Pencemaran Air Dan Berbagai Metode Untuk Menanggulanginya

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

PENCEMARAN AIR DAN

BERBAGAI METODE UNTUK


MENANGGULANGINYA

H A NI F AS S H I DDI Q R O H M AT 1 7 / 4 1 0 3 1 9 / T K / 4 5 6 7 6
ANGLILA DIEBI SALMAPUTRI 17/413713/TK/46153
N I K O D E M U S B A M B A N G W I J AYA N T O 1 7 / 4 1 3 7 4 9 / T K / 4 6 1 8 9
PENGERTIAN

Pencemaran air merupakan kondisi di mana suatu tempat penampungan air


mengalami penurunan kualitas air. Penurunan itu disebabkan oleh masuknya zat-
zat yang tidak seharusnya ada di dalam air, contohnya logam berat, bahan-bahan
peledak, limbah, sampah, obat-obatan, dan sebagainya.
JENIS – JENIS PENCEMARAN AIR

1. Pencemaran oleh mikroorganisme


Pencemaran oleh mikroorganisme ini biasanya disebabkan oleh adanya bakteri patogen di
dalam air, contohnya bakteri Eschericia coli. Jika suatu perairan sudah terkontaminasi bakteri
ini, maka perairan tersebut sudah dinyatakan tidak layak dikonsumsi atau digunakan untuk
beraktivitas. Keberadaan bakteri Eschericia coli di dalam perairan bisa dipicu oleh tinja
manusia, sampah makanan, bangkai binatang, dan sebagainya.

2. Pencemaran oleh senyawa organik


Senyawa organik ternyata juga bisa mencemari air, contohnya sampah sisa makanan,
pestisida, dan detergen.
JENIS – JENIS PENCEMARAN AIR

3. Pencemaran oleh senyawa anorganik hasil nutrisi tanaman


Penggunaan pupuk nitrogen dan fosfat seringkali memicu dampak yang kurang baik di
kawasan perairan. Jika penggunaannya tidak dikendalikan, kemurnian air bisa rusak akibat
kontaminasi senyawa ini.

4. Pencemaran oleh senyawa anorganik


Senyawa anorganik seperti asam, timbal, kadmium, merkuri merupakan senyawa kimia yang
bersifat toksik atau beracun. Aktivitas manusia di dunia pertambangan emas dianggap
membawa dampak buruk bagi lingkungan karena menggunakan merkuri di dalamnya.
DAMPAK PENCEMARAN AIR
• Menjadi Sarang Penyakit
Dampak penyebab pencemaran air yang cukup merugikan adalah timbulnya sarang penyakit di
lingkungan air. Perairan yang kotor dan tercemar tentu menjadi sumber wabah penyakit bagi
manusia, sebut saja seperti kolera, hepatitis dan sebagainya.
• Kematian Biota Air
Pencemaran air juga berdampak pada matinya biota air, seperti ikan dan spesies lain. Sungai dan
air yang kotor tentu tidak mampu menunjang kehidupan, sehingga banyak ikan, kepiting, udang
atau spesies air lain yang sakit dan mati.
• Merusak Ekosistem Air
Efek pencemaran air juga berdampak pada terganggunya ekosistem air. Kualitas air yang menurun
membuat hewan air menjadi kesulitan bertahan hidup. Akibatnya rantai makanan di air juga
menjadai terganggu dan akan merusak ekosistem air secara keseluruhan.
DAMPAK PENCEMARAN AIR
• Terganggunya Keseimbangan Lingkungan
Keseimbangan lingkungan dapat terganggu saat terjadi perubahan interaksi dalam suatu ekosistem.
Tidak hanya bagi organisme air, tapi juga organisme lain secara keseluruhan termasuk manusia.
Hal ini juga menjadi salah satu dampak negatif pencemaran air.
• Merugikan Nelayan
Pencemaran air tentu akan merugikan nelayan. Profesi nelayan adalah mencari tangkapan ikan.
Apabila air tercemar, maka ikan-ikan akan mati. Hal ini membuat nelayan tidak mendapat
tangkapan yang akan dijual sehingga nelayan jadi merugi.
• Sumber Air Bersih Berkurang
Pencemaran air tentu secara langsung akan mengurangi sumber air bersih. Berbagai sumber mata
air seperti sungai, danau atau mata air pegunungan, jika sudah tercemar tentu sudah tidak aman
untuk dikonsumsi dan digunakan untuk kebutuhan manusia.
DAMPAK PENCEMARAN AIR
• Erosi
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan akibat transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan
dan material lain. Adanya pencemaran air juga bisa menyebabkan terjadinya erosi.
• Perubahan Tingkat Keasaman (pH)
Tingkat keasaman (pH) optimal untuk kehidupan organisme antara 6,5-7,5. Limbah industri,
rumah tangga, dan pertanian di perairan akan memengaruhi konsentrasi ion-ion hidrogen sehingga
pH air akan berubah, bisa di atas 7,5 atau di bawah 6,5. Hal ini akan mengganggu kehidupan
organisme akuatik.
• Timbulnya Endapan, Koloid dan Bahan Terlarut
Endapan, koloid dan bahan terlarut berasal dari bahan-bahan buangan industri, obat-obatan, dan
pupuk pertanian. Bahan tersebut dapat menghalangi cahaya matahari ke perairan sehingga proses
fotosintesis tumbuhan air terganggu. Hal ini tentu juga akan menganggu proses tumbuh kembang
tumbuhan air.
PARAMETER YANG MENENTUKAN
KUALITAS AIR
1. Biochemical Oxygen Demand (BOD)
Biochemical Oxygen Demand atau BOD adalah jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup
untuk memecah bahan bahan buangan didalam air.

2. Chemical Oxygen Demand (COD)


Chemical Oxygen Demand (COD) adalah jumlah oksigen terlarut (mg O 2 ) yang dibutuhkan oleh bahan oksidan
untuk mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam air.

3. Total Suspended Solid


Total suspended solid atau padatan tersuspensi total (TSS) adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh
saringan dengan ukuran partikel maksimal 2μm atau lebih besar dari ukuran partikel koloid.
PARAMETER YANG MENENTUKAN
KUALITAS AIR
4. pH
pH menunjukkan tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Nilai pH dipengaruhi
oleh konsentrasi ion Hidrogen (H+).
5. Dissolved Solid
Dissolved Solid adalah banyaknya kandungan zat padat yang terlarut dalam air.
UPAYA PREVENTIF TERHADAP
PENCEMARAN AIR
1. Menegakkan aturan yang ketat terkait baku mutu lingkungan

2. Membuat penampungan limbah (septic tank)


Limbah yang dihasilkan oleh aktivitas industri, peternakan, maupun pertanian
seharusnya dibuang ke dalam bak penampungan (septic tank). Dengan demikian, limbah-
limbah yang terbentuk tidak sampai mencemari lingkungan, termasuk perairan.
UPAYA PREVENTIF TERHADAP
PENCEMARAN AIR
3. Mengolah limbah
Jika pada akhirnya limbah ingin dibuang ke sungai, limbah tersebut harus diolah terlebih dahulu agar tidak
beracun. Cara yang biasa digunakan untuk menghilangkan racun pada limbah, yaitu dengan disaring, diencerkan,
diendapkan, lalu dinetralkan. Saat sudah netral, limbah diharapkan tidak membawa dampak buruk bagi lingkungan.

4. Menerapkan prinsip 3R
Prinsip 3R terdiri dari reuse, reduce, recycle.
Reuse merupakan penggunaan kembali bahan-bahan yang masih bisa digunakan, contohnya plastik.
Reduce merupakan langkah untuk mengurangi penyebab sampah.
Recycle merupakan langkah daur ulang agar bahan yang awalnya tidak terpakai kembali bermanfaat.
CONTOH PENCEMARAN AIR

Pencemaran Air Bengawan Solo, Hitam Pekat dan Berbau Busuk


Air sungai Bengawan Solo yang melintasi Kecamatan Cepu, Blora
kondisinya memprihatinkan. Warnanya menjadi hitam pekat dan
berbau busuk serta berbusa. Salah seorang warga, Lagiono,
mengatakan kondisi ini sudah terjadi sejak 4 hari yang lalu namun
paling parah terjadi sejak 2 hari yang lalu hingga Kamis 12 September
2019. Kondisi ini cukup menggangu aktifitas warga setempat. Sungai
Bengawan Solo ini kerap digunakan untuk mandi warga tetapi karena
warnanya menjadi hitam, warga menjadi takut terkena gatal-gatal.
Sungai Bengawan Solo memang kerap menghitam terutama saat
musim kemarau namun kasus ini adalah kasus yang paling parah
kondisinya. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Kabupaten Blora, Dewi Tejowati menengarai kondisi itu akibat
pencemaran yang terjadi di hulu. Wilayah Cepu sendiri merupakah
wilayah hilir dan tidak ada industri ataupun aktivitas yang dapat
menimbulkan limbah.
CONTOH PENCEMARAN AIR
Pencemaran Tumpahan Minyak Pertamina di Teluk Balikpapan

Direktur Pengolahan Pertamina Taharso menyatakan, jumlah


minyak yang tumpah diperkirakan mencapai sekitar 40.000 barrel.
Ketika itu, pipa penyalur minyak mentah dari Terminal Lawe-lawe
di Penajam Paser Utara ke kilang Balikpapan, patah. Adapun pipa
penyalur berdiameter 20 inci dengan ketebalan 12 milimeter
tersebut berada di dasar laut dengan kedalaman 20-25 meter.
Area yang terkena dampak:
Sekitar 7.000 hektare, dengan panjang pantai yang terkena dampak
di sisi Kota Balikpapan dan Penajam Paser Utara mencapai 60
kilometer. Hasil analisis satelit pada 1 April 2018 mengestimasi
total luas tumpahan minyak di Teluk Balikpapan mencapai 12.987,2
hektare.
Dampak ekosistem:
• Tanaman mangrove seluas sekitar 34 hektare di Kelurahan Karingau
RT 1 dan 2.
• Tanaman mangrove seluas sekitar 6.000 hektare di Kampung Atas Air
Margasari.
• Sebanyak 2.000 bibit mangrove di Kampung Atas Air Margasari.
• Satu ekor pesut mati.
• Ikan yang dikonsumsi penduduk terpapar minyak.
• Budidaya kepiting gagal panen.
• Empat kawasan terumbu karang rusak.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai