Anda di halaman 1dari 21

CRS

Hypertension in
Pregnancy
Preseptor : Dr. dr. Hanom Husni Syam, SpOG(K), M.Kes
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. P

Usia : 18 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Tidak bekerja / Ibu Rumah Tangga

Alamat : Sukajadi, Bandung

Agama : Islam

Rujukan : Rumah Bersalin Bidan

Keterangan : G1P0A0 primigravida 32-33 minggu


ANAMNESIS
Keluhan Utama: Tekanan darah tinggi

● Riwayat Penyakit Sekarang:


○ G1P0A0 merasa hamil 7,5 bulan datang setelah diberitahu oleh bidan bahwa tekanan
darahnya tinggi, yaitu sebesar 150/100 mmHg.

○ Ibu masih merasakan gerakan bayi dalam kandungan dan tanda-tanda persalinan,
seperti mules-mules yang semakin sering dan bertambah kuat serta keluar cairan
banyak dari jalan lahir juga disangkal.
○ Keluhan nyeri kepala, pandangan kabur, dan nyeri ulu hati disangkal.
ANAMNESIS
● Riwayat Penyakit Dahulu:
○ Riwayat tekanan darah sebelum kehamilan normal.
○ Riwayat penyakit kronis, seperti penyakit jantung, asma, kencing manis dan penyakit
ginjal disangkal.
○ Riwayat obesitas sebelum kehamilan
● Riwayat Keluarga:
○ Riwayat darah tinggi dalam keluarga tidak diketahui.
● Riwayat Gaya Hidup:
○ Sering mengonsumsi makanan-makanan yang asin selama kehamilan
● Riwayat Asuhan Prenatal:
○ Dilakukan di bidan pemeriksaan kandungan rutin antenatal tidak diketahui berapa kali.
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
T : 150/100 mmHg
N : 90 x/m
• Tekanan darah sistolik > 140 mmHg,
R : 20 x/m diastolik >= 90 mmHg ⇒ hipertensi
S : 36,7ºC • IMT pasien = 31.2 kg/m2 (Obesitas) ⇒
faktor risiko
Antropometri
BB : 80 kg
TB : 160 cm
IMT : 31.2 kg/m2
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis

● Kepala dan Leher: Dalam batas normal


● Thoraks:
- Inspeksi : bentuk dan gerak simetris • Tidak ada tanda edema
paru, gangguan liver,
- Palpasi : tactile fremitus normal, ekspansi simetris dan gejala neurologis
- Perkusi : dalam batas normal dari pemeriksaan fisik

- Auskultasi : VBS kanan = kiri, rhonki -/-, wheezing  -/-


● Abdomen: Cembung, lembut, nyeri tekan a/r RUQ (-)
● Ekstremitas: Edema +/+, akral hangat, CRT < 2 detik
PEMERIKSAAN FISIK
Status Obstetri :

Pemeriksaan Abdomen : cembung, lembut


TFU : 26 cm
LP : 102 cm
Letak Anak : presentasi kepala, punggung kiri
HIS : (-)
Bunyi Jantung Anak : 140-146 kali per menit
TBBA : kurang lebih 2000 gram
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Inspekulo:

V/V: Tidak ada kelainan


P: Tebal, lembut
Ø: Tertutup
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Kardiotokografi (KTG)
- Hb, Ht, Leukosit, Trombosit = dbn → menilai DJJ dan kontraksi
- SGOT/SGPT = dbn
→ melihat apakah ada peningkatan kadar Permeriksaan Foto Thorax
enzim hati → melihat apakah terdapat edema paru atau tidak
- Ureum, kreatinine = dbn
→ melihat apakah ada peningkatan kreatinin Pemeriksaan USG
serum (>1,2 mg%) atau tidak → melihat apakah terdapat pertumbuhan janin yang
terhambat atau tidak
Pemeriksaan Urin
- Volume = dbn
→ melihat apakah ada oliguria (<400 mL/24
jam) atau tidak
- Protein urine = dbn
→ melihat apakah ada proteinuria (>2gr/24
jam atau >+2 dipstick) atau tidak
DIAGNOSIS BANDING

Superimposed preeclampsia Hipertensi Gestasional


- Riwayat normotensi
-Riwayat hipertensi kronik disangkal - Biasanya gejala akan hilang < 12
-Tidak ada Proteinuria >+1
minggu pascasalin
atau Trombosit<100.000

Hipertensi Preeklampsi Eklampsia


Kronik Tidak ditemukan Tidak ada gejala
Riwayat tekanan darah proteinuria & / edema preeklampsia + kejang
tinggi disangkal

Saat & setelah


Saat
Sebelum hamil hamil
hamil
DIAGNOSIS KERJA
G1P0A0 Primigravida 32-33 minggu dengan
Hipertensi Gestasional

DASAR DIAGNOSIS
● Pasien memiliki riwayat tekanan darah normal sebelum kehamilan
● Pasien memiliki tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90
mmHg pada waktu kehamilan > 20 minggu
● Pasien memiliki faktor risiko nulipara, kehamilan muda di usia < 20 tahun, dan obesitas
sebelum kehamilan
● Tidak ditemukan adanya tanda preeklamsi seperti proteinuria atau kelainan pada pemeriksaan
laboratorium lainnya
TATALAKSANA ANTE PARTUM
● Penjelasan diagnosis pasien
● Edukasi pentingnya monitoring pada pasien
● Pemeriksaan untuk menyingkirkan kemungkinan Pre-eklamsia (contoh:
Proteinuria, fungsi organ)
● Fetal Assesment

Hypertension in pregnancy: diagnosis and management. NICE guidelines 2019


TATALAKSANA ANTE PARTUM

Hypertension in pregnancy: diagnosis and management. NICE


guidelines 2019
WAKTU PERSALINAN
Jangan merencanakan terminasi sebelum 37 minggu apabila tekanan darah
dibawah 160/110 mmHg, kecuali ada indikasi medis lain

Pada wanita dengan tekanan darah dibawah 160/110 mmHg setelah 37 minggu,
perencanaan kelahiran harus disetujui oleh pasien dan dokter obstetrik

Apabila direncanakan untuk terminasi, gunakan corticosteroid dan MgSO4 sesuai


dengan guideline

Hypertension in pregnancy: diagnosis and management. NICE guidelines 2019


Tatalaksana Ante Partum
- Pertimbangkan labetalol untuk mengobati hipertensi gestasional. Pertimbangkan nifedipine untuk
wanita yang tidak cocok dengan labetalol, dan metildopa jika labetalol atau nifedipine tidak cocok.

Hypertension in pregnancy: diagnosis and management. NICE guidelines 2019

Szymanski Linda M, Bienstock Jessica L. Johns Hopkins Handbook of Obstetric and gynecology. 1 ed. Mc Graw-Hill-Education;2016. p:98-100
TATALAKSANA Post Partum

- Pemantauan tekanan darah post partum setiap hari selama 48 jam pasca persalinan
dan dilakukan lagi pada antara hari 3 atau 5 pasca persalinan
- Lanjutkan pengobatan antihipertensi dan dapat dikurangi jika tekanan darah dibawah
130/80
- Pada perempuan yang tidak mendapatkan obat anti hipertensi selama kehamilan,
dapat dimulai pemberian obat anti hipertensi ketika tekanan darah pasien 150/110

Hypertension in pregnancy: diagnosis and management. NICE guidelines 2019


ALGORITMA TATALAKSANA
ALGORITMA TATALAKSANA
ALGORITMA TATALAKSANA
PROGNOSIS

Morbiditas ↑
Risiko timbul sindrom preeklamsi dan eklamsia
→ risiko hipertensi ↑ 4x, risiko penyakit
Ad Vitam Dubia Ad Bonam jantung iskemik, stroke, dvt ↑ 2x

Ad Functionam Dubia Ad Bonam Mortalitas ↑


Risiko timbul sindrom preeklamsi dan eklamsia
→ Risiko kematian lebih tinggi, termasuk yang
Ad Sanationam Dubia Ad Bonam disebabkan oleh penyakit serebrovaskular.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai