Anda di halaman 1dari 23

ORGANISASI & TATA KERJA

BAZNAS PROVINSI & BAZNAS


KAB./KOTA
Teten Kustiawan
Direktur Pelaksana BAZNAS
TUJUAN
Bangunan SPZN Meningkatkan
efektivitas & efisiensi pelayanan
dalam pengelolaan zakat & Meningkatkan
manfaat zakat untuk mewujudkan
Kelembagaan kesejahteraan masyarakat dan
BAZNAS daerah penanggulangan kemiskinan.

Jenis dan Pengumpulan Pembinaan & Larangan


subyek pengawasan dan sanksi
zakat Pendistribusian pidana
Peran serta
Pendayagunaan masyarakat Ketentuan
Pengelola
Pelaporan Sanksi peralihan &
zakat
administratif penutup
Pembiayaan
ASAS
Syariat Islam; Amanah; Kemanfaatan;
Keadilan; Kepastian hukum; Terintegrasi; Akuntabilitas .
Hubungan Kelembagaan BAZNAS
 Hirarki BAZNAS: BAZNAS, BAZNAS
provinsi, dan BAZNAS kabupaten/kota.
 BAZNAS dengan BAZNAS provinsi/
kabupaten/kota memiliki hubungan
kelembagaan seperti kementerian/lembaga
dengan SKPD/OPD pemerintah
provinsi/kabupaten/kota.
 BAZNAS provinsi dan BAZNAS
kabupaten/kota di Aceh disebut Baitul Mal.
Tugas dan Fungsi BAZNAS (1)
 BAZNAS merupakan lembaga yang berwenang
melakukan tugas pengelolaan zakat secara
nasional.
 BAZNAS menyelenggarakan fungsi:
a. perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat;
b. pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat;
c. pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat; dan
d. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
pengelolaan zakat.
Tugas dan Fungsi BAZNAS (2)
 BAZNAS memberikan pertimbangan dalam
pembentukan dan pengangkatan/
pemberhentian pimpinan BAZNAS provinsi dan
BAZNAS kabupaten/kota.
 BAZNAS memberikan rekomendasi dalam
proses pemberian izin pembentukan LAZ oleh
Menteri atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri.
 BAZNAS menyusun pedoman pengelolaan
zakat yang menjadi acuan pengelolaan zakat
untuk BAZNAS, BAZNAS provinsi, BAZNAS
kabupaten/kota, dan LAZ.
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi BAZNAS
Provinsi/Kabupaten/Kota (1)
 BAZNAS Provinsi Sumatera Barat dibentuk
dengan KMA Nomor 118 Tahun 2014 tanggal 14
Juli 2014.
 BAZNAS Kabupaten/Kota se Sumatera Barat
dibentuk dengan Keputusan Dirjend Bimas Islam
No. DJ.II/568 Tahun 2014 tanggal 5 Juni 2014.
 BAZNAS provinsi bertanggung jawab kepada
BAZNAS dan pemerintah daerah.
 BAZNAS kabupaten/kota bertanggung jawab
kepada BAZNAS provinsi dan pemerintah
daerah.
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi BAZNAS
Provinsi/Kabupaten/Kota (2)
 BAZNAS provinsi mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan zakat pada tingkat provinsi.
 BAZNAS provinsi melaksanakan tugas dan fungsi
BAZNAS pada tingkat provinsi sesuai dengan
kebijakan BAZNAS.
 BAZNAS kabupaten/kota mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan zakat pada tingkat
kabupten/kota.
 BAZNAS kabupaten/kota melaksanakan tugas dan
fungsi BAZNAS pada tingkat kabupaten/kota
sesuai dengan kebijakan BAZNAS.
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota (3)
 Fungsi BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota:
1) Perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat di tingkat provinsi/kab./kota.
2) Pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan
zakat di tingkat provinsi/kab./kota.
3) Pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat di tingkat provinsi/kab./kota.
4) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan
zakat, termasuk pelaporan pelaksanaan pengelolaan zakat di
tingkat provinsi/kab./kota.
5) Pemberian rekomendasi dalam proses izin pembukaan
perwakilan LAZ berskala nasional di provinsi. (BAZNAS provinsi)
6) Pemberian rekomendasi dalam proses izin pembukaan
perwakilan LAZ berskala provinsi di kabupaten/kota. (BAZNAS
kabupaten/kota)
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota (4)
 Kewajiban BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota (1):
1) Melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
atas pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan
zakat di tingkat provinsi/kab./kota.  Peraturan BAZNAS
No. 4 Tahun 2014
2) Melakukan koordinasi dengan kantor wilayah kementerian
agama provinsi dan instansi terkait di tingkat provinsi dalam
pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat. (BAZNAS provinsi)
3) Melakukan koordinasi dengan kantor kementerian agama
kabupaten/kota dan instansi terkait di tingkat
kabupaten/kota dalam pelaksanaan pengumpulan,
pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. (BAZNAS
kabupaten/kota)
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota (5)
 Kewajiban BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota (2):
1) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan
pengelolaan zakat, infak dan sedekah, serta dana
sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS dan
gubernur setiap 6 (enam) bulan dan akhir tahun.
(BAZNAS provinsi)
2) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan
pengelolaan zakat, infak dan sedekah, serta dana
sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS
provinsi dan bupati/walikota setiap 6 (enam) bulan
dan akhir tahun. (BAZNAS kabupaten/kota)
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota (5)
 Kewajiban BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota (3):
1) Melakukan verifikasi administratif dan faktual
atas pengajuan rekomendasi dalam proses izin
pembukaan perwakilan LAZ berskala nasional di
provinsi. (BAZNAS provinsi)
2) Melakukan verifikasi administratif dan faktual
atas pengajuan rekomendasi dalam proses izin
pembukaan perwakilan LAZ berskala provinsi di
kabupaten/kota. (BAZNAS kabupaten/kota)
Struktur Organisasi
BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota (1)
 BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota
terdiri atas unsur pimpinan dan pelaksana.
 Pimpinan BAZNAS provinsi dan BAZNAS
kabupaten/kota terdiri atas ketua dan paling banyak
4 (empat) orang wakil ketua.
 Pimpinan BAZNAS provinsi dan BAZNAS
kabupaten/kota berasal dari unsur masyarakat
yang meliputi ulama, tenaga profesional, dan tokoh
masyarakat Islam dan bukan berasal dari pejabat
negara atau pejabat yang menduduki jabatan
struktural pemerintahan.
Struktur Organisasi
BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota (2)
 Pelaksana BAZNAS provinsi dan BAZNAS
kabupaten/kota melaksanakan fungsi administrasi
dan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,
pelaporan serta pertanggungjawaban dalam
pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat.
 Pelaksana berasal dari bukan pegawai negeri sipil
(PNS). PNS dapat diperbantukan apabila
diperlukan.
Struktur Organisasi
BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota (3)

