Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

CLUSTER HEADACHE
Eka Inayah Istariani /19710105

Pembimbing :

dr. Estu Nila Widuri, Sp.S


Identitas Pasien.

Nama : Tn. Y
Umur : 38 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Mojokerto
Agama : Islam
Status Marital : Menikah
KELUHAN UTAMA

Nyeri
kepala
Riwayat Penyakit Sekarang.

Pasien datang ke poli syaraf mengeluh nyeri


kepala. Nyeri kepala dirasakan hilang timbul,
pada saat serangan tidak timbul pasien tidak
merasakan nyeri sama sekali. Durasi nyeri
biasanya 1-5 menit. Nyeri juga dirasakan
pada mata kanan terkadang rasa nyeri
menjalar ke pelipis juga dahi kanan. Pasien
juga mengeluh pada saat serangan nyeri
berlangsung matanya merah dan keluar
banyak air mata pada mata kanan, terkadang
juga muncul ingus dihidung kanannya. Tidak
didapatkan keluhan seperti mual, demam,
keringat dingin dan nyeri pada telinga.
Anamnesa.

RPD RPK RPO


Hipertensi (+) Riwayat HT,DM tidak Pasien belum pernah minum
Diabetes mellitus (+) diketahui oleh pasien obat
Riwayat trauma kepala (-)
Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Composmentis
.
GCS :456

Vital Sign
̶ Tekanan Darah : 140/90 mmHg
̶ Nadi : 90 x/menit
̶ Suhu : 36,2 °C
̶ RR : 20 x/menit
Kepala Leher : a/i/c/d : -/-/-/-
Thorax : dbn
Abdomen : dbn

Ekstremitas
Inspeksi : Tidak terdapat edema
Palpasi : Akral hangat , CRT < 2 detik
Pemeriksaan Neurologi.
Nervus I (N. Olfactorius) : dbn
Meningeal Sign Nervus II (N. Opticus) : dbn
Nervus III (N. Occulomotorius) : dbn
Kaku kuduk : Negatif
Nervus IV (N.Trochlearis) : dbn
Brudzinski I : Negatif Nervus V (N. Trigeminal) : dbn
Brudzinski II : Negatif Nervus VI (N. Abducens) : dbn
Nervus VII (N. Facialis) : dbn
Brudzinski III : Negatif
Nervus VIII (N. Vestibulocochlearis) : dbn
Brudzinski IV : Negatif Nervus IX (N. Glossopharingeus) : dbn
Kernign : Negatif Nervus X (N. Vagus) : dbn
Nervus XI (N. Assesorius) : dbn
Laseque : Negatif
Nervus XII (N.Hipoglossus) : dbn

Pemeriksaan sensoris: DBN


Kekuatan Motoric :
Superior 5/5
Inferior 5/5
Pemeriksaan Penunjang.

X-RAY
CT-Scan
MRI
Diagnosis.

Klinis Topis. Etiologi.


Cephalgia/ Cluster
Nyeri Kepala Pleksus Perikarotis Headache

Diagnosis Banding (Dd).

01. 02. 03.


Tension Migrain Trigeminal
Headache Neuralgia
Penatalaksanaan.

Farmakologi Non Farmakologi


Terapi Abortif :
a. Inhalasi oksigen 100% kecepatan a. Menghindari aktivitas
7lpm selama 15 menit yang dapat memicu rasa
b. Sumatriptan injeksi Subcutan 6mg
c. Dihidroergotamin 0.5-1.5mg IV
nyeri
d. Gabapentin 1200-3600 mg/hari. b. Edukasi perjalanan
Terapi Profilaksis penyakit dan efek
a. Verapamil 120-160mg samping obat
b. Steroid 50-75mg
c. Lithium 300-1500mg/hari c. Pembedahan
Tinjauan
Pustaka
Definisi.

Cluster headache adalah suatu


sindrom idiopatik yang terdiri dari
serangan yang jelas dan berulang
dari suatu sakit periorbital
unilateral yang mendadak dan
parah.
Epidemiologi.

Dalam penelitian epidemiologi ekstensif yang dilakukan


pada populasi daerah kecil di Norwegia (studi Vaga), tingkat
prevalensi diperkirakan adalah 326 per 100.000 (558 per
100.000 pada laki-laki dan 106 per 100.000 pada wanita)
Patofisiologi.
Belum diketahui secara jelas

Focus patofisiologi diarteri


karotis intrakavernosus yang
merangsang pleksus perikarotis.

 Hemodinamik  Saraf Autonomik

 Saraf Trigeminal

Serotonin, Histamin, Mast Sel


Manifestasi Klinis.
Diagnosis.
Diagnosis Banding.

01.
Migren

03.
Trigeminal
Neuralgia
02.
Tension type
headache (TTH)
Penatalaksanaan.

1. Farmakologi
a. Pengobatan Simptomatik ; 2. Non Farmakologi
Oksigen, Sumatriptan, a. Edukasi
Ergotamin, Obat Anastesi Lokal.
b. Pembedahan
b. Pengobatan Profilaksis ;
Antikonvulsan, Kortikosteroid c. Radiasi
Prognosis.

Cukup Baik
Setelah serangan
pertama, dapat
terjadi serangan
berulang

Menurunkan
kualitas hidup
Disebabkan oleh
pembatasan
aktifitas yang dapat
menyebabkan nyeri
KESIMPULA
Cluster headache adalah suatu sindrom idiopatik yang terdiri dari
serangan yang jelas dan berulang dari suatu sakit periorbital unilateral
yang mendadak dan parah.
Gejala klinis yang dapat ditemukan pada cluster headache adalah sakit
pada daerah periorbital dengan onset mendadak, unilateral wajah dengan
durasi 10 menit sampai 3 jam per episode, lakrimasi atau injeksi
konjungtiva, hidung tersumbat, edema kelopak mata ipsilateral, miosis
atau ptosis ipsilateral, keringat pada dahi dan wajah ipsilateral, letih atau
lemas.
Diagnosa cluster headache bisa berdasarkan klinis,
pemeriksaan fisik, maupun pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan
yaitu CT Scan atau MRI untuk membantu dalam penegakan diagnosa.
Tidak terdapat laporan mortalitas yang berhubungan langsung dengan
nyeri kepala tipe cluster. Namun demikian, pasien-pasien dengan nyeri
kepala tipe cluster memiliki resiko menciderai diri sendiri, melakukan
upaya bunuh diri, konsumsi alcohol, merokok, dan ulkus peptic.
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai