Anda di halaman 1dari 23

DISKUSI KASUS SPLINTING

PERIODONSIA

Pembimbing:
drg. Siti Sopiatin, Sp.Perio

Ai Rafikah Nurpratiwi
160112180086

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN | DEPARTEMEN PERIODONSIA | BANDUNG 2021


IDENTITAS PASIEN KELUHAN UTAMA
Nama Pasien : Ny.A Pasien datang ke RSGM dengan keluhan gigi
terasa kotor di rahang kiri kanan atas dan bawah
Umur : 53 tahun sejak 1 tahun yang lalu dan sering berdarah saat
Jenis Kelamin : Perempuan menyikat gigi. Pasien menyikat gigi 2x sehari
Alamat : Kp. Awiligar Rt03 Rw 010, dengan metode horizontal. Pasien juga
mengeluhkan terdapat gigi yang goyang di
Cibeunying, Cimenyan
rahang bawah depan. Juga terdapat beberapa
No. RM : 2019-004643 gigi berlubang dan terasa ngilu saat makan
Agama : Islam minum dingin dan asam. Riwayat penyakit
sistemik rhematik dan alergi disangkal. Pasien
Status : Menikah
ingin giginya dirawat dan dibersihkan.
Tgl.Pemeriksaan : 26-07-2019
Pengamatan data periodontik
1. Riwayat perawatan gigi yang lalu : 2. Alasan hilangnya gigi :

Tanggal terakhir : 22-11-2019 Berlubang/ karies; gigi : 15,26


Jenis perawatan terakhir : scaling, Terlepas sendiri (karena goyang); gigi :-
rootplaning,
Trauma : -
Dirawat oleh ahli/ bukan : Dokter gigi muda
Gangguan/ anomali/ tidak erupsi: -
Tempat perawatan : RSGM UNPAD
Gigi dicabut dengan alasan lainnya: -
Frekuensi perawatan rutin :-
Alasan tidak diganti : -
3. Pengetahuan tentang penyakit periodontal 4. Riwayat perawatan periodontal yang lalu:
yang diderita :
◦ ­Permulaan terasa ada kelainan : 1 tahun yang lalu ◦ Tanggal terakhir : 22-11-19
◦ Daerah yang terganggu : Seluruh gigi di regio RA & RB ◦ Jenis perawatan terakhir : Rootplaning
◦ Derajat keparahan kelainan dihubungkan dengan : ◦ Dirawat oleh ahli/ bukan : Dokter Gigi Muda
◦ Tempat perawatan : RSGM UNPAD
◦ Jenis makanan tertentu :-
◦ Siklus menstruasi
◦ Frekuensi perawatan rutin : disangkal
:-
◦ Frekuensi & teknik menyikat gigi: 2x sehari sebelum
sarapan dan sore hari
◦  Keluhan pada : 5. Pemeliharaan oral hygiene
◦ Gusi (sensitif, membengkak) : Oedem di seluruh RA dan
• Frekuensi penyikatan gigi perhari : 1-2 kali sehari;
RB
pagi sebelum sarapan, sore (mandi)
◦ Perdarahan (spontan/trauma) : berdarah saat menyikat
gigi • Jenis sikat yang dipakai : Bulu sikat lembut
◦ ANUG/ kelainan mukosa : disangkal • Metode : Horizontal
◦ Kebiasaan buruk (oral) : disangkal • Pasta gigi : Berfluoride
◦ Impaksi makanan : gigi 45
• Alat bantu lain : Disangkal
6. Riwayat Medis Umum : 7. Pemeriksaan Khusus :
Tanggal terakhir : - Jenis pemeriksaan : -
Jenis perawatan : - Tempat pemeriksaan : -
Dirawat oleh ahli/ bukan : - Tanggal pemeriksaan: -
Hasil Pemeriksaan :
Darah Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan Satuan Kesimpulan

Haematologi        
1. Hb 13.5 12-16 g/dL  
1. Leukosit 8.010 4.000-10.000 /mm3  
1. Eritrosit 5,04 3,80-4,80 /mm3  
1. LED 45* <20 mm/jam  