Ketua

Satuan Audit
Internal

Wakil Ketua I Wakil Ketua II Wakil Ketua III Wakil Ketua IV

Bagian Bagian Administrasi,


Bidang
Bidang Perencanaan, Sumber Daya
Pendistribusian dan
Pengumpulan Keuangan, dan Manusia, dan
Pendayagunaan
Pelaporan Umum
Tugas Ketua dan Wakil Ketua
BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota
 Ketua mempunyai tugas memimpin pelaksanaan
tugas BAZNAS provinsi/kabupaten/kota.
 Wakil Ketua mempunyai tugas membantu Ketua
memimpin pelaksanaan tugas BAZNAS
provinsi/kabupaten/kota dalam perencanaan,
pengumpulan, pendistribusian dan
pendayagunaan, keuangan, administrasi
perkantoran, sumber daya manusia, umum,
pemberian rekomendasi, dan pelaporan.
Tugas dan Fungsi Bidang Pengumpulan
BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota
 Bidang Pengumpulan mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan pengumpulan zakat.
 Bidang Pengumpulan menyelenggarakan fungsi:
penyusunan strategi pengumpulan zakat;
pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan data muzaki;
pelaksanaan kampanye zakat;
pelaksanaan dan pengendalian pengumpulan zakat;
pelaksanaan pelayanan muzaki;
pelaksanaan evaluasi pengelolaan pengumpulan zakat;
penyusunan pelaporan dan pertanggungjawaban pengumpulan zakat;
pelaksanaan penerimaan dan tindak lanjut komplain atas layanan muzaki;
dan
koordinasi pelaksanaan pengumpulan zakat tingkat
provinsi/kabupaten/kota.
Tugas dan Fungsi Bidang Pds dan Pdy
BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota
 Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan pendistribusian dan pendayagunaan zakat.
 Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan menyelenggarakan fungsi:
 penyusunan strategi pendistribusian dan pendayagunaan zakat;
 pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan data mustahik;
 pelaksanaan dan pengendalian pendistribusian dan pendayagunaan
zakat;
 pelaksanaan evaluasi pengelolaan pendistribusian dan
pendayagunaan zakat;
 penyusunan pelaporan dan pertanggungjawaban pendistribusian dan
pendayagunaan zakat;
 koordinasi pelaksanaan pendistribusian dan pendayagunaan zakat
tingkat provinsi/kabupaten/kota.
Tugas dan Fungsi Bidang PKP
BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota
 Bagian Perencanaan, Keuangan, dan Pelaporan mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan perencanaan, keuangan, dan pelaporan.
 Bagian Perencanaan, Keuangan, dan Pelaporan menyelenggarakan
fungsi:
 penyiapan penyusunan rencana strategis pengelolaan zakat
provinsi/kabupaten/kota;
 penyusunan rencana tahunan BAZNAS provinsi/kabupaten/kota;
 pelaksanaan evaluasi tahunan dan lima tahunan rencana pengelolaan
zakat provinsi/kabupaten/kota;
 pelaksanaan pengelolaan keuangan BAZNAS provinsi/kabupaten/kota;
 pelaksanaan sistem akuntansi BAZNAS provinsi/kabupaten/kota;
 penyusunan Laporan Keuangan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja
BAZNAS provinsi/kabupaten/kota; dan
 penyiapan penyusunan laporan pengelolaan zakat tingkat
provinsi/kabupaten/kota.
Tugas dan Fungsi Bidang Adm, SDM, & Umum
BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota
 Bagian Administrasi, Sumber Daya Manusia, dan Umum mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan Amil BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota,
administrasi perkantoran, komunikasi, umum, dan pemberian rekomendasi.
 Bagian Administrasi, SDM, dan Umum menyelenggarakan fungsi:
 penyusunan strategi pengelolaan Amil BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota;
 pelaksanaan perencanaan Amil BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota;
 pelaksanaan rekrutmen Amil BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota;
 pelaksanaan pengembangan Amil BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota;
 pelaksanaan administrasi perkantoran BAZNAS provinsi/kabupaten/kota;
 penyusunan rencana strategi komunikasi dan hubungan masyarakat BAZNAS
provinsi/kabupaten/kota;
 pelaksanaan strategi komunikasi dan hubungan masyarakat BAZNAS provinsi;
 pengadaan, pencatatan, pemeliharaan, pengendalian, dan pelaporan aset
BAZNAS provinsi/kabupaten/kota; dan
 pemberian rekomendasi pembukaan perwakilan LAZ berskala nasional di
provinsi. (BAZNAS provinsi)
 pemberian rekomendasi pembukaan perwakilan LAZ berskala provinsi di
kabupaten/kota. (BAZNAS kabupaten/kota)
Tugas dan Fungsi SAI
BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota
 Satuan Audit Internal mempunyai tugas pelaksanaan
audit keuangan, audit manajemen, audit mutu, dan
audit kepatuhan internal BAZNAS
provinsi/kabupaten/kota.
 Satuan Audit Internal menyelenggarakan fungsi:
penyiapan program audit;
pelaksanaan audit;
pelaksanaan audit untuk tujuan tertentu atas penugasan
Ketua BAZNAS;
penyusunan laporan hasil audit; dan
penyiapan pelaksanaan audit yang dilakukan oleh pihak
eksternal.
Amil BAZNAS Provinsi
 Amil BAZNAS Provinsi adalah pegawai BAZNAS provinsi yang
diangkat oleh Ketua BAZNAS provinsi sebagai pelaksana tugas dan
fungsi BAZNAS provinsi.
 Amil BAZNAS Provinsi diangkat dan diberhentikan oleh Ketua
BAZNAS provinsi.
 Amil BAZNAS Provinsi direkrut melalui proses seleksi dengan
mempertimbangkan kompetensi dan kebutuhan sesuai tugas dan
fungsi BAZNAS provinsi.
 Hak keuangan Amil BAZNAS Provinsi dibebankan pada Hak Amil.
 Amil BAZNAS Provinsi bukan merupakan pegawai negeri sipil.
 Ketentuan tentang Amil BAZNAS Provinsi diatur dalam Peraturan
Lembaga yang ditetapkan dalam Keputusan Ketua BAZNAS
provinsi.
 Peraturan Lembaga disusun berdasarkan peraturan perundang-
undangan ketenagakerjaan yang berlaku.
Amil BAZNAS Kabupaten/Kota
 Amil BAZNAS Kabupaten/Kota adalah pegawai BAZNAS
kabupaten/kota yang diangkat oleh Ketua BAZNAS kabupaten/kota
sebagai pelaksana tugas dan fungsi BAZNAS kabupaten/kota.
 Amil BAZNAS Kabupaten/Kota diangkat dan diberhentikan oleh Ketua
BAZNAS kabupaten/kota.
 Amil BAZNAS Kabupaten/Kota direkrut melalui proses seleksi dengan
mempertimbangkan kompetensi dan kebutuhan sesuai tugas dan fungsi
BAZNAS kabupaten/kota.
 Hak keuangan Amil BAZNAS Kabupaten/Kota dibebankan pada Hak
Amil.
 Amil BAZNAS Kabupaten/Kota bukan merupakan pegawai negeri sipil.
 Ketentuan tentang Amil BAZNAS Kabupaten/Kota diatur dalam
Peraturan Lembaga yang ditetapkan dalam Keputusan Ketua BAZNAS
kabupaten/kota.
 Peraturan Lembaga disusun berdasarkan peraturan perundang-
undangan ketenagakerjaan yang berlaku.
Wallahu’alam bishshowab
Jazakumullah khairan
atas
perhatian semua
Mohon maaf
atas
hal-hal yang tidak berkenan

Anda mungkin juga menyukai