Pembimbing:
dr. Ony W. Angkejaya, Sp. An, M.Kes
dr. Fahmi Maruapey, Sp. An
dr. Lukman H. Semarang, Sp. An
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu Anestesi merupakan cabang ilmu kedokteran yang
mempelajari tatalaksana untuk me”matikan” rasa, baik
01 rasa nyeri, takut, dan tidak nyaman sehingga pasien
merasa nyaman
TRIAS ANESTESI
02 Hipnotik (tidak sadarkan diri), Analgesia (bebas nyeri),
dan relaksasi otot rangka
1930-
1800-an 1846
40 1970
Perbedaan tekanan parsial Semakin besar perbedaan kadar anestetik kseimbangan dalam
dalam A&V jaringan otak semakin lama
Sel subtantia gelatinosa
sangat peka pada
anestetik
Stadium I
Penurunan aktivitas
neuron
Penghambatan neuron
inhibisi dan pelepasan
neurotransmiter eksitasi
Derivat halogen
Trikhloroetilen
hidrokarbon.
Khloroform
Metoksifluran
Derivat eter
Enfluran
Nitrous oksida
(N2O)
Berupa gas. Isofluran
Siklopropan
A. N2O (NITROGEN OKSIDA)
• N2O adalah anestesi lemah dan diberikan dengan konsentrasi besar (lebih dari
65%) agar efektif. Paling sedikit 20% atau 30% oksigen harus diberikan sebagai
campuran.
• N2O tidak dapat menghasilkan anestesia yang adekuat kecuali dikombinasikan
dengan zat anestesi yang lain.
• Karakteristik yang membuat N2O selalu digunakan karena:
• koefisien partisi darah / gas yang rendah
• efek anagesi pada konsentrasi subanestetik
• kecilnya efek kardiovaskuler yang bermakna klinis,
• oksisitasnya minimal dan
• tidak mengiritasi jalan napas sehingga ditoleransi baik untuk induksi
dengan masker
Organ Efek Farmakologi
SSP • Konsentrasi 25% sedasi ringan
• Konsentrasi 27% analgetik
• Konsentrasi 50% analgesi setara dengan morfin
• Untuk SSO rangsang reseptor alfa saraf simpatis, tapi
tahanan perifer PD tidak berubah
Dosis
• Untuk induksi udara inspirasi 2-3% bersama dengan N2O.
• Untuk pemeliharaan
• pola nafas spontan 1- 2,5%,
• nafas kendali 0,5-1%.
Organ Efek Farmakologi
SSP Dosis tinggi twitching (tonik-klonik)
Tidak dianjurkan pada pasien dengan riw. Epilepsy
• Isofluran adalah obat anestesi isomer dari enfluran, merupakan cairan tidak
berwarna dan berbau tajam
• menimbulkan iritasi jalan nafas jika dipakai dengan konsentrasi tinggi
menggunakan sungkup muka sehingga pada saat induksi inhalasi sering
menimbulkan batuk dan tahanan nafas.
• Tidak mudah terbakar, tidak terpengaruh cahaya dan proses induksi dan
pemulihannya relatif cepat
Dosis
• Induksi 2-3% bersama-sama dengan N2O.
• Pemeliharaan dengan pola nafas spontan 1-2,5%, sedangkan untuk nafas
kendali 0,5-1%.
Organ Efek Farmakologi
SSP • Tidak menimbulkan kelainan EEG seperti enfluran
• Pada dosis anestesi tidak menimbulkan vasodilatasi dan
perubahan sirkulasi serebrum, serta mekanisme autoregulasi
aliran darah otak tetap stabil
• Penurunan konsumsi O2 otak
• Pilihan untuk anestesi pada kraniotomi
CV • Efek depresi otot jantund dan PD lebih ringan
• TD dan DN relatif stabil selama anestesi
• Pilihan anestesi bagi pasien kelainan CV
Respirasi • Depresi pernafasan sebanding dosis yang diberi
Otot Menurunkan tonus otot rangka melalui mekanisme depresi pusat
motorik pada serebrum berpotensi dengan pelumpuh otot non
depolarisasi
Ginjal Menurunkan aliran darah ginjal & penurunan laju filtrasi glomerulus
produksi urin kurang
E. Desfluran
• Sevofluran dikemas dalam bentuk cairan, tidak berwarna, tidak eksplosif, tidak
berbau, stabil di tempat biasa (tidak perlu tempat gelap), dan tidak terlihat
adanya degradasi sevofluran dengan asam kuat atau panas.
• Obat ini tidak bersifat iritatif terhadap jalan nafas sehingga baik untuk induksi
inhalasi
Dosis
• Induksi, 3,0-5,0% bersama-sama dengan N2O.
• Pemeliharaan dengan pola nafas spontan 2,0-3,0%, sedangkan untuk nafas
kendali 0,5-1%.
Organ Efek Farmakologi
SSP • Hampir sama dengan isofluran
• Aliran darah otak sedikit meningkat peningkatan TIK
CV • Stabil dan tidak menimbulkan aritmia
• Tekanan vascular dan curah jantung sedikit menurun TD
sedikit turun
Respirasi • menimbulkan depresi pernapasan yang derajatnya
sebanding dengan dosis yang diberikan volume tidal
akan menurun, tapi frekuensi nafas sedikit meningkat.
• menyebabkan relaksasi otot polos bronkus, tetapi tidak
sebaik halotan
Otot Efeknya lebih lama dibanding isofluran
Hepar & Menurunkan aliran darah hepar
Ginjal Menurunkan aliran darah ke ginjal
Perbedaan Anestetik Inhalasi
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Anestesia inhalasi yang sempurna adalah yang (a) masa induksi dan
masa pemulihannya singkat dan nyaman, (b) peralihan stadium
anestesinya terjadi cepat, (c) relaksasi ototnya sempurna,
(d) berlangsung cukup aman, dan (e) tidak menimbulkan efek toksik
atau efek samping yang berat dalam dosis anestetik yang lazim