Baja tulangan berbentuk batang berpenampang bundar yang digunakan untuk penulangan beton. Berdasarkan bentuknya baja tulangan di bedakan menjadi 2 (dua) jenis yaitu baja tulangan beton polos dan baja tulangan sirip. PENGERTIAN BAJA Baja tulangan beton polos adalah baja tulangan berpenampang bundar dengan permukaan rata tidak bersirip, disingkat BjTP. baja tulangan beton sirip adalah baja tulangan beton dengan bentuk khusus yang permukaannya memiliki sirip melintang dan rusuk memanjang yang dimaksudkan untuk meningkatkan daya lekat dan guna menahan gerakan membujur dari batang secara relative terhadap beton, disingkat BjTS. SYARAT BAJA 1. BENTUKNYA Baja tulangan beton polos : permukaan batangbaja tulangan beton harus rata tidak bersirip. BAJA TULANGAN SIRIP Permukaan batang baja tulangan beton sirip harus bersirip teratur. Sirip – sirip melintang sepanjang batang baja tulangan beton harus terletak pada jarak yang teratur serta mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Apabila membentuk sudut 45o sampai 70o arah sirip melintang pada satu sisi atau kedua sisi dibuat berlawanan, bila sudutnya berlawanan diatas 70o arah yang berlawanan tidak diperluhkan. UKURAN BAJA TULANGAN POLOS UKURAN BAJA TULANGAN SIRIP BENTUK TULANGAN SIRIP MERANGKAI TULANGAN SLOOF PENGERTIAN SLOOF Sloof Adalah struktur dari bangunan yang terletak diatas fondasi, berfungsi untuk meratakan beban yang diterima oleh fondasi, juga berpungsi sebagai pengunci dinding agar apabila terjadi pergerakan pada tanah, dinding tidak roboh. Langkah merangkai sloof Hitunglah kebutuhan tulangan (panjang dan berat) yang akan digunakan. Siapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan. Potong batang baja tulangan dengan membengkokkan menurut gambar pada gambar kerja. Letakkkan batang-batang tulangan utama pada posisi horizontal (pada penyangga tulangan). Langkah merangkai sloof Masukkan tulangan sengkang pada batang tersebut. Beri tanda pada tulangan utama tersebut sebagai perletakkan sengkang. Atur sengkang menurut dengan yang dibuat sebelumnya. Ikat sengkang pada tulangan utama.
Syarat kait tulangan :
Kait harus berupa kait penuh.
Kait – kait sengkang harus berupa kait miring yang melingkari batang – batang sudut dan mempunyai bagian yang lurus paling sedikit 6 kali diameter batang dengan minimal 5 cm. Bengkokan harus mempunyai diameter intern sebesar paling sedikit 5d atau 5 dp, dimana d adalah diameter tulangan polos dan dp adalah diameter pengenal batang yang di profilkan.
Menghitung kebutuhan tulangan : jawab Diket : Lindungan beton : 2 cm Tulangan beton : 4 Ø 12 mm Sengkang begel : Ø 6 mm Tinggi h1 : 24 – 4 = 20 cm Lebar h2 : 14 – 4 = 10 cm Menurut PBI toleransi sengkang lebar dan tinggi = ±6 mm Panjang kait a : 6 d = 6 x 0,6 = 3,6 diambil 5 cm Ditanya : panjang begel ……..? jawab panjang begel = 2 x (20,6 + 10,6 + 5 ) = 72,4 cm panjang tulangan pokok = panjang balok – 2 x lindungan beton ujung + 4d + 2 . 4d + 4d = 180 – 5 + 4 . 1,2 + 8 . 1,2 + 4.1,2 = 194,2 cm = 195 cm