Anda di halaman 1dari 54

* Tema:

Kode Etik Guru Indonesia dan


Dewan Kehormatan Guru
Indonesia sebagai wahana
menjaga harkat martabat guru
•Pengakuan pemerintah
•Undang- Undang Guru dan Dosen (UUGD).

* PEKERJAAN GURU
SEBAGAI PROFESI
Guru jabatan • moralitas
profesi • Martabat dan kemuliaan

• Mencegah manusia dari kehinaan dan


Guru pengemban
kemungkaran
tugas • Mencerdaskan kehidupan bangsa,
kemanusiaan membangun watak serta budaya

Guru menjalankan •
Berkembangnya potensi peserta
profesi setulus
hati didik menjadi manusia utuh

Ing ngarso sung tulodo, ing madya


mangun karso, tut wuri handayani
*GURU PROFESIONAL
*kualifikasi akademik
(S1 atau D-IV),
*memiliki kompetensi
(pedagogik,
kepribadian, sosial dan
profesional)
*Sertifikat pendidik
BAB III UUGD
PRINSIP PROFESIONALITAS
Pasal 7
(1) Profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang
pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip
sebagai berikut:
a. memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;
b. memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu
pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia;
c. memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang
pendidikan sesuai dengan bidang tugas;
d. memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan
bidang tugas;
BAB III UUGD
PRINSIP PROFESIONALITAS
(1) e. memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas
keprofesionalan;
f. memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai
dengan prestasi kerja;
g. memiliki kesempatan untuk mengembangkan
keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar
sepanjang hayat;
h. memiliki jaminan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan; dan
i. memiliki organisasi profesi yang mempunyai
kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan
dengan tugas keprofesionalan guru.
YANG PERLU DIPERHATIKAN
UU NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK
Pasal 80
1) Setiap orang yang melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman
kekerasan, atau penganiayaan terhadap anak, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling
banyak Rp 72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah).
2) Dalam hal anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) luka berat, maka
pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
3) Dalam hal anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) mati, maka pelaku
dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
4) Pidana ditambah sepertiga dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) apabila yang melakukan penganiayaan
tersebut orang tuanya.
* KODE ETIK GURU
INDONESIA
Pengertian
1. Undang-undang RI nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen memberikan
pengakuan formal kepada guru Indonesia
sebagai jabatan profesional
2. Guru dalam bekerja dan melaksanakan
tugasnya berdasarkan kode etik yang disusun
dan dikembangkan oleh organisasi profesinya,
untuk menjaga dan meningkatkan
kehormatan dan martabat guru
3. Dalam rangka menegakkan Kode Etik Guru
Indonesia, dibentuk Dewan Kehormatan Guru
Indonesia
Menurut Ditjen PMPTK dan
PB PGRI (2008)
1. Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan
azas yang disepakati dan diterima oleh guru-
guru Indonesia sebagai pedoman sikap dan
perilaku dalam melaksanakan tugas profesi
sebagai pendidik, anggota masyarakat dan
warga negara.
Pedoman sikap dan perilaku

2. Nilai-nilai moral yang membedakan perilaku


guru yang baik dan buruk, yang boleh dan
tidak boleh dilaksanakan selama
melaksanakan tugas-tugas profesinya untuk
mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik, serta pergaulan
sehari-hari didalam dan diluar sekolah.
*Tujuan
*Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan
perilaku
*Bertujuan menempatkan guru sebagai profesi terhormat,
mulia dan bermartabat yang dilindungi undang-undang.
*Fungsi
*Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat
prinsip dan norma moral yang melandasi pelaksanaan
tugas dan layanan profesinal guru dalam Kewajibannya
dengan peserta didik, orang tua/wali siswa, sekolah dan
rekan seprofesi, organisasi profesi dan pemerintah sesuai
dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika dan
kemanusian.
* Sumpah/Janji Guru Indonesia

a. Setiap guru mengucapkan sumpah/janji guru Indonesia


sebagai wujud pemahaman, penerimaan, penghormatan
dan kesediaan untuk mematuhi nilai-nilai moral termuat di
dalam Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap
dan berprerilaku, baik di sekolah maupun di lingkungan
masyarakat.
b. Sumpah/janji guru Indonesia diucapkan di hadapan
pengurus organisasi profesi guru dan pejabat yang
berwenang di wilayah kerja masing-masing.
c. Setiap pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dihadiri
oleh penyelenggara satuan pendidikan.
* SUMPAH GURU INDONESIA
Demi Allah 1)
Sebagai Guru Indonesia saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan :
1. membaktikan diri saya untuk tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran peserta didik guna
kepentingan kemanusian dan masa depannya;
2. melestarikan dan menjunjung tinggi martabat guru sebagai profesi terhormat dan mulia;
3. melaksanakan tugas saya sesuai dengan kompetensi jabatan guru;
4. melaksanakan tugas saya serta bertanggungjawab yang tinggi dengan mengutamakan
kepentingan peserta didik, masyarakat, bangsa dan negara serta kemanusiaan;
5. menggunakan keharusan profesional saya semata-mata berdasarkan nilai-nilai agama dan
Pancasila;
6. menghormati hak asasi peserta didik untuk tumbuh dan berkembang guna mencapai
kedewasaannya sebagai warga Negara dan bangsa Indonesia yang bermoral dan berakhlak
mulia;

7. berusaha secara sungguh-sungguh untuk meningkatkan


keharusan profesional;
8. berusaha secara sungguh-sungguh untuk melaksanakan tugas guru tanpa
dipengaruhi pertimbangan unsur-unsur di luar kependidikan;
9. memberikan penghormatan dan pernyataan terima kasih pada guru yang telah
mengantarkan saya menjadi guru Indonesia;
10. menjalin kerjasama secara sungguh-sungguh dengan rekan sejawat untuk
menumbuh kembangkan dan meningkatkan profesionalitas guru Indonesia;
11. berusaha untuk menjadi teladan dalam berperilaku bagi peserta didik dan
masyarakat;
12. menghormati, menaati dan mengamalkan Kode Etik Guru Indonesia.
 
Saya ikrarkan sumpah/janji*) ini secara sungguh sungguh dengan mempertaruhkan
kehormatan saya sebagai guru profesional.
………………….., …………………………
 
Pejabat pengambil sumpah/janji, Guru yang
bersangkutan,
 
………………………………. …………………………
1)
diucapkan salah satu sesuai dengan agama/kepercayaan masing-masing.
* IKRAR GURU
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

* Kami Guru PGRI, adalah insan pendidik bangsa yang beriman dan
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
* Kami Guru PGRI, adalah pengemban dan pelaksana cita-cita
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, pembela dan
pengamal Pancasila yang setia pada Undang-Undang Dasar1945.
* Kami Guru PGRI, bertekad bulat mewujudkan tujuan nasional
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
* Kami Guru PGRI, bersatu dalam wadah organisasi perjuangan
Persatuan Guru Republik Indonesia, membina persatuan dan
kesatuan bangsa yang berwatak kekeluargaan.
* Kami Guru PGRI, menjunjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia
sebagai pedoman tingkah laku profesi dalam pengabdian terhadap
bangsa, negara, serta kemanusiaan.
*Nilai-nilai Dasar dan
Nilai-nilai Operasional
Kode Etik Guru Indonesia bersumber dari:
a. Nilai-nilai agama dan Pancasila.
b. Nilai-nilai kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional.
c. Nilai-nilai jati diri, harkat, dan martabat
manusia yang meliputi perkembangan
kesehatan jasmaniah, emosional,
intelektual, sosial, dan spiritual.
* KODE ETIK GURU INDONESIA
1. Kewajiban Umum
2. Kewajiban Guru Terhadap Peserta Didik
3. Kewajiban Guru Terhadap Orangtua/Wali Peserta
didik
4. Kewajiban Guru Terhadap Masyarakat
5. Kewajiban Guru Terhadap Teman Sejawat
6. Kewajiban Guru Terhadap Profesi
7. Kewajiban Guru Terhadap Organisasi Profesi.
8. Kewajiban Guru Terhadap Pemerintah
* KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1

1. Menjunjung tinggi, menghayati, dan


mengamalkan sumpah/janji guru
2. Melaksanakan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
* Kewajiban Guru Terhadap Peserta Didik
Pasal 2
1. Bertindak profesional dalam melaksanakan tugas
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil
pembelajaran.
2. Memberikan layanan pembelajaran. berdasarkan
karakteristik secara individual serta tahapan tumbuh
kembang kejiwaan peserta didik.
3. Mengembangkan suasana pembelajaran yang aktif.
Kreatif, efektif, dan menyenangkan
4. Menghormati martabat dan hak-hak serta
memperlakukan peserta didik secara adil, dan
objektif.
5. Melindungi peserta didik dari segala tindakan
yang dapat mengganggu perkembangan proses
belajar, kesehatan, dan keamanan bagi
peserta didik.
6. Menjaga kerahasiaan pribadi peserta didik,
kecuali dengan alasan yang dibenarkan
berdasarkan hukum, kepentingan pendidikan,
kesehatan, dan kemanusiaan.
7. Menjaga hubungan profesional dengan peserta
didik dan tidak memanfaatkan untuk
keuntungan pribadi, dan/atau kelompok dan
tidak melanggar norma yang berlaku.
* Kewajiban Guru terhadap Orangtua/Wali
Peserta didik
Pasal 3
1. Menghormati hak orangtua/wali peserta didik untuk
berkonsultasi, dan memberikan informasi secara
jujur dan objektif mengenai perkembangan peserta
didik.
2. Membina hubungan kerjasama dengan
orangtua/wali peerta didik dalam melaksanakan
proses pendidikan untuk peningkatan mutu
pendidikan.
3. Menjaga hubungan profesional dengan orang
tua/wali peserta didik, dan tidak memanfaatkan
untuk keuntungan pribadi.
* Kewajiban Guru terhadap Masyarakat
Pasal 4
1. Menjalin komunikasi yang efektif, dan kerjasama yang
harmonis dengan masyarakat untuk memajukan dan
mengembangkan pendidikan.
2. Mengakomodasikan aspirasi, dan keinginan masyarakat
dalam pengembangan dan peningkatan kualitas
pendidikan.
3. Bersikap responsif terhadap perubahan yang terjadi
dalam masyarakat, dengan mengindahkan norma dan
sistem nilai yang berlaku.
4. Bersama-sama dengan masyarakat berperan aktif untuk
menciptakan lingkungan sekolah yang kodusif.
5. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat, serta
menjadi panutan masyarakat.
* Kewajiban Guru terhadap
Teman Sejawat
Pasal 5
1. Membangun suasana kekeluargaan, solidaritas, dan
saling menghormati antar teman sejawat di dalam
maupun di luar satuan pendidikan.
2. Saling berbagi ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
keterampilan, dan pengalaman, serta saling
memotivasi untuk meningkatkan profesionalitas
dan martabat guru.
3. Menjaga kehormatan dan rahasia pribadi teman
sejawat.
4. Menghindari tindakan yang berpotensi
menciptakan konflik antar teman sejawat.
* Kewajiban Guru terhadap Profesi
Pasal 6
1. Menjunjung tinggi jabatan guru sebagai profesi.
2. Mengembangkan profesionalisme secara berkelanjutan
sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
3. Melakukan tindakan dan/atau mengeluarkan pendapat
yang tidak merendahkan martabat profesi.
4. Dalam menjalankan tugas tidak menerima janji dan
pemberian yang dapat mempengaruhi keputusan atau
tugas keprofesian.
5. Melaksanakan tugas secara bertanggung jawab terhadap
kebijakan pendidikan.
* Kewajiban Guru terhadap Organisasi Profesi
Pasal 7
1. Mentaati peraturan dan berperan aktif dalam
melaksanakan program organisasi profesi.
2. Mengembangkan dan majukan organisasi profesi.
3. Mengembangkan organisasi profesi untuk menjadi
pusat peningkatan profesionalitas guru dan pusat
informasi tentang pengembangan pendidikan.
4. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat
organisasi profesi
5. Melakukan tindakan dan/atau mengeluarkan
pendapat yang tidak merendahkan martabat
profesi.
* Kewajiban Guru terhadap Pemerintah
Pasal 8.
1. Berperanserta menjaga persatuan dan
kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dalam wadah NKRI berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
2. Berperanserta dalam melaksanakan program
pembangunan pendidikan.
3. Melaksanakan ketentuan yang ditetapkan
pemerintah.
*DEWAN KEHORMATAN
GURU INDONESIA
(DKGI)
* DEWAN KEHORMATAN GURU INDONESIA
(DKGI)

adalah perangkat kelengkapan organisasi


PGRI yang dibentuk untuk menjalankan
tugas dalam memberikan saran, pendapat,
pertimbangan, penilaian, penegakkan, dan
pelanggaran disiplin organisasi dan etika
profesi guru.
Tingkatan dan Kedudukan DKGI

*DKGI pusat, pd. tingkat pusat berkedudukan di Pengurus


Besar PGRI dan begitupun di tingkat Provinsi dan atau
Kab./kot.
*DGKI provinsi, pd. tingkat Provinsi, berkedudukan di
Pengurus PGRI Prov.dan
*DKGI Kab./kot. pd. tingkat Kab./kot., berkedudukan di
Pengurus PGRI Kab./kot.,
*Status DKGI
*Keputusannya merupakan keputusan pengurus PGRI
*Segala keputusannya yang diambil tidak bisa dipengaruhi
pengurus PGRI
Tugas dan Wewenang DKGI
a. memberikan saran, pendapat, dan pertimbangan
tentang pelaksanaan, penegakan, pelanggaran disiplin
organisasi dan Kode Etik Guru Indonesia Indonesia
kepada Badan Pimpinan organisasi yang membentuknya
b. pelaksanaan tugas bimbingan, pembinaan, penegakan
disiplin, Kewajiban dan pelaksanaan Kode Etik Guru
Indonesia sebagaimana ayat-ayat di atas dilakukan
bersama pengurus PGRI di segenap perangkat serta
jajaran di semua tingkatan;
c. pelaksanaan tugas penilaian dan pengawasan
pelaksanaan kode etik profesi sebagaimana ayat-ayat
di atas dilakukan melalui masing-masing DKGI di semua
tingkatan organisasi.
*Saran, Pendapat, Dan
Pertimbangan
1. pelaksanaan bimbingan, pengawasan, penilaian dalam
pelaksanaan disiplin organisasi serta Kode Etik Guru Indonesia;
2. pelaksanaan, penegakan, dan pelanggaran disiplin organisasi
yang terjadi di wilayah kewenangannya;
3. pelanggaran Kode Etik Guru Indonesia yang dilakukan baik
oleh pengurus maupun oleh anggota serta saran dan pendapat
tentang tindakan yang selayaknya dijatuhkan terhadap
pelanggaran kode etik tersebut;
4. pelaksanaan dan cara penegakan disiplin organisasi dan Kode
Etik Guru Indonesia; dan,
5. pembinaan hubungan dengan mitra organisasi di bidang
penegakan serta pelanggaran disiplin organisasi serta Kode
Etik Guru;
*NOTA KESEPAHAMAN
* Tahun 2012 Pengurus Besar PGRI dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia menandatangani nota
kesepahaman. Kepolisian memberikan :