1. Jumlah trombosit 287.000 150.000-450.000 /mm3  

1. Waktu perdarahan/BT 1 1-3 menit.detik  

1. Waktu pembekuan/CT 6 5-11 menit.detik  

1. Golongan darah -      

Kimia Darah        
1. Glukosa Puasa/GDS 79 70-110 mg/dL  

1. Glukosa 2 Jam PP 93 <140 mg/dL  


8. Evaluasi kelainan/kondisi sistemik dan 10. Pemeriksaan Intra oral
pengetahuan tentang kesehatan gigi • Mukosa : Normal , tidak ada kelainan
• Gingiva
Kondisi sistemik pasien baik, pasien kooperatif • Bentuk : Odematus ; Seluruh regio
terhadap perawatan, tetapi pengetahuan pasien
• Warna : Merah tua ; Seluruh regio
terhadap kesehatan gigi dan mulut masih harus
ditingkatkan, sehingga perlu diberikan intruksi • Konsistensi : Lunak ; Seluruh regio
kesehatan mulut pada pasien agar pasien mengerti • Pitting test : (+) ; Seluruh regio
bagaimana cara menjaga kesehatan gigi yang • Stippling : (-) ; Seluruh regio
baik. • Permukaan : Licin ; Seluruh regio
• Resesi : a.r 33-43, 14,15,24,25
9. Pemeriksaan Ekstraoral
• Interdental papil : Membulat ; Seluruh regio
Profil/ wajah : Simetris, datar, oval • Stillman cleft : [-]
Mata : Konjungtiva tdk anemis, sklera tidak ikterik, • Mc Call’s festoon : (-)
pupil isokhor
Leher : KGB Kiri dan Kanan tidak teraba, tidak • Frenulum : RA Labial : normal dan lingual : normal
sakit • Eksudat sulkus : (-)
Bibir : Tonus Normal, simetris, kompeten
• Perkusi : (-), tidak ada kelainan
TMJ : TAK
• Mobiliti : Grade 2 gigi 43-33
• Gigi karies : Gigi 44,45,46
FOTO KLINIS
Nilai Plak
Kunjungan I Kunjungan II
51,8 % 10,1 %
11. Oklusi 12. Gambaran Radiografik :
Kontak prematur : -
Faset permukaan(atrisi,abrasi,erosi) : -
Geligi tidak beraturan : 43-33,21

43,42,41 31,32,33

Tooth 48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
Facial 221 X 111 113 222 111 111 122 213 313 313 313 212 312 111
Lingual 222 111 313 434 433 434 423 434 444 333 333 333 333 111
Mobility - 2 2 2 2 2 2 - - - X X

BOP Facial - + - - - + + - + - - X X

BOP - + - + + + + + + + + X X

Lingual
Bentuk Resorbsi Tulang Alveolar

Vertikal : - Luas resorbsi : Hebat

Horizontal : 33 penurunan 4mm di mesial dan distal Banyaknya resorbsi :


Hebat: √
32 penurunan 5mm di mesial dan distal
Sedang : -
31 penurunan 5mm di mesial dan distal Sedikit : -
41 penurunan 6mm di mesial dan 7mm didistal Keterlibatan daerah furkasi : -
42 penurunan 6mm di mesial dan distal Perbandingan abnormal mahkota dengan akar:
1:1 : a.r 17,16,14,21,22,24,25,35,44
43 penurunan 6mm di mesial dan distal
1:2 : a.r 13,12,11,23,26,35,34,35,45,46
Kawah : - 2:1 : a.r. 43-33
3:1 : -
4:1 : -
Lain-lain : -
Karies : 16,14,13,12,11,21,22,23,24,25,27,36,35,44,45,46
Kelainan periapikal : -
Lain-lain : -
Indiviidual Prognosis : Gigi 48,47,46 Hopeless
Gigi lainnya Fair
Over all prognosis : Fair ( sedang)
13. Model Studi
14. Evaluasi oral hygiene
Nilai plak : Baik
Kalkulus : -

15. Evaluasi pra perawatan

Diagnosa : Periodontitis Kronis generalisata


Etiologi :
Faktor Inisiasi : Bakteri Plak,
Faktor Predisposing : Kalkulus, Crowding, karies, missing teeth, radiks, fissure dalam
Faktor Modifying : -
Faktor Aggravating : Rheumatoid Arthritis
Faktor Perpetuating : OH buruk, Metode, frekuensi sikat gigi yang salah, kurangnya alat bantu pembersih gigi & mulut
Sikap pasien : Kooperatif
Prognosis : Sedang
RENCANA TAHAPAN PERAWATAN PERIODONTAL

1. Fase Pendahuluan/ Preliminary Phase : 3. Fase II / Surgical Phase / Fase Bedah


• Menjelaskan penyakit dan kondisi pasien serta tahap • Pro Kuretase Tertutup (poket >3mm <5mm) a.r
12,11,21,27,35,34,32,33,43,44,45
perawatan
• Pro Bedah Flap (poket ≥5mm) a.r
• Informed consent 17,16,14,13,22,23,24,25,36,35,33,31,41,42,43,44,45,46

2. Fase I / Etiotropic Phase / Initial Phase / • Pro Splinting a.r 43-33


Nonsurgical Phase (fase untuk menghilangkan 4. Fase III / Restorative Phase/ Fase Restoratif :
etiologi)
• Pro pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan RA dan RB
• Pro OHI
5. Fase IV / Maintenance Phase / Fase
• Pemeriksaan plak, kedalaman poket, kegoyangan gigi Pemeliharaan
• Pro Scaling RA dan RB • Kontrol 1 minggu, 1 bulan scaling
• Pro Rootplaning gigi • Pro kontrol 1 minggu, 1 bulan rootplaning,
43,42,41,31,32,17,16,14,13,12,11,21,22,23,24,25,46,45,36, • Kontrol periodic 3 bulan, 6 bulan
35,34,33 • OHI
• Pro restorasi gigi
16,14,13,12,11,21,22,23,24,25,27,36,35,44,46
Perawatan yang Dilakukan : Splinting ar 33-43

Persiapan Pra splinting


Informed consent : diagnosis, rencana perawatan, lama perawatan, biaya yang dibutuhkan dan efek samping yang
kemungkinan terjadi
Foto rontgent ar 33-43
Pencetakan rahang atas dan rahang bawah.
Perawatan scalling dan rootplaning, kontrol 1 minggu dan kontrol 1 bulan.
Evaluasi mobility
S P L I N T I N G

Splint : Kegoyangan gigi :

-Alat stabilisasi gigi goyang karena • normal/fisiologis  0,05-1 mm (cth : saat


lesi, trauma atau penyakit bangun tidur)
periodontal • Patologis  >1 mm
- Prinsip  mengikat beberapa gigi Grade I : pergerakan arah bukolingual < 1 mm
menjadi satu kesatuan sehingga
Grade II : pergerakan arah bukolingual > 1
tekanan dapat didistribusikan
mm
kesemua gigi yang diikat
Grade III : pergerakan arah bukolingual > 2
-Perawatan dengan splint  mm dan atau vertikal
splinting
Indikasi Splinting Tujuan Splinting

Gigi goyang sehingga pasien tidak dapat Mengistirahatkan jaringan yang sakit
mengunyah dengan nyaman Memperbaiki fungsi pengunyahan
Imobilisasi selama proses penyembuhan Membagi rata daya kunyah
pasca perawatan periodontal
Mencegah tipping, migrasi, pergerakan gigi
Gigi dengan root resection
Menstabilkan kontak proksimal dan mecegah
Setelah perawatan ortho impaksi makanan

Memfungsikan gigi goyang


Tipe Splinting (Klasifikasi Grant, Stern dan Listgartent 1988)
1. Splint Sementara : jangka waktu singkat (< 6 bulan), menstabilkan gigi sepanjang perawatan
periodontal.
a. Ekstrakoronal (Eksternal) – Ligature Splint, enamel bonding material, welded bond splints, continuous splints, night
guards.
b. Intrakoronal (Internal) – splint akrilik, composite splints, acylic crowns
Pembuatan preparasi kavitas pada permukaan lingual, palatal, atau oklusal  meningkatkan
kekuatan dan retensi dari material restorasi.
Ada 2 macam yaitu :
• Continuous Splint
• Discontinuous Splint

