PERIODONSIA
Pembimbing:
drg. Siti Sopiatin, Sp.Perio
Ai Rafikah Nurpratiwi
160112180086
Haematologi
1. Hb 13.5 12-16 g/dL
1. Leukosit 8.010 4.000-10.000 /mm3
1. Eritrosit 5,04 3,80-4,80 /mm3
1. LED 45* <20 mm/jam
1. Golongan darah -
Kimia Darah
1. Glukosa Puasa/GDS 79 70-110 mg/dL
43,42,41 31,32,33
Tooth 48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
Facial 221 X 111 113 222 111 111 122 213 313 313 313 212 312 111
Lingual 222 111 313 434 433 434 423 434 444 333 333 333 333 111
Mobility - 2 2 2 2 2 2 - - - X X
BOP Facial - + - - - + + - + - - X X
BOP - + - + + + + + + + + X X
Lingual
Bentuk Resorbsi Tulang Alveolar
Gigi goyang sehingga pasien tidak dapat Mengistirahatkan jaringan yang sakit
mengunyah dengan nyaman Memperbaiki fungsi pengunyahan
Imobilisasi selama proses penyembuhan Membagi rata daya kunyah
pasca perawatan periodontal
Mencegah tipping, migrasi, pergerakan gigi
Gigi dengan root resection
Menstabilkan kontak proksimal dan mecegah
Setelah perawatan ortho impaksi makanan
2. Splint provisional : menstabilkan gigi yang goyang dimulai dari waktu preparasi gigi awal hingga
waktu periodontal gigi tersebut telah sehat kembali untuk dilakukan restorasi permanen.
Contoh : temporary external splints
3. Splint permanen : untuk menambah stabilitas tekanan oklusal dan menggantikan gigi-gigi yang
hilang.
- Lepasan-eksternal
- Fixed-internal
Teknik Splinting
Teknik simple yang sering digunakan untuk Sering digunakan pada perawatan fraktur
splint sementara dentoalveloar
Persiapan Psikologis Pasien
• Pasien diberi informasi tentang kasus yang dialami pasien (diagnosis,
prognosis, keterbatasan, komunikasi, kondisi estetik dan hasil paska
perawatan)
• Informasi prosedur perawatan splinting
• Perhatikan kondisi pribadi pasien : status emosional, pekerjaan dan
pertimbangan pribadi.
Persiapan Alat dan Bahan
Instrumen dasar :
Kaca mulut, sonde, pinset, ekskavator, probe.
Instrumen splinting :
• Neddle holder
• Gunting kawat
• Lidah ular atau amalgam plugger
• Handscoon, masker
• Nierbeken
• Kawat ligatur berdiameter 0,25 mm
• Flowable composite
Langkah-Langkah Splinting
• Penandatanganan formulir Informed consent oleh pasien.
• Persiapan alat dan bahan yang sudah steril
• Lakukan Plaque score dan profilaksis gigi geligi agar tidak ada plak yang mengganggu saat prosedur dilakukan.
• Splinting dilakukan dengan metode kombinasi; yaitu splinting ekstrakoronal gigi 43-33 dengan teknik figure of
eight
• Alat splinting (kawat 0,25 mm) meliputi distal gigi 43 sampai dengan distal gigi 33
• Kawat dimasukkan dari labial ujung distal gigi penyangga melewati permukaan lingual gigi, lalu masukkan
kembali kawat tersebut menuju mesial gigi hingga keluar ke bagian labial gigi.
• Setelah itu lewati labial gigi sebelahnya dan masukkan kembali kawat tersebut ke bagian distal gigi sebelahnya, lakukan
gerakan tersebut hingga akhir dari ujung gigi penyangga sisi lain.
• Lalu lakukan gerakan seperti sebelumnya dengan arah sebaliknya menuju gigi penyangga yang pertama, sehingga kawat
tersebut mengelilingi gigi menyerupai angka 8.
• Akhir figure of eight tersebut pada distal gigi penyangga pertama dengan memilin kawat tersebut pada ujung distal, lalu
lipat kedalam sisi interproksima gigi tersebut.
• Fiksasi kawat pada permukaan lingual dengan menggunakan komposit -> light cure 20 detik
• Lakukan pemolesan
• Setelah prosedur selesai, pastikan splinting yang dipasang tidak mengganggu oklusi pasien.
Intruksi Pasca Splinting
a) Pasien dianjurkan untuk tidak memakan makanan dan berkumur selama 1 jam.
b) Pasien dianjurkan untuk makan makanan lunak atau tidak menggunakan gigi yang
dilakukan splinting untuk menggigit makanan atau benda yang keras.
c) Kebersihan rongga mulut harus senantiasa dipertahankan dengan cara menyikat
gigi atau berkumur setelah makan.
d) Kontrol 1 minggu dan 1 bulan setelah prosedur splinting. Jika 1 bulan masih
terdapat kegoyangan, splint dipertahankan sampai 2 bulan. Jika masih terdapat
kegoyangan dilakukan splinting permanen.