLI YG
MENGEMUKAKAN TENTANG RAGAM
BAHASA
A. Harimukti Kridalaksana
Ragam bahasa berdasarkan variasi
pemakaiannya(dari topik, hubungan pelaku,
dan medium pembicaraan) timbul karena
situasi dan fungsi yg memungkinkan adanya
variasi tersebut.
LANJUTAN
B. Minto Rahayu
mengemukakan bahwa ragam bahasa muncul
dimungkinkan adanya ragam wilayah
pemakaian dan bermacam-macam penutur.
C. Yakub dkk.
ragam bahasa muncul karena adanya topik
pembicaraan mengacu pada pemakaian bahasa
dlm bidang tertentu, seperti jurnalistik,
kesusastraan, dan pemerintahan.
JADI RAGAM BAHASA:
 adalah variasi bahasa menurut
pemakaiannya, yg berbeda-beda menurut
topik yg dibicarakan, hubungan pembicara,
kawan bicara, orang yg dibicarakan, serta
menurut medium pembicara (Bachman,
1990).
LANJUTAN
 menurut Sugono (dlm Fonoza, 2002:3)
yg mengatakan bahwa keragaman bahasa
bergantung pada cara berkomunikasi, cara
pandang penutur terhadap mitra tutur, dan
topik yg dibicarakan atau dituliskan.
RAGAM-RAGAM BAHASA

Berdasarkan Waktu ●
Ragam Bahasa Indonesia Lama
Penggunaan ●
Ragam Bahasa Indonesia Baru


Ragam Bahasa Lisan
Berdasarkan Media ●
Ragam Bahasa Tulis


Ragam Bahasa Resmi

Ragam Bahasa Tidak Resmi
Berdasarkan Situasi ●
Ragam Bahasa Akrab

Ragam Bahasa Konsultasi
LANJUTAN

Berdasarkan Bidang

Ragam Bahasa Ilmiah

Ragam Bahasa Sastra
atau Tema yg sedang ●
Ragam Bahasa Iklan
Dikomunikasikan ●
Ragam Bahasa Bidang-bidang Tertentu


Pengucapan bahasa Indonesia dengan ciri
Ragam bahasa
khas dialek/logat asal/daerah. Misalnya
Indonesia Berdialek ‘mah’, ‘atuh’, rek’.

Ragam bahasa ●
Bahasa yg baik adalah bahasa yg mempunyai nilai
rasa yg tepat dan sesuai dg situasai pemakaiannya.
Indonesia yg Baik ●
Bahasa yg benar adalah bahasa yg menerapkan
dan Benar kaidah dg konsisten
CIRI-CIRI RAGAM BAHASA
 Ciri-ciri ragam bahasa lisan:
1. memerlukan kehadiran orang lain;
2. unsur gramatikal tidak dinyatakan
secara lengkap;
3.Terikat ruang dan waktu;
4.Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya
suara/intonasi.
CIRI-CIRI RAGAM BAHASA TULIS:

1.Tidak memerlukan kehadiran orang lain;


2. Unsur gramatikal dinyatakan secara
lengkap;
3. Tidak terikat ruang dan waktu;
4. Dipengaruhi oleh tanda baca atau
ejaan.
CIRI-CIRI RAGAM BAHASA RESMI:
1.Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan
konsisten;
2. Menggunakan imbuhan secara lengkap;
3. Menggunakan kata ganti resmi;
4. Menggunakan kata baku;
5. menggunakan EYD;
6. Menghindari unsur kedaerahan.
CIRI BAHASA RAGAM ILMIAH:
1. Bahasa Indonesia ragam baku(ciri umum);
2. Penggunaan kalimat efektif;
3. Menghindari bentuk bahasa yg bermakna
ganda/ambigu;
4. Penggunaan kata atau istilah yg bermakna lugas dan
menghindari pemakaian kata dan istilah yg bermakna
kias(denotatif);
5. Menghindari penonjolan persona dg tujuan menjaga
objektivitas isi tulisan;
6. Adanya keselarasan dan keruntutan proposisi dan
antaralenia(kohesi dan koherensi).
CIRI-CIRI KHUSUS BAHASA RAGAM ILMIAH:
A. CENDEKIA
adalah bahasa yg digunakan dalam penulisan karya
ilmiah mampu mengungkapkan hasil berpikir logis
secara tepat, yg diwujudkan dalam penyusunan atau
pengorganisasian bahasa secara sistematis.
Contoh:
1). Kemajuan informasi pada era globalisasi ini
dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai moral
bangsa Indonesia terutama pengaruh budaya barat yg
masuk ke Negara Indonesia yg dimungkinkan tidak
sesuai dg nilai-nilai budaya dan moral bangsa Indonesia.
LANJUTAN
 Bandingkan
 Pergeseran nilai-nilai budaya bangsa terjadi karena
masuknya pengaruh budaya barat ke Indonesia.

B. LUGAS DAN LOGIS


Contoh:
1)Kalau pada zaman Sunan Kalijaga dalam kesenian wayang
termasuk ceritanya digunakan sebagai media penyebaran
agama. Maka di masa sekarang lebih tepat apabila
penanaman budi pekerti dalam cerita wayang melalui
pengajaran apresiasi .
LANJUTAN
Bandingkan
Pada zaman Sunan Kalijaga, kesenian wayang,
termasuk ceritanya, digunakan sebgai media
penyebaran agama; sekarang, kesenian wayang
digunakan seebagai media penanaman budi pekerti
melalui apresiasi.

2) Saat terjadi kekacauan di pasar, pencuri berhasil


ditangkap sama polisi.
Bandingkan
Saat terjadi kekacauan di pasar, polisi berhasil
menangkap pencuri.
C. JELAS
 -Jelas struktur kalimat dan maknanya.
 Contoh:

1) Untuk mengetahui apakah baik dan buruknya pribadi


seseorang dari tingkah dan lakunya dalam sehari-
hari.
Bandingkan
baik buruknya pribadi seseorang dapat dilihat dari
tingkahnya sehari-hari.

2) Perkara diajukan ke meja hijau berjumlah lima puluh


satu. Sedangkan perkara disidangkan berjumlah dua
puluh satu.
BANDINGKAN
Perkara yg diajukan ke meja hijau berjumlah 51
buah, sedangkan perkara yg telah disidangkan
berjumlah 21 buah.

D. PADAT DAN RINGKAS


- Padat maksunya Gagasan /pola pikir yang
diungkapkan tidak tercampur unsur-unsur lain yang
tidak ada hubungannya/tidak diperlukan, dan
ringkas maksudnya singkat/tidak berlebihan.
Contoh:
1) Pendidikan agama di sekolah dasar bagaimanapun
tidak akan terlaksana dg baik tanpa adanya dukungan
yg baik pula dari orang tua murid dalam keluarga.
BANDINGKAN
 Pendidikan agama di SD tidak akan terlaksana dg baik
tanpa dukungan orang tua.

E. FORMAL DAN OBJEKTIF


Contoh:
1) Menurut Moeliono mengatakan bahwa bahasa ilmiah
itu lugas, eksak, dan menghindari kesamaran dan
ketaksaan dalam pengungkapan. (1989)
Bandingkan
Menurut Moeliono (1989), bahasa ilmiah itu lugas,
eksak, dan menghindari kesamaran dan ketaksaan
dalam pengungkapan.
ATAU
Moeliono (1989) mengatakan bahwa bahasa ilmiah itu
lugas, eksak, dan menghindari kesamaran dan ketaksaan
dalam pengungkapan.

F. GAGASAN SEBAGAI PANGKAL TOLAK


- maksudnya bahasa harus berorientasi pada
gagasan/pola pikir, bukan pada penulis atau objektif.
Contoh:
1) Kita semua tahu bahwa pendidikan itu di lingkungan
keluarga sangat penting dalam menanamkan moral
Pancasila.
Bandingkan
Perlu diketahui bahwa pendidikan di lingkungan keluarga
sangat penting dalam penanaman moral Pancasila.
G. PENGGUNAAN ISTILAH TEKNIS

Contoh:
1) Hazard Analysis Critical Point/HACCP adalah sistem
penjaminan mutu dan keamanan pangan yg sangat
dianjurkan oleh bada keamanan pangan internasional
Codex Alimentarius Commision untuk diterapkan di
industri pangan.
Bandingkan
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
adalah sistem penjamin mutu dan keamanan pangan
yang sangat dianjurkan oleh badan keamanan pangan
internasional Codex Alimentarius Commission (CAC)
untuk diterapkan di industri pangan.
H. KONSISTEN
Contoh:
1) Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak
penting bagi muslim Bosnia. Untuk mereka yang
penting adalah pencabutan embargo senjata.
Bandingkan
perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak
penting bagi muslim Bosnia. Bagi mereka yang
penting adalah pencabutan embargo senjata.

Anda mungkin juga menyukai