Anda di halaman 1dari 13

KONSEP PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS DAN

KELUARGA SEBAGAI PUSAT PELAYANAN


KELOMPOK 1:
1. AINUN JARIAH (001SYEBID19)
2. AMI SURYA NINGSIH (002SYEBID19)
3. APRILIA DANIARTI (003SYEBID19)
4. BAIQ DIYAH MURTI ANJASWARI (005SYEBID19)
5. BAIQ MAULIDA SRI RIZKI (006SYEBID19)
6. BAIQ SITI ISTIHANAH (007SYEBID19)
7. BAIQ SOLIHAN (008SYEBID19)
8. CANRIKA IMANDA SALSABILA (010SYEBID19)
9. ELMA DAMAYANTI (011SYEBID19)
10. EVI HAFIZAH (012SYEBID19)
11. FIRA ROFIKAH PUTRI (013SYEBID19)
12. FRISCA OLIVIA PUTRI AURALIA (015SYEBID19)
13. HERLI SARTINA (016SYEBID19)
KONSEP KELUARGA
a. Pengertian keluarga
Pengertian keluarga dari berbagai sumber adalah:
1) UU Nomor 10 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 10, Keluarga adalah sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat
yang merupakan landasan dasar dari semua institusi, merupakan kelompok primer yang terdiri dari dua atau
lebih orang yang ekonomi mempunyai jaringan interaksi interpersonal, hubungan darah, hubungan
perkawinan, dan adopsi
2) Duvall dan Logan (1986): Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
3) Bailon dan Maglaya (1978) : Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain,
mempunyai peran masing- masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
4) Jadi Keluarga adalah suatu tempat dimana dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi yang hidup bersama dan berinteraksi satu sama lain yang masing- masing
mempunyai peran sosial suami, istri, anak, kakak dan adik, menciptakan dan mempertahankan budaya,
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosialnya.
b. Peranan Keluarga
• Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut
1) Peranan ayah : Ayah sebagai kepala keluarga yang memiliki tanggungjawab penuh terhadap
kesejahteraan keluarganya dalam mencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman,
sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya
2) Peranan ibu: Sebagai ibu dari anak-anaknya bertanggungjawab atas kenyaman dilingkungan rumah
tangganya, mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik
anak-anaknya, pelindung anak-anaknya untuk berinteraksi dalam kelompok sosial, serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya, kadang-kadang dapat berperan sebagai pencari nafkah
tambahan dalam keluarganya.
3) Peranan anak : Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
c. Ciri-ciri struktur Keluarga

Munurut Burgest dan Locke (1960) yang dikutip Puspitawati, H. (2012 ) mengemukakan 4 (empat) ciri keluarga
yaitu:
1) Keluarga adalah susunan orang orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan ( pertalian antar suami dan
istri ), darah (hubungan antara orang tua dan anak) atau adopsi;
2) Anggota anggota keluarga ditandai dengan hidup bersama dibawah satu atap dan merupakan susunan satu
rumah tangga. Tempat kost dan rumah penginapan bisa saja menjadi rumah tangga, tetapi tidak akan dapat
menjadi keluarga, karena anggota - anggotanya tidak ada hubungan darah, perkawinan atau adopsi,
3) Keluarga merupakan kesatuan dari orang - orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan
peranan - peranan sosial bagi si suami dan istri, ayah dan ibu, anak laki -laki dan perempuan, saudara laki
laki dan saudara perempuan; Peranan - peranan tersebut diperkuat oleh kekuatan tradisi dan sebagian lagi
emosional yang menghasilkan pengalaman; dan
4) Keluarga adalah pemelihara suatu kebudayaan bersama yang diperoleh dari kebudayaan umum.
Struktur Keluarga

Keluarga
patrilineal matrilineal matrilokal patrilokal
kawinan

Fungsi Keluarga :
1. Fungsi Keagamaan
2. Fungsi Budaya
3. Fungsi Cinta Kasih
4. Fungsi Perlundungan
5. Fungsi Reproduksi
6. Fungsi Sosialisasi
7. Fungsi Ekonomi
8. Fungsi Pelestarian
d. Tujuan keluarga
• Secara umum tujuan dan fungsi keluarga dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki kuajiban untuk memenuhi kebutuhan
kebutuhan anggota keluarganya yang meliputi kebutuhan fisik makan dan minum psikologi (disayangi atau
diperhatikan), spiritual/agama, dan sebagainya.
Adapun tujuan membentuk keluarga adalah untuk mewujudkan kebahagiaan dan kesedihan bagi anggota bagi
anggota keluarganya serta untuk melestarikan keturunan dan budaya suatu bangsa menurut landis (1989) dan
BKKBN (1992) keluarga yang sejahterah diartikan :
 sebagai keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah
 buah mampu memenuhi kebutuhan fisik dan mental yang layak
 bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
 memiliki hubungan yang serasi selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan antar keluarga dengan
masyarakat dan lingkungan nya.
a. kesehatan dalam keluarga

MASALAH KESEHATAN
Kepala keluarga harus mengenal lebihDALAM KELUARGA
dekat kesehatan dari seluruh anggota keluarganya karena secara langsung
berhadapan dengan anggota keluarga selama dalam lingkungan nya untuk melaksanakan fungsi pemeliharaan
kesehatan yang dari kepala keluarga mempunyai peran dan tugas yang perlu dipahami dan dilakukan yang
meliputi :
1) Mampu mengenal masalah kesehatan
2) Mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat
3) kemampuan memberikan perawatan keluarga yang sakit
4) kemampuan memanfaatkan lingkungan untuk menjamin kesehatan keluarga
5) kemampuan menggunakan pelayanan kesehatan

b. tujuan kesehatan keluarga


6) Tujuan umum :
• Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan anggota keluarga mereka
sehingga status kesehatan keluarga teratasi menuju keluarga sehat fisik dan jiwanya.
2) Tujuan khusus :
a) Meningkatkan kemampuan keluarga untuk memberikan asuhan terhadap anggota keluarga yang sakit
sehingga sejak dini dapat mengatasi masalah kesehatan anggota keluarga.
b) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi masalah
kesehatan keluarga.
Faktor perilaku

Faktor Lingkungan

Faktor Yang
Mempengaruhi Kesehatan
keluarga

Faktor Keturunan

Faktor Pelayanan
Kesehatan
c. Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga.
1) Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Kontek (Family as Context)
2) Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Klien (Family as Client)
3) Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Sistem (Family as System)
4) Strategi Pendekatan Kesehatan Keluarga Sebagai Komponen Sosial (Family as
Component of Society)
Didalam promosi kesehatan menurut Similarly, Ewles dan Simnett (1999) membagi
pendekatan keluarga pada pencegahan penyakit sebagai berikut :
a) Pendekatan medis (preventif)
b) Pendekatan Perilaku
c) Pendekatan edukasi
d) Pendekatan perubahan sosial
e) Pendekatan berpusat pada klien
kebidanan komunitas adalah upaya yang dilakukan Bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan
Ibu bayi baru lahir, bayi dan dan anak balita di dalam keluarga dan masyarakat.
Pelayanan Kebidanan komunitas adalah pelayanan yang dilakukan bidan kepada masyarakat yang
KONSEP DASAR
bermukim diwilayah KEBIDANAN
kerjanya yang memilikiKOMUNITAS
masalah kesehatan kebidanan.
Pelaksanaan pelayanan kebidanan komunitas didasarkan pada empat konsep utama dalam pelayanan
kebidanan yaitu :
 Manusia
 Masyarakat / lingkungan,
 Kesehatan
 Pelayanan kebidanan yang mengacu pada konsep paradigma kebidanan dan paradigma sehat.
 Tujuan umum kebidanan komunitas adalah keinginan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya
melalui pelayanan kebidanan secara berkala dan berkualitas yang tersedia di sekitar tempat tinggalnya.
 Tujuan khusus kebidanan komunitas adalah :
a) Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat tentang pengertian kesehatan.
b) Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan
PRINSIP PELAYANAN ASUHAN DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN PADA
PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS

Prinsip pelayanan asuhan kebidanan komunitas adalah sebagai berikut.


1. Kebidanan komunitas sifatnya multi disiplin meliputi ilmu kesehatan masyarakat, sosial, psikologi, ilmu
kebidanan, dan lain-lain yang mendukung peran bidan di komunitas.
2. Berpedoman pada etika profesi kebidanan yang menjunjung harkat dan martabat kemanusiaan klien.
3. Ciri Kebidanan komunitas adalah menggunakan populasi sebagai unit analisis.
4. Ukuran keberhasilan bukan hanya mencakup hasil upaya bidan, tetapi hasil kerjasama dengan mitra-mitra
seperti PKK, kelompok ibu-ibu pengajian, kader kesehatan, perawat, PLKB, dokter, pekerja sosial, dll.
5. Sitem pelaporan bidan di komunitas, berbeda dengan kebidanan klinik. Sistem pelaporan kebidanan
komunitas berhubungan dengan wilayah kerja yang menjadi tanggung jawabnya.

Tanggung jawab bidan pada pelayanan kebidanan komunitas meliputi kemampuan memberikan penyuluhan
dan pelayanan individu, keluarga, dan masyarakat.  
RUANG LINGKUP PELAYANAN KEBIDANAN DI KOMUNITAS

• Adapun ruang lingkup pelayanan kebidanan di komunitas adalah sebagai berikut.


1) Peningkatan kesehatan (promotif)
2) Pencegahan (preventif)
3) Deteksi dini komplikasi dan pertolongan kegawatdaruratan.
4) Meminimalkan kesakitan dan kecacatan.
5) Pemulihan kesehatan (rehabilitasi).
6) Kemitraan dengan LSM setempat, organisasi masyarakat, organisasi sosial, kelompok masyarakat yang
melakukan upaya untuk mengembalikan individu ke lingkungan keluarga dan masyarakat.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai