ALUMINUM BY
PRESSURE
ACID-LEACHING
METHOD FROM
COAL FLY ASH
YASSER
17.01.011.053
Latar Belakang
Metode Pelindian
Asam
Ekstraksi abu batu bara dilakukan dengan
penambahan 50 g dan pelindian menggunakan
larutan H2SO4 sebesar 95%.
Variasi yang digunakan pada percobaan
Ukuran abu batu Bara
11, 38, 74, 154, 243 µm
Konsentrasi Asam Sulfat
30 % , 40%, 50 %, 60%
Suhu
140, 160, 180, 200, 220°C
Waktu Reaksi
1,2,3,4,5, Jam
Karakterisasi Abu Batubara
Komposisi abu batubara menggunakan FTIR Komposisi fasa abu batubara
Parameter yang mempengaruhi proses pelindian Insert Image
Pengaruh ukuran
batubara
Semakin kecil ukuran maka
semakin besar luas
permukaan
Pengaruh konsentrasi
.
Puncak Mullite menjadi lebih lemah dan • Sedimen yang terdapat pada dasar reactor tekanan tinggi
puncak Kalsium Sulfat dan Quartz menjadi setelah bereaksi dengan asam sulfat 60% (ukuran
lebih tajam. Perubahan Komposisi fase Batubara 74micrometer, suhu reaksi 180, waktu reaksi 4
mengungkapkan mullite itu cenderung terurai jam)
pada konsentrasi sulfur yang tinggi asam
karena peluang kontak antara H + dan abu
batubara meningkat dengan meningkatnya
asam sulfat konsentrasi.
7
Pengaruh suhu Pengaruh suhu
• Efisiensi ekstraksi Aluminium meningkat dari 50,2% menjadi • Spektrum IR abu batubara sebelum dan
85,7% ketika suhu reaksi meningkat dari 140 menjadi 220 sesudah pelindian pada suhu reaksi yang
(ukuran abu batubara 74 µm, konsentrasi asam sulfat 50%, waktu berbeda (140, 160, 180). adsorpsi kuarsa
reaksi 4 jam) menjadi lebih tajam karena suhu reaksi
berubah dari 140 ° C menjadi 180 ° C, yang
dapat membuktikan bahwa kaca silikon
aluminium dan mullite dalam abu batubara
cenderung terurai pada suhu tinggi
8
Pengaruh waktu reaksi Komposisi dan massa residu yang larut
9
Kesimpulan