Anda di halaman 1dari 52

CSS

Kelainan Letak
Preseptor:
Dr. dr. Hanom Husni Syam., Sp.OG(K), M.Kes

Presentan:
Atikah Larasati
Eko Nur Darmawan
Nikla Sekar Salsabila

Kelompok 4
Letak Janin

Presentasi Janin
Hubungan
Sikap Janin
Fetopelvik

Posisi Janin
Letak Janin (Fetal Lie)
Hubungan letak sumbu panjang janin terhadap ibu. Terdapat berbagai
jenis letak yaitu:
1. Letak bujur: Sumbu panjang janin sesuai sumbu panjang ibu. Letak
bujur merupakan letak tersering janin.
2. Letak lintang: sumbu panjang janin tegak lurus dengan sumbu
panjang ibu
3. Letak oblique/serong: sumbu panjang janin membentuk sudut 45
derajat

Leveno KJ, Spong CY, Dashe JS, Casey BM, Hoffman BL, Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics, 25th Edition: McGraw-Hill Education; 2018
Fakultas Kedoktran Universita Padjadajran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 2 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2013.
Presentasi Janin
Definisi: bagian dari janin yang menjadi bagian terendah yang mendekati jalan lahir.
Presentasi kepala
- Presentasi belakang kepala (occiput presentation)
- Presentasi puncak kepala (sinciput presentation)
- Presentasi dahi (brow presentation)
- Presentasi muka (face presentation)
Presentasi bokong (breech)
- Presentasi bokong murni (frank breech)
- Presentasi bokong kaki (complete breech)
- Presentasi lutut dan presentasi kaki (incomplete breech atau footling breech)
Presentasi bahu (shoulder presentation)
Presentasi majemuk (compound presentation)

Leveno KJ, Spong CY, Dashe JS, Casey BM, Hoffman BL, Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics, 25th Edition: McGraw-Hill Education; 2018
Fakultas Kedoktran Universita Padjadajran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 2 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2013.
Sikap Janin
Letak bagian-bagian anak seperti kepala, badan, tangan, dan kaki, satu sama
lain.
Sikap fisiologi:
- Badan janin kifosis
- Kepala menekur,dagu dekat pada dada
- Lengan bersilang di depan dada
- Tungkai terlipat pada lipatan paha, dan lekuk lutut rapat pada badan

Leveno KJ, Spong CY, Dashe JS, Casey BM, Hoffman BL, Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics, 25th Edition: McGraw-Hill Education; 2018
Fakultas Kedoktran Universita Padjadajran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 2 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2013.
Posisi Janin
Definisi: hubungan bagian janin yang dipilih
bagian presentasi janin ke sisi kanan atau kiri
jalan lahir.
Contoh determining points:
- Occiput -> LO dan RO
- Dagu (mentum) -> LM dan RM
- Sacrum -> LS dan RS
- Acromion ->
Hubungan presenting part terhadap pelvis ibu:
- Anterior
- Transverse
- Posterior

Leveno KJ, Spong CY, Dashe JS, Casey BM, Hoffman BL, Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics, 25th Edition: McGraw-Hill Education; 2018
Fakultas Kedoktran Universita Padjadajran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 2 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2013.
Kelainan
Letak
Kelainan Presentasi Kepala

Presentasi
Presentasi Muka Presentasi Dahi
Majemuk

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Presentasi Muka

Definisi
Presentasi kepala dengan defleksi maksimal
hingga oksiput mengenai punggung dan muka
terarah ke bawah (kaudal terhadap ibu.

