Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN

MENGHADAPI RESPON
SAKIT DAN PENYAKIT
(simpati, empati,
penguatan)
Dra. Hj. Nurul Qomariyah, MM.
Alamat : Jl. kepodang 45 B Bintoro Patrang
No. HP 081 221 872 265
TTL, Lamongan 08 Nofember 1968
‫ُّوب إِ ۡذ نَا َد ٰى َربَّ ٓهۥُ أَنِّي َم َّسنِ َي ٱلضُّ رُّ َوأَ َ‬
‫نت‬ ‫‪َ ۞ ‬وأَي َ‬
‫ٱستَ َج ۡبنَا لَهۥُ فَ َك َش ۡفنَا َما بِ ِهۦ ِمن‬
‫ين ‪ ٨٣‬فَ ۡ‬ ‫م‬ ‫ح‬ ‫ر‬‫َّ‬ ‫ٰ‬
‫أَ ۡر َح ُم ٱل ِ ِ َ‬
‫ض‪ّ ٖ ۖ C‬ر َو َءاتَ ۡي ٰنَهُ أَ ۡهلَهۥُ َو ِم ۡثلَهُم َّم َعهُمۡ َر ۡح َم ٗة ِّم ۡن ِعن ِدناَ‬
‫ُ‬
‫ين ‪٨٤‬‬ ‫َو ِذ ۡك َر ٰى لِ ۡل ٰ َعبِ ِد َ‬
SEHAT – SAKIT PANDANGAN ALQURAN

 Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya:


“(Ya Tuhanku), Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit
dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara
semua Penyayang”. Maka Kamipun memperkenankan
seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada
padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya,
dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu
rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi
semua yang menyembah Allah.
 (Al Quran Surah Al Anbiyaa’ [21]:83-84)
agar manusia tidak berprasangka buruk
kepada Allah, tidak berputus asa akan
rahmat Allah serta bersabar dalam menerima
takdir Allah. Karena kita sebagai manusia
perlu meyakini bahwa apabila Allah
mentakdirkan sakit maka kita akan sakit,
begitu pula apabila Allah mentakdirkan
kesembuhan, tiada daya upaya kecuali
dengan izin-Nya kita sembuh.
‫ين ‪َ ٧٨C‬وٱلَّ ِذي ه َوُ‬ ‫ۡ‬ ‫َ‬
‫ٱل ِذي خلقنِ‪C‬ي فهُ َو يَه ِد ِ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫‪‬‬
‫ت فَهُ َو‬ ‫ين ‪َ ٧ ٩‬وإِ َذا َم ِر ۡ‬
‫ض ُ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ق‬
‫س‪C‬‬ ‫ۡ‬ ‫َ‬ ‫ي‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫ي‬‫‪C‬‬‫ِ‬ ‫ن‬ ‫م‬
‫ُ‬ ‫ع‬
‫ِ‬ ‫ۡ‬
‫ط‬ ‫ُ‬ ‫ي‬
‫ي‬ ‫َّ‬ ‫ۡ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َّ‬
‫يَشفِي ِن‪َ ٨٠C‬وٱل ِذي يُ ِميتنِ‪C‬ي ث َّ‪C‬م يُحيِي ِن‪َ ٨١C‬وٱل ِذ ٓ‬ ‫ۡ‬
‫ين ‪٨٢‬‬ ‫ِ‬ ‫ِّ‬
‫د‬ ‫ٱل‬ ‫م‬ ‫و‬‫ۡ‬ ‫ي‬
‫ِ ِٓ َ َ‬ ‫ي‬ ‫َ‬
‫ت‬
‫ٔ‍‬
‫ي‬ ‫َٔ‬
‫‪C‬‬ ‫ط‬ ‫َ‬
‫خ‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ر‬
‫َ َِ ِ‬ ‫ف‬ ‫غ‬ ‫ۡ‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫َ‬ ‫أ‬ ‫ع‬
‫ُ‬ ‫م‬
‫أ َ‬ ‫ط‬ ‫ۡ‬ ‫َ‬
78.(YaituTuhan) yang telah menciptakan Aku, 79.
Maka Dialah yang menunjuki Aku. Dan Tuhanku,
yang Dia memberi Makan dan minum kepadaKu.
80. Dan apabila aku sakit, Dialah yang
menyembuhkan Aku.81. Dan yang akan
mematikan Aku, kemudian akan menghidupkan
aku (kembali). 82.Dan yang Amat kuinginkan akan
mengampuni kesalahanku pada hari kiamat”. (Al
Quran surah Asy Syu’araa’ [26]: 78 – 82)
KONSEP SAKIT

Dihadapan Allah, orang sakit bukanlah orang yang hina.


Mereka justru memiliki kedudukan yang sangat mulia.
 
“Tidak ada yang yang menimpa seorang muslim
kepenatan, sakit yang berkesinambungan (kronis),
kebimbangan, kesedihan, penderitaan, kesusahan,
sampai pun duri yang ia tertusuk karenanya, kecuali
dengan itu Allah menghapus dosanya.:
(Hadist diriwayatkan oleh Al-Bukhari)
Bahkan Allah menjanjikan orang yang sakit apabila ia bersabar dan berikhtirar
dalam sakitnya, selain Allah menghapus dosa-dosanya.
 

“Tidaklah seorang muslim tertimpa derita


dari penyakit atau perkara lain kecuali Allah
hapuskan dengannya (dari sakit tersebut)
kejelekan-kejelekannya (dosa-dosanya)
sebagaimana pohon menggugurkan daunnya.”
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim)

Sehat dan sakit adalah pilihan hidu
maka sudah sewajarnya sebagai manu
yang menghargai hidup kita senantia
pandai menempatkan apa ya
seharusnya kita lakukan seandainya k
dihadapkan pada salah satu dianta
kedua pilihan itu.
Respon emosinal yang muncul pada
pasien atas penyakit kronis yang di derita
1. Penolakan (Denial), menganggap penyakitnya hanya
ringan, segera sembuh 1dan tidak ada efek.
2. Cemas, setelah di diagnosa beberapa pasien terkejut,
atas reaksi dan perubahan pada dirinya bahkan
membayangkan kematian.
3. Depresi, sekitar sepertiga dari penderita kanker,
stroke, dan jantung mengalami depresi, untuk itu perlu
pemahaman atas diri tentang penyakitnya.
Managemen/menata hati
Seorang muslim sejati adalah yang mampu
menerima semua kondisi yang harus dihadapinya
dalam posisi dan keadaan yang sama yaitu syukur.
Dia akan bersyukur memuji kebesaran Allah ketika
sehat maupun sakit, dia akan menatap berjuta
nikmat yang Allah berikan meskipun dia dalam
keadaan sakit, dia mampu menyikapi sakit sebagai
bentuk kasih sayang yang Allah berikan
kepadanya…. Itulah seorang muslim sejati.
Hal yang perlu dipersiapkan
1. Keinginan untuk sembuh
 Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, apakah
kami berobat?” Beliau menjawab, “Ya,
wahai hamba-hamba Allah. Sesungguhnya
Allah meletakkan penyakit dan diletakkan
pula penyembuhannya, kecuali satu
penyakit yaitu penyakit ketuaan (pikun)”.
(HR. Ashabussunnah)
2. Allah siapkan obat

Allah menurunkan penyakit dan


menurunkan pula obatnya,
diketahui oleh yang mengetahui
dan tidak akan diketahui oleh
orang yang tidak mengerti. (HR.
3. Ikhlas
3. Agama ialah keikhlasan (kesetiaan
atau loyalitas). Kami lalu bertanya,
“Loyalitas kepada siapa, ya Rasulullah?”
Rasulullah Saw menjawab, “Kepada Allah,
kepada kitabNya (Al Qur’an), kepada
rasulNya, kepada penguasa muslimin dan
kepada rakyat awam.” (HR. Muslim)
Andai kita semua berdiri di atas keikhlasan, maka
mungkin sehat sakit hanyalah akan menjadi istilah
saja dan tidak akan lagi mengurangi nilai syukur
kita kepada Allah… tidak akan mengurangi kadar
kebahagiaan manusia, tidak akan mengganggu
pikiran manusia…..karena apapun fase kehidupan
yang dia lewati…dia selalu berfikir bahwa semua
itu adalah nikmat dan tanda kebesaran Allah yang
menjadi bagian dirinya sebagai mahluk yang hidup
dan memiliki kehidupan.
4. Empati Redakan Sakit
Apabila ada saudara kita yang sakit, maka
perhatian dan dan berempati pada kondisinya
akan berpengaruh pada kesembuhannya.
 Sebagaimana studi yang telah dilakukan oleh
Penn State University terhadap 152 pasien berusia
lebih dari 50 tahun yang menderita osteoarthritis
atau pengapuran sendi, setiap malam selama
22hari pasien diminta menilai sejauhmana
pasangan mereka merespon kondisi pasangannya
yang sakit, sementara itu pasangan mereka
Hasilnyapasien yang mendapat
sikap empati dari
pasangannya,seperti dukungan
emosional menunjukkan
perbaikan di setiap waktu.
Mereka lebih cepat bisa berdiri
5. Menjenguk dan Mendoakan yang sakit

Allahumma robbanna-si adhibil ba’sa isyfi wa


antassya-fi la-syifa-a illa syifa-uka syifa-an la-
yugha-diru saqama-.
Ya Allah Tuhan semua manusia,
sembuhkanlah, Engkau maha penyembuh,
tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan
dari-Mu, kesembuhan yang tidak akan sakit
kembali (HR. Bukhari Muslim).

Anda mungkin juga menyukai