Anda di halaman 1dari 37

KULIAH KE-2

EKOLOGI HUTAN
DAN LINGKUNGAN
LAHAN BASAH

Setia Budi Peran


MANUSIA HUTAN
BENCANA
ALAM
DEGRADASI
DEFORESTASI
EKOLOGIS
PELESTARIAN EKONOMIS
SOSEKBUD

DIBUTUHKAN
EKOLOGI HUTAN
STUDI TINGKAT
AUTEKOLOGI
INDIVIDU
EKOLOGI
STUDI TINGKAT
POPULASI
EKOLOGI SYNEKOLOGI
STUDI TINGKAT
HUTAN
KOMUNITAS
STUDI TINGKAT
EKOSISTEM

EKOSISTEM
HUTAN
KONSEP ORGANISASI PADA TINGKAT POPULASI

Populasi : sekelompok individu yang sejenis

Karakteristik
Densitas Natalitas
Populasi

Laju Kenaikan Populasi Mortalitas

Penyebaran Umur Distribusi Intern

Dispersi Anggota Populasi


Komunitas hutan adalah suatu ekosistem, karenanya di
dalamnya terjadi interaksi, pertukaran zat, saling
ketergantungan, kompetisi, agregasi, adaptasi, transfer
energi dan materi, serta lain-lainnya

Secara Garis Besar Komunitas Tumbuhan Dapat Dipelajari

Dari Segi Aut-Ekologi : Dari Segi Syn-Ekologi :


Studi ekologi suatu jenis Mempelajari tumbuh-
tumbuhan atau pengaruh tumbuhan sebagai suatu
faktor lingkungan terhadap komunitas
hidup/tumbuhnya satu
atau lebih jenis-jenis
tumbuhan
HUBUNGAN KOMUNITAS TUMBUH-TUMBUHAN
DENGAN LINGKUNGAN

Lingkungan : suatu sistem yang kompleks dimana


berbagai faktor berpengaruh timbal balik satu sama
lain, juga dengan komunitas tumbuhan

Satu atau beberapa faktor lingkungan menjadi


penting apabila faktor tersebut sangat mempengaruhi
hidup dan tumbuhnya tumbuh-tumbuhan menurut
batas toleransinya

Sempit (Steno) Toleransi Lebar (Eury)


Tujuan Pengamatan atau Analisis Faktor-Faktor Tempat
Tumbuh Dalam Penelitian Ekologi

Menemukan Faktor-Faktor
Mana Yang Operasional
Penting

Menentukan Bagaimana
Pengaruh Faktor-Faktor itu
Terhadap Individu,
Populasi dan Komunitas
Tumbuh-Tumbuhan
Tumbuh-Tumbuhan Dibatasi Kemungkinan Hidupnya Oleh

Jumlah dan variabilitas Batas-batas toleransi


zat-zat tertentu yang ada dari masing-masing
dalam kebutuhan jenis terhadap faktor
minimumnya dan faktor- tertentu dan faktor
faktor fisik yang kritis lainnya
Beberapa Faktor Tempat Tumbuh (Lingkungan)
Yang Penting

IKLIM
(Intensitas Cahaya, Priodesitas Penyinaran,
Suhu/Temperatur, Curah Hujan yang berkaitan dengan
jumlah dan intensitas serta distribusi dan lain-lain,
Kelembaban Udara, Angin dan Gas Udara yang berkaitan
dengan Oksigen, Karbondioksida dll)

FAKTOR GEOGRAFIS
(Letak Geografis, Topografi, Geologi, Vulkanisme)
FAKTOR EDAFIS
(Jenis Tanah, Sifat Fisik Tanah, Sifat Kimia Tanah, Sifat
Biotis Tanah, Erosi)

FAKTOR BIOTIS
(Manusia, Hewan, Tumbuhan Lain)
HUBUNGAN TUMBUH-TUMBUHAN
DALAM MASYARAKAT HUTAN

Persaingan Stratifikasi Ketergantungan

* Intraspesifik * Stratum A * Efifit


* Interspesifik * Stratum B * Tumbuhan
* Stratum C Parasit
* Stratum D * Mikoriza
* Stratum E * Nodul Akar
* Liana
* Satwa Liar
TIPE-TIPE EKOSISTEM HUTAN

Formasi Ekosistem Hutan

Formasi Klimatis Formasi Edafis

-Hutan Hujan Tropis -Hutan Rawa


-Hutan Musim -Hutan Payau
-Hutan Gambut -Hutan Pantai
HUTAN HUJAN TROPIS

- CH : 2.000 – 4.000 mm/th


- Perbedaan temperatur kecil sepanjang th
- Rata2 kelembaban 80 %
- Tipe iklim A, B
- Jenis tanah Podsol, Regosol, Latosol, Aluvial drainase baik
- Didominasi pepohonan yang selalu hijau
- Keanekaragaman jenis tumbuhan/hewan sangat tinggi
- Tajuk pohon hutan sangat rapat, tambah efifit dan pemanjat
- Kecepatan daur ulang sangat tinggi

HUTAN HUJAN TROPIS :


- Zona 1 : Hutan Hujan Bawah : 0 – 1.000 m dpl
- Zona 2 : Hutan Hujan Tengah : 1.000 – 3.300 m dpl
- Zona 3 : Hutan Hujan Atas : 3.300 – 4.100 dpl
HUTAN HUJAN TROPIS BAWAH
Pulau : Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Irian,
Sulawesi, dan beberapa pulau di Maluku
Famili : Dipterocarpaceae, Myrtaceae, Lauraceae, Ebenaceae,
Myristicaceae
Di Jawa dan Nusa Tenggara : Altingia, Ficus dll
Di sulawesi, Maluku, Irian : Palaqium spp, Canarium spp dll

HUTAN HUJAN TROPIS TENGAH


Pulau : Jateng, Jatim, Sulawesi, Aceh, Sumut
Jenis : di Aceh dan Sumut : Pinus merkusii. Di Jateng Albizzia
montana. Di Jatim : Cassuarina spp. Di Sulawesi :
Agathis, Podocarpus

HUTAN HUJAN TROPIS ATAS


Pulau : Irian dan daerah Indonesia Barat. Di Irian : Conifer,
Podocarpus dll, Ind. Barat : Tristania dll
HUTAN MUSIM

- Perbedaan musim kering dan basah jelas


- CH : 1.000 – 2.000 mm/th
- Suhu bulanan : 21o – 32o C
- Pulau :Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, Irian
- Species menggugurkan daun di musim kering
- Hanya satu stratum
- Species : Tectona grandis, Santalum album dll

HUTAN MUSIM

- Zona Bawah
- Zona Tengah dan Atas
HUTAN MUSIM ZONA BAWAH
Di Jawa : Tectona grandis, Albizzia chinensis dll
Di Nusa Tenggara : Eucalyptus alba, Santalum album
Di Maluku dan Irian : Eucalyptus spp dll

HUTAN MUSIM ZONA TENGAH DAN ATAS


Di Jateng dan Jatim : Casuarina junghuhniana
Di Sumatera : Pinus merkusii
HUTAN GAMBUT

- Kawasan tergenang air dlm keadaan asam (pH = 3,5-4,0)


- Miskin hara
- Adanya penumpukan bhn tanaman yg telah mati
- Topografi bergelombang kecil shg menciptakan cekungan
tergenang air tawar
- Oksigen sedikit (pengurai tdk berfungsi dg baik)
- Tipe iklim A dan B
- Jenis tanah Organosol
- Ada lapisan gambut > 50 cm
- Species : Alstonia spp, Eugenis spp dll
- Di Kalimantan dan Sumsel : Gonystylus spp
HUTAN RAWA

- Kondisi tanah selalu tergenang air tawar


- Di belakang hutan mangrof (payau)
- Jenis tanah Aluvial
- Aerasi buruk
- Species : Eugenia sp, Koompassia spp dll
- Species cenderung mengelompok
- Miskin jenis
HUTAN MANGROF

