• Golongan Virus :
• 1. Astrovirus 5. Rotavirus
• 2. Calcivirus (Norovirus, Sapovirus) 6. Norwalk virus
• 3. Enteric adenovirus 7. Herpes simplex virus *
• 4. Coronavirus 8. Cytomegalovirus *
• Golongan Parasit :
SKOR
Yang Dinilai
1 2 3
Keadaan Baik Lesu/Haus Gelisah, lemas,
Umum mengantuk hingga
syok
Mata Biasa Cekung Sangat cekung
Mulut Biasa Kering Sangat kering
Pernapasan < 30 x/menit 30-40 x/menit >40 x/menit
Turgor Baik Kurang Jelek
Nadi < 120 x/menit 120-140 x/menit >140 x/menit
Skor :
6 : Tanpa Dehidrasi
7-12 : Dehidrasi Ringan-sedang
>13 : Dehidrasi Berat
• Pemeriksaan tinja tidak rutin dilakukan pada diare
akut, kecuali apabila ada tanda intoleransi laktosa dan
kecurigaan amubiasis
• Hal yang dinilai pada pemeriksaan tinja :
– Makroskopis : konsistensi, warna, lendir, darah, bau
– Mikroskopis : leukosit, eritrosit, parasit, bakteri
– Kimia: pH, clinitest, elektrolit (Na, K, HCO3)
• Analisis gas darah dan elektrolit bila secara klinis
dicurigai adanya gangguan keseimbangan asam basa
dan elektrolit
• Pemeriksaan laboratorium yang kadang-
kadang diperlukan pada diare akut :
• Darah : Darah lengkap, serum elektrolit,
analisa gas darah, glukosa darah, kultur dan
tes kepekaan terhadap antibiotika.
• Urine : Urine lengkap, kultur dan test
kepekaan terhadap antibiotika.
• Rehidrasi dengan menggunakan oralit baru
• Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
• ASI dan makanan tetap diteruskan
• Antibiotik selektif
• Nasihat kepada orang tua
• Tanpa dehidrasi
– Cairan rehidrasi oralit dengan menggunakan NEW
ORALIT diberikan 5-10 mL/kg BB setiap diare cair atau
berdasarkan usia, yaitu umur < 1 tahun sebanyak 50-100
mL, umur 1-5 tahun sebanyak 100-200 mL, dan umur di
atas 5 tahun semaunya. Dapat diberikan cairan rumah
tangga sesuai kemauan anak. ASI harus terus diberikan.
– Pasien dapat dirawat di rumah, kecuali apabila terdapat
komplikasi lain (tidak mau minum, muntah terus
menerus, diare frekuen dan profus)
• Dehidrasi ringan-sedang
– Cairan rehidrasi oral (CRO) hipoosmolar diberikan sebanyak 75 mL/kgBB
dalam 3 jam untuk mengganti kehilangan cairan yang telah terjadi dan
sebanyak 5-10 mL/ kgBB setiap diare cair.
– Rehidrasi parenteral (intravena) diberikan bila anak muntah setiap diberi
minum walaupun telah diberikan dengan cara sedikit demi sedikit atau
melalui pipa nasogastrik. Cairan intravena yang diberikan adalah ringer laktat
atau KaEN 3B atau NaCl dengan jumlah cairan dihitung berdasarkan berat
badan. Status hidrasi dievaluasi secara berkala.
– Berat badan 3-10 kg : 200 mL/kgBB/hari
– Berat badan 10-15 kg : 175 mL/kgBB/hari
– Berat badan > 15 kg : 135 mL/kgBB/hari
– Pasien dipantau di Puskesmas/Rumah Sakit selama proses rehidrasi sambil
memberi edukasi tentang melakukan rehidrasi kepada orangtua.
• Dehidrasi berat
– Diberikan cairan rehidrasi parenteral dengan ringer laktat
atau ringer asetat 100 mL/kgBB dengan cara pemberian:
– Umur kurang dari 12 bulan: 30 mL/kgBB dalam 1 jam
pertama, dilanjutkan 70 mL/ kgBB dalam 5 jam berikutnya
– Umur di atas 12 bulan: 30 mL/kgBB dalam ½ jam pertama,
dilanjutkan 70 mL/kgBB dalam 2,5 jam berikutnya
– Masukan cairan peroral diberikan bila pasien sudah mau
dan dapat minum, dimulai dengan 5 mL/kgBB selama
proses rehidrasi
• Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit (lihat PPM PGD)
– Hipernatremia (Na >155 mEq/L)
• Koreksi penurunan Na dilakukan secara bertahap dengan pemberian cairan dekstrose 5% ½ salin.
Penurunan kadar Na tidak boleh lebih dari 10 mEq per hari karena bisa menyebabkan edema otak
– Hiponatremia (Na <130 mEq/L)
• Kadar natrium diperiksa ulang setelah rehidrasi selesai, apabila masih dijumpai hiponatremia
dilakukan koreksi sbb:
• Kadar Na koreksi (mEq/L) = 125 – kadar Na serum x 0.6 x berat badan; diberikan dalam 24 jam
– Hiperkalemia (K >5 mEq/L)
• Koreksi dilakukan dengan pemberian kalsium glukonas 10% sebanyak 0.5-1 ml/ kg BB i.v secara
perlahan-lahan dalam 5-10 menit; sambil dimonitor irama jantung dengan EKG. Untuk pemberian
medikamentosa dapat dilihat PPM Nefrologi.
– Hipokalemia (K <3,5 mEq/L)
• Koreksi dilakukan menurut kadar Kalium.
• Kadar K 2,5-3,5 mEq/L, berikan KCl 75 mEq/kg BB per oral per hari dibagi 3 dosis
• Kadar K <2,5 mEq/L, berikan KCl melalui drip intravena dengan dosis:
• 3,5 - kadar K terukur x BB (kg) x 0,4 + 2 mEq/kgBB/24 jam dalam 4 jam pertama
• 3,5 - kadar K terukur x BB (kg) x 0,4 + 1/6 x 2 mEq x BB dalam 20 jam berikutnya
• Zinc
• Zinc terbukti secara ilmiah terpercaya dapat
menurunkan frekuensi buang air besar dan
volume tinja sehingga dapat menurunkan risiko
terjadinya dehidrasi pada anak. Zink elemental
diberikan selama 10-14 hari meskipun anak
telah tidak mengalami diare dengan dosis:
– Umur di bawah 6 bulan: 10 mg per hari
– Umur di atas 6 bulan: 20 mg per hari