 perlindungan hukum kepada guru terhadap tindak


kekerasan, ancaman, intimidasi dari pihak peserta
didik, orang tua peserta didik dan pihak lain di
lingkungan pendidikan.
 perlindungan terhadap pelecehan profesi guru dan
tenaga kependidikan
 perlindungan terhadap keamanan kerja guru dan
tenaga kependidikan.
SUPLEMEN
* semua pelanggaran guru yang  berhubungan dengan profesi guru (didalam kelas,
lingkungan sekolah, yang masih ada hubungan dengan/berkaitan dengan
Kewajiban guru-murid – murid-guru, proses berlajar-mengajar, serta hal-hal yang
bisa dikategorikan sebagai Kewajiban guru-nurid – murid-guru), maka harus
dilaporkan ke kepada Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI)
* perselisihan antara masyarakat dengan guru terkait profesi guru, maka harus
dilaporkan kepada Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI).
* jika kesalahan/pelanggaran yang dilakukan guru tak berhubungan dengan  profesi
guru, misalnya narkoba, pembunuhan, hingga teroris, atau pelanggaran hukum
lainnya, maka polisi langsung memproses tanpa melewati DKGI; DKGI kabupaten –
kota.
* Selanjutnya, DKGI menjalankan proses penegakan kode etik hingga tahap
persidangan; hasil dari persidangan, bisa berujung pemberian sanksi, sanksi
administrasi, kepegawaian, hukum pidana; masing-masing sanksi (kategori ringan,
sedang, berat), ditetapkan berdasar keputusan DKGI.
* Jika putusan sidang di Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI ) menjatuhkan
vonis atau pun sanksi, yang nyata-nyata melanggar hukum (yang berlaku di NKRI),
maka diserahkan ke pihak kepolisian; guru juga memiliki hak banding atas putusan
tersebut.
*MEKANISME KERJA DKGI
* Dewan kehormatan melakukan pemanggilan terhadap
guru yang diduga melakukan pelanggaran etik,
* mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai pihak
* kemudian mengambil keputusan untuk
direkomendasikan kepada pimpinan organisasi PGRI.
* apabila hasil pemeriksaan dewan kehormatan
menyimpulkan adanya pelanggaran pidana, guru yang
bersangkutan baru diserahkan kepada aparat keamanan.
* Mekanisme Penanganan Pengaduan
Pelanggaran Yang Dilakukan Oleh GURU
PENGADU
PENGADU Diajukan
Diajukan Kepada
Kepada DKGI
DKGI Kab.
Kab. Pengadu
Pengadu DKGI
DKGI Kab.
Kab.
Pengaduan
Pengaduan Dewan
Dewan melakukan
melakukan an
an SAH
SAH melakukan
melakukan
harus
harus Kehormatan
Kehormatan pengkajian
pengkajian Pengkajian
Pengkajian Lanjutan
Lanjutan
tertulis
tertulis Guru
Guru Indonesia
Indonesia Tahap
Tahap II dengan
dengan mengundang
mengundang
lengkap (DKGI) tentang Pengadu
Pengadu Pengadu,
lengkap (DKGI) tentang Pengadu, Teradu,
Teradu,
dengan Kab./Kota absah an
an
dengan Kab./Kota absah atau
atau Saksi-Saki,
Saksi-Saki, dan
dan Ahli
Ahli
identitas sebelum TIDAK
TIDAK
identitas sebelum lewat
lewat tidaknya
tidaknya secara
secara terpisah,
terpisah,
dan SAH
SAH
dan bukti-
bukti- waktu
waktu 2
2½ ½ Surat
Surat serta
serta melakukan
melakukan
bukti
bukti tahun.
tahun. Pengaduan
Pengaduan kunjungan
kunjungan didi TKP
TKP
mengumpulkan
mengumpulkan BuktiBukti
Pengadu
Pengadu
an
an tidak
tidak
Apabila
Apabila Sanksi
Sanksi berupa:
berupa: diterima Teradu
Pengadu/Teradu
diterima Teradu berhak
berhak
Pengadu/Teradu 1.
1. Teguran
Teguran didampingi
keberatan didampingi LKBH
LKBH
keberatan atas
atas 2.
2. Peringatan
Peringatan PGRI
Putusan Teradu PGRI
Putusan DKGI
DKGI Tertulis
Tertulis Teradu
Kab./Kota,
Kab./Kota, dapat
dapat 3.
3. Penundaan
Penundaan
dinyatakan
dinyatakan
mengajukan
mengajukan pemberian
pemberian hak Bersalah
Bersalah SIDANG
hak SIDANG DKGI
DKGI Kab./Kota
Kab./Kota
banding
banding kepada
kepada 4.
4. Penurunan
Penurunan
DKGI
DKGI pangkat
pangkat Teradu
Teradu
Prop./Pusat
Prop./Pusat 5.
5. Pemberhentian
Pemberhentian dinyatakan LKBH
LKBH diberi
diberi kesempatan
kesempatan
dinyatakan
Tidak mengemukakan
mengemukakan pendapat
pendapat
Tidak
Pemulihan, tentang
tentang Perkara
Perkara
Pemulihan, serta
serta Permohonan
Permohonan Maaf
Maaf Bersalah
Bersalah
*Pelaksanaan Kode Etik
*Guru dan organisasi profesi guru
bertanggungjawab atas pelaksanaan Kode
Etik Guru Indonesia.
*Guru dan organisasi guru berKewajiban
mensosialisasikan Kode Etik Guru Indonesia
kepada rekan sejawat, penyelenggara
pendidikan, masyarakat, dan pemerintah.
*Pelanggaran
*Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau
tidak melaksanakan Kode Etik Guru Indonesia dan
ketentuan perundangan yang berlaku yang berkaitan
dengan profesi guru.
*Guru yang melanggar Kode Etik Guru Indonesia
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
yang berlaku.
*Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan, sedang,
dan berat.
*Sanksi
* DKGI memiliki kewenangan: pemberian rekomendasi sanksi
terhadap guru yang melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik
Guru Indonesia
* Pemberian sanksi harus objektif, tidak diskriminatif, dan tidak
bertentangan dengan anggaran dasar organisasi profesi serta
peraturan perundang-undangan.
* Rekomendasi DKGIwajib dilaksanakan oleh organisasi profesi guru.
* Sanksi merupakan upaya pembinaan kepada guru yang melakukan
pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan martabat profesi
guru.
* Siapapun yang mengetahui teläh terjadi pelanggaran Kode Etik
Guru Indonesia wajib melapor kepada DKGI, organisasi profesi
guru, atau pejabat yang berwenang.
*UPAYA PAKSA
PEMANGGILAN GURU
*apabila aparat keamanan akan melakukan upaya
paksa pemanggilan guru, tidak dilakukan pada
saat yang bersangkutan sedang mengemban
tugas dalam proses pembelajaran,
*dengan tetap memperhatikan etika, situasi,
sosial dan hukum.
*Meningkatkan
Profesionalitas,
*Apabila kondisi demikian dapat
direalisasikan, maka upaya meningkatkan
profesionalitas, kesejahteraan dan
perlindungan guru akan terwujud.
*Guru adalah komponen kunci utama dan di
pundak guru kualitas pendidikan nasional
akan dapat ditingkatkan.
4 (empat) ranah profesi, yaitu:
1). Keahlian,
2). Tanggung jawab,
3). Kesejawatan,
4). Pembaharuan ( inovasi)
*GURU
*KUNCI * GURU BIASA-BIASA SAJA:
memberitahu

GURU BAIK:
menjelaskan

GURU SUPER:
mempraktikkan

GURU INSPIRATIF:
menginspirasi

KUALITAS GURU
GURU GURU
BIASA INSPIRATIF
SAATNYA BERUBAH

ZONA ZONA PENUH


NYAMAN TANTANGAN
*KREATIF

*TEGAKKAN KODE ETIK GURU


(BERPERILAKU STANDAR KODE ETIK GURU

*MENGUATKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM


2013

* GURU INSPIRATIF
* BERDAYA CIPTA, INOVATIF

*GURU KREATIF
BERPIKIR ALTERNATIF
OUT OF THE BOX
Prosedur:
Buat garis lurus 6 kali, harus melewati 16 titik, tanpa terputus
a. Pemecahan masalah sering membutuhkan
keberanian berpikir OUT OF THE BOX.Kreativitas
sering harus menabrak cara berpikir yang biasa
atau pakem/baku.
b. Kecepatan bertindak sering dibutuhkan tanpa
menunggu berpikir panjang untuk menganalisis
ketentuan dan langkah-langkah tindakan.
Membaca dan memahami ketentuan/rambu-
rambu dengan cepat dan tepat, tidak
terbelenggu dengan “pikiran dalam otak”.
c. Kemampuan bertindak cepat dipengaruhi gaya
kepribadian yang menjadi sifat bawaan
*Kunci
MORALITAS, PERILAKU BAIK, PANUTAN
TEGAKKAN KODE ETIK GURU
* KREATIF DAN BERPERILAKU BAIK
* TEBAR BENIH BISA JADI BANYAK POHON
* MENJADI SUMBER INSPIRASI BaGI MURIDNYA
* Guru yang memberikan stimulasi mental kepada
murid – muridnya
* Memberikan dampak yang lebih kuat terhadap
pemahaman murid/siswa, karena semakin
banyaknya emosi positif yang dirasakan oleh siswa
pada saat belajar maka penguasaan materi
pembelajaran akan semaikin baik.

*GURU INSPIRATIF
* PAIKEM, Pembelajaran yang Aktif, Inovatif,
Kreatif dan Menyenangkan), Karena dengan
mengajar menggunakan PAIKEM dapat
menginspirasi murid untuk berpikir, sehingga
rasa ingin tahu siswa berkembang, dan
perubahan yang terjadi pada diri anak ke arah
yang lebih baik akan lebih mudah terjadi.

*GURU INSPIRATIF
*BELUM CUKUP
*MORALITAS/PERILAKU
BAIK SESUAI KODE ETIK
GURU
*GURU INSPIRATIF
SAJA
* Kewajiban Umum
* Kewajiban guru terhadap peserta didik
* Orang tua/wali
* Masyarakat
* Teman sejawat
* Profesi
* Organisasi profesi
* pemerintah

*KODE ETIK GURU


INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai