Anda di halaman 1dari 51

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

(PUSKESMAS)
PERMENKES NO.75 TAHUN 2014

dr,. Bambang Hariyana, MKes


SISTEM PELAYANAN KESEHATAN YANG
DIHARAPKAN
Yankes
Tersier

SKN 2012 PERPRES


Yankes
Sistem 72 TAHUN 2012
Sekunder
Rujukan dan
Rujuk Balik

Yankes Primer

Masyarakat

UKM UKP
Upaya kesehatan
Pelayanan Medik / Upaya Kesehatan perorangan adalah suatu yang CONTINUUM  prom-prev-kur-rehab

PREVENTIVE MEDICINE
YanMedDasar

YanMedSpes
promotif preventif

kuratif rehabilitatif

MEDICINE

- Health - Early
Promotion Detection
& - Prompt - Disability - Rehabilitation
- Specific Limitation
- Health Protection Treatment
Education - Prompt
Referral

Dokter
Keluarga

Ilmu Kedokteran Komunitas Ilmu Kedokteran Klinik


UPAYA
KES

UKM UKP

Swsta/
Pem Pem Swasta
UKBM

•Puskesmas
• Puskesmas •Praktik-2 Nakes, Klinik
Strata-1 • Pos-2 Kesehatan •Apotek, Lab, toko
obat, Optik, dll

•Praktik Nakes Spes Kons


• Dinkes Kab/Kota •RS C & B
Strata-2 •Apotek, Lab, Optik, T Obt
• UPT-2
•Balai-2 Kes, dll

• Dinkes Prov • Praktik Nakes Spes Kons


• RS B & A
Strata-3 • Depkes • Apotek, Lab, Optik, T Obt
• Institut-2 Kes • Pst-2 Unggulan Nas,
MENGAPA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER ?
1. Tulang punggung pelayanan kesehatan
2. Titik Berat Pelayanan Kesehatan Primer adalah Promosi dan
Prevensi yang mendorong meningkatnya peran serta dan
kemandirian masyarakat dalam mengatasi berbagai faktor risiko
kesehatan
3. Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Primer akan mendukung
pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional, dimana akan
mengurangi jumlah pasien yang di rujuk.
4. Mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif
5. Pelaksanana pelayanan kesehatan primer di daerah yang baik akan
mendukung Pembangunan kesehatan Nasional
Pelaksanaan Pelayanan kesehatan primer akan berbeda antar wilayah
karena :
1. Kondisi geografis dan demografis
2. Kemampuan ekonomi daerah dan individu
3. Status kesehatan masyarakat
4. Perhatian pemda pada pembangunan kesehatan di wilayahnya
PERAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

1
1

3
JENIS FASKES TINGKAT PERTAMA

• PUSKESMAS;
• PRAKTIK DOKTER;
• PRAKTIK DOKTER GIGI; DAN
• KLINIK PRATAMA
STRATEGI PENGUATAN
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

1
Peningkatan Akses

2 Peningkatan Mutu

3 Regionalisasi Rujukan
MENGAPA PERMENKES NO. 75 TAHUN 2014 TENTANG
PUSKESMAS MENJADI SANGAT PENTING ?
 Puskesmas merupakan FKTP milik pemerintah yang ada di setiap
kecamatan.
 Puskesmas FKTP istimewa yang menyelenggarakan UKM dan UKP
dan memiliki wilayah kerja.
 Harmonisasi dengan peraturan perundangan yang baru ditetapkan
(Kebijakan Otonomi Daerah, JKN).
 Puskesmas diharapkan:
1. Gate Keeper yang berkualitas di tingkat pelayanan kesehatan
primer
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

Untuk melaksanakan
peran tersebut maka
Puskesmas

HARUS MEMENUHI SYARAT MINIMAL, SEHINGGA PERLU DASAR HUKUM


PENGATURAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS
DEFINISI PUSKESMAS

Fasyankes yang menyelenggarakan upaya


kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya.
TUJUAN PUSKESMAS

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas


bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat;
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu;
c. Hidup dalam lingkungan yang sehat;
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan


Puskesmas mendukung terwujudnya Kecamatan sehat.
TUGAS DAN FUNGSI PUSKESMAS
• Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
TUGAS terwujudnya kecamatan sehat.

• Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat


tingkat pertama di wilayah kerjanya;
• Penyelenggaraan upaya kesehatan perseorangan
FUNGSI tingkat pertama di wilayah kerjanya

Selain menyelenggarakan fungsi diatas, Puskesmas dapat berfungsi


sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan.
PRINSIP
PENYELENGGARAAN

a. PARADIGMA SEHAT
b. PERTANGGUNGJAWABAN WILAYAH
c. KEMANDIRIAN MASYARAKAT
d. PEMERATAAN
e. TEKNOLOGI TEPAT GUNA
f. KETERPADUAN DAN KESINAMBUNGAN
a. Paradigma Sehat
Puskesmas mendorong seluruh stikeholder untuk
berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi
resiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
b. Pertanggungjawaban Wilayah
Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab
terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
c. Kemandirian Masyarakat
Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
PARADIGMA SEHAT :
Mengutamakan promotif -preventif

Sehat (70%) Mengeluh Sakit (30%)

Self care Yankes


(42%) (58%)
KIE, Self care
Promosi Kesehatan
Self care Sarana
Nasional Kesehatan

UKBM( Posyandu, Posyandu


Lansia, Posbindu PTM, Polindes,
Poskesdes, Desa Siaga, SBH, Kualitas
Dokter kecil, dll Yankes

Sumber : Susenas 2010


d. Pemerataan
Pelayanan Kesehatan puskesmas dapat diakses dan terjangkau
oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa
membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan
kepercayaan.
e. Teknologi tepat guna
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan dengan memanfaatkan
teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan,
mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
f. Keterpaduan dan kesinambungan
Puskesmas mengintegrasikan dan mengoordinasikan
penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor
serta melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung dengan
manajemen Puskesmas.
PERAN PUSKESMAS
PERAN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
BERDASARKAN KONSEP WILAYAH

Dinkes
Kab/Kota
FASKES
RUJUKAN Rumah Sakit
Klinik
Utama

Puskesmas
FASKES Klinik
Pratama dr/drg
PRIMER Lab mandiri

Pustu BPS
Apotik Pustu

UKBM
POSYANDU POSBINDU POSKESDE POS MAL POS UKK
S DES
Pembinaan/koord Pencatatan-Pelaporan Rujukan UKM
Jejaring Rujukan UKP

Karena : Puskesmas padat kepentingan, padat karya, padat modal

Maka Kepala Puskesmas harus berpengalaman kerja di Puskesmas dan terlatih


Manajemen Puskesmas
PILAR I:
Reformasi Cakupan Semesta - JKN
UKP
PILAR II:
Reformasi Yankes - PHC
PILAR III:
Reformasi Kebijakan Publik
PILAR IV:
Reformasi Kepemimpinan
UKM

MELIBATKA
PEMERATAAN PENEKANAN MENGGUNAKA MELIBATKAN
N PERAN
UPAYA PADA UPAYA N TEKNOLOGI KERJASAMA
MASYARAKA
KESEHATAN PREVENTIF TEPAT GUNA LS
T

PRINSIP PELAYANAN KESEHATAN PRIMER


MASYARAKAT DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS

70% SEHAT 30% SAKIT

UKM UKP

 Sehat tetap sehat  Sakit menjadi sehat


 Sehat tidak menjadi sakit  Sakit tidak tetap sakit

PENGUATAN UPAYA PROMOTIF


& PREVENTIF

SEHAT ADALAH HARTAKU


YANG HARUS KUJAGA DAN
KUPELIHARA
Upaya Puskesmas
UKM Tingkat Pertama
 UKM Esensial
 UKM Pengembangan
UKP Tingkat Pertama
Untuk melaksanakan UKM dan UKP tingkat pertama, Puskesmas
harus menyelenggarakan:
1. Manajemen (sumber daya, operasional, dan mutu);
2. Pelayanan kefarmasian;
3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan
4. Pelayanan laboratorium.
UPAYA KESEHATAN
PUSKESMAS
• UKM
Adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan
sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.
• UKP
adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI

UKM TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMAS


A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL meliputi:
• Pelayanan Promosi Kesehatan;
• Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
• Pelayanan KIA-KB;
• Pelayanan Gizi; dan
• Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit.

 UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT esensial harus diselenggarakan oleh


setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian SPM kabupaten/kota bidang
kesehatan.

2. B. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN merupakan


upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang
sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan,
disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja
dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas.
Contoh UKM pengembangan :
a. pelayanan kesehatan jiwa
b. pelayanan kesehatan gigi masyarakat
c. pelayanan kesehatan tradisional komplementer
d. pelayanan kesehatan olahraga
e. pelayanan kesehatan indera
f. pelayanan kesehatan lansia
g. pelayanan kesehatan kerja
h. pelayanan kesehatan lainnya
KEWENANGAN PUSKESMAS TERKAIT FUNGSI
PENYELENGGARAAN UKM TINGKAT PERTAMA

• melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan


masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
• melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
• melaksanakan KIE dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;
• menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain terkait;
• melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan UKBM;
• melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
• memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
• Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu,
dan cakupan pelayanan kesehatan; dan
• Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
UKP TINGKAT PERTAMA
DI PUSKESMAS

dilaksanakan dalam bentuk:


 rawat jalan;
 pelayanan gawat darurat;
 pelayanan satu hari (one day care);
 home care; dan atau
 rawat inap berdasarkan pertimbangan
kebutuhan pelayanan kesehatan
KEWENANGAN PUSKESMAS TERKAIT FUNGSI
PENYELENGGARAAN UKP TINGKAT PERTAMA

• menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komperhensif,


berkesinambungan dan bermutu;
• menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif;
• menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat;
• menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
• menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerjasama
inter dan antar profesi;
• melaksanakan rekam medis;
• melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
yankes;
• Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
• mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan FKTP di wilayah kerjanya, dan
• melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan.

26
KONSEP DASAR PENYELENGGARAAN YANKES
DI PUSKESMAS
• STANDAR PELAYANAN MINIMAL
• STANDAR SDM KESEHATAN MINIMAL
• STANDAR ALKES – OBAT MINIMAL
• STANDAR SARPRAS MINIMAL
KATEGORI
PUSKESMAS

KAWASAN KAWASAN KAWASAN


PERKOTAAN PEDESAAN T/ST
9
KATEGORI PUSKESMAS

KARAKTERISTIK KEMAMPUAN
WILAYAH KERJA PENYELENGGARAAN

PUSKESMAS
KAWASAN
NON RAWAT
PERKOTAAN
INAP

KAWASAN PUSKESMAS
PEDESAAN RAWAT INAP

KAWASAN
T/ST

25
Tujuan Pembagian Puskesmas
atas kategori karakteristik wilayah kerja
• Pendekatan pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai
karakteristik pola kehidupan masyarakat setempat.
• Pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat setempat.
• Pelayanan yang diberikan mampu menyelesaikan
permasalahan kesehatan yang biasanya dihadapi pada
kawasan tersebut.
• Kebijakan dan dukungan pemerintah fokus berdasarkan
priority setting.

27
KATEGORI PUSKESMAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK
WILAYAH KERJA

PUSKESMAS PERKOTAAN PUSKESMAS PEDESAAN PUSKESMAS T/ST


Puskesmas yang wilayah Puskesmas yang wilayah Puskesmas yang wilayah
kerjanya meliputi kawasan kerjanya meliputi kawasan kerjanya meliputi kawasan
yang memenuhi paling sedikit yang memenuhi paling dengan karakteristik sbb:
3 dari 4 kriteria kawasan sedikit 3 dari 4 kriteria sbb: • Berada di wilayah yg sulit
perkotaan sbb: • Aktivitas penduduk > 50 % dijangkau atau rawan
• Aktivitas penduduk > 50 % non agraris. bencana, pulau kecil, gugus
agraris (terutama industri, • Memiliki fasilitas a.l: sekolah pulau atau pesisir
perdagangan dan jasa) radius > 2,5 km, pasar dan • Akses transportasi umum
• Memiliki fasilitas perkotaan a.l: perkotaan (radius > 2 km), rutin 1 kali dalam 1 minggu,
sekolah radius 2,5 km, pasar RS (radius > 5 km), tidak waktu tempuh PP dari
radius 2 km, RS radius < 5 km, memiliki fasilitas ibukota Kab. memerlukan ≥
bioskop atau hotel. bioskop/hotel . 6 jam, trasportasi yg ada
• Rumah tangga dengan listrik ≥ • Rumah tangga dengan listrik sewaktu-waktu terhalang
< 90 % iklim/cuaca.
90 %
• Terdapat akses jalan dan • Kesulitan pemenuhan bahan
• Terdapat akses jalan raya dan
transportasi menuju fasilitas pokok dan kondisi keamanan
transportasi menuju fasilitas
tersebut. tsb.

30
PENYELENGGARAAN PUSKESMAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK
WILAYAH KERJA

PUSKESMAS PERKOTAAN PUSKESMAS PEDESAAN PUSKESMAS T/ST

• prioritaskan UKM; • UKM melibatkan • pelayanan UKM dan UKP


• UKM melibatkan partisipasi masyarakat; dengan penambahan
kompetensi nakes;
partisipasi masyarakat; • UKP oleh Pusk dan
• Pelayanan UKM dengan
• UKP oleh Pusk dan fasyankes masy memperhatikan kearifan
fasyankes pem./masy.; • optimalisasi kemamp. lokal / menyesuaikan
• optimalisasi kemamp. Pusk. dan jejaring dengan pola kehidupan
Pusk dan jejaring fasyankes masyarakat;
• optimalisasi kemamp.
fasyankes • pelayanan sesuai pola
Puskesmas dan jejaring
• pelayanan berdasarkan kehidupan masyarakat fasyankes; dan
kebutuhan dan perdesaan. • pelayanan dapat
permasalahan sesuai dilaksanakan dengan pola
pola hidup masyarakat gugus pulau/ cluster
perkotaan. dan/atau pelayanan
kesehatan bergerak untuk
meningkatkan
aksesibilitas.

31
Sumber : Penggabungan Kriteria Kemen PU (Ditjen Cipta Karya & Tata Kota)
dan BPS
AKREDITASI PUSKESMAS
Pasal 39 Permenkes No 75/ 2014 tentang Puskesmas

‒ Utk peningkatan mutu pelayanan Puskesmas


‒ Dilaksanakan berkala minimal 3 tahun sekali.
‒ dilakukan oleh lembaga independen
penyelenggara akreditasi yang bersifat mandiri
dalam proses pelaksanaan, pengambilan
keputusan dan penerbitan sertifikat status
akreditasi.

32
JARINGAN PELAYANAN DAN JEJARING
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

• Jaringan pelayanan terdiri atas


Puskesmas pembantu, Puskesmas
keliling, dan bidan desa.
• Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
terdiri atas klinik, rumah sakit, apotek,
laboratorium, dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya.

33
• Puskesmas pembantu, memberikan pelayanan
kesehatan secara permanen di suatu lokasi dalam
wilayah kerja Puskesmas.
• Puskesmas keliling, memberikan pelayanan kesehatan
yang sifatnya bergerak (mobile), untuk meningkatkan
jangkauan dan mutu pelayanan bagi masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas yang belum terjangkau oleh
pelayanan dalam gedung Puskesmas.
• Bidan desa, merupakan bidan yang ditempatkan dan
bertempat tinggal pada satu desa dalam wilayah kerja
Puskesmas.

34
PENDANAAN

Bersumber dari:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD);
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN);
c. Sumber-sumber lain yang sah dan tidak
mengikat.

35
SISTEM INFORMASI PUSKESMAS

• Merupakan kegiatan wajib Puskesmas, bagian dari SIK


Kabupaten (laporan kegiatan berkala ke DKK)
• Dapat diselenggarakan secara eletronik atau non
elektronik.
• Paling sedikit mencakup:
a. pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan
jaringannya;
b. survei lapangan;
c. laporan lintas sektor terkait; dan
d. laporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya.

36
PERSYARATAN PENDIRIAN PUSKESMAS

• Lokasi
• Bangunan
• Prasarana
• Peralatan
• Ketenagaan
• Kefarmasian
• Laboratorium

21
RUANG PELAYANAN DAN ALKES DI PUSKESMAS NON RAWAT INAP

NO NAMA RUANG ALKES


1. Ruangan pemeriksaan umum Set Pemeriksaan Umum
2. Ruangan tindakan Set Tindakan Medis/ Gawat Darurat
3. Ruangan KIA, KB, & Imunisasi a. Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu
b. Set Pemeriksaan Kesehatan Anak
c. Set Pelayanan KB
d. Set Imunisasi
4. Ruangan kesehatan gigi dan mulut Set Kesehatan Gigi & Mulut
5. Ruangan ASI Set ASI
6. Ruangan Promkes Set Promosi Kesehatan
7. Ruangan Farmasi Set Farmasi
8. Ruangan persalinan a. Set Obstetri dan Ginekologi
b. Set Insersi dan Ekstraksi AKDR
c. Set Resusitasi Bayi
9. Ruangan rawat pasca persalinan Set Perawatan Pasca Persalinan
10. Laboratorium Set Laboratorium
38
11. Ruangan sterilisasi Set Sterilisasi
RUANG PELAYANAN DAN ALKES DI PUSKESMAS RAWAT INAP

NO NAMA RUANG ALKES


1. Ruangan pemeriksaan umum Set Pemeriksaan Umum

2. Ruangan gawat darurat Set Gawat Darurat

3. Ruangan kesehatan anak & imunisasi a. Set Pemeriksaan Kesehatan Anak


b. Set Imunisasi
4. Ruangan kesehatan ibu & KB a. Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu
b. Set Pelayanan KB
5. Ruangan kesehatan gigi dan mulut Set Kesehatan Gigi & Mulut

6. Ruangan ASI Set ASI


7. Ruangan Promkes Set Promosi Kesehatan

8. Ruangan Farmasi Set Farmasi

9. Ruangan persalinan a. Set Obstetri dan Ginekologi


b. Set Insersi dan Ekstraksi AKDR
c. Set Resusitasi Bayi
10. Ruangan rawat pasca persalinan Set Perawatan Pasca Persalinan
11. Ruangan tindakan Set Tindakan Medis

12. Ruangan rawat inap Set Rawat Inap

13. Laboratorium Set Laboratorium

14. Ruangan sterilisasi Set Sterilisasi 39


STANDAR TENAGA MINIMAL PUSKESMAS
No Jenis Tenaga Puskesmas kawasan Puskesmas kawasan Puskesmas kawasan
Perkotaan Pedesaan Terpencil dan
Sangat Terpencil
Non Rawat Rawat Non Rawat Rawat Non Rawat Rawat
Inap Inap Inap Inap Inap Inap
1. Dokter atau dokter 1 2 1 2 1 2
layanan primer
2. Dokter gigi 1 1 1 1 1 1
3. Perawat 5 8 5 8 5 8
4. Bidan 4 7 4 7 4 7
5. Tenaga kesehatan 2 2 1 1 1 1
masyarakat
6. Tenaga kesehatan 1 1 1 1 1 1
lingkungan
7. Ahli teknologi 1 1 1 1 1 1
laboratorium medik
8. Tenaga gizi 1 2 1 2 1 2
9. Tenaga Kefarmasian 1 2 1 1 1 1

10. Tenaga administrasi 3 3 2 2 2 2


11. Pekarya 2 2 1 1 1 1
Jumlah 22 31 19 27 19 27
Keterangan:
Standar ketenagaan sebagaimana tersebut diatas:
a. merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar Puskesmas dapat40
terselenggara dengan baik.
b. belum termasuk tenaga di Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa.
Izin Penyelenggaraan
Puskesmas

• Diberikan oleh Pemerintah Daerah


Kabupaten/Kota.
• Berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
dan dapat diperpanjang selama memenuhi
persyaratan.

28
Alur Izin Penyelenggaraan Puskesmas
KETERANGAN:
1. Kadinkes Kab/Kota mengajukan permohonan
tertulis dengan melampirkan dokumen:
a. FC sertifikat tanah
Kadinkes Bupati/Walikota, b. FC IMB
Kab/Kota 1 melalui BPPT c. Dokumen pengelolaan lingkungan
d. SK Bupati/Walikota terkait kategori
Puskesmas
e. Studi kelayakan, untuk Puskesmas yang
baru akan dibangun.
2 Lengka
3 p
f. Profil Puskesmas
g. Syarat lain sesuai Perda
2. Jika berkas permohonan lengkap, BPPT:
Tidak a. Menerbitkan bukti penerimaan berkas
Lengka Penilaian permohonan telah lengkap, paling lama 6
p Dokumen & hari kerja sejak permohonan diterima.
Peninjauan b. Melaksanakan penilaian dokumen dan
Lapangan peninjauan lapangan.
3. Jika berkas permohonan belum lengkap,
BPPT memberi informasi kepada Kadinkes
Kab/Kota, paling lama 6 hari kerja sejak
4 permohonan diterima. Pemohon harus
Izin Penolaka mengajukan permohonan ulang kepada
Diterbitka pemberi izin.
n Izin 4. Berdasarkan hasil penilaian dokumen dan
n peninjauan lapangan, BPPT menetapkan
untuk memberikan atau menolak
18
permohonan izin paling lama 14 hari kerja
setelah bukti penerimaan berkas diterbitkan
Registrasi Puskesmas

• Setiap Puskesmas yang telah memiliki izin wajib melakukan registrasi.

• Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh kepala

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kepada Menteri setelah memperoleh

rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi.

• Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan dalam jangka

waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah izin Puskesmas ditetapkan.

30
Alur Registrasi Puskesmas KETERANGAN:
1. Kadinkes Kab/Kota mengajukan surat
permohonan rekomendasi registrasi
Puskesmas, dengan melampirkan:
Kadinkes Dinas Kesehatan a. Izin Puskesmas
Kab/Kota 1 b. SK Bupati/Walikota terkait kategori
Provinsi Puskesmas
2. Dinkes Provinsi melakukan verifikasi dan
penilaian kelayakan Puskesmas dalam
jangka waktu 14 hari setelah surat
2 permohonan diterima. Puskesmas yang
memenuhi penilaian kelayakan akan
3 diberikan surat rekomendasi registrasi
Puskesmas.
Surat 3. Dinkes Provinsi memberikan surat
rekomendasi Rekomendasi rekomendasi registrasi Puskesmas paling
registrasi tidak dikeluarkan lambat 7 hari kerja setelah melakukan
4 Puskesmas penilaian.
4. Kadinkes Kab/Kota mengajukan surat
Menteri permohonan registrasi Puskesmas dengan
melampirkan:
Kesehatan a. FC Izin Puskesmas.
b. Profil Puskesmas.
5 c. Laporan kegiatan 3 bulan terakhir’
d. SK Bupati/Walikota terkait kategori
6 Kode Puskesmas
Puskesma 6 e. Rekomendasi dinkes provinsi
s 5. Menteri menetapkan nomor registrasi berupa
kode Puskesmas, paling lama 14 hari kerja
sejak surat permohonan registrasi diterima.
18
6. Kode Puskesmas diinformasikan kepada
dinkes kab/kota dan dinkes provinsi
ORGANISASI PUSKESMAS

• Puskesmas merupakan UPT Dinkes Kab/Kota


• Organisasi Puskesmas disusun oleh Dinkes Kab/Kota, berdasarkan
kategori, upaya kesehatan dan beban kerja Puskesmas.
• Organisasi Puskesmas paling sedikit terdiri atas:
1. Kepala Puskesmas
2. Kasubag TU
3. Penanggungjawab UKM dan Perkesmas
4. Penanggungjawab UKP, kefarmasian dan laboratorrium
5. Penanggungjawab jaringan pelayanan dan jejaring fasyankes
KRITERIA KEPALA PUSKESMAS

Kepala Puskesmas merupakan seorang nakes dengan kriteria:


a. Tingkat pendidikan paling rendah sarjana dan punya
kompetensi manajemen kesmas;*
b. Masa kerja di Puskesmas minimal 2 tahun;
c. Telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas

Dalam hal di Puskesmas kawasan T dan ST tidak tersedia seorang


nakes dengan tingkat pendidikan paling rendah sarjana, maka Kepala
Puskesmas merupakan nakes dengan tingkat pendidikan paling rendah
Diploma Tiga.

33
PUSKESMAS RAWAT INAP …..(1)

• Terletak strategis terhadap Puskesmas non rawat inap dan


fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama disekitarnya
• Menangani kasus-kasus yang lama rawatnya paling lama 5
hari.
• Kawasan perkotaan jumlah tempat tidur paling banyak 5
(lima) tempat tidur.
• Kawasan perdesaan, terpencil, dan sangat terpencil
jumlah tempat tidur paling banyak 10 (sepuluh) tempat tidur.
Dalam kondisi tertentu berdasarkan pertimbangan kebutuhan
pelayanan, jumlah penduduk dan aksesibilitas, jumlah tempat
tidur di Puskesmas di kawasan perdesaan, terpencil dan
sangat terpencil dapat ditambah, dengan tetap
mempertimbangkan ketersediaan sumber daya yang ada.
47
PUSKESMAS RAWAT INAP …..(2)

Hal-hal yang perlu diperhatikan pengadaan puskesmas


rawat inap :
a) Lokasi/distribusi Puskesmas yang akan dikembangkan menjadi
Puskesmas rawat inap mempertimbangkan area cakupannya
dengan memperhatikan:
– Penyebaran penduduk
– Akses penduduk terhadap Puskesmas
– Sumber daya Puskesmas yang ada
b) Jarak dengan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di
sekitarnya dan fasilitas kesehatan rujukan.
– Menyusun kebijakan di tingkat kabupaten/kota:
– Sistem rujukan di daerah (regionalisasi pelayanan kesehatan)
– Regulasi penempatan tenaga
– Perlindungan hukum
48
DESKRIPSI LAMBANG
PUSKESMAS

41
Bentuk Hexagonal (segi enam), melambangkan: (1).
keterpaduan & kesinambungan yg terintegrasi dari 6 prinsip
Puskesmas; (2). pemerataan pelayanan kesehatan yang
mudah di akses masyarakat; (3). pergerakan & pertanggung
jawaban Puskesmas di wilayah kerjanya.

Irisan dua buah bentuk lingkaran melambangkan dua


unsur upaya kesehatan, UKM dan UKP.

Stilasi bentuk sebuah bangunan, melambangkan


Puskesmas sebagai tempat/wadah diberlakukannya
semua prinsip dan upaya dalam proses
penyelenggaraan kesehatan

Bidang segitiga mewakili tiga faktor yang mempengaruhi


status derajat kesehatan masyarakat (genetik,
lingkungan, perilaku).

Bentuk palang hijau didalam bentuk segi enam


melambangkan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan promotif preventif.

Warna hijau melambangkan tujuan pembangunan


kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas.
Warna putih melambangkan pengabdian luhur
Puskesmas. 50
TERIMA KASIH

46

Anda mungkin juga menyukai