Anda di halaman 1dari 33

Kelompok 10:

Nensy Dian Safitri


Retno Yekti Utami
Riana
Roniyansyah

XII 5 MIPA 4
SMA NEGERI 1 MARTAPURA
TEKS TAJUK ATAU EDITORIAL

Artikel pokok dalam surat kabar


yang merupakan pandangan redaksi
terhadap peristiwa yang sedang
menjadi pembicaraan pada saat
surat kabar itu diterbitkan. 
STRUKTUR TEKS TAJUK

Pengenalan Isu

Argumen

Penegasan
Struktur Teks “Membaca Pancaroba”
Musim kini memang sulit ditebak.
Kerusakan alam akibat ulah tangan
Pengenalan manusia menyebabkan hilangnya
keseimbangan ekosistem alam menjadi
Isu penyebabnya. Dampaknya pun kini
(paragraf 1) kembali menimpa manusia.

Secara tiba-tiba sejak sepekan terakhir,


cuaca berubah menjadi kurang
Argumen bersahabat. Sebelumnya cerah (panas)
(paragraf 2-7) seketika menjadi muram (hujan).
Hampir setiap hari hujan mengguyur
sejumlah daerah termasuk di wilayah
Kalimantan Selatan (Kalsel).
Bahkan kadang intensitas curah hujan
cukup tinggi dan langsung memunculkan
dampak ekonomi maupun kemanusiaan.
Meski belum terlalu parah, banjir juga
mulai melanda sejumlah tempat di Banua
ini, seperti di kabupaten Tanahbumbu
(Tanbu) dan di kawasan Banua Enam.

Di Tanbu bahkan luapan air hujan mulai


merenggut harapan kalangan petani
padi. Wilayah yang terendam tersebut
berada di Kecamatan Satui, Kecamatan
Kusanhilir, Kecamatan Kusanhulu,
Kecamatan Karangbintang, Kecamatan
Angsana, Kecamatan Batulicin.
Sebagaimana diwartakan koran
Banjarmasin Post edisi Rabu
(04/07/2018), seluas 780 hektar sawah
di Tanbu yang terendam dan terancam
bakal tak panen akibat terendam air
tersebut. Sekadar diketahui , tanaman
padi yang terendam apalagi tenggelam
terganggu fase vegetatif maupun
generatifnya sehingga selalu
berdampak terhadap perkembangan
berikutnya.
Tak cuma dampak ekonomi yang kini
dirasakan sebagian warga Tanbu. Sebagian
lainnya juga merasakan dampak sosial
kemanusiaan karena air hujan yang
berlebihan membanjiri rumah yang mereka
huni. Dari 8 desa di Kecamatan Kusanhulu
saja misalnya, tercatat 403 rumah yang
terendam banjir.

Upaya cepat memang langsung dilakukan


Pemkab Tanbu. Diantaranya menyalurkan
bantuan bahan pangan dan pendataan sawah
yang rusak untuk selanjutnya diberi bantuan
berupa uang yang nominal maksimalnya Rp 6
juta per hektarmelalui asuransi PT Jasindo.
Dari 6 kecamatan, yang sudah masuk
asuransi 80, 4 hektar, sementara sisanya
masih didata oleh Dinas Pertanian Tanbu.
Bencana alam memang masih selalu
menjadi momok menakutkan bagi
warga di Banua ini, terutama saat
tibanya masa pancaroba dan
musim penghujan. Meski musim
Penegasan
kini sulit ditebak, tapi setidaknya
(Paragraf 8-10)
tanda-tandanya bisadibaca.
Diantaranya mempelajari siklus
musim lima tahunan atau tren
pergerakan iklim dari waktu ke
waktu.
Karenanya, selain bantuan terhadap
para korban bencana alam ada hal
lain yang juga penting dilakukan
yakni melakukan antisipasi. Salah
satunya yakni membangun kantong-
kantong penyangga air dan
memperbanyak atau meningkatkan
kualitas kanal-kanal banjir melalui
kegiatan normalisasi secara berkala
dan berkelanjutan.
Selain itu, masyarakat yang bermukim
di kawasan rawan bencana alam
khususnya banjir juga perlu
melakukan antisipasi. Diantaranya
mengatur pola tanam maupun
diversifikas ikomoditas sehingga
ketika ada komoditas lain yang masih
bisa diharapkan sebagai sumber
income keluarga.
 
Informasi Penting

Pesan berupa fakta yang dapat


diterima oleh pembaca
Informasi Penting
Meski belum terlalu parah, banjir juga mulai melanda
sejumlah tempat di Banua ini, seperti di kabupaten
Tanahbumbu (Tanbu) dan di kawasan Banua Enam.
Wilayah yang terendam tersebut berada di Kecamatan
Satui, Kecamatan Kusanhilir, Kecamatan Kusanhulu,
Kecamatan Karangbintang, Kecamatan Angsana, Kecamatan
Batulicin.
Sebagaimana diwartakan koran Banjarmasin Post edisi
Rabu (04/07/2018), seluas 780 hektar sawah di Tanbu
yang terendam dan terancam bakal tak panen akibat
terendam air tersebut.
Dari 8 desa di Kecamatan Kusanhulu saja misalnya,
tercatat 403 rumah yang terendam banjir.

…diberi bantuan berupa uang yang nominal maksimalnya Rp


6 juta per hektar melalui asuransi PT Jasindo. Dari 6
kecamatan, yang sudah masuk asuransi 80, 4 hektar,
sementara sisanya masih didata oleh Dinas Pertanian
Tanbu.
Teks tajuk/ editorial
“Membaca Pancaroba”
ditujukan kepada masyarakat,
hal ini dapat dilihat melalui
kalimat
“ Selain itu, masyarakat yang
bermukim di kawasan rawan
bencana alam khususnya banjir
juga perlu melakukan antisipasi”.
Penulis teks tajuk/ editorial
“Membaca Pancaroba” tersebut berpihak kepada pemerintah.
Hal ini bisa kita identifikasi melalui kalimat
“Upaya cepat memang langsung dilakukan Pemkab Tanbu”.
Kaidah Kebahasaan dalam Teks Tajuk
“Membaca Pancaroba”

KATA KERJA
(VERBA) KATA ULANG
(REDUPLIKASI)

KATA
KETERANGAN KATA HUBUNG
(ADVERBIA) (KONJUNGSI)
Kata Keterangan (Adverbia)

Kata keterangan atau yang juga sering disebut dengan


Adverbia adalah kata yang memberikan penjelasan
(keterangan) tentang kata lain dalam sebuah kalimat. Kata
keterangan ada beberapa jenis yaitu :
1. Kata keterangan tempat : di, ke, dari, dalam, pada
2. Kata keterangan waktu : setelah, sebelum,
sesudah, selama, sejak
3. Kata keterangan alat : dengan, menggunakan
4. Kata keterangan tujuan : agar/supaya, untuk,
bagi, demi.
5. Kata keterangan cara : dengan, secara, dengan
cara
6. Kata keterangan sebab : karena, sebab
7. Kata keterangan pelaku : dari, oleh
Jenis Kata Keterangan Contoh Kalimat
Jenis-jenis kata keterangan dalam yakni
1. Salah satunya teksmembangun
tajuk “Membaca
kantong-
kantong penyangga air dan memperbanyak
Pancaroba”
1. Kata keterangan
atau meningkatkan kualitas kanal-kanal banjir
cara
melalui kegiatan normalisasi secara berkala
dan berkelanjutan.
1. Kerusakan alam akibat ulah tangan manusia
menyebabkan hilangnya keseimbangan
ekosistem alam menjadi penyebabnya.

2. Sekadar diketahui , tanaman padi yang


terendam apalagi tenggelam terganggu fase
2. Kata Keterangan vegetatif maupun generatifnya sehingga
akibat selalu berdampak terhadap perkembangan
berikutnya.

3. Diantaranya mengatur pola tanam maupun


diversifikasi komoditas sehingga ketika ada
Meski belum terlalu parah, banjir
juga mulai melanda sejumlah
3. Kata keterangan tempat di Banua ini, seperti di
tempat kabupaten Tanahbumbu (Tanbu)
dan di kawasan Banua Enam.

4. Kata keterangan Tak cuma dampak ekonomi yang


waktu kini dirasakan sebagian warga Tanbu.

Dari 6 kecamatan, yang sudah


5. Kata keterangan masuk asuransi 80, 4 hektar,
pelaku sementara sisanya masih didata oleh
Dinas Pertanian Tanbu.
Kata Kerja (Verba)

Kata kerja dapat didefinisikan sebagai kelas kata


yang menyatakan suatu tindakan seseorang (subjek),
keberadaan, dan pengalaman. Dalam kalimat, kata
kerja biasanya berfungsi sebagai predikat.
1. Kata kerja material
Verba (kata kerja) material merupakan verba yang
menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa.
Contoh kalimat
1. Dampaknya pun kini kembali menimpa manusia.

2. Hampir setiap hari hujan mengguyur sejumlah


daerah termasuk di wilayah Kalimantan Selatan
(Kalsel).

3. Diantaranya menyalurkan bantuan bahan


pangan…
6. Diantaranya mempelajari siklus musim lima tahunan
atau tren pergerakan iklim dari waktu ke waktu.

7. Salah satunya yakni membangun kantong-kantong


penyangga air …

8. Selain itu, masyarakat yang bermukim di kawasan


rawan bencana alam khususnya banjir juga perlu
melakukan antisipasi.

9. Diantaranya mengatur pola tanam maupun


diversifikasi, komoditas sehingga ketika ada
komoditas lain yang masih bisa diharapkan sebagai
sumber income keluarga.
2. Kata kerja mental

Kata kerja mental adalah kata kerja yang


menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan
oleh seseorang.

Contoh kalimat
1. Sebagian lainnya juga merasakan dampak sosial
kemanusiaan karena air hujan yang berlebihan
membanjiri rumah yang mereka huni.

2. Bencana alam memang masih selalu menjadi momok


menakutkan bagi warga di Banua ini, terutama saat
tibanya masa pancaroba dan musim penghujan.
KONJUNGSI
Konjungsi adalah kata yang fungsinya menghubungkan
antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf.

Konjungsi antarklausa

Konjungsi antarkalimat

Konjungsi antarparagraf
1. Konjungsi
Antarklausa

Konjungsi koordinatif, yaitu konjungsi yang


menghubungkan dua klausa atau lebih yang
memiliki status konjungsi setara.

Konjungsi subordinatif, yaitu konjungsi yang


menghubungkan dua klausa atau lebih yang
memiliki status konjungsi bertingkat (sintaksis
yang tidak sama).

Konjungsi korelatif, yaitu konjungsi yang


menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa dan
kedua unsur itu memiliki status konjungsi setara
(sintaksis yang sama). 
A. Konjungsi Koordinatif

Atau (menyatakan pemilihan)


Dan (menyatakan penambahan)
Tetapi (menyatakan perlawanan)
B. Konjungsi
Subordinatif
Andaikan, andaikata, umpamanya, sekiranya (menyatakan
pengandaian)
Agar, supaya, biar (menyatakan tujuan)
Jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala (menyatakan syarat)
Seakan-akan, seolah-olah (menyatakan pemiripan)
Sebab, karena, oleh karena (menyatakan sebab)
Biarpun, meskipun, sekalipun, walaupun (menyatakan konsesif)
Hingga, sehingga, sampai(-sampai), maka(nya) (menyatakan
akibat)
Bahwa (menyatakan penjelasan)
Sesudah, setelah, sejak, selesai, ketika, tatkala, sewaktu,
sementara, sambil, hingga, sampai, selanjutnya (menyatakan
waktu)
lalu, lantas, kemudian, setelah itu (menyatatakan urutan)
tetapi, sedangkan, namun, sebaliknya (menyatakan perlawanan)
asalkan, jikalau, kalau (menyatakan persyaratan)
bahkan dan malahan (menyatakan penegasan)
C. Konjungsi Korelatif

Jangankan …, …pun ...


Bukan hanya …, melainkan …
Apa(kah) … atau …
(Se)demikian (rupa) … sehingga…
Baik … maupun …
Tidak hanya …, tetapi ( …) juga …
Entah … entah …
Baik … maupun …
2. Konjungsi Antarkalimat

– Biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, sungguhpun


demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu
(menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu).
– Kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagi pula,
selain itu (menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar hal
yang telah dinyatakan sebelumnya).
– Sebaliknya, selain itu, sekalipun begitu, walaupun demikian, meskipun
begitu (menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya).
– Sesungguhnya, bahwasanya (menyatakan keadaan yang sebenarnya).
– Malahan, bahkan (menyatakan menguatkan keadaan yang dinyatakan
sebelumnya).
– Akan tetapi, namun, kecuali itu (menyatakan pertentangan dengan
keadaan sebelumnya).
– Dengan demikian (menyatakan konsekuensi).
– Oleh karena itu, oleh sebab itu (menyatakan akibat).
– Sebelum itu (menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan
sebelumnya).
3. Konjungsi Antarparagraf

Contoh:
Terlebih lagi … Tak hanya sebagai …
Disamping … Oleh karena itu …
Karenanya ... Berdasarkan …
Konjungsi yang terdapat pada teks tajuk “Membaca
Pancaroba”
1. Sebelumnya cerah (panas) 4. ...fase vegetatif maupun
seketika menjadi muram (hujan). generatifnya sehingga selalu
berdampak terhadap
perkembangan berikutnya.

2. Bahkan kadang intensitas curah 5. Sebagian lainnya juga


hujan cukup tinggi dan langsung merasakan dampak sosial
memunculkan dampak ekonomi kemanusiaan karena air hujan
maupun kemanusiaan. yang berlebihan membanjiri ...

3. Di Tanbu bahkan luapan air hujan 6. ... pendataan sawah yang


mulai merenggut harapan kalangan rusak untuk selanjutnya diberi
petani padi. bantuan berupa uang yang
nominal maksimalnya Rp 6 juta
per hektar ...
7. Meski musim kini sulit ditebak, 10. ..., sementara sisanya masih
tapi setidaknya tanda-tandanya didata oleh Dinas Pertanian
bisa dibaca. Tanbu.

8. ... tibanya masa pancaroba dan 11. Karenanya, selain bantuan


musim penghujan. Meski musim terhadap para korban bencana
kini sulit ditebak, tapi setidaknya alam ada hal lain yang juga
tanda-tandanya bisa dibaca. penting dilakukan yakni
melakukan antisipasi.

9. Kerusakan alam akibat ulah 12. Selain itu, masyarakat yang


tangan manusia menyebabkan bermukim di kawasan rawan
hilangnya keseimbangan bencana alam khususnya banjir
ekosistem alam menjadi juga perlu melakukan antisipasi.
penyebabnya.
KATA ULANG (REDUPLIKASI)
Reduplikasi atau perulangan adalah proses
pengulangan kata atau unsur kata. Reduplikasi juga
merupakan proses penurunan kata dengan perulangan
utuh maupun sebagian.
Menurut bentuknya, reduplikasi nomina dapat dibagi
menjadi empat kelompok :
1. Perulangan utuh, contoh: kantong-kantong, kanal-
kanal.
2. Perulangan salin suara, contoh: warna-warni.

3. Perulangan sebagian, contoh: surat kabar-surat


kabar
4. Perulangan yang disertai pengafiksan, contoh:
tanda-tandanya.

Anda mungkin juga menyukai