Anda di halaman 1dari 16

Peran Bendahara dalam Mewujudkan

Good Governance Pelaksanaan


Anggaran

Palu, 10 Nopember 2016


Dasar
Pelaksanaan
Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
SIKLUS PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA
Perencanaan

•Perbendaharaan
Pertanggungjawaban dan •Akuntansi Penganggaran
Pelaporan •Auditing

Pelaksanaan 3
3
Asas Umum Pengelolaan
Keuangan Negara
Untuk mewujudkan Good Governance dan Clean Government
1.Asas Tahunan;
Anggaran yang telah ditetapkan dalam DIPA dibatasi
masa berlakunya dalam satu tahun, yaitu mulai
tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember
tahun berjalan. Oleh karena itu pelaksanaan
anggaran tidak boleh melanggar batas waktu
tersebut.
2.Asas Universalitas;
Asas ini menghendaki bahwa setiap transaksi
keuangan negara harus ditampilkan secara utuh
dalam dokumen laporan keuangan baik penerimaan,
pengeluaran, hutang maupun piutang.
Asas Umum Pengelolaan
Keuangan Negara (Lanjutan)…….
Untuk mewujudkan Good Governance dan Clean Government
3.Asas Kesatuan;
Pengelolaan keuangan negara menghendaki agar
semua pendapatan dan belanja negara baik di
pusat/daerah disajikan dalam satu dokumen negara
yaitu Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
4.Asas Spesialisasi;
Anggaran negara ditetapkan secara rinci dengan
penggolongan dalam Kementerian/Lembaga unit
organisasi, lokasi, fungsi, sub fungsi, program,
kegiatan dan belanja. Asas ini membedakan fungsi
dan program agar tidak terjadi duplikasi
pengeluaran anggaran dan pembatasan keuangan
negara.
Asas Umum Pengelolaan
Keuangan Negara (Lanjutan)
5. Asas Akuntabilitas berorientasi pada hasil;
Setiap pengelola keuangan negara dan pelaksana
anggaran harus dapat mempertanggungjawabkan
setiap uang negara yang dibelanjakannya dengan
menunjukkan hasilnya bukan hanya bukti kuitansi.
6. Asas Profesionalitas;
Untuk memperoleh pengelolaan keuangan negara
secara berdaya guna dan hasil guna sesuai dengan
ketentuan yang berlaku diperlukan pengelola
keuangan yang berpengetahuan, cepat, tepat,
tanggap dan benar-benar amanah dalam
menjalankan tugas sebagai pengelola keuangan.
Asas Umum Pengelolaan
Keuangan Negara (Lanjutan)
7. Asas Proporsionalitas;
Penggunaan anggaran harus digunakan sesuai kebutuhan yang
ada, bobot tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaannya.
8. Asas Keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara;
Pengelolaan keuangan negara harus dilaksanakan secara
terbuka, transparan dan bertanggung jawab demi
terselenggaranya kemakmuran rakyat.
9. Asas Pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas
dan mandiri;
Penentuan obyek pemeriksaan, perencanaan dan pelaksanaan
anggaran, penentuan waktu dan metode pemeriksaan serta
penyusunan dan penyajian laporan pemeriksaan dilakukan
secara bebas dan mandiri oleh BPK.

Undang-Undang Keuangan Negara Nomor: 17 Tahun 2003.


Kementerian Agama melaksanakan rekonsiliasi Data
Rekening dengan Direktorat Pengelolaan Kas Negara,
Kementerian Keuangan Setiap Tri Wulannya.

Upaya penertiban rekening pada Kementerian


Agama dengan jumlah lebih dari 7000 satker
DIPA, Biro Keuangan dan BMN Sekretariat
Jenderal telah membangun Sistem Manajemen
Rekening Terpadu (SMART) berbasis Online.
Tugas dan Wewenang Bendahara Pengeluaran :
1) Mengelola Uang Persediaan & LS Bendahara;
2) Menerima, menyimpan, menatausahakan, dan
membukukan uang dalam pengelolaannya;
3) Melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan
perintah PPK;
4) Menolak perintah pembayaran apabila tidak
memenuhi persyaratan untuk dibayarkan;
5) Memungut Pajak dan menyetor Pajak ke Bank (Wajib
Pajak Bendahara);
6) menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)
kepada Kepala KPPN selaku kuasa BUN;

9
Tugas dan Wewenang Bendahara Pengeluaran 
(Lanjutan)
7) Bendahara Pengeluaran bertanggung jawab secara
pribadi atas uang/surat berharga yang berada
dalam pengelolaannya;
8) Bendahara Pengeluaran tidak dapat dirangkap
oleh KPA, PPK atau PPSPM;
9) Dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pelaksanaan anggaran, Kepala Satker dapat
menunjuk beberapa BPP (Bendahara Pengeluaran
Pembantu);
PMK 190 Pasal 22 s.d. Pasal 27.
10
PERAN BENDAHARA
Kelancaran pelaksanaan Belanja Negara tidak akan
terlepas dari peran Bendahara Pengeluaran di samping
dukungan tugas pelaksana anggaran lainnya di antaranya
adalah:

Pertama, mendorong percepatan pelaksanaan anggaran


dengan terus-menerus mengingatkan/mengedukasi
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk
segera melaksanakan kegiatan yang sudah dialokasikan
anggarannya dalam DIPA.
Percepatan pelaksanaan anggaran tersebut tentu saja harus
mengacu pada ketentuan yang mengatur tentang pengadaan
barang/jasa pemerintah.
11
Peran bendahara (Lanjutan)
Kedua, mendorong percepatan pelaksanaan
pencatatan komitmen (kontrak) yang telah dilaksanakan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) ke KPPN.
Selama ini PPK pada Satuan Kerja kerap terlambat dalam
melakukan pencatatan komitmen (kontrak) ke KPPN,
akibatnya proses penyelesaian tagihan kepada Negara
juga sering mengalami keterlambatan dan cenderung
menumpuk pada akhir tahun anggaran.
Hal ini tentu saja kurang baik dalam proses pelaksanaan
anggaran yang efektif, transparan dan bertanggung
jawab, di samping juga kurang sehat

12
Peran bendahara (Lanjutan)
Ketiga, mendukung proses pelaksanaan kegiatan Satuan Kerja melalui
penyediaan Uang Persediaan dan/atau Tambahan Uang Persediaan
yang memadai
Sebagaimana kita ketahui bahwa tidak semua kegiatan dapat dibayar
dengan mekanisme Pembayaran Langsung dari Rekening BUN ke
rekening penerima hak.
Untuk kegiatan-kegiatan tertentu diperlukan dana cash yang memadai
di Bendahara Pengeluaran, yang dapat digunakan untuk melakukan
pembayaran melalui mekanisme Uang Persediaan.
Pembayaran dengan Uang Persediaan ini hanya dapat dilakukan oleh
Bendahara Pengeluaran kepada 1 (satu) penerima/penyedia
barang/jasa paling banyak sebesar Rp 50 juta, kecuali untuk
pembayaran honorarium dan perjalanan dinas, atau untuk hal lainnya
setelah mendapat dispensasi dari Menteri Keuangan c.q. Direktur
Jenderal Perbendaharaan.
13
Peran bendahara (Lanjutan)
Bendahara sebagai salah satu pelaku utama
pelaksanaan anggaran, sangat membutuhkan aturan
yang jelas mengenai pelaksanaan tugasnya.

Aturan-aturan tersebut yang akan memandu secara


detil pelaksanaan tugas bendahara di satuan kerjanya.

Aturan dapat menunjukkan mana yang harus


dilakukan dan mana yang tidak boleh dilaksanakan.

14
KESIMPULAN
Dengan memenuhi ketentuan/panduan/
aturan yang sesuai, harapannya adalah tugas
Bendahara Pengeluaran dapat dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya dan tidak
menyimpang dari ketentuan yang ada.
Dengan demikian Peran Penting Bendahara
dapat mewujudkan Good Governance
Pelaksanaan Anggaran
15
16

Anda mungkin juga menyukai