2. Splint provisional : menstabilkan gigi yang goyang dimulai dari waktu preparasi gigi awal hingga
waktu periodontal gigi tersebut telah sehat kembali untuk dilakukan restorasi permanen.
Contoh : temporary external splints

3. Splint permanen : untuk menambah stabilitas tekanan oklusal dan menggantikan gigi-gigi yang
hilang.
- Lepasan-eksternal
- Fixed-internal
Teknik Splinting

Teknik Figure of Eight Teknik


Essig

Teknik simple yang sering digunakan untuk Sering digunakan pada perawatan fraktur
splint sementara dentoalveloar
Persiapan Psikologis Pasien
• Pasien diberi informasi tentang kasus yang dialami pasien (diagnosis,
prognosis, keterbatasan, komunikasi, kondisi estetik dan hasil paska
perawatan)
• Informasi prosedur perawatan splinting
• Perhatikan kondisi pribadi pasien : status emosional, pekerjaan dan
pertimbangan pribadi.
Persiapan Alat dan Bahan
Instrumen dasar :
Kaca mulut, sonde, pinset, ekskavator, probe.

Instrumen splinting :
• Neddle holder
• Gunting kawat
• Lidah ular atau amalgam plugger
• Handscoon, masker
• Nierbeken
• Kawat ligatur berdiameter 0,25 mm
• Flowable composite
Langkah-Langkah Splinting
• Penandatanganan formulir Informed consent oleh pasien.
• Persiapan alat dan bahan yang sudah steril
• Lakukan Plaque score dan profilaksis gigi geligi agar tidak ada plak yang mengganggu saat prosedur dilakukan.
• Splinting dilakukan dengan metode kombinasi; yaitu splinting ekstrakoronal gigi 43-33 dengan teknik figure of
eight
• Alat splinting (kawat 0,25 mm) meliputi distal gigi 43 sampai dengan distal gigi 33
• Kawat dimasukkan dari labial ujung distal gigi penyangga melewati permukaan lingual gigi, lalu masukkan
kembali kawat tersebut menuju mesial gigi hingga keluar ke bagian labial gigi.
• Setelah itu lewati labial gigi sebelahnya dan masukkan kembali kawat tersebut ke bagian distal gigi sebelahnya, lakukan
gerakan tersebut hingga akhir dari ujung gigi penyangga sisi lain.

• Lalu lakukan gerakan seperti sebelumnya dengan arah sebaliknya menuju gigi penyangga yang pertama, sehingga kawat
tersebut mengelilingi gigi menyerupai angka 8.

• Akhir figure of eight tersebut pada distal gigi penyangga pertama dengan memilin kawat tersebut pada ujung distal, lalu
lipat kedalam sisi interproksima gigi tersebut.

• Fiksasi kawat pada permukaan lingual dengan menggunakan komposit -> light cure 20 detik
• Lakukan pemolesan
• Setelah prosedur selesai, pastikan splinting yang dipasang tidak mengganggu oklusi pasien.
Intruksi Pasca Splinting

a) Pasien dianjurkan untuk tidak memakan makanan dan berkumur selama 1 jam.
b) Pasien dianjurkan untuk makan makanan lunak atau tidak menggunakan gigi yang
dilakukan splinting untuk menggigit makanan atau benda yang keras.
c) Kebersihan rongga mulut harus senantiasa dipertahankan dengan cara menyikat
gigi atau berkumur setelah makan.
d) Kontrol 1 minggu dan 1 bulan setelah prosedur splinting. Jika 1 bulan masih
terdapat kegoyangan, splint dipertahankan sampai 2 bulan. Jika masih terdapat
kegoyangan dilakukan splinting permanen.

Anda mungkin juga menyukai