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Klasifikasi & Etiologi
Penyebab utama: panggul sempit dan anak yang besar

Letak Muka Primer Letak Muka Sekunder

Penyebab: kelainan pada anak dan Anak normal namun ada kelainan:
tak dapat diperbaiki ● Panggul picak
● Dinding perut kendor hingga
● Struma kongenitalis rahim jatuh ke depan
● Kelainan tulang leher ● Bagian-bagian yang
● Lilitan tali pusat yang menumbung
banyak di leher ● Hidramnion
● Meningokel
● Anensefal
● Anak lahir besar
1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Diagnosis

Dalam Kehamilan Dalam Persalinan

● Tonjolan kepala sepihak Pemeriksaan Dalam


dengan bokong ● Teraba orbita, hidung, tulang
● Ditemukan sudut fabre pipi, mulut, dan dagu
● Tonjolan kepala bertentangan
dengan pihak bagian-bagian
kecil
● BJJ sepihak dengan bagian
kecil
● Rontgen, USG

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Mekanisme Persalinan
● Pada awal persalinan, defleksi ringan → kepala turun → defleksi bertambah hingga
dagu menjadi bagian terendah → dagu paling dulu mengalami rintangan dari otot otot
dasar panggul hingga memutar ke depan ke arah simfisis
● Putaran paksi terjadi di dasar panggul
● Dalam vulva, mulut terlihat lebih dahulu
● Kepala lahir dengan gerakan fleksi dan tulang lidah (hioid) menjadi hipomoklion
● Berturut-turut lahir: hidung, mata, dahi, ubun-ubun besar, dan tulang belakang kepala
● Vulva diregang oleh diameter submento-oksipitalis (11 ½ cm)
● Kaput suksedaneum terbentuk di daerah mulut hingga muka anak moncong

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Tatalaksana
● Periksa ada/tidak kelainan panggul, jika tidak → konservatif
● Kala I: Observasi sampai pembukaan lengkap
● Kala II: setelah dipimpin meneran,
○ Bila dagu di depan: persalinan pervaginam (spontan atau ekstraksi
forsep)
○ Bila dagu di belakang: seksio sesarea

1. KSM/Dep Obstetri & Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung FK Unpad. Panduan Praktik Klinik Obstetri dan Ginekologi
Prognosis
● Dubia ad bonam
● Presentasi muka dapat lahir spontan bila dagu di depan
● Partus lebih lama → meningkatkan angka kematian janin
● Kemungkinan ruptura perineum lebih besar

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2013. 225 p: 132
2. KSM/Dep Obstetri & Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung FK Unpad. Panduan Praktik Klinik Obstetri dan Ginekologi 2018. Edisi
Definisi
Presentasi Dahi
Presentasi kepala dengan defleksi
sedang, sehingga dahi menjadi bagian
terendah.

Biasanya bersifat sementara; berubah


menjadi presentasi muka atau
belakang kepala seiring majunya
persalinan.

Karakteristik

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Etiologi
● Panggul sempit
● Anak besar
● Hidramnion
● Dinding perut kendur

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku
Diagnosis
Dalam kehamilan, presentasi dahi jarang diketahui karena letak
defleksi mampu dicurigai dari palpasi bila:
1. Tonjolan kepala teraba di sisi punggung anak (bertentangan
dengan bagian kecil)
2. Bunyi jantung anak dan bagian kecil anak terdapat di satu sisi
3. Biasanya baru dapat didiagnosis sewaktu persalinan bila
pembukaan sudah cukup besar; akan teraba sutura frontalis,
ubun-ubun besar, pinggir orbita, dan pangkal hidung

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2013. 225 p: 141
Mekanisme Persalinan

● Presentasi dahi merupakan presentasi paling buruk di antara presentasi kepala


● Ukuran kepala terbesar (diameter mento-oksipitalis sebesar 13,5 cm, lebih besar dari semua
ukuran PAP) akan melalui jalan lahir
○ Pada anak yang besar, kepala tidak dapat masuk ke dalam PAP
○ Pada anak yang agak kecil, kepala dapat masuk tapi dengan molase kuat diikuti putaran
paksi sehingga dahi memutar ke depan ke arah simfisis
● Dahi paling dulu terlihat di vulva

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
Mekanisme Persalinan
● Tulang rahang atas menjadi hipomoklion
● Dengan fleksi, lahir ubun-ubun besar dan belakang kepala
● Setelah belakang kepala lahir, dengan gerakan fleksi berturut-turut lahir mulut dan dagu
● Vulva diregang oleh diameter maksila-oksipitalis
● Kaput suksedaneum terjadi pada dahi

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
Tatalaksana
● Persalinan dilakukan dengan seksio sesarea, mengingat bahaya-bahaya untuk ibu dan anak

Prognosis
● Pada presentasi dahi sementara, anak dapat lahir spontan sebagai presentasi belakang
kepala atau muka
● Prognosis buruk bila presentasi dahi menetap, kecuali bila ukuran anak cukup kecil

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2013.
Presentasi Majemuk
- Definisi Presentasi majemuk: terjadinya prolaps satu
atau lebih ekstremitas pada presentasi kepala
ataupun bokong. Kepala memasuki panggul
bersamaan dengan kaki dan tangan. Presentasi
majemuk juga dapat terjadi saat bokong memasuki
panggul bersamaan dengan tangan
- Etiologi: terjadi bila pintu atas panggul tidak tertutup
baik oleh bagian depan anak seperti pada kondisi
multipara, anak prematur, hidramnion

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Diagnosis Presentasi Majemuk
Kemungkinan adanya presentasi majemuk dapat dipikirkan apabila:
- Terjadi kelambatan kemajuan persalinan pada fase aktif
- Bagian terendah janin (kepala atau bokong) tidak dapat masuk panggul
terutama setelah terjadi pecah ketuban
Diagnosis presentasi majemuk dibuat melalui pemeriksaan dalam
- Pada presentasi kepala teraba juga tangan/lengan dan/atau kaki
- Pada presentasi bokong teraba juga tangan/lengan

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Tatalaksana Presentasi Majemuk
a. Tatalaksana Umum
- Persalinan spontan hanya bisa terjadi jika janin sangat
kecil/mati dan maserasi.
b. Tatalaksana Khusus
- Coba reposisi:
- Ibu diletakkan dalam posisi Trendelenburg (knee-chest
position)
- Dorong tangan ke atas luar dari simfisis pubis dan
pertahankan di sana sampai timbul kontraksi sehingga
kepala turun ke rongga panggul.
- Lanjutkan penatalaksanaan persalinan normal.
- Jika prosedur gagal/terjadi prolapsus tali pusat, lakukan
seksio sesarea.
1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Letak Sungsang

Definisi
Letak memanjang dengan bokong sebagai bagian
yang terendah (presentasi bokong)

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Klasifikasi

Frank Breech Complete


(Letak Bokong Breech( Letak
Murni) Bokong Kaki) Incomplete Breech
● Presentasi bokong ● Presentasi bokong ● Jenis:
murni. kaki ○ Letak lutut
● Bokong saja yang ● Kedua ○ Letak kaki (Footling
pinggul
menjadi bagian depan breech)
● Kedua tungkai lurus
fleksi
■ Sempurna/Tidak
ke atas ● Salah satu atau
Sempurna
kedua lutut fleksi ● Salah satu atau kedua kaki
atau lutut terdapat di bawah
bokong
1. Leveno KJ, Spong CY, Dashe JS, Casey BM, Hoffman BL, Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics, 25th Edition: McGraw-
Hill Education; 2018.
Klasifikasi

Frank Breech Complete


(Letak Bokong Breech( Letak
Murni) Bokong Kaki) Incomplete Breech

1. Leveno KJ, Spong CY, Dashe JS, Casey BM, Hoffman BL, Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics, 25th Edition: McGraw-
Hill Education; 2018.
Epidemiologi dan Faktor Predisposisi

Epidemiologi Faktor Predisposisi

● Terjadi pada 3-5% kelahiran tunggal ● Usia gestasional muda


● Letak bokong murni paling sering ● Volume cairan ketuban tinggi
dijumpai ● Kehamilan multifetal
● Hidrosefalus
● Anencephaly
● Abnormalitas struktur uterus
● Plasenta previa
● Tumor pelvis
● Kelahiran sungsang sebelumnya

1. Leveno KJ, Spong CY, Dashe JS, Casey BM, Hoffman BL, Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics, 25th Edition: McGraw-Hill
Education; 2018.
Anamnesis
● Teraba pergerakan janin oleh ibu di bagian perut bawah, di bawah pusat
● Ibu sering merasakan benda keras (kepala) mendesak tulang iga

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2013. 225
Pemeriksaan Fisik
● Palpasi- Pemeriksaan Leopold:
○ Leopold 1: bagian keras, bundar, dan melenting pada fundus uteri
○ Leopold 2: punggung teraba pada salah satu sisi abdomen dengan bagian-bagian kecil pada
sisi satu lagi
○ Leopold 3: jika belum engagement, bokong dapat digerakkan di atas pelvic inlet
○ Leopold 4: setelah engagement, bokong terdapat di bawah simfisis
● Auskultasi: bunyi jantung terdengar pada punggung anak setinggi pusat
● Pemeriksaan Dalam:
○ Jika pembukaan sudah besar, dapat teraba 3 tonjolan tulang (2 tubera ossis ischii dan ujung
os sakrum)
○ Antara tiga tonjolan tulang tersebut dapat diraba anus dan genitalia janin
○ Membedakan anus dan mulut:
■ Jari akan merasakan resistensi otot jika menyentuh anus, sedangkan mulut lebih
keras
■ Mulut dan malar eminence membentuk sebuah segituga, sedangkan tubera ossis ischi
dan anus terletak pada sebuah garis lurus
1. Leveno KJ, Spong CY, Dashe JS, Casey BM, Hoffman BL, Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics, 25th Edition: McGraw-Hill Education; 2018.
2. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2013. 225
Pemeriksaan Fisik

○ Membedakan anus dan mulut:


■ Jari akan merasakan resistensi otot jika menyentuh anus, sedangkan mulut
lebih keras
■ Mulut dan malar eminence membentuk sebuah segituga, sedangkan tubera
ossis ischi dan anus terletak pada sebuah garis lurus
● Posisi fetus berdasarkan relasi sakrum janin terhadap pelvis ibu:
○ Left sacrum anterior (LSA)
○ Right sacrum anterior (RSA)
○ Left sacrum posterior (LSP)
○ Right sacrum posterior (RSP)
○ Sacrum transverse (ST)

1. Leveno KJ, Spong CY, Dashe JS, Casey BM, Hoffman BL, Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics, 25th Edition:
McGraw-Hill Education; 2018.
Pemeriksaan Penunjang
USG - 32-34 minggu
● Taksiran berat janin
● Penilaian volume air ketuban
● Konfirmasi letak plasenta
● Jenis presentasi bokong
● Keadaan hiperekstensi kepala
● Kelainan kongenital
● Kesejahteraan janin

1. KSM/Dep Obstetri & Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung FK Unpad. Panduan Praktik Klinik Obstetri dan Ginekologi
2014. Edisi 2. (2014)
Mekanisme Persalinan

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku
Mekanisme Persalinan

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku
Tatalaksana
● Dalam kehamilan: versi luar (34 minggu ke atas)
● Dalam Persalinan
○ Versi luar (jika memenuhi syarat)
○ Seksio sesaria jika terdapat salah satu:
■ Anak mahal
■ Panggul sempit
■ Primi tua
■ TBBJ 3500 gram atau lebih
■ Usia kehamilan kurang dari 37 minggu
○ Persalinan pervaginam dengan memperhatikan:
■ Awasi kemungkinan tali pusat menumbung pada ketuban yang sudah pecah
■ Penilaian skor Zatuchni
■ Persalinan harus lancar
■ Tetes oksitosin maksimal 1 labu
○ Cara persalinan pervaginam dapat dilakukan dengan:
■ Spontan
■ Manual aid

1. KSM/Dep Obstetri & Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung FK Unpad. Panduan Praktik Klinik Obstetri dan Ginekologi
Versi Luar
Persiapan
● Kosongkan kandung kemih
● Periksa bunyi jantung janin
● Posisi: berbaring dengan kaki fleksi

Teknik
● Mobilisasi bagian terendah janin
● Sentralisasi: mendekatkan kepala dan bokong
● Versi: Putar ke arah perut janin
● Pantau DJJ 5-10 menit, jika gawat janin → kembalikan
posisi
● Fiksasi dinding perut dengan gurita atau stagen

1. KSM/Dep Obstetri & Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung FK Unpad. Panduan Praktik Klinik Obstetri dan Ginekologi
Versi Luar
Syarat Kontraindikasi Komplikasi
● UK 34 minggu atau lebih ● Bekas seksio ● Gawat janin
● Bagian terendah janin sesarea ● Ketuban pecah
masih dapat dimobilisasi ● Hidramnion ● Lilitan tali pusat
● Bunyi jantung janin baik ● Hipertensi ● Ruptura uteri
● Ketuban belum pecah ● Hidrosefalus dan ● Solusio plasenta
● Persalinan: pembukaan anensefalus
4cm atau lebih ● Kehamilan kembar
● USG janin tunggal hidup ● Dugaan disproporsi
kepala

1. KSM/Dep Obstetri & Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung FK Unpad. Panduan Praktik Klinik Obstetri dan Ginekologi
Budania, Suman & Beniwal, MukeshKumar & Choudhary, Geeta. (2017). A study of labour outcome in breech delivery.
Advances in Human Biology. 7. 32. 10.4103/2321-8568.199534.
Prognosis
● Ibu: ruptur perineum lebih sering
terjadi
● Janin: lebih buruk terutama jika janin
besar dan ibu primigravida
● Penyebab kematian anak:
○ Tali pusat tertekan kepala dan
rongga panggul
○ Perdarahan otak
○ Kerusakan tulang belakang
○ Tali pusat menumbung

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2013. 225
Letak Lintang

Definisi
Keadaan letak di mana sumbu panjang
anak tegak lurus atau hampir tegak lurus
terhadap sumbu panjang ibu.

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2013.
● Presentasi bahu (presentasi akromion): Bahu menjadi bagian terendah

Klasifikasi
A. Dorsoanterior: Punggung di sisi depan
B. Dorsoposterior: Punggung di sisi belakang

A B

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2013.
Etiologi
● Dinding perut kendur; multiparitas
● Kesempitan panggul
● Plasenta previa
● Prematuritas
● Kelainan bentuk rahim; uterus arkuatus
● Mioma uteri
● Kehamilan ganda

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2013.
2. Pemeriksaan Fisik
Diagnosis
Inspeksi
- Perut tampak melebar ke samping
1. Anamnesis - Fundus uteri tampak lebih rendah dari biasanya

● Palpasi
Keluhan: Perut sebelah kiri atau kanan terasa
- Fundus teraba kosong, bagian kepala dan bokong teraba di
nyeri (seperti ditekan dari dalam) dan bila
kiri/kanan di atas fossa iliaka
diraba terasa sedikit menonjol, sedangkan di
- Dorsoanterior: Tahanan terbesar di sebelah depan
sisi lain sering terasa gerakan tendangan
● - Dorsoposterior: Teraba tonjolan-tonjolan (bagian-bagian
Riwayat obstetri: Kehamilan sebelumnya
kecil)
(GPA), komplikasi maternal dan fetal, riwayat
ANC Auskultasi
Denyut jantung janin biasanya terdeteksi setinggi pusat
kanan atau kiri

3. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan dalam (saat persalinan)


- Teraba sisi toraks (susunan tulang sejajar)
Ultrasonography - Bila pembukaan sudah besar, teraba skapula dan klavikula

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2013.
Diagnosis
Leopold I
- Tinggi fundus uteri sedikit lebih rendah
- Fundus teraba kosong/punggung/bagian kecil

Leopold II
- Uterus melebar
- Teraba kepala pada satu sisi dan bokong di sisi
lainnya

