Anda di halaman 1dari 28

PENGANTAR

MATEMATIKA
DESKRIPSI

 Mata kuliah ini membahas tentang konsep-konsep dasar


himpunan, relasi, fungsi, bilangan kardinal, metode
pembuktian, induksi matematika dan rekursi, sistem bilangan
(asli, bulat, rasional dan real) dan logika.
 Tujuan instruksional umum :

Melalui Mata kuliah ini pembaca, khususnya


mahasiswa Matematika, diharapkan terampil dan
percaya diri dalam menggunakan konsep-konsep
dasar tersebut untuk memahami materi matematika
lanjutan seperti kalkulus, aljabar linear, mata kuliah
lainnya.
BUKU ACUAN

 Anton, Howard, Calculus with Analytic Geometry, New York:


John Wiley & Sons, 1988
 Groza, V.S and S. shelley, Precalcullus Mathematics, New
York: Rinehart and Winton Inc, 1970
 Hall, H.S And S.R Knight, Higher Algebra, London:
Macmillan Co, 1950
 Jong Jek Siang, Matematika Diskrit dan Aplikasinya,
Yogayakarta: Penerbit ANDI, 2004
 Munir, Rinaldi, Matematika Diskrit, Bandung: Penerbit
Informatika, 2001
 Purcell, Edwin J., Kalkulus, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004

 Swokowski, Earl W, Calculus with Analytic Geometry, Boston:


PWS-Kent, 1988
POKOK BAHASAN
 Sistem Bilangan Riil
 Faktorial, Permutasi dan Kombinasi
 Teorema Binomial dan Multinomial
 Himpunan, Relasi, dan Fungsi
 Limit dan Kekontinuan
 Turunan dan Aplikasi Turunan
 Notasi Sigma dan Notasi Product
 Integral dan Aplikasi Integral
Komposisi Penilaian

Tugas 10 %
Kuis 10 %
Ujian tengah semester (UTS) 30 %
Ujian akhir semester (UAS) 50 %
SISTEM BILANGAN
PEMBAGIAN JENIS BILANGAN

Bilangan

2; -2; 1,1; -1,1   4 ,   7 

+ Nyata Khayal
-

0,14925253993999------ 0,1492525
Hasil bagi antara 2 bilangan
bulat, pecahan desimal
Irrasional Rasional terbatas, atau desimal
berulang
Hasil bagi antara 2 bilangan
pecahan desimal tak terbatas
dan tak berulang (, e)
Hasil bagi antara 2
bilangan yang hasilnya
Hasil bagi antara 2 bilangan pecahan dg desimal tak
yang hasilnya bulat, terbatas, berulang
termasuk 0 (nol) Bulat Pecahan
1; 8 ;4 ½; 2/7
 Diagram Venn
Jika N: himpunan bilangan asli
C: himpunan bilangan cacah
Z: himpunan bilangan bulat
Q: himpunan bilangan rasional
R: himpunan bilangan riil
K: himpunan bilangan kompleks
 Bilangan – bilangan seperti (4) , merupakan
(7) bilangan
imajiner (khayal).

 Bilangan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk


(2)  2 (1)  2 i
Yang disebut sebagai bilangan kompleks (K).
J : himpunan bilangan imajiner
R: himpunan bilangan real
K: himpunan bilangan kompleks
Maka J R =K.

Bilangan kompleks dapat dinyatakan dengan z = a+bi, dengan a,b


R dan i2 = —1, a disebut bagian real dan b disebut bagian
imajiner.
HUBUNGAN PERBANDINGAN ANTAR
BILANGAN
Tanda Ketidaksamaan
 Tanda < melambangkan “lebih kecil dari”
 Tanda > melambangkan “lebih besar dari”

 Tanda < melambangkan “lebih kecil dari atau sama dengan”

 Tanda > melambangkan “lebih besar dari atau sama dengan”

Sifat Perbandingan
1. Jika a < b, maka –a > -b
2. Jika a < b dan x > 0, maka x.a < x.b
3. Jika a < b dan x < 0, maka x.a > x.b
4. Jika a < b dan c < d, maka a+c < b+d
SELANG (INTERVAL)
 Berikut ini disajikan beberapa himpunan yang
merupakan selang.
MENYELESAIKAN PERTIDAKSAMAAN
 Selesaikan pertidaksamaan
a. 3  7 x  2 x  9

b. 7  2  5 x  9

c. x 2  3x  10

2x  5
d. 1
x2
OPERASI BILANGAN
1. Kaidah Komutatif
a+b=b+a
axb=bxa

2. Kaidah Asosiatif
(a + b) + c = a + (b + c)
(a x b) x c = a x (b x c)

3. Kaidah Pembatalan
a+c=b+c axc=bxc
Maka : a = b Maka : a = b
4. Kaidah Distributif
a (b + c) = ab + ac

5. Unsur Penyama

a+0=a
ax1=a a:1=a
6. Kebalikan
a + (-a) =0
a x 1/a = 1
OPERASI TANDA
 Operasi Penjumlahan
a. (+ a) + (+b) = (+c)
b. (- a) + (- b) = (- c)
c. (+ a) + (- b) = (+ c) jika |a| > |b|
(+ a) + (- b) = (- d) jika |a| < |b|
d. (- a) + (+ b) = (+ c) jika |a| < |b|
(- a) + (+ b) = (- d) jika |a| > |b|
OPERASI TANDA
 Operasi Pengurangan
a. (+ a) - (+ b) = (+ c) jika |a| > |b|
(+ a) - (+ b) = (- d) jika |a| < |b|
b. (- a) - (- b) = (+ c) jika |a| < |b|
(- a) - (- b) = (- d) jika |a| > |b|
c. (+ a) - (- b) = (+ c)
d. (- a) - (+ b) = (- c)
OPERASI TANDA

 Operasi Perkalian
(+ a) x (+ b) = (+ c) (- a) x (- b) = (+ c)
(+ a) x (- b) = (- c) (- a) x (+ b) = (- c)

 Operasi Pembagian
(+ a) : (+ b) = (+ c) (- a) : (- b) = (+ c)
(+ a) : (- b) = (- c) (- a) : (+ b) = (- c)
OPERASI BILANGAN PECAHAN

 Operasi Pemadanan
 Operasi Penjumlahan dan Pengurangan

 Operasi Perkalian

 Operasi Pembagian
OPERASI PEMADANAN
a a x c a a: c
 
b b x c b b: c

Operasi Penjumlahan dan Pengurangan

Dua buah pecahan atau lebih, hanya dapat ditambahkan


atau dikurangkan apabila mereka memiliki suku pembagi
yang sama atau sejenis. Jika suku pembaginya belum
sama, maka terlebih dahulu harus disamakan sebelum
pecahan-pecahan tersebut ditambahkan dan dikurangkan.
Operasi Perkalian

a b ab
 
x y xy
Operasi Pembagian

a b a y ay
:   
x y x b xb
BILANGAN MUTLAK
Definisi

Bilangan mutlak (absolut) dari suatu bilangan real a


dinyatakan dengan a

Yang didefinisikan sebagai:

 a, jika a  0
a 
 a, jika a  0

Contoh:
5  5;  7  ( 7)  7
Contoh
Selesaikan:
a. x  3  4

b. 3 x  2  5 x  4
Theorema (Hubungan bentuk akar kuadrat dan nilai absolut)
Untuk semua bilangan real a

a2  a

Theorema
Jika a dan b bilangan real,

a.  a  a
b. ab  a b
c. a / b  a / b
PERTIDAKSAMAAN DALAM NILAI
MUTLAK
Contoh
Selesaikan pertidaksamaan berikut:
a. x  3  4

b. x4 2

c. 3  x  2  7
LATIHAN
1. Selesaikan :
3 2 1
(a)  
4 7 6
3 2 1
(b)  
4 7 6
3 2 1
(c )  
4 7 6
3 2 1
(d ) : :
4 7 6
2. Misalkan A=[-4,2), B=[-1,6), C=(- ∞,1)
a. Gambarlah selang-selang tersebut pada garis
real
b. Carilah dan tulislah dalam notasi selang.
(1). A B  (2). A ∩ B
(3). A - B (4). B - A
(5) A C (6). A - C
(7). A ∩ C (8). B - C
3. Diketahui bilangan kompleks z1 = 3 + 2i,
z2 = -4 + i, z3 = 5 – 2i, hitunglah:
a. z1 + z2
b. (z1 + z2) + z3
c. z1 – z3
d. z1 x z2
e. z3 x z1

Anda mungkin juga menyukai