- Selalu/teratur digenangi air laut/dipengaruhi pasang


surut air laut
- Tanah berlumpur, berpasir atau lumpur berpasir
- Salinitas sangat berpengaruh terhadap vegetasinya

Berdasarkan toleransi thd kadar garam dan fluktuasi


Permukaan air laut :
- Zona Pedada : Avicennia spp dan Sonneratia spp
- Zona Bakau : Rhizophora spp, Bruguiera spp,
Ceriops spp dan Xylocarpus spp
- Zona Tancang : Bruguiera spp, Xylocarpus spp,
Kandelia spp, Aegiceras spp
- Zona Transisi (Ekoton) : Nypa fruticans
FUNGSI HUTAN MANGROF :
- Peredam gelombang laut dan angin badai
- Pelindung pantai terhadap abrasi dan erosi
- Penahan lumpur dan penjerat sedimen
- Tempat berlindung dan mencari makan
- Tempat berpijah biota perairan
- Penghasil kayu
- Habitat satwa liar (Aves, Mamalia)

HUTAN PANTAI
- Di daerah kering tepi pantai
- Tanah berpasir/berbatu
- Di atas batas garis pasang tertinggi
- Jarang tergenang air laut
- Species : Terminalia catappa, Hibiscus tiliaceus,
Casuarina equisetifolia dll
DINAMIKA KOMUNITAS TUMBUHAN

KONSEP SUKSESI

Suksesi : perubahan langsung secara keseluruhan pada


selang waktu lama, bersifat komulatif, di dalam komunitas
tertentu, dan terjadi pada tempat yang sama

Suksesi : proses perubahan dalam komunitas yang


berlangsung menuju ke satu arah, berlangsung lambat,
secara teratur, pasti dan dapat diramalkan

Suksesi : proses perubahan yang terjadi dalam komunitas


atau ekosistem yang menyebabkan timbulnya penggantian
dari satu komunitas/ekosistem oleh komunitas/ekosistem lain
Beberapa Terminologi Berkaitan Dengan Suksesi

Sere Seral Suksesi Primer Prisere

Suksesi Sekunder Subsere Hydrarch

Hydrosere Xerarch Xerosere

Lithosere Psamosere Halosere

Klimaks
Perubahan-Perubahan Selama Proses Suksesi

Adanya Perkembangan Sifat Tanah


Adanya Pertambahan Densitas Individu Organisme, Tinggi
Tumbuhan, dan Struktur Komunitas yang Kompleks
Adanya Peningkatan Produktivitas Komunitas Sejalan
Dengan Perkembangan Komunitas dan Perkembangan
Tanah (substrat)
Adanya Peningkatan Jumlah Spesies Sampai Tahap Tertentu
Dalam Proses suksesi
Adanya Peningkatan Pemanfaatan SD Lingkungan
Adanya Perubahan Iklim Setempat

Komunitas Berkembang Kompleks Klimaks


Faktor yg Mempengaruhi Kecepatan Proses Suksesi

Luas Komunitas Awal Yang Rusak

Sp Tumbuhan Yg Ada di Sekitar Tempat Terjadinya Suksesi

Sifat2 Setiap Sp Yg Ada Di Sekitar Tempat Suksesi

Kehadiran Bakal Kehidupan (Biji, Buah, Spora, dll)

Jenis Substrat Baru Yang Terbentuk

Kondisi Iklim : Arah dan Kecepatan Angin Serta Curah Hujan


Proses Yang Terlibat Dlm Proses Suksesi

Nudasi

Invasi

Kompetisi & Reaksi

Tipe-Tipe Suksesi

Suksesi Primer

Suksesi Sekunder
SUCCESSION
Primary Tropical Rain Forest

Demaged

Restoration & Rehabilitation Succession

Succession is a changing process that occur in the


plant community, it is caused by the change of
plant species and the environmental in the certain
time periodic
TYPES OF SUCCESSION

Primary Succession Secondary Succession

Bare Land
Bare Land/Open Vegetated
Land/Delta
Area

Revegetation
METHODS OF STUDYING SUCCESSION

Studies on the same area Side by Side


a. Permanent plots Comparisons
b. Air photos taken at
different time
c. Historical and file
record
d. Evidence of change
found in the present
commuity
STUDI SUKSESI

Metode di Lapangan Metode Analisis Data

Plot Plotless Menggunakan Beberapa


Method Method Formula

Lingkaran Individu Terdekat Indeks Nilai Penting (INP)


Jalur Tetangga terdekat Indeks Keanekaragaman (H’)
Indeks Kemerataan (e)
dll Kuadran Indeks Dominasi (C)
dll Indeks Kesamaan (IS %)
Indeks Ketidaksamaan (ID %)
FORMULA-FORMULA ANALISIS
DATA Plot Method

INP = KR + FR + DR

K = ΣISJ/LPC KR = KSJ/KTJ x 100 %

F = ΣPDJ/TSP FR = FSJ/FTJ x 100 %

D = ΣLBDSJ/LPC DR = DSJ/DTJ x 100 %


H’ = - Σ (ni/N) ln (ni/N)

e = H’/ln S

C = Σ (ni/N)2

2W
IS % = ---------- x 100 %
A+B

ni = INP jenis ke-i


N = Total INP
S = Jumlah Jenis
W = INP terkecil atau sama dari jenis yang sama dari dua komunitas hutan
yang dibandingkan
STUDI KOMUNITAS TUMBUHAN

Sampling Vegetasi

Luas Plot Jumlah Plot


Minimum Minimum
10 m

20 m

Cara menentukan luas


Plot Minimum di lapangan

Cara menentukan
Jumlah Plot Minimum di
lapangan
No Ptk Cth (m2) Jlh Sp Pnmbh %
1 1 7 - -
2 2 12 5 71,4
3 4 16 4 33,3
4 8 20 4 25,0
5 16 24 4 20,0
6 32 27 3 12,5
7 64 30 3 11,1
8 128 32 2 6,7
9 256 33 1 3,1
10 512 34 1 3,0
11 1,024 35 1 2,9
ANALISIS VEGETASI
Cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan struktur
(bentuk) vegetasi

Kualitatif Dideskripsikan dgn observasi visual tanpa


sampling khusus

Parameter : fisiognomi, fenologi, periodisitas,


stratifikasi, kelimpahan, penyebaran, daya
hidup, dan bentuk pertumbuhan

Kuantitatif Estimasi dengan observasi

Parameter : densitas, frekuensi, luas


penutupan, INP, SDR, indeks dominansi,
indeks keanekaragaman, indeks kesamaan,
homogenitas suatu komunitas
Densitas/Kerapatan : jumlah individu per unit luas

Frekuensi : dpt menggambarkan tingkat penyebaran species


dlm habitat yang dipelajari, meskipun blm dpt menggambarkn
pola penyebarannya

Luas Penutupan : proporsi antara luas tempat yg ditutupi oleh


species tumbuhan dg luas total habitat. Dpt dinyatakan dg
luas penutupan tajuk atau luas bidang dasar, diistilahkan dg
Dominansi

Indeks Nilai Penting (INP) : digunakan utk menyatakan tingkt


penguasaan species dalam komunitas tumbuhan

Indeks Dominansi : parameter yg menyatakan tingkat terpu-


satnya penguasaan species dalam komunitas
Indeks Keanekaragaman : ciri tingkatan komunitas berdsrkan
organisasi biologinya.

Indeks Kesamaan : diperlukan utk mengetahui tingkat kesa-


maan antara bbrp tegakan, bbrp unit sampling atau bbrp ko-
munitas yg dipelajari dan dibandingkan komposisi dan struk-
tur komunitasnya.

Anda mungkin juga menyukai