Leopold III
- Di atas simfisis teraba kosong/punggung/bagian
kecil

Leopold IV
- Penentuan derajat penurunan bagian terendah ke
dalam rongga panggul

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2013.
225 p: 155 - 161
Mekanisme Persalinan
● Kemungkinan pergerakan anak letak lintang:
○ Berputar sendiri menjadi letak memanjang (versio spontanea),
hanya mungkin bila ketuban masih utuh
○ Menetap dalam letak lintang sehingga tidak dapat lahir spontan,
kecuali anak berukuran kecil atau mati dan sudah maserasi
○ Kepala anak tertekan dan seterusnya lahir dalam keadaan
terlipat (conduplicatio corpore)

● Pada kala I dan II, kepala anak akan ditekan mendekati permukaan
ventral tubuh anak -> ukuran lintang berkurang -> bahu dapat masuk
rongga panggul -> ketuban pecah, lengan dapat menumbung ->
kemajuan terhenti -> penambahan kekuatan kontraksi rahim ->
lingkaran retraksi patologis -> risiko ruptur uteri/kelemahan his ->
infeksi intrauterin (Letak Lintang Kasip)

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2013.
225 p: 155 - 161
Mekanisme Persalinan
● Evolutio spontanea: Cara yang memungkinkan kelahiran spontan letak lintang

○ Mekanisme Douglas
Bahu lahir diikuti oleh sisi toraks, perut, bokong, dan kepala.
○ Mekanisme Denman
Bahu lahir diikuti bokong, dada, dan kepala.

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2013.
225 p: 155 - 161
Tatalaksana
SAAT KEHAMILAN
● Versi luar segera diupayakan agar dapat berubah menjadi letak kepala atau sungsang bila tidak
mungkin
● Bila versi berhasil, kepala didorong ke dalam pintu atas panggul agar anak tidak memutar kembali,
pada multipara bisa dianjurkan memakai gurita
SAAT PERSALINAN
● Segera dibawa ke rumah sakit
● Versi luar dapat dilakukan apabila pembukaan < 3-4 cm dan ketuban masih utuh
● Mengupayakan ketuban utuh dengan cara: Melarang pasien mengejan, tidak memberi obat augmentasi
his, tidak melakukan pemeriksaan dalam
● Bila versi tidak berhasil, lakukan seksio sesarea (karena versi dan ekstraksi sangat berisiko)
● Bila anak mati, belum kasip, belum ada tanda ancaman robekan rahim: Tindakan embriotomi
(dekapitasi/eviserasi), seksio sesarea bila leher anak masih tinggi
● Letak lintang kasip: Dekapitasi, antibiotik, infus glukosa

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2013.
1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2013.
225 p: 155 - 161
Prognosis
● Bayi letak lintang tidak mungkin lahir spontan; apabila spontan, anak akan lahir mati
● Tergantung pada waktu ketuban pecah, kecepatan dan ketepatan penanganan

Komplikasi
● Ruptur uteri spontan
● Infeksi akibat partus lama
● Kematian bayi akibat prolapsus funikuli dan asfiksia, tekukan leher yang kuat

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2013.
Letak Asinklitisme
● Pada presentasi belakang kepala, engangement berlangsung apabila diameter biparietal
telah melewati pintu atas panggul. Kepala paling sering masuk dengan sutura sagitalis
melintang.
● Apabila diameter biparietal tersebut sejajar dengan bidang panggul disebut sinklitisme.
Jika kepala tidak tercapai maka disebut Asinklitisme
● Asinklitisme dibagi menjadi dua yaitu asinklitisme anterior dan posterior
● Asinklitisme anterior terjadi ketika os parietale anterior turun lebih dahulu sehingga sutura
sagitalis terletak lebih dekat dengan sacrum daripada simfisis pubis
● Asinklitisme posterior terjadi ketika os parietal posterior lebih rendah dibanding os
parietal anterior sehingga sutura sagitalis lebih dekat sympisis pubis daripada
promontorium

1. Martaadisoebrata D, Wirakusumah FF, Effendi JS. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. 3 ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2013.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai