RESUSCITATION IN
INTENSIVE CARE
UNIT PATIENTS WITH
CORONAVIRUS
DISEASE 2019
Marsya Yulinesia Loppies (2012-83-003)
Pembimbing:
dr. Ony W. Angkejaya, Sp. An, M.Kes
dr. Fahmi Maruapey, Sp. An
dr. Lukman H. Semarang, Sp. An
Abstrak
01
RJP pada pasien dengan sindrom perapasan akut COVID-
19 merupakan tantangan aerosolisasi virus dan
penularan penyakit
02
Memodifikasi prosedur RJP yang ada, membatasi durasi
RJP, atau mempertimbangkan untuk menghindari RJP
sama sekali
03 Penulis menyarankan
• Meminimalkan jumlah personel menghemat
penggunaan APD
• Penempatan preempative pada jalur vena sentral
pasien yang beresiko tinggi dengan ekstensi tubing
intravena yang memungkinkan pemberian obat dari luar
kamar pasien
• Penggunaan kompresi mekanis
• ECMO
• Alat telekonfrensi
A B C D E
Pandemi COVID-19 Sifat pandemi cepat Prosedur resusitasi Pedoman American Hingga Mei 2020
memenuhi sistem RS menyebar jantung paru (RJP) Heart Association tidak ada prosedur
dan menempatkan kekurangan APD aerosolisasi virus (AHA) resusitasi yang
tuntutan bagi petugas kesehatan di penularan virus. merekomendasi: dipublkasi
penyedia layanan Spanyol dan Italian • Tujuan perawatan
kesehatan di dunia (+) Penelitian di tahun saat di RS Penulis mengusulkan
2002-2003 • Penggunaan APD model RJP
COVID-19 menyebar intubasi • Minimal personel menggunakan
lewat jarak dekat, menimbulkan • Penggunaan kompresi mekanis
droplet dan aerosol pembentukan aerosol kompresi mekanis
• Pada pasien
Penelitian lain Intubasi
mendapati pertahankan
peningkatan resiko ventilasi mekanis
sindrom pernapasan dan High Efficiency
akut berat karena Particulate Air
Persiapan
untuk
Serangan
Jantung
Diskusi antara dokter dan pasien
pilihan terapi yang tersedia, termasuk intubasi, RJP, ECMO dan diskusi tentang arah lanjutan
menyamakan rencana perawatan dengan tujuan kesehatan pasien menghindari prosedur medis yang
sia-sia
Memulai RJP
Pada pasien yang tidak diintubasi atau yang tidak
memiliki akses vascular, 3 hingga 4 anggota tim
mamasuki ruangan uantuk melakukan upaya
resusitasi
1 dokter dengan keahlian dalam manajemen
jalan napas dan penempatan jalur invasif
(proseduralis)
Perawat utama
Perawat pendamping
Terakhir, tirai transparan atau penghalang lain dapat digunakan diatas kepada dan leher
pasien, termasuk ETT dan pipa proksimal, untuk mencegah kontaminasi jika terjadi
pemutusan sirkuit yang tidak disengaja.
Dinamika Prosedur RJP
01 02 03 04
Dekompensasi hemodinamik setelah ROSC dievaluasi Setelah resusitasi selesai, peralatan yang digunakan untuk
perdarahan dan tension pneumothoraks resusitasi harus disterilkan menggunakan tisu pembersih
DNR-do-not-resuscitate
dapat menolak intervensi yang berpotensi
menyelamatkan pasien dengan penyebab henti jantung
paru yang dapat diperbaiki, seperti aritmia
Prinsip Utilitas
penundaan RJP sampai petugas layanan kesehatan
menggunakan APD yang sesuai, menghentikan RJP selama
intubasi, dan meminimalkan jumlah petugas layanan kesehatan di
ruangan tersebut
Ringkasan
RJP pada pasien COVID-19 menghadirkan tantangan unik pada sistem perawatan kesehatan karena
memerlukan persiapan dan perencanaan yang eksteksif serta memanfaatkan sumber daya yang tersedia dan
personel terlatih
• Semua penyedia layanan kesehatan harus menggunakan APD yang sesuai sebelum melakukan
RJP, meskipun hal itu membuat perawatan tertunda.
• Komunikasi yang andal sangat penting ketika RJP dikoordinasikan dari luar ruangan pasien
• Modalitas Telehealth kombinasi transmisi suara dan video, telah digunakan di seluruh dunia
selama pandemi COVID-19 untuk memaksimalkan komunikasi sekaligus meminimalkan paparan
infeksi.
• Rekomendasi lain untuk resusitasi pasien COVID-19 termasuk penggunaan laringoskopi video,
sistem kompresi mekanis, dan pengembangan aliran kerja yang memungkinkan pengiriman obat
dari luar kamar pasien
• Kelompok penulis mengidentifikasi masalah potensial yang terdaftar dalam tabel 1.
• RJP mungkin dihentikan bila dianggap sia-sia
• Mengurangi pajanan mengurangi jumlah personel selama RJP
Thank
God